Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

1. Perjanjian Jasa Pemeliharaan Dan Perbaikan Rig Hoist Secara On Call Basis

Para Pihak : 1. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (“Pihak


Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA (“Pihak Kedua”)

Nomor : 4650013760
Perjanjian

Tanggal : 27 Juli 2020


Perjanjian

Jangka Waktu : Perjanjian mulai berlaku pada tanggal 14 Juli 2020 sampai
Perjanjian dengan 13 Juli 2023, dan ditambah 50 (lima puluh) hari kalender
serta waktu pemeliharaan/troubleshoot selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak barang diterima oleh Pihak Pertama kecuali
diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan kontrak/perjanjian

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud untuk menugaskan Pihak Pertama


Perjanjian untuk melaksanakan Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Rig Hoist
Secara On Call Basis

Ketentuan : 1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua dan Pihak
Utama Kedua dengan ini menerima penunjukan dari Pihak Pertama
tersebut untuk melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan di dalam
Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

2. Nilai kontrak untuk pekerjaan sebagaimana ditentukan


dalam Perjanjian ini adalah sebesar Rp. 42.476.084.000
(empat puluh dua miliar empat ratus tujuh puluh enam juta
delapan puluh empat ribu rupiah)

3. Biaya Jasa sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini tidak


termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%
(sepuluh persen) dan biaya tambah atas Pekerjaan Tambah
(jika ada)

4. Pembayaran atas Biaya Jasa Pekerjaan dilakukan oleh Pihak


Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan Tata Cara
Pembayaran pada LAMPIRAN C, yaitu sebagai berikut:

a. Pada dasarnya Kontrak menggunakan Harga Satuan


Pekerjaan. Harga Satuan telah mencakup semua biaya
tenaga, material, peralatan, kecuali PPN. Sedangkan
Nilai Kontrak hanya bersifat perkiraan sementara yang
dapat berubah sesuai pelaksanaan Pekerjaan.

b. Pembayaran didasarkan pada hasil


pengukuran/perhitungan bersama atas realisasi volume
Pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pihak Kedua.

c. Pada dasarnya tagihan dapat dibayarkan sebesar 100%


(seratus persen) apabila setelah seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan.

d. Untuk pekerjaan Permormance Based, besarnya tagihan


didasarkan pada pencapaian availability unit rig/hoist
per bulannya, dengan rincian: (i) Apabila realisasi
availiability 97,26%-100% maka Pihak Kedua berhak
untuk melakukan tagihan sebesar 100%, (ii) Apabila
realisasi availability kurang dari 97,27% maka Pihak
Kedua berhak untuk melakukan tagihan sebesar 95%.

e. Untuk pekerjaan Perbaikan Hoist & Aksesorisnya


penagihan dilakukan dengan mekanisme per pekerjaan
(tagihan parsial, apabila di dalam SPK terdiri atas lebih
dari 1 (satu) pekerjaan) dan apabila pekerjaan telah
selesai dikerjakan ditandai dengan Pembuatan Berita
Acara Selesai Pekerjaan yang ditandatangani oleh Para
Pihak.

f. Pihak Kedua wajib menagih kepada Pihak Pertama


untuk Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan telah
diterima dengan baik oleh Pihak Pertama selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.

g. Pihak Pertama wajib melakukan verifikasi atas dokumen


tagihan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud dalam
butir 2.4 LAMPIRAN C, maksimal dalam 10 (sepuluh)
hari kerja ("Masa Verifikasi").

5. Pihak Kedua wajib mengerjakan semua Pekerjaan dan


menyerahkannya kepada Pihak Pertama sesuai dengan
jangka waktu atau timeline yang telah disepakati oleh Para
Pihak sebagaimana tertuang dalam Lampiran 1: Timeline
Pekerjaan.

6. Pihak Pertama akan melakukan serah terima Pekerjaan


sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh Para
Pihak
7. Apabila dari hasil pemeriksaan, Sistem telah sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati, maka Para Pihak wajib
untuk membuat dan menandatangani Berita Acara Serah
Terima (BAST)

8. Apabila dari hasil pemeriksaan Sistem belum sesuai dengan


spesifikasi yang telah disepakati ataupun tidak bekerja
dengan sebagaimana mestinya, maka Pihak Pertama atas
permintaan Pihak Kedua wajib melakukan perbaikan yang
diperlukan dalam jangka waktu maksimal 60 (enam puluh)
Hari Kalender terhitung sejak tanggal pemeriksaan tersebut
dilakukan

9. Pihak Pertama bertanggung jawab penuh atas segala


kerusakan yang timbul dari kelalaian atau kesalahan teknis
maupun non-teknis dari Pihak Pertama atas Sistem yang
telah dibuatnya, dalam jangka waktu selama 90 (sembilan
puluh) hari kalender sejak tanggal BAST (“Masa Garansi”),
kecuali terjadi kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian
atau kesalahan dari Pihak Kedua

10. Apabila Pihak Kedua terlambat melakukan pembayaran


sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka
Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar 1‰ (satu
permil) per hari dari jumlah yang wajib dikembalikan
tersebut.

11. Apabila Pihak Pertama terlambat menyelesaikan pekerjaan


dalam jangka waktu yang ditentukan di Perjanjian ini, maka
Pihak Pertama akan dikenakan denda sebesar Rp100.000,-
(seratus ribu Rupiah) per hari sejak keterlambatan.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Badan Arbitrase Nasional Indonesia ("BANI")


Sengketa

Nilai Kontrak : Rp. 42.476.084.000

Anda mungkin juga menyukai