Anda di halaman 1dari 2

Pasal 8

JAMINAN HASIL PEKERJAAN

a) Pihak II memberikan jaminan atas kerusakan komponen bangunan yang disebabkan oleh
kesalahan desain, kesalahan teknis dan kesalahan dalam pelaksanaan. Tapi jaminan
tersebut tidak berlaku jika kerusakan komponen bangunan disebabkan oleh kesalahan
Pihak I dalam penggunaan. Jaminan garansi tersebut diberikan selama 1 tahun terhitung
sejak bangunan diserahterimakan kembali pada Pihak I, (Bentuk mekanisme penjaminan
juga mengacu pada ketentuan dalam kontrak ini).
b) Pihak II memberikan jaminan atas kekuatan struktur bangunan. Tapi jaminan tersebut
tidak berlaku jika kerusakan struktur akibat bencana alam dan faktor eksternal. Jaminan
garansi tersebut diberikan selama 40 tahun terhitung sejak bangunan diserah/terimakan
kembali pada Pihak I.

Pasal 9
KETENTUAN LAIN

a) Pihak II akan memberikan jaminan bahwa dengan metode ini Pihak I akan dapat lebih
menghemat anggaran hingga sekitar 30% (dari ketentuan pasal 4.a) jika dibandingkan
dengan sistim borongan. (hal ini akan tercapai bila Pihak I konsisten terhadap spesifikasi
dan aturan yang telah ditetapkan).
b) Pihak I boleh menambah spesifikasi bahan hingga alokasi anggaran maksimal naik 50
persen. (Rp.677.609.250,00 x 150 persen = Rp.1.016.413.875,00), jika lebih dari itu
Pihak I akan dikenai tambahan fee sebesar 10 persen dari jumlah penambahan.
c) Pihak I boleh melakukan perubahan dan tambahan pekerjaan finishing tapi jika melebihi
durasi yang ditetapkan (5 bulan), maka Pihak I akan dikenai tambahan fee sebesar
Rp.6.000.000,- per bulan.
d) Jaminan pada ayat (a) tidak berlaku jika terjadi kenaikan bahan bangunan dan upah
tenaga kerja disebabkan oleh fluktuasi mata uang, perubahan kebijakan pemerintah,
ekonomi makro dan factor eksternal.
e) Apabila terjadi pembengkakan anggaran dari yang telah ditetapkan pada Pasal 4,(a),
maka Pihak I berhak menghentikan pekerjaan dan atau memberikan sangsi kepada Pihak
II berupa pengurangan Fee Jasa Konsultan sebesar Prosentase pembengkakan yang
terjadi dari estimasi anggaran yang telah ditetapkan.
f) Apabila terjadi penghematan anggaran dari yang telah ditetapkan pada 4 ayat (a), maka
Pihak I akan memberikan bonus kepada Pihak II berupa
g) penambahan Fee Jasa Konsultan sebesar Prosentase penghematan yang terjadi dari estimasi
anggaran yang telah ditetapkan.
Contoh :
Estimasi anggaran yang ditetapkan adalah = Rp. 400.000.000,-
Realisasi anggaran yang dikeluarkan adalah = Rp. 350.000.000,-
Jadi besarnya penghematan adalah = Rp.50.000.000,-
Maka besarnya bonus tambahan adalah =

= 50.000.000
X Rp. 40.000.000 = Rp. 5.000.000,-
400.000.000

Pasal 10
BEA MATERAI
Bea materai dalam surat perjanjian ini dibebankan pada pihak II

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
a) Jika terjadi permasalahan dan perselisihan antara kedua belah pihak maka didahulukan
cara musyawarah untuk mufakat.
b) Jika jalan musyawarah tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.
Pasal 12

Demikian surat perjanjian kontrak ini dibuat dalam rangkap secukupnya dan diberi materai
secukupnya, pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas di Jakarta secara syah dan mengikat.

Jakarta, 13 Maret 2007 Jakarta, 13 Maret


2007
Pihak II Pihak I

Ir. Saeful Hadi, SY, MM. Ida Riani

Anda mungkin juga menyukai