Anda di halaman 1dari 36

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

A. UMUM

1. Lingkup Pengadaan

1.1. Lingkup pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi ini adalah untuk pekerjaan :
BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PIHAK KETIGA (DIHIBAHKAN) REVITALISASI
BUMI PERKEMAHAN PRAMUKA KOTA BATAM.

Yang selanjutnya disebut “ Pekerjaan “.

1.2. Uraian pekerjaan diatas akan diperjelas dalam Bill of quantity, spesifikasi
teknis dan gambar.

2. Pemilik Pekerjaan
2.1. Pemilik Pekerjaan tersebut adalah Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau
melalui Satuan kerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

3. Sumber Dana Pengadaan


3.1. Pengadaan pekerjaan tersebut dibiayai dari sumber dana APBD TA 2019.

4. Metode dan peserta pengadaan


4.1. Metode pengadaan pekerjaan dilakukan dengan metode Tender,
Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan sesuai Standar Dokumen Pemilihan Secara
Elektronik PermenPUPR No 07/PRT/M/2019 tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.
4.2. Peserta pengadaan diatur sesuai Standar Dokumen Pemilihan Secara
Elektronik PermenPUPR No 07/PRT/M/2019 tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.

5. Biaya Keikutsertaan
5.1. Semua biaya yang berhubungan dengan keikutsertaan peserta pengadaan
pekerjaan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh penawar dan tidak dapat
dimintakan penggantiannya kepada pemilik pekerjaan.

6. Peninjauan Lokasi
6.1. Apabila dianggap perlu , peserta pengadaan dapat melakukan kunjungan
atau peninjauan ke lokasi pekerjaan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan dalam kaitannya untuk penyiapan penawaran atas beban biaya
sendiri.

B. ADMINISTRASI

1. Dokumen Pengadaan
1.1 Dokumen pengadaan terdiri dari dokumen-dokumen sebagaimana diatur
dalam Standar Dokumen Pemilihan Secara Elektronik PermenPUPR No

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 1
07/PRT/M/2019 tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyediadan setiap Addendum dari dokumen tersebut yang
dikeluarkan, menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
1.2 Jadual tahapan pengadaan / pemilihan akan dicantumkan dalam aplikasi
SPSE.
1.3 Peserta harus memahami semua informasi yang termuat dalam dokumen
pengadaan.
1.4 Kegagalan peserta dalam memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaan, akan menjadi resiko peserta dan dapat
mengakibatkan penawaran peserta dinyatakan gugur.
1.5 Peserta pengadaan pekerjaan mempunyai Badan Usaha yang memenuhi
persyaratan Peraturan LPJK No 10 tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan LPJK Nasional No 10 tahun 2013 tentang Registrasi Usaha
jasa Pelaksana Konstruksi yaitu :
a. Bidang : SI Bangunan Sipil
b. Klasifikasi : Kecil

2. Kontrak Perjanjian
9.1. Penandatangan perjanjian akan dilaksanakan sesuai dengan jadual tahapan
pengadaan / pemilihan akan dicantumkan dalam aplikasi SPSE termasuk
perubahannya.
9.2. Jenis kontrak Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan sesuai Standar
Dokumen Pemilihan Secara Elektronik PermenPUPR No 07/PRT/M/2019
tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Penyedia.
9.3. Kegagalan calon pemenang untuk memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan dalam dokumen tersebut diatas akan menjadi dasar yang cukup
untuk mencabut dan membatalkan hasil pengadaan pekerjaan.

3. Harga Kontrak dan Cara Pembayaran

10.1. Harga Kontrak


10.1.1. Pemilik pekerjaan akan melakukan pembayaran kepada pihak
Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga
kontrak.
10.1.2. Harga kontrak telah memperhitungkan meliputi :
a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja
serta keselamatan konstruksi.
10.1.3. Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai dengan
rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai dengan Daftar
Keluaran dan Harga

10.2. Pembayaran
10.2.1. Pembayaran uang Muka
a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 2
jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk
persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.
c. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling
sedikit sebesar uang muka yang diterima.
d. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus
mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara
tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak
dan rencana pengembaliannya.
e. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus persen ).

10.2.2. Pembayaran Prestasi pekerjaan


Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan
hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK;
c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah
terpasang;
d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang
ketentuan lebih lanjut diatur dalam SSKK;
e. pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar
sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi

Pembayaran hasil pekerjaan oleh Pihak Pertama ( Pemilik


Pekerjaan ) kepada Pihak Kedua ( Penyedia ) akan dilaksanakan
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan secara : Bulanan ( monthly
certificate )

4. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Waktu pelaksanaan Pekerjaan


a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 (seratus dua puluh) hari
kalender.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 3
b. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan adalah 180 ( seratus delapan puluh )
hari kalender setelah dilakukan serah terima pertama.

2. Dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan minimal 8 ( delapan ) jam kerja tiap


hari, apabila terjadi kendala dalam pelaksanaan kerja harus melakukan
penggantian jumlah jam kerja.

3. Setiap hari sebelum dimulainya suatu pekerjaan, dilakukan rapat persiapan


pekerjaan yang akan dikerjakan dan evaluasi pekerjaan sebelumnya. Beberapa
hal yang dibahas dalam rapat tersebut seperti :

a. Jenis pekerjaan yang akan dikerjakan


b. Volume pekerjaan
c. Jumlah orang yang akan melakukan pekerjaan
d. Material yang digunakan
e. Metode kerja yang dipakai
f. Adminsitrasi pekerjaan.
g. Evaluasi pekerjaan.

4. Dalam pelaksanaan pekerjaan, setiap akan dimulainya pekerjaan wajib


dilakukan permohonan pekerjaan ( request ). Request pekerjaan dibuat paling
lambat 1 ( satu ) minggu sebelum target pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Request pekerjaan berisikan :
a. Jenis pekerjaan
b. Gambar rencana
c. Material dan jumlah volume pekerjaan
d. Tenaga kerja yang akan melaksanakan
e. Alat bantu pekerjaan yang digunakan
f. Estimasi waktu kerja
Request pekerjaan ditandatangani oleh Direksi untuk dimulainya pekerjaan
tersebut.

5. Material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan


pengajuan / permohonan/ request material untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Semua sampel yang sudah mendapatkan persetujuan, dikumpulkan
dalam tempat yang memudahkan pengecekan dilakukan.
Request material pekerjaan berisikan :
a. Jenis material pekerjaan
b. Gambar rencana posisi material
c. Material dan jumlah volume pekerjaan
d. Spesifikasi teknis
e. Brosur / catalog produk
f. Estimasi waktu mulai kerja
Request material pekerjaan ditandatangani oleh Direksi untuk persetujuan
pemakaian material pekerjaan tersebut. Apabila material yang datang berbeda
dengan sampel request, maka material tersebut dapat ditolak dan harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 4
C. TEKNIS

Rangkaian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan REVITALISASI BUMI


PERKEMAHAN PRAMUKA KOTA BATAM. paket pekerjaan ini mencakup :

I. Pekerjaan Pekerjaan Persiapan


II. Pekerjaan Rehab Kantor Sekretariat Bumi Perkemahan
a) Pekerjaan Persiapan
b) Pekerjaan Tangga
c) Pekerjaan Lantai/Keramik
d) Pekerjaan Pintu dan Jendela
e) Pekerjaan Plafond
f) Pekerjaan Pengecatan
g) Pekerjaan Atap
h) Pekerjaan Saluran
i) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
j) Pekerjaan Kamar Mandi dan Sanitary
III. Pekerjaan Rehab Toilet 1
a) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
b) Pekerjaan Lantai/Keramik
c) Pekerjaan Pintu dan Jendela
d) Pekerjaan Plafond
e) Pekerjaan Pengecatan
f) Pekerjaan Atap
g) Pekerjaan Saluran
h) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
i) Pekerjaan Kamar Mandi dan Sanitary
IV. Pekerjaan Rehab Toilet 2
a) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
b) Pekerjaan Lantai/Keramik
c) Pekerjaan Pintu dan Jendela
d) Pekerjaan Plafond
e) Pekerjaan Pengecatan
f) Pekerjaan Atap
g) Pekerjaan Saluran
h) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
i) Pekerjaan Kamar Mandi dan Sanitary
V. Pekerjaan Rehab Mushola 1
a) Pekerjaan Pembongkaran
b) Pekerjaan Lantai/Keramik
c) Pekerjaan Plafond
d) Pekerjaan Pengecatan
e) Pekerjaan Saluran
f) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
g) Pekerjaan Sanitary
VI. Pekerjaan Rehab Mushola 2
a) Pekerjaan Pembongkaran
b) Pekerjaan Lantai/Keramik
c) Pekerjaan Plafond

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 5
d) Pekerjaan Pengecatan
e) Pekerjaan Saluran
f) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
g) Pekerjaan Sanitary

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pasal 1
PAPAN NAMA PROYEK

1.1 Kontraktor Pelaksana harus membuat Papan Nama Proyek yang ukuran dan
modelnya ditentukan oleh direksi dan bertuliskan :
Nama Dinas/Instansi :

Nama Proyek :

Nilai Proyek :

No. Kontrak :

Tanggal Kontrak :

Waktu Pelaksanaan :

Kontraktor Pelaksana :

Konsultan Pengawas :

1.2 Papan nama proyek terbuat dari bahan multipleks tebal 9 mm rangka kayu, ukuran
60 x 90 cm finish digital printing, dibuat sedemikian rupa sehingga kuat sampai
pekerjaan selesai.

1.3 Sesuai dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak diijinkan
menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di
sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

Pasal 2
DIREKSI KEET

2.1 Kontraktor Pelaksana harus membuat loods/direksi kerja secukupnya menggunakan


bahan-bahan sederhana, yang dapat dikunci dengan baik, dilengkapi dengan peralatan
sederhana dan disediakan juga dokumen pelaksanaan seperti:

a. Gambar-gambar Kerja.

b. Rencana kerja yang masing-masing sudah disetujui oleh pemilik proyek.


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 6
c. Data keadaan cuaca.

d. Detail pelaksanaan pekerjaan.

e. Buku harian, buku intruksi/direksi dan buku tamu.

f. Arsip – arsip laporan harian, laporan mingguan dan hasil rapat.

2.2 Perlengkapan yang terdiri dari :

a. Ruang kerja supervisi, direksi, site manager dan tenaga ahli.

b. Ruang rapat yang muat 5 direksi, 2 perencana, 3 pengawas, TABG dan


pelaksana (ruangan ada ACnya).

c. Terdapat gudang penyimpanan material, request dan samplenya.

d. Kantin, Toilet WC (septicktank portable) pakai kloset duduk dan ruang sholat.

e. Meja rapat panjang, meja tulis, lemari arsip, kotak P3K dan alat pemadam
kebakaran.

f. Alat – alat kerja lain yang diperlukan.

2.3 Direksi keet dan K3 sewa (apabila pekerjaan sudah selesai bisa dikembalikan dan
tidak menjadi aset pemilik proyek.

2.4 Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor beserta
peralatannya.

Pasal 3
GUDANG BAHAN DAN PERALATAN

3.1 Kontraktor Pelaksana diharuskan membuat Los Kerja dan Gudang yang memenuhi
syarat kesehatan, keamanan untuk menyimpan barang-barang atau alat-alat lainya.

3.2 Kontraktor harus menyediakan gudang tertutup, gudang terbuka, untuk penyimpanan
besi tidak boleh digelar terbuka diluar, pasir harus ditutupi.

Pasal 4
BEDENG PEKERJA

4.1 Kontraktor Pelaksana diharuskan membuat Bedeng pekerja yang memenuhi syarat
kesehatan, keamanan untuk tempat tinggal pekerja selama pelaksanaan pekerjaan.

4.2 Kontraktor harus menyediakan untuk pekerja sementara (tempat mandi dan
peturasan) yang memadai.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 7
Pasal 5
LAPORAN DAN DOKUMENTASI

5.1 Pelaksana diharuskan membuat laporan yang diserahkan kepada direksi


lapangan/Konsultan Pengawas, PTP/PPTK dan Pemilik Proyek, masing-masing 1 (
satu ) rangkap laporan-laporan sebagai berikut :

a. Laporan harian yaitu catatan yang berisi kegiatan pekerjaan sehari-hari berupa :

 Tahap berlangsungnya pekerjaan.

 Catatan dan perintah pemilik / pengawas yang ditanda tangani dan disampaikan
secara tertulis.

 Jumlah dan jenis dari bahan-bahan, peralatan dan mesin baik yang dipakai
maupun ditolak.

 Jumlah pekerja.

 Dan keadaan lain – lain selama berlangsungnya kegiatan pelaksanaan pekerjaan


yang di isi setiap hari kemudian diserahkan kepada direksi untuk diketahui atau
disahkan.

 Laporan Mingguan yaitu catatan yang berisi garis-garis besar hal-hal yang
terjadi dan tercantum dalam ketikan yang rapi dimana merupakan resume dari
laporan harian yang memperlihatkan bobot prestasi.

5.2 Koreksi Rencana Prestasi Pekerjaan.

Tiap akhir bulan harus disampaikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas, PTP/PPTK


dan Pemilik Proyek Bar Chart (“S” Curva) keadaan pekerjaan diatas yang didasarkan
bar chart induk untuk diketahui posisi keadaan pekerjaan tiap bulannya sebanyak 3 (
tiga ) rangkap.

5.3 Untuk mencegah kesalah pahaman dan kesimpang siuran dalam pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor diwajibkan menyediakan :

a. Buku harian / buku direksi di tempat pekerjaan khusus untuk memuat catatan-
catatan Direksi/Konsultan Pengawas, PTP/PPTK dan Pengguna jasa atau
wakilnya kepada penyedia jasa (kontraktor).

b. Buku tersebut setiap permulaan hari kerja (pagi) harus diletakan diatas meja
direksi untuk diperiksa dan di isi bila perlu.

c. Untuk penerimaan perintan-perintah tersebut penyedia jasa (kontraktor) atau


wakilnya diharuskan membubuhkan tanda tangan, dan kelalaian dalam hal ini
dianggap telah mengetahui dan menyetujuinya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 8
d. Penyedia jasa mendapat kebebasan untuk memberikan catatan-catatan yang
dianggap perlu olehnya, bila penyedia jasa tidak mengadakanya telah dianggap
ia telah mengetahui dan menyetujui semua isi perintah-perintah dan catatan-
catatan dari Direksi/Konsultan Pengawas, PTP /PPTK dan pengguna jasa yang
tertulis dalam buku harian / buku direksi tersebut.

5.4 Kontraktor Pelaksana harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto pada
bagian-bagian pekerjaan yang pentingdengan photo berwarna dalam rangkap 2 (dua)
dan diserahkan langsung kepada pemilik proyek.

5.5 Foto –foto tersebut diambil dari satu titik bidik tetap pada saat :

a. Sebelum pekerjaan dimulai (prestasi 0 %).

b. Saat pekerjaan dalam / mencapai prestasi pekerjaan sebesar ;50 %, 100 % dan
permintaan pembayaran angsuran.

c. Setelah masa pemeliharaan atau pada waktu pekerjaan diserah terimakan.

d. Setelah pekerjaan berakhir, penyedia jasa harus menyerahkan dokumentasi


proyek sebanyak 3 (tiga) set untuk arsip proyek kepada pengguna jasa.

e. Untuk setiap termin Kontraktor Pelaksana harus melampirkan photo kemajuan


pekerjaan sesuai kontrak.

Pasal 6
GAMBAR PELAKSANAAN

6.1 Kontraktor harus membuat gambar – gambar pelaksanaan pekerjaan dilapangan (


Shop Drawing), gambar tersebut harus dibuat berdasarkan gambar – gambar
pelelangan dan penjelasan pekerjaan yang diberikan.

6.2 Sebelum gambar – gambar pelaksanaan disetujui oleh pihak direksi lapangan,
kontraktor tidak diperbolehkan memulai pekerjaan dilapangan.

6.3 Gambar-gambar pelaksanaan harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan oleh
direksi lapangan. banyaknya gambar-gambar yang disampaikan kepada pihak direksi
lapangan harus sesuai dengan kontrak.

6.4 Kontraktor harus memberikan waktu yang cukup kepada direksi lapangan untuk
meneliti gambar – gambar pelaksanaan.

6.5 Persetujuan terhadap gambar – gambar pelaksanaan bukan berarti pemberian garansi
terhadap dimensi – dimensi yang telah dibuat oleh kontraktor, dan tetap tidak
melepaskan tanggung jawab kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.

6.6 Gambar kerja hanya dapat berubah dengan perintah tertulis pemilik proyek
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 9
berdasarkan pertimbangan dari direksi lapangan.

6.7 Perubahan suatu rencana harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh pemilik proyek, yang dengan jelas memperlihatkan perbedaan
antara gambar kerja dan gambar perubahan rancangan.

6.8 Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 ( lima ) dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

6.9 Gambar perubahan yang disetujui oleh pemilik proyek / direksi lapangan kemudian
dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.

Pasal 7
GAMBAR TERBANGUN
(As Built Drawing)

7.1 Kontraktor harus membuat gambar – gambar terbangun dilapangan ( As Built


Drawing), gambar tersebut harus dibuat berdasarkan kondisi pekerjaan yang sudah
terbangun dilapangan.

7.2 Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor sudah harus menyelesaikan


gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-
gambar perubahan.

7.3 Penyelesaian yang dimaksud pada ayat 8.2 harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan pengawas dan direksi setelah dilakukan pemeriksaan secara
teliti.

7.4 Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,
kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat
dilakukan.

Pasal 8
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

10.1 Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam kontrak dan harus diperiksa dulu oleh pengawas untuk mendapatkan
persetujuan, cara-cara pemeriksaan bahan-bahan tersebut akan ditentukan kemudian
oleh pengawas.

10.2 Pengawas berwenang untuk meminta keterangan asal dari bahan-bahan bangunan,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 10
dan kontraktor wajib memberitahukanya.

10.3 Material yang telah didatangkan oleh kontraktor dilapangan pekerjaan, tetapi ditolak
pemakaiannya oleh pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan,
selambat-lambatnya dalam waktu 2 ( dua ) kali 24 jam terhitung dari jam penolakan.

10.4 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor tertapi ternyata
ditolak pengawas harus segera dihentikan, dan selanjutnya dibongkar atas biaya
kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh pengawas.

10.5 Kontraktor atau pelaksana harus mengerjakan kembali pekerjaan yang dibongkar
sebagai akibat penggunaan bahan-bahan yang cacat.

10.6 Bahan-bahan yang digunakan harus diutamakan produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan / potensi nasional.

10.7 Apabila pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, pengawas berhak
mengirimkan bahan tersebut kepada balai penelitian bahan-bahan ( Laboratorium )
yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan
kontraktor, apapun hasil penelitian bahan tsb.

10.8 Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien.

10.9 Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alat-alat yang
menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.

10.10 Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut serta memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya
dan membersihkan bekas-bekasnya.

10.11 Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan, Kontraktor Pelaksana harus
menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti
tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan dan lain-lain.

II. PEKERJAAN TANAH

Pasal 1
PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan cut to fill dan timbunan tanah dari luar, meliputi :
area bangunan tribun dan area jalan ram masuk.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 11
1.1 PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN

1.1.1 Umum
Untuk menjamin ketepatan ukuran pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
harus menempatkan personil yang berkualitas, berpengalaman dan
memahami permasalahan teknis sesuai dengan tugasnya dalam pekerjaan.
Tenaga-tenaga tersebut bila diperlukan, harus melakukan pengukuran,
menetapkan titik-titik tetap pada staking out, melakukan, menggambar,
penyusunan laporan dan dokumentasi pekerjaan.

1.1.2 Persiapan
a. Sebelum memulai pengukuran Penyedia Jasa harus mempelajari
gambar-gambar, dan bersama Manajemen Konstruksi mengadakan
penyesuaian dan koreksi terhadap kenyataan di lapangan, terutama
pada dimensi pekerjaan, lokasi pekerjaan serta persesuaian dan
kesepakatan atas hal tersebut di atas.
b. Penyedia Jasa harus mempunyai informasi yang jelas tentang letak,
lokasi, jenis pekerjaan, gambar dan ukuran dari yang akan dikerjakan.
c. Penyedia Jasa harus memeriksa letak patok koordinat dan station dan
bila perlu diletakkan pada lokasi yang benar (dipindahkan).
d. Pada tempat-tempat dimana terdapat lokasi pekerjaan, harus dibuat
gambar-gambar kondisi asli (misal profil melintang dari jalan yang
asli).

1.1.3 Pengangkutan
a. Transportasi dan muatan lebih
1. Manajemen Konstruksi akan mengatur batas muatan kendaraan yang
diijinkan dalam lingkungan pekerjaannya bila hal tersebut
diperlukan demi keamanan terhadap kerusakan struktur jalan dan
jembatan dalam wilayah kerjanya.
2. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas kerusakan jalan maupun
jembatan yang disebabkan oleh kegiatan transportasi yang
dilakukannya. Untuk itu Penyedia Jasa harus memelihara dan
memperbaiki kerusakan tersebut atas beban Penyedia Jasa.
3. Bila menurut pandangan Manajemen Konstruksi kegiatan
pengangkutan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa akan
mengakibatkan kerusakan jalan, maka Direksi Pengawas dapat
memerintahkan Penyedia Jasa untuk menggunakan jalan alternatif,
tanpa adanya pembayaran kompensasi dan Penyedia Jasa tidak
mempunyai hak untuk menuntut kompensasi tersebut.
4. Tempat pembuangan material tak terpakai
Penyedia Jasa harus mengatur pembuangan tanah keluar lapangan
pekerjaan (di luar Daerah Milik Jalan) atas biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib menjaga dan mengatur tempat pembuangan
material tersebut sehingga tidak menimbulkan efek negatif
terhadap direksi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 12
III. PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 1
PEKERJAAN GALIAN TANAH

Selain untuk mendapatkan elevasi muka tanah rencana, pekerjaan galian tanah juga banyak
dilakukan untuk pemasangan pondasi bangunan yang tentunya harus diikuti dengan
pelaksanaan pekerjaan urugan kembali setelah pondasi bangunan terpasang.

1.1 Lingkup pekerjaan


a. Penggalian tanah untuk pembuatan pondasi bangunan.
b. Pengurugan kembali setelah pemasangan konstruksi pondasi.
c. Pemadatan tanah urugan kembali.

1.2 Langkah Pelaksanaan


a. Pekerjaan persiapan pembuatan pondasi harus sesuai gambar, lereng galian harus
sedemikian rupa sehingga tidak mudah longsor.
b. Kontraktor diharuskan melapor kepada direksi dan dimintakan persetujuan /
keputusannya sebelum mulai dengan pekerjaan penggalian untuk pondasi
terutama yang berkenaan dengan titik lokasi penggalian.
c. Setelah penggalian mencapai peil atau elevasi yang diinginkan, Kontraktor harus
memintakan persetujuan Direksi untuk memulai pekerjaan konstruksi.
d. Sisa-sisa/bekas-bekas pekerjaan penyiapan pondasi harus dibuang ke luar lokasi
sehingga air hujan lekas dapat mengalir ke saluran pembuang. Tanah antara tepi
galian dan bouwplank harus selalu rata, dan bersih dari timbunan.
e. Bekas parit-parit, lubang-lubang tanah galian di dalam pekerjaan harus ditimbun
dengan pasir dan dibasahi sampai padat, sehingga menutup lubang galian sampai
permukaan atas pondasi. Untuk lubang-lubang bekas galian di luar bangunan
penimbunannya dapat menggunakan tanah dari luar lokasi, penimbunan tanah
dikerjakan secara berlapis-lapis dan sampai mendapatkan ketinggian yang
diinginkan dan dipadatkan.
f. Urugan tanah guna mencapai peil yang ditentukan diambil/didatangkan dari luar
lokasi. Kecuali atas kebijaksanaan lain dari Direksi yang disetujui Pemimpin
Proyek. Urugan tersebut dipadatkan lapis demi lapis.

1.3 Syarat Pendukung


a. Penggalian tanah untuk pembuatan pondasi bangunan menggunakan Excavator 07
dan Excavator 03.
b. Pengurugan kembali setelah pemasangan konstruksi pondasi menggunakan
Excavator 07 dan Excavator 03.
c. Pemadatan tanah urugan kembali menggunakan stamper.

Pasal 4
PEKERJAAN BETON

Pekerjaan beton merupakan salah satu bagian pekerjaan yang memerlukan perhatian yang
serius dari Kontraktor dan Direksi dalam setiap proses dan keputusan yang diambil.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 13
4.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan beton yang dilakukan adalah pekerjaan lantai dan meja beton.
b. Bagian-bagian pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan beton dan dilakukan
sebelum, sedang serta sesudah pengecoran adalah pembuatan cetakan, persiapan,
pengecoran, pemeliharaan, pembukaan cetakan dan lain sebagainya..

4.2 Persyaratan Umum


a. Konstruksi rangka bangunan dengan bahan struktur beton bertulang harus
menggunakan peraturan peraturan/normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti
PBI’71 (Peraturan Beton Indonesia tahun 1971) dan atau SK SNI T–15–1991-03,
PMI (Peraturan Muatan Indonesia), dan lain-lain.

b. Peraturan beton
 Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat yang ada pada SK SNI T-
15-1991-03.
 Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton SK SNI T-15-1991-03 pasal
3.1 sampai 3.9.
 Syarat pelaksanaan pekerjaan beton SK SNI T-15-1991-03 bagian 3 bab 4,5,6
berlaku seluruh pasal.
 Perhitungan muatan pada bangunan (PMI).

c. Penggunaan bahan bangunan.


 Kualitas campuran beton harus memenuhi syarat mutu beton ( sesuai yang ada
dalam B O Q )
 Kualitas baja U-24 untuk baja polos dan U-32 untuk baja ulir.
 Setiap sambungan beton lama dan baru ditambahkan bahan additive beton.

4.3 Langkah Pelaksanaan.


Langkah pelaksanaan pekerjaan beton bertulang terdiri dari kegiatan penyiapan
adukan, pemasangan tulangan, persiapan pengecoran atau pemasangan begesting,
pelaksanaan pengecoran, perawatan atau pemeliharaan beton, pembongkaran begesting
dan pelaksanaan uji laboratorium.

a. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan


Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
kerja penulangan beton. Apabila terjadi keragu-raguan segera menanyakan dan
meminta jawaban Direksi sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.

b. Adukan
 Adukan beton untuk konstruksi beton bertulang digunakan mutu beton ( sesuai
yang ada dalam BOQ )

c. Tulangan
 Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan
dalam keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak tercantum dalam gambar kerja, harus
dimintakan persetujuan Direksi terlebih dahulu.
 Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahan-bahan lain
yang mengurangi daya rekat.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 14
 Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
 Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpuan
lain. Untuk itu harus dibuat beton tahu (beton decking) dengan tebal dan
pemasangan sesuai dengan PBI ’71.

d. Persiapan Pengecoran
 Kontraktor harus membuat kotak takaran untuk adukan beton.
 Semua cetakan dibersihkan dari segala kotoran.
 Cetakan harus datar dan tegak lurus, kedudukan dan bentuknya tetap tidak
bergeser maupun bergerak pada waktu dan setelah pengecoran tetapi mudah
dibongkar.
 Cetakan dibuat dari kayu berkualitas sedang tebal 3 cm, dan memenuhi syarat
sesuai fungsinya. Sambungan-sambungan antara papan dan balok harus rapat,
rapi dan kuat.
 Apabila untuk rangka penyangga begesting digunakan kayu, maka bahan kayu
harus kering, lurus dan berupa kayu kina atau pinus atau kayu berkualitas
sedang yang lain. Jarak penempatan maksimum antar penyangga adalah 60 cm.
Dan direncanakan untuk memikul muatan dibawah 1000 kg.
 Penyangga tidak boleh diberdirikan di atas tanah (harus dengan alas papan).
 Penulangan diteliti kembali/disesuaikan dengan gambar, kalau ada yang
bengkok atau berubah posisi harus segera dibetulkan.
 Perubahan atau penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan
pelaksanaan dengan gambar kerja, harus sepengetahuan dan sepersetujuan
Direksi.

e. Pengecoran
 Pengecoran beton harus seijin tertulis dan sepengetahuan Direksi.
 Perbandingan adukan beton sesuai dengan ketentuan dalam Rencana Kerja dan
Syarat ini.
 Pembuatan campuran beton yang dilakukan setempat maka (1) angka dalam
perbandingan adukan menyatakan takaran dalam isi yang ditakar dalam
keadaan kering, (2) Takaran harus dibuat baik dan kuat, sebelum dipakai
dimintakan persetujuan Direksi, dan (3) Pengadukan minimum 3 menit setelah
semua bahan masuk ke dalam drum pengadukan, adukan beton harus
memperlihatkan susunan dan warna yang sama.
 Penggunaan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui oleh
Direksi.
 Begesting atau tulangan yang terkena percikan beton harus dibersihkan sebelum
pengecoran selanjutnya.
 Beton tak boleh dituang langsung dari ketinggian lebih dari 1,5 meter untuk
mencegah terlepasnya agregat dari campuran bahan pengikatnya.

f. Pembongkaran Begesting
 Pembongkaran harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa hingga menjamin
seluruhnya keamanan beton yang telah dicor.
 Bagian struktur beton yang disangga dengan batang penyangga tidak boleh
dibongkar begesting maupun tiang penyangganya sebelum elemen struktur
tersebut mencapai kekuatan minimal untuk memikul berat sendiri berikut
bahan-bahan pelaksanaan di atasnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 15
 Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengawas, atau
jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 Hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
- Pelat beton 21 Hari
 Penggunaan bekisting untuk 2 kali pakai

g. Perawatan beton.
 Upaya perawatan beton dilakukan selama proses pengerasan.
 Selama proses pengerasan, beton tiap hari harus disiram dengan cukup air,
selama minimum 1 (satu) minggu berturut-turut.

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 01
PEKERJAAN DINDING

Penutup ruang atau dinding terbuat dari pasangan bata merah. Kontraktor harus
melakukannya dengan ketelitian yang sebaik mungkin mengingat secara visual kerapihan
hasil akhir pekerjaan salah satunya akan terlihat dari presisi dinding bangunan.

1.1 DINDING BATA MERAH


1.1.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,bahan-
bahan,peralatan dan alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi pekerjaan dan bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja.
c. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan)
berdasarkan pada Gambar Dokumen Kontrak dan telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
d. Dalam Shop Drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk spesifikasi,cara pemasangan serta persyaratan khusus yang belum
tercakup lengkap didalam Gambar Dokumen Kontrak.
e. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi.

1.1.2 Langkah Pelaksanaan.


Dinding pasangan bata merah & bata ringan
a. Bata merah & bata ringan yang akan dipergunakan untuk pasangan dinding harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi.
b. Bata sebelum dipasang harus direndam di dalam air terlebih dahulu sampai jenuh.
c. Bata kurang dari setengah panjang tidak boleh dipergunakan.
d. Pemasangan dinding bata harus benar - benar rapi, rata dan sesuai dengan alur
yang sebenarnya.
e. Pasangan bata dilakukan dengan campuran 1 PC : 4 Ps untuk semua pasangan
batu bata.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 16
f. Pemasangan dinding bata tidak diperbolehkan terjadi siar vertical yang segaris
g. Pemasangan dinding bata tidak diperbolehkan menggunakan batu bata potongan,
kecuali tempat-tempat tertentu yang diharuskan memakai bata potongan.
h. Pasangan bata seluas maksimum 12 m2 harus diperkuat beton (kolom praktis) 15
x 15 cm dengan tulangan pokok 4 Ø 10, beugel Ø 8 jarak 15 cm kecuali sudah
ada perkuatan lain.
i. Pasangan bata setengah batu dilakukan bertahap, setiap hari setinggi 1 m, tidak
boleh melebihi 1 m dan selalu harus diikuti dengan cor kolom praktis.
f. Pasangan bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama 14
(empat belas) hari.
g. Pasangan batu bata tidak boleh ditembus andang-andang.

PASAL 02
PEKERJAAN PLESTERAN DAN SPONENGAN

Kerapian pekerjaan plesteran dan sponengan ini sangat bergantung pada presisi hasil
pekerjaan beton struktur dan dinding bata yang sudah ada.

2.1 Lingkup Pekerjaan


a. Plesteran dilakukan untuk pekerjaan pasangan maupun beton seperti
tersebut dalam gambar dan BOQ.
b. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan profil beton, sponengan,
dan plester pasangan dinding seperti pada gambar.

2.2 Langkah Pelaksanaan


a. Campuran 1 PC : 4 Ps digunakan untuk pasangan dinding beton mengingat
fungsinya yang memerlukan kondisi kedap air.
b. Untuk hal-hal yang khusus diperlukan plesteran dengan menggunakan
produk sekualitas mortar (sesuai yang disyaratkan dalam gambar).
c. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibasahi dengan air agar
plesteran maupun siaran tidak cepat kering dan tidak retak-retak.
d. Untuk plesteran menggunakan bahan dari mortar setiap satu sisi muka
dalam satu ruas tidak boleh disisakan, harus selesai sekaligus.
e. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak
pecah-pecah.
f. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2,5 cm dan tidak boleh kurang dari
1,5 cm, kecuali menggunakan bahan produk dari mortar ketebalan plesteran
bisa 1 cm.
g. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai menutup mantap dengan
acian dari PC sehingga tidak terjadi retak atau pecah.
h. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus dan halus, rata dan tegak lurus
dengan bidang plesteran lainnya.
i. Plesteran baru harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pecah
dan sobek/retak dengan disiram air minimum 3 kali dalam 24 jam selama 7
hari berturut-turut.
j. Kontraktor tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan plesteran, tanpa seijin
dari Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 17
PASAL 3
PEKERJAAN LANTAI

Sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai, kontraktor diharapkan sudah menyelesaikan semua


pekerjaan struktur pada lantai yang bersangkutan, dan sudah membebaskan lantai yang
akan dikerjakan tersebut terhadap semua aktivitas pelaksanaan pekerjaan berat.

3.1 Lingkup pekerjaan


a. Untuk lantai Toilet MCK menggunakan keramik homogenous 40x40 cm
unpolish.
b. Untuk area Toilet Gedung Bupati menggunakan keramik ukuran 20x60 cm
unpolish.
c. Pekerjaan keramik dinding kamar mandi Gedung Bupati menggunakan
keramik 20x60 cm warna ditentukan kemudian.
3.2 Langkah Pelaksanaan.
a. Bidang-bidang yang akan diberi penutup lantai harus sudah betul-betul
bersih rata dan sempurna.
b. Lapisan pasir bawah lantai harus sudah dipadatkan, dengan disiram air
sedikit demi sedikit.
c. Jika terdapat kekurang sempurnaan konstruksi yang berada di bawah lantai,
maka Kontraktor wajib menyempurnakannya. Dan apabila terdapat cacat
atau kurang baik yang diakibatkan kurang sempurnanya konstruksi-
konstruksi yang berada di bawah lantai maka Kontraktor harus
membongkar dan memperbaikinya dengan biaya ditanggung oleh
Kontraktor.
d. Penghamparan adukan beton baik untuk rabat beton maupun plat beton
bertulang mengikuti Pasal 08 – Pekerjaan Beton dalam rencana kerja dan
syarat ini.
e. Permukaan lantai yang baru dikerjakan harus dijaga/dilindungi dari segala
gangguan misalnya tekanan, senggolan atau penggeseran sampai kondisi
beton cukup umur atau mengeras.
f. Perawatan permukaan lantai mengikuti Pasal Pekerjaan Beton dalam
rencana kerja dan syarat.

3.3 Persyaratan Bahan.


- Keramik Roman atau setara
a Thickness ± 4%
b Water Absorption B1a ≤ 0.4%
c Modulus of rupture ≥ 35 N/mm2
d Crazing resistance Resistant
e Chemical resistance Minimum Class GB
f Stain resistance Minimum Class IV
g Abrasion resistance Group III to V

- SikaTop 107 Waterproofing atau setara


Pekerjaan setelah 28 hari :
a. Kekuatan Tekan 222 kg/cm2
b. Kekuatan Lentur 108 kg/cm2
c. Kekuatan Ikatan 10.2 kg/cm2

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 18
PASAL 4
PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN BOUVENLICH

Hasil dari pekerjaan pintu dan jendela sangat menuntut adanya bentukan presisi yang ketat
dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi, diharapkan kontraktor dapat mempekerjakan
tenaga tukang yang mempunyai pengalaman cukup dalam penanganan pekerjaan yang
sejenis.

4.1 Lingkup Pekerjaan.


a. Pembuatan balok ikat untuk kusen pintu dan jendela
b. Pembuatan kusen-kusen dan bovenlicht.
c. Pembuatan daun pintu dan daun jendela.
d. Pemasangan kusen alumunium, daun pintu, daun jendela dan bovenlicht.
e. Pemasangan dook, angkur dan sebagainya pada kusen-kusen.
f. Perlengkapan daun pintu/jendela dan bovenlicht, seperti engsel, kunci, handel
dan lain-lain.
g. Penyetelan pekerjaan kusen-kusen dan daun pintu/jendela dan bovenlicht
menurut persyaratan yang ada.
h. Pemasangan kaca dan lain lain.

4.2 Langkah Pelaksanaan.


Langkah pekerjaan ini mencakup kegiatan yang beragam namun berturutan dan
biasanya dikerjakan diluar lokasi proyek, untuk itu kontraktor harus dapat
menunjukkan kepada direksi lokasi base camp pengerjaannya dan memberikan
uraian methode pengerjaannya.

a) Pekerjaan balok ikat / latei


 Sebelum pemasangan kusen harus diperkuat dengan balok ikat, di sekeliling
lubang harus dicor balok ikat ukuran 12 x 12 cm seperti halnya kolom
praktis.

b) Pekerjaan kusen
 Untuk semua pekerjaan menggunakan frame aluminium profil powder
coating 4” dengan kualitas baik menurut penilaian Direksi.
 Penyetelan kusen dijaga agar permukaannya tidak cacat.
 Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan pasangan
bahan lain, seperti misalnya tembok serta bagian dalam sambungan,
sebelumnya harus dibuat sampai rata agar kusen bisa menyatu dengan
sempurna.
 Penyetelan kusen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi
angkur fisher sebanyak 6 buah untuk kusen pintu dan 4 buah untuk
jendela/bovenlicht, dicor dengan spesi 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
 Kusen-kusen baru dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama
waktu penyetelan sampai pengecatan.
 Penyetelan kusen agar dilakukan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
pemasangan yang herizontal terhadap keselurah kusen dalam satu bangunan.
 Semua kusen pintu/jendela, bovenlicht terpasang harus dengan water pass.
 Di atas kusen dengan panjang bentangan 1,10 m atau lebih harus dipasang
balok latei beton bertulang 1 PC : 2 Ps : 3 Kr tulangan 4 dia 12 beugel dia 8

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 19
jarak 20 cm. Semua sambungan frame aluminium dibuat secara teknis, rapi,
rapat dan kuat.
 Semua perkuatan sambungan harus menggunakan standar sambungan frame
aluminium.
 Semua ukuran frame aluminium yang tersebut dalam gambar adalah ukuran
jadi terpasang.

c) Pekerjaan daun pintu, jendela dan bovenlicht.


 Semua rangka daun pintu/jendela menggunakan bahan allumunium sesuai
gambar.
 Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kusen.
 Ukuran tebal frame daun pintu maupun daun jendela harus sesuai gambar.
 Pada tiap-tiap daun pintu dipasang 3 pasang engsel biasa yang dipasang
dengan sekrup kembang dan dipasang baut angin.
 Pemasangan sekrup engsel harus mengebor lubang kusen terlebih dahulu,
tidak boleh membuat lubang dengan paku.
 Finishing daun memakai melamik natural.
 Handle memakai lever handle stainles steel.
 Penggantung engsel kupu – kupu stainless steel.
 Handle dan kunci pada jendela ramp buncis.

d) Pengunci.
 Pengunci Menggunakan Merek Dekson atau setara
 Bahan serta jenis pengunci harus diserahkan kepada Direksi dalam beberapa
alternatif pilihan, dan yang digunakan adalah yang dipilih dan disetujui
Direksi.
 Setiap pintu dilengkapi dengan kunci dua kali putaran berikut handel penarik
lengkap dengan perlengkapannya setara Paori.
 Pintu double dilengkapi grendel tanam setara Paloma 8/18\”.
 Pengunci memakai lockcase dan double cylinder.
 Dalam penyetelan kunci pada pintu, agar semua kunci di beri minyak olie
sebelum dipasang dan dikontrol agar kunci tetap dalam keadaan baik.
 Dan setiap kunci masing-masing pintu agar diberi tanda dengan huruf (A –
Z), agar mudah dalam pengecekannya.

e) Pekerjaan Kaca.
 Untuk pekerjaan kaca baik ukuran dan jenisnya harus sesuai gambar.
 Cacat bahan kaca sebelum dan sesudah pemasangan akan ditolak.
 Semua kaca harus benar-benar rata dan tidak menggelombang.
 Sebelum dipasang kaca harus sudah mendapat persetujuan Direksi.
 Untuk jendela kaca mati yang luasnya lebih besar dari 0,8 m menggunakan
kaca tebal 5 mm, kaca digunakan yang berkualitas baik dan tidak
bergelombang maupun tergores. Untuk kaca yang luasnya kurang dari 0,8 m
menggunakan kaca tebal 3 mm.
 Pemasangan kaca harus rapat, rapi dan diberi spasi untuk kemungkinan
mengembang dan menyusut atau diberi renggangan.
 Lubang antara kayu dan kaca diberi dempul sebagai pengisi.
 Pemberian tanda pada kaca memakai kapur, dan tidak diperbolehkan
menggunakan potongan-potongan kertas yang ditempel dengan lem.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 20
PASAL 5
PEKERJAAN PLAFOND

5.1 Lingkup Pekerjaan.


a. Pekerjaan plafond Gypsum tebal 9 mm & PVC tebal 7 mm meliputi pekerjaan
pemasangan panel plafond termasuk rangka plafond dan rangka penggantung
plafond serta semua perlengkapannya seperti yang ditunjukkan dalam gambar
pelaksanaan.
b. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan)
berdasarkan pada Gambar Dokumen Kontrak dan telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
c. Dalam Shop Drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk spesifikasi teknis, cara pemasangan serta persyaratan khusus yang
belum tercakup lengkap didalam Gambar Dokumen Kontrak.
d. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi.

5.2 Persyaratan Bahan.


a. Spesifikasi bahan plafond Gypsum tebal 9 mm & PVC tebal 7 mm untuk
pekerjaan plafond sesuai dalam gambar pelaksanaan.

b. Semua bahan rangka plafond dari aluminium dengan System Metal Furring
standard Manufactured dengan system pemasangan Concealed Grid. Baja profil
dan baja plat termasuk alat penggantung (klem, kabel & tulangan beton), alat
pengikat (anker, fisher, dynabolt), harus memenuhi persyaratan seperti yang
diuraikan pada bab Pekerjaan Metal.

c. Bahan yang akan dipakai harus siku untuk semua sudutnya (kecuali ditentukan
lain oleh Direksi/Pengawas), permukaan bahan harus rata, tidak bergelombang,
tidak ada tonjolan atau lekukan dan bebas dari cacat, noda, retak, pecah sudut.

d. Paku yang dipakai harus mempunyai panjang minimum 14 mm untuk paku


multiplex dan untuk rangka dan penggantung plafond disesuaikan dengan
kebutuhan, dari jenis anti karat dan harus dapat menahan beban plafond.

5.3 Persyaratan Pelaksanaan

a. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya berkaitan sangat erat.
b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plafond, pekerjaan lain yang terletak di atas
plafond tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain elektrikal,
sound system, fire alarm / fire detector, dan perlengkapan instalasi lain yang
diperlukan.
c. Apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam gambar rencana
plafond, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi atau gambar lain.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 21
d. Untuk detail pemasangan, Kontraktor harus berkonsultasi dengan
Direksi/Pengawas.
e. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola gambar pelaksanaan dan
wajib diperhatikan terhadap peil-peil rencana. Rangka yang datar harus water pas.
f. Apabila posisi rangka penggantung plafond dengan tempat penggantungnya lebih
besar dari 2 meter sehingga memerlukan konstruksi tambahan, Kontraktor wajib
menambahkan konstruksi perkuatan pada rangka penggantung plafond tadi
sehingga kaku dan dapat berfungsi dengan sempurna meskipun tidak tercantum
dalam gambar.

- Rangka Plafond
1) Sebelum pemasangan panel penutup plafond, Rangka plafond harus
sudah terpasang rapi dan kuat, sesuai dengan pola yang tercantum dalam
gambar pelaksanaan.

- Penutup Plafond / Panel Plafond


1) Dimensi dan pola pada setiap panel plafond yang akan dipasang harus
sesuai dengan modul rangka plafond seperti tercantum dalam gambar
pelaksanaan.
2) Pemotongan panel harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati dengan
memakai alat pemotong khusus, sehingga panel-panel mempunyai sudut
sesuai dengan gambar pelaksanaan, tidak retak sudut atau pecah. Jika
ditemui cacat pada panel yang terpasang, Kontraktor harus membongkar
dan menggantinya dengan yang baru atas biaya Kontraktor.
3) Bidang permukan harus rata, lurus dan waterpass, peil harus sesuai
dengan gambar pelaksanaan. Sambungan antar unit harus tegak lurus.
Toleransi kecembungan 1 mm untuk jarak 2 m.
4) Bila dikehendaki adanya naad, maka jarak antara panel terpasang adalah
0,2 cm. Naat harus lurus, sama besar, tegak lurus pada setiap pertemuan
panel plafond.

PASAL 6
PEKERJAAN PENGECATAN

6.1 Lingkup pekerjaan


Pekerjaan pengecatan meliputi:
1. Pekerjaan pengecatan Metal yang terdiri dari : baja, baja galvanis dan metal lain
non baja seperti yang tercantum dalam gambar pelaksanaan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Semua bagian/permukaan yang tampak/exposed dicat sampai dengan cat finish.
b. Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/un-exposed, menempel pada
material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan cat anti
karat atau cat dasar/primer.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 22
c. Pekerjaan ini tidak berlaku untuk Baja Stainless Steel.

2. Pekerjaan pengecatan dinding (permukaan plesteran), permukaan beton yang


tampak (exposed) dan plafond seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.

3. Pekerjaan pengecatan kayu.


Semua kayu yang terpasang baik yang termasuk pekerjaan kayu halus maupun
kasar seperti tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semua, bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat
finish dengan ketentuan cat finish warna untuk permukaan yang tidak
ditonjolkan serat kayunya.
b. Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed dicat hanya
sampai dengan cat dasar.
c. Pengecatan kosen, daun pintu dan jendela.

4. Pekerjaan pengecatan pipa PVC, untuk semua pipa talang dari bahan / material
PVC yang dalam gambar pelaksanaan dinyatakan ditampakkan / exposed.

6.2 Persyaratan Umum


1. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar dan/atau sesuai dengan
spesifikasi pabrik.
2. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima tahun terhitung
dari waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini, terhadap kemungkinan cacat,
warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.

6.3 Persyaratan Bahan


1. Bahan Pengecatan Menggunakan Merek Dulux atau setara.
2. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam.
3. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Lokasi Proyek harus masih
tersegel baik dalam kemasannnya dan tidak cacat.
4. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk pabrik mengenai
kemurnian cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, tes BD,
tes laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini
dibebankan pada kontraktor. Hasil tes kemurnian harus mendapat rekomendasi
tertulis dari Produsen dan diserahkan ke Direksi/Pengawas untuk persetujuan
pelaksanaan.

6.4 Persyaratan Umum Pelaksanaan.


1. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan (Mock-Up) yang
akan dilaksanakan. Biaya percobaan ini ditanggung Kontraktor. Hasil percobaan
tersebut harus diserahkan kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
2. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari
tiap lapisan jadi (finished) minimum sama dengan syarat yang telah ditentukan
Pabrik.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 23
3. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan
peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan, dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
4. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam cuaca lembab / hujan atau
angin berdebu, bertiup. Terutama untuk pelaksanaan didalam ruangan bagi cat
dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut
harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar.
5. Dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus
memakai kipas angin (fan) untuk memperlancar pergantian / aliran udara.
6. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan / vacuum
cleaner, semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik.
7. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya
boleh dilakukan bila disetujui Direksi.
8. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain
kering, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas
terkecuali disyaratkan lain dalam sepesifikasi ini.
9. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan /
material metal, harus dilakukan sebelum komponen. tersebut terpasang.
10. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksi/Pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish
yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi/Pengawas.
Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan
tambah.
11. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh tenaga ahli /
Supervisi dari pabrik pembuat.

6.5 Pelaksanaan Pekerjaan pengecatan dinding, plafond, kolom dan balok.


1. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat dan dalam kondisi kering.
2. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Pemakaian kuas hanya untuk permukaan
dimana tidak mungkin menggunakan roller.
3. Produk dari kwalitas terbaik (Warna ditentukan kemudian )

6.6 Pekerjaan pengecatan metal


1. Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar pelaksanaan harus dicat dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Semua bagian/permukaan yang tampak/exposed dicat sampai dengan cat
finish.
b. Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed, menempel
pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan cat
anti karat atau cat dasar / primer.
c. Pekerjaan ini tidak berlaku untuk Baja Stainless Steel.

2. Pekerjaan persiapan sebelum pengecatan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 24
a. Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak / mill scale), karat, minyak,
!emak serta kotoran lainnya secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan
yang dimaksud menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik / mechanical wire
brush.
c. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum cleaner atau sikat yang
bersih.
d. Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan /
material metal terpasang.

3. Cat Meni besi produk dari Dulux atau setara.

4. Pekerjaan cat baja atau cat metal harus menyertakan bukti jaminan 5 tahun dan
setelah 5 tahun jaminan dapat digunakan untuk pengecatan kembali.

PASAL 7
PEKERJAAN PEMIPAAN

Pekerjaan pemipaan mencakup pipa-pipa untuk supply air bersih, pipa pipa pembuangan
air bekas dan pipa-pipa udara, hal tersebut merupakan kondisi khusus mengingat
fungsional dari bangunan yang diperuntukkan untuk kegiatan khusus pula.

7.1 Lingkup pekerjaan


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan sistem penyediaan
air bersih, sistem penyediaan udara, sistem pembuangan air bekas dan air kotor.
a. Pasang pipa air bersih PVC Class AW Ø 2”, 1” dan ½” + acsesoris.
b. Pasang pipa air bersih HDPE 2" + acsesoris.
c. Pasang pipa air bekas PVC Class AW Ø 2”, 3”, 4 “ + acsesoris.
Pasang pipa air kotor PVC Class AW Ø 4”, 5”, 6” + acsesoris

7.2 Persyaratan Umum.


a. Pembobokan tembok atau beton, pemotongan kabel, pemotongan pipa,
ducting dan perlengkapan lainnya hanya dapat dilaksanakan setelah
disetujui oleh Direksi. Perbaikan akibat tersebut di atas harus dikerjakan
oleh ahli yang menguasai bidangnya.
b. Kontraktor diwajibkan membuat gambar pelaksanaan (shop drawing) dari
seluruh sistem. Pada gambar tersebut harus terpasang jarak-jarak,
kadalaman-kedalaman, tinggi-tinggi bagian dari sistem. Gambar
pelaksanaan ini harus disahkan oleh Direksi, dan setelahnya Kontraktor
baru diijinkan memulai bagian pekerjaan ini.
c. Di akhir pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat gambar terpasang (as
built drawing) dari seluruh sistem. Gambar terpasang dibuat selama
pengerjaan pemasangan sistem. Pada gambar terpasang harus terpasang
jarak-jarak, kadalaman-kedalaman, tinggi-tinggi bagian dari sistem. Gambar
terpasang harus disahkan oleh Direksi.
d. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi penjelasan atau uraian
tertulis mengenai cara bekerja setiap sistem yang meliputi diagram-diagram,
cara-cara perbaikan dan pemeliharaan dari setiap sistem kerja terperinci.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 25
e. Semua karakteristik peralatan yang disiapkan oleh pabrik yang
bersangkutan harus pula diserahkan oleh Kontraktor kepada Direksi.

7.3 Langkah Pelaksanaan.

a. Penggalian dan persiapan galian


 Pekerjaan ini dilakukan untuk pemasangan jaringan pipa di luar bangunan.
 Galian harus dibuat sejauh pipa yang akan dipasang sedemikian sehingga
pipa dapat diletakkan pada lintasan dan kedalaman yang dikehendaki seperti
yang ditunjukkan pada gambar rencana atau ditentukan oleh Direksi.
 Galian harus dikeringkan dan dijaga selama masa pelaksanaan pekerjaan,
sehingga pekerja dapat bekerja dengan dengan aman dan efisien.
 Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan
penyambungannya dengan baik, timbunan harus ditempatkan dan
dimantapkan seperti yang disyaratkan.
 Galian harus dibuat dengan lebar ekstra apabila diperlukan seperti untuk
memasukkan penyangga dalam peralatan pipa.
 Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan agar
penyambungan dapat dikerjakan dengan baik.
 Galian harus dibuat dengan kedalaman minimal 75 cm dari permukaan
tanah untuk membuat dasar pipa yang rata, seragam dan stabil pada tanah
yang padat, sehingga seluruh panjang pipa tertumpu dengan baik.
 Setiap bagian dari dasar galian yang dibuat tidak sesuai dengan yang
disyaratkan harus diganti dengan bahan yang disetujui, yang dimantapkan
atau dipadatkan seperti yang dtentukan oleh Direksi
 Batu-batu, air dan bahan-bahan kasar, apabila ditemukan harus disingkirkan
untuk mendapatkan ruang sekurang-kurangnya 15 cm untuk pipa diameter
60 mm atau kurang, dan 20 cm untuk pipa diameter lebih dari 60 mm.
 Pipa harus diberi tumpuan setiap jarak 3 meter.
 Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak
stabil seperti debu, sampah dan sebagainya dan menurut Direksi harus
disingkirkan, maka Kontraktor harus mengadakan penggalian dan
penyingkiran bahan-bahan tersebut.
 Jika menurut Direksi diperlukan pondasi khusus seperti penggalian tanah
dan penimbunan dengan bahan yang sesuai, Kontraktor harus
menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk Direksi
 Bahan-bahan bangunan yang menurut Direksi dapat dipakai kembali untuk
memperbaiki permukaan bekas galian, harus dipisahkan dari bahan-bahan
lainnya seperti yang ditunjuk oleh Direksi.

b. Penurunan pipa dalam galian.


 Pekerjaan ini dilakukan untuk pemasangan jaringan pipa air bersih di luar
bangunan.
 Semua pipa, sambungan-sambungan dan katup-katup harus diturunkan
dengan hati-hati ke dalam galian, sehingga tidak terjadi kerusakan pada pipa
dan lapisan pipa. Dalam keadaan apapun, pipa tidak boleh dijatuhkan ke
dalam galian.
 Jika terjadi kerusakan pada pipa, sambungan-sambungan dan katup-katup
atau peralatan lainnya sewaktu pengangkutan, Kontraktor harus segera

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 26
melaporkannya kepada Direksi, dan Direksi akan memberikan pengarahan
untuk perbaikan atau pembuangan bahan-bahan yang rusak tersebut.

c. Pemasangan dan pemeriksaan pipa.


 Sebelum dipasang, pipa harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak
dan kerusakan lainnya ketika pipa berada di atas galian, dan segera diganti
sebelum pemasangan pada posisi terakhir
 Ujung spigot harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling
mudah rusak pada waktu pengangkatan
 Pipa atau peralatan yang rusak harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa
oleh Direksi, dan Direksi akan menentukan pipa tersebut akan digunakan
atau dibuang.
 Sebelum digunakan, seluruh kotoran dan sisa lapisan (coating) harus
dihilangkan, spigot dan bagian dari bell harus dibersihkan, kering dan bebas
lemak dan minyak.
 Selama pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-bahan, peralatan, atau
barang-barang lain di dalam pipa
 Pipa air bersih harus dipasang miring ke arah plat pemipaan, sehingga dapat
dikosongkan sama sekali. Pada waktu peletakan pipa dalam galian, letak
akhir spigot harus tetap dengan bell dan dipasang dengan lintasan dan sudut
yang benar.
 Pipa harus terletak dengan betul dan timbunan harus dipadatkan kecuali
pada bagian bell harus dijaga agar kotoran tidak masuk ke dalam ruang
antar sambungan
 Sekeliling pipa harus diberi pasir setebal 15 cm.
 Jika pemasangan pipa terhenti pada suatu saat, ujung pipa harus ditutup
dengan bahan yang disetujui Direksi

d. Pemotongan Pipa
 Pemotongan pipa untuk penempatan tee atau katup (valve) harus dikerjakan
dengan rapi dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan
lapisannya, serta pada ujungnya harus dibuat halus
 Kontraktor harus memperhatikan pula agar tidak terjadi kelemahan
konstruksi sebagai akibat pemotongan pipa.
 Pemasangan pipa harus dengan akhiran bell yang menghadap ke arah depan
dari pemasangan, kecuali ditentukan oleh Direksi.
 Apabila menurut Direksi kondisi galian tidak memungkinkan, pipa tidak
boleh dipasang.
 Pipa yang tampak (ekspose) harus sejajar dengan garis-garis bangunan,
kecuali bila dinyatakan lain.
 Pencabangan pipa air bersih dapat dilakukan dari atas, bawah, atau samping
pipa sesuai dengan kondisi struktur dan instalasi setempat.

e. Kran selang
Kran selang harus terbuat dari kuningan diverkhrom, penempatan dan
ukurannya harus sesuai dengan apa yang tercantum pada gambar, pada bagian
pengeluaran air harus berspiral.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 27
f. Penumpu alat pemipaan
 Bahan penumpu alat Pemipaan Air Bersih harus disediakan oleh Kontraktor
dan dipasang secara baik pada tempat yang bersangkutan.
 “Wall Hung Fictures” harus dipasang pada dinding dengan baut yang tidak
mengganggu. Kepala baut (ekspose) yang tampak harus segi enam dan
dicat. Mur yang tampak harus dari mur kap segi enam yang diberi lapisan
khrom. Cincinnya harus dicat atau dilapisi khrom supaya seragam dengan
kepala baut atau mur-nya.

g. Pengujian dan Desinfeksi.


 Seluruh sistem pipa air bersih harus diuji dengan tekanan hidroslotis 7
kg/cm2 tanpa bocor selama 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan pada
sambungan. Bila ada bagian pipa yang terpaksa harus ditutup sebelum
penyelesaian, maka bagian ini harus diuji sendiri lebih dahulu.
 Bila pada pemeriksaan atau pengujian ditemukan kerusakan, maka
pekerjaan atau lahan yang rusak harus diganti atau diperbaiki seperlunya
kemudian harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian ulang. Untuk
perbaikan pada pipa harus digunakan bahan baru.
 Perlengkapan, pipa, katup fitting dan alat Pemipaan Air Bersih harus bersih
dari lemak, potongan logam dan lumpur yang mungkin terkumpul selama
pengujian. Kontraktor harus mengadakan perbaikan karena adanya
penyumbatan, perubahan warna dan kerusakan lainnya pada bagian
bangunan sebagai akibat kegagalan membersihkan sistem pipa. Katup
penggelontor harus disetel agar dapat bekerja dengan baik.
 Setelah pengujian dengan tekanan selesai, seluruh sistem air bersih
digelontor dengan air, sehingga semua kotoran dan lumpur terkuras habis.
Kemudian diberikan chlorinasi dengan bahan larutan chlor atau
hypochloride. Dosis yang diberikan pada sistem air bersih tidak kurang dari
50 ppm dan harus dilakukan dengan cara yang dibenarkan.
 Air chlorinasi dalam pipa ditahan dalam waktu yang cukup, agar bakteri
tidak membentuk spora setelah waktu retensi berakhir.
 Semua katup pada saat chlorinasi harus dibuka dan ditutup beberapa kali.
Semua sistem tersebut harus digelontor dengan air, sehingga sisa chlor
mencapai kurang dari 1 ppm. Pada saat penggelontoran semua katup dan
kran ditutup dan dibuka beberapa kali.
 Direksi lapangan akan mengambil contoh air dari berbagai titik
pengambilan untuk pemeriksaan bakteriologis. Desinteksi harus diulangi
selama dua hari, sehingga tidak terdapat tanda polusi pada seluruh sistem air
bersih.

PASAL 8
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Hasil dari pekerjaan ini merupakan satu bagian yang paling beresiko, mengingat sudah
sangat sering terjadi kebakaran gedung diakibatkan oleh adanya gangguan pada jaringan
instalasi listrik. Untuk itu kontraktor diminta mempercayakan pelaksanaan pekerjaan ini
kepada ahlinya yang terbiasa menangani pekerjaan sejenis.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 28
12.1 Lingkup pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan dan
stop kontak.
b. Pengadaan dan pemasangan lampu.
c. Pengadaan dan pemasangan saklar dan stop kontak.
d. Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi.

12.2 Standar Pelaksanaan.


a. Standar yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik PUIL 1987,
AVE/VDE, SLI 1992, dan standar-standar lain yang relefan.
b. Kontraktor harus memiliki pas PLN golongan C.
c. Semua peralatan maupun material yang akan digunakan harus baru dan
memenuhi standar yang telah ditentukan.

12.3 Langkah Pelaksanaan.


Langkah pelaksanaan menyangkut hampir semua aspek pemasangan dan
penyambungan daya listrik dan instalasi listrik termasuk pemasangan beberapa
acessoriesnya.
a. Kabel.
 Seluruh instalasi di dalam kawasan digunakan jenis kabel NYA 2,5,
NYA 1 X 1,5, NYY 4 MM, dan NYY 2,5 MM atau setara, jumlah inti
disesuaikan dengan gambar.
 Seluruh instalasi ditanam di dalam tanah yang berhubungan langsung
dengan tanah, harus digunakan kabel jenis tanah NYFGb 0.6/1 KV dan
menggunakan pipa konduit.
 Sambungan kabel di dalam tanah tidak diperkenankan tanpa persetujuan
Direksi.
 Seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada ijin sambungan
dalam tanah dari Direksi, Kontraktor menggunakan sembungan dengan
desain dari merk 3 M atau setara.
 Kabel yang digunakan harus merk kabel metal, Kabelindo atau yang
setara dan telah lulus uji dari PLN (mendapatkan sertifikat tanda uji dari
LMK PLN).

b. Konduit.
 Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC kecuali ditunjukkan lain
pada gambar.
 Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dan dipasang dengan
cara yang sebenarnya.
 Pada beberapa tempat yang menimbulkan getaran atau yang ditunjukkan
dalam gambar, harus digunakan flexibel konduit lengkap dengan alat-
alat bantunya.
 Konduit yang digunakan harus sesuai standar dan sesuai gambar
rencana.

c. Panel Listrik.
 Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukan dalam gambar.
 Tebal pelat besi yang digunakan minimum 1,5 mm.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 29
 Bentuk panel listrik yang berdiri sendiri untuk panel utama (MDP
kapasitas minimal 50 Kva) dan panel tenaga, sedangkan yang terbenam
di dalam tembok untuk panel penerangan.
 Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada sisi sebelah
kecuali stop kontak lantai atau yang ditentukan lain.
 Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk.
 Kabel masuk dilengkapi dengan “cable plug” (kabel schoen) yang
besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel.
 Panel harus dengan 5 (lima) bar termasuk 1 (satu) bar untuk pentanahan.
 Ukuran panel yang tidak ada gambarnya harus cukup longgar sehingga
sirkulasi udara dapat lancar dan tidak terjadi saling bersinggungan,
ataupun konsleting.
 Komponen Panel.

d. Circuit Breaker.
 Circuit Breaker untuk panel-panel utama harus mempunyai interupting
capacity minimum 22 KA sesuai dengan beban yang terpasang, dan
dilengkapi pengaman terhadap arus lebih, arus hubung singkat dan
tegangan di bawah nominal.
 Circuit Breaker untuk arus-arus cabang minimum mempunyai
interupting capacity 5 KS sesuai dengan beban yang terpasang.
 Fuse Load Break Switch.
 Fuse Load break yang digunakan harus mampu memutuskan arus pada
saat beban penuh.
 Untuk fuse load break yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse
pengaman yang dibutuhkan tetap sama seperti dinyatakan dalam
gambar.

e. Sistem Tegangan.
Semua titik lampu yang mempunyai rumah dari logam dan stop kontak
harus disambungkan ke sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

f. Pentanahan.
 Kontraktor wajib membuat suatu panel pentanahan yang baik, sesuai
dengan peraturan yang berlaku beserta syarat-syarat tercantum dalam
RKS ini serta gambar-gambar yang ada.
 Seluruh panel-panel harus ditanahkan dengan menggunakan kawat BC
sesuai gambar.
 Pada penyambungan di panel-panel listrik, harus dilengkapi dengan
kabel eshoen/kabel plug yang ukurannya sesuai dibuat dalam gambar.
 Pada setiap percabangan di dalam tanah, harus digunakan sambungan
bakar (thermoweld) sambungan tersebut harus mempunyai hambatan
sama dengan kabel yang bersangkutan dan harus kedap air (tidak
bocor), setiap pelaksanaan harus disaksikan oleh Direksi.
 Pentanahan harus sesuai dengan petunjuk dalam gambar (min 6 m) dan
ujungnya diberi spit tembaga ukuran panjang 50 cm dihubungkan
dengan kawat tembaga.
 Pada setiap penanaman pentanahan (grounding row) dilengkapi dengan
junction box yang dapat dibuka untuk pengujian.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 30
 Hasil pengukuran hambatan tanah maximum 2 ohm.
 Pengujian dilakukan oleh Kontraktor dengan disaksikan pihak Direksi.
 Pada setiap titik pentanahan, harus diberi patok sebagai tanda dengan
ukuran 20x20x60 cm terbuat dari beton.
 Jika pengujian (pengukuran hambatan tanah) memberikan hasil tidak
baik, Kontraktor wajib segera memperbaikinya.

g. Peralatan Tenaga
 Peralatan instalasi adalah material untuk melengkapi instalasi tersebut,
supaya kelihatan baik dan memenuhi persyaratan.
 Seluruh klem-klem kabel harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan
membuat sendiri.
 Semua kabel yang terlihat mata (ekspose) harus diberi penahan dengan
klem sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
 Doos junction bow yang digunakan harus cukup besarnya dan diameter
minimum 10 cm. Setelah terpasang, doos-doos ini harus ditutup dengan
baik dengan penutup khusus.
 Semua sambungan kabel harus dipilih dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian diisolasi PVC
dan terakhir diberi penutup atau dop. Dop ini disyaratkan berkualitas
baik.

h. Lampu
 Pemasang lampu harus sesuai dengan bentuk pada gambar rencana.
 Fitting / Armature sesuai dengan bentuk pada gambar rencana.
 Fitting yang digunakan adalah fiting yang dibuat di dalam boks panel
(rapi dan aman).
 Pada bagian fitting yang bertegangan pada waktu pemasangan atau
penggantian lampu harus aman dari bahaya sentuhan.

i. Saklar
 Saklar yang digunakan jenis pemasangan in bow.
 Saklar yang digunakan terdiri dari saklar tunggal dan saklar ganda.

j. Stop Kontak
 Stop Kontak yang digunakan jenis pemasangan in bow.
 Teknik pemasangan terdiri dari kabel fasa, kabel nol dan kabel netral.

12.4 Petunjuk Pemeliharaan


a. Kontraktor wajib melengkapi buku/brosur petunjuk pemeliharaan/
perbaikan peralatan yang diadakannya.
a. Peralatan yang harus diadakan petunjuk pemeliharaan tersebut antara lain
komponen panel, cara penanaman, lampu-lampu dan mof kabel.
b. Petunjuk-petunjuk tersebut harus diadakan dalam rangkap 3 (tiga) masing-
masing dimasukkan ke dalam satu map, disusun dengan baik dan
diserahkan kepada Pemberi Tugas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 31
12.5 Pengujian
1. Sebelum daya listrik dimasukkan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah
selesai diuji dan didapat hasil yang baik yang harus disaksikan dan disetujui
oleh Direksi.
2. Direksi berhak memerintah kepada kontraktor, setiap saat untuk melakukan
pengujian bila Direksi merasa bahwa pekerjaan tersebut sudah dapat diuji.
3. Kontraktor bertanggung jawab atas segala pengadaan alat dan tenaga untuk
pengujian.
4. Pengujian sebagian pekerjaan yang sudah selesai dapat merupakan bagian
dari pengujian keseluruhan, sehingga laporan test harus ditanda
tangani/diserahkan oleh pihak Pemberi Tugas dan Direksi.
5. Pengujian Tahanan/Hambatan Isolasi
 Pengujian tahanan isolasi instalasi listrik didasarkan atas peraturan yang
berlaku, ditambah dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal
tersebut.
 Pengujian tahanan/hambatan isolasi dilakukan dengan menggunakan
megger 1.000 volt putaran tangan.
 Pada saat pengujian semua titik lampu dan saklar harus dalam keadaan
terbuka
 Pengujian tahanan isolasi dari kabel tegangan 220 V / 380 V harus
menggunakan megger 500 Volts yang sudah dikalibrasi. Tahan isolasi
minimal yang harus dipenuhi adalah 0,5 Mega Ohm.
6. Bila didapat hasil tidak baik/kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi,
kontraktor wajib memperbaikinya kembali, kemudian pengujian diulangi
sampai mendapatkan hasil yang baik. Pengujian dilakukan pada semua
bagian (group) instalasi.

PASAL 9
PEKERJAAN ATAP

Penyiapan pekerjaan atap yang dilakukan di luar lokasi proyek atau di base camp
merupakan satu bagian pekerjaan yang methode kerja serta kemajuan pekerjaannya harus
selalu dilaporkan kontraktor, dan direksi berhak untuk melakukan check proses
pelaksanaan pekerjaan sewaktu-waktu.

10.1 RANGKA ATAP BAJA RINGAN DAN PENUTUP ATAP ONDULINE


TILE

10.1.1 Lingkup pekerjaan


a. Memasang rangka atap baja ringan seperti yang tercantum dalam gambar.
b. Memasang penutup atap onduline tile.

10.1.2 Langkah Pelaksanaan.


Langkah pelaksanaannya terdiri dari penyiapan rangka atap terutama kuda-kuda
beton, pemasangan rangka atap secara keseluruhan dan pemasangan penutup atap.
Dalam hal ini kontraktor harus benar-benar memperhatikan faktor keselamatan
tenaga kerja mengingat lokasi kegiatannya jauh di atas permukaan tanah.

a. Rangka atap/Kuda-kuda baja ringan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 32
 Rangka kuda-kuda berupa baja ringan sesuai dengan Gambar
 Baja yang digunakan untuk konstruksi kuda-kuda harus baru dan tidak
boleh menggunakan baja bekas.
 Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi mengenai bahan baja yang
akan digunakan, dengan menunjukkan potongan baja serta surat pengantar
pabrikan (design by product).
 Ukuran dan betuk baja profil agar dibuat sesuai gambar.
 Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat
pekerjaan dan tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang
pekerjaan pada tempatnya, terutama pada bagian yang terhalang oleh
benda lain.
 Pekerjaan yang selesai harus bebas dari cacat yang membahayakan
konstruksi.
 Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan di atas,
akan ditolak dan harus di ganti.

b. Penutup atap ondulin motif genteng


 Bahan penutup atap onduline tile harus diajukan kepada Direksi dalam
beberapa pilihan, dan baru boleh digunakan setelah mendapat persetujuan
Direksi.
 Uji onduline tile dilakukan didepan Direksi, dan baru dapat digunakan
setelah memperoleh persetujuan Direksi.
 Pemasangan atap ondulin motif genteng dibuat sedemikian rupa agar
mendapatkan pasangan yang rapi dan teratur.
 Atap yang digunakan harus benar-benar atap ondulin motif genteng yang
berkualitas baik dan kuat.
 Jenis atap onduline tile adalah jenis atap gelombang berwarna merah yang
terbuat dari bitumen dan serat selulosa yang bersifat flexible dengan
pilihan warna yang lebih luas sehingga sesuai untuk berbagai jenis
bangunan.

PASAL 10
LAIN-LAIN

11.1 Sehubungan dengan adanya bab ini dan pasal demi pasal dalam spesifikasi, maka
Kontraktor wajib untuk mempelajari dan memahami gambar/bestek, daftar
kuantitas barang serta dokumen lelang lainnya agar dapat memberikan
penawaran yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

11.2 Lampiran dan gambar-gambar yang termasuk lingkup pekerjaan ini, tapi belum
masuk dalam uraian ini, adalah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
dari dokumen ini, dan harus diikuti/dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai bagian
dari penawarannya, agar diperoleh penyelesaian pekerjaan yang baik dan
memenuhi persyaratan.

11.3 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam uraian ini, akan ditambahkan pada saat
Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan dituangkan dalam Berita Acara

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 33
Penjelasan serta bersifat mengikat dan merupakan bagian tak terpisahkan dari
dokumen ini.

C. SPESIFIKASI KHUSUS

Spesifikasi khusus merupakan satu kondisi yang mengatur beberapa pekerjaan secara detail
dan khusus mencakup beberapa macam bagian pekerjaan dan ketentuan khusus dari
rangkaian pelaksanaan Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Kota Batam.

01. Pekerjaan beton.


 Penyiapan job mix formula untuk beton bertulang dengan mutu Beton 1Ps :
2Pc : 3Krl yang disyaratkan dalam BOQ.
 Penyiapan baja tulangan dengan rekomendasi pabrikan untuk baja > D10
mm dengan mutu baja U32, dan baja < D10 mm dengan mutu baja U24.

02. Pekerjaan plesteran dan sponengan.


 Pekerjaan plesteran menggunakan campuran 1 : 4 pada, kolom, balok,
finishing kanopi beton.

03. Pekerjaan plafond.


 Plafond gypsum rangka eka furing
 List Plafond gypsum
 Plafond PVC tebal = 7 mm rangka eka furing
 List Plafond PVC

04. Pekerjaan tangga.


 ralling tangga finishing cat bentuk dan ukuran sesuai tertuang pada gambar.

05. Pekerjaan Keramik.


 Spesifikasi :

a. Unpolish :
 Tipe ini memiliki karakter permukaan yang rata dan tidak licin.
Biasanya digunakan untuk ruangan dapur/ruang makan yang
cenderung berminyak atau juga dapat digunakan untuk lantai
kamar mandi kering.
b. Polish :
 Tipe ini memiliki karakter dengan permukaan licin dan
berkilau, Keramik ini biasanya digunakan untuk lantai rumah
bagian dalam.

06. Pekerjaan pintu, jendela dan bouvenlich.


 Pekerjaan kusen pintu, jendela dan bouvenlich menggunakan bahan yang
tertuang pada gambar.
 Kaca jendela tebal 5 mm.
 Kaca bouvenlich tebal 5 mm.

07. Pekerjaan pengecatan.


 Pengecatan dilakukan oleh tenaga / tukang cat yang sudah berpengalaman.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 34
 Pengecatan dinding partisi.

08. Pekerjaan KM/WC dan sanitary.


 Pemasangan closed jongkok.
Spesifikasi : Merk & Type (Toto CE 7)
Model Shown Toilet
 Pemasangan closed duduk + aksessoris
Spesifikasi : Merk & Type (Toto CW 637 J / SW 637 JP)
With TCW075
4.5/3 L Dual Flush
Bowl Shape : Round
Rough-in : 220 mm
Jet Washer
Merk & Type (Toto THX 20 SEV1CR)
White
 Washtafel + Aksesoris
Spesifikasi : Merk & Type (Toto LW 246 J)
Shown
 Pemasangan wastafel + kran + aksesoris.
 Pasang Pipa air bersih PVC Ø ½”, 1” + acsesoris.
 Pasangan Pipa air bersih HDPE dia 63 mm PN 16
 Pasang pipa air bekas PVC Class AW dia. 3” + acsesoris.
 Pasang pipa air kotor dan air hujan PVC Class AW dia.4” mm + acsesoris.
 Roof drain 4".
 Pemasangan septictank 2x1x1 m + bak resapan 2x2x1 meter sesuai dengan
gambar.

 Pemasangan Tandon Air


Spesifikasi : Merk Penguin (TB200)
Bahan Plastik

09. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal


 Kabel NYA 2.5 mm2
 Kabel NYY 1.5 mm2
 Kabel LVTC 2 x 10 mm2
 Kabel LVTC 4 x 10 mm2
 PVC condoit
 Socket condoit
 Tee doos
 Kleam pipa
 Flexible Conduit
 Las dop
 Fiting lampu
 Lampu downlight LED integrated 9 watt
 Lampu TL double 18 watt (termasuk housing lampu)
 Lampu TL LED 18 watt (termasuk housing lampu)
 Saklar 2 gang
 Stop kontak 13A
 Box 3 x 3
 Service wedge clamp

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 35
 Konektor 2 baut
 Saklar 1 gang
 Panel listrik lengkap + aksesoris
 Instalasi listrik
 Instalasi stop kontak
 Perbaikan kabel feeder
 Tambah daya listrik

10. Pekerjaan rangka atap baja ringan.


 Pengerjaan rangka atap baja ringan meliputi pembuatan dan pemasangan
struktur atap yang berupa rangka batang, strukturnya terdiri dari :
- Rangka utama atas (top chord).
- Rangka utama bawah (bottom chord).
- Rangka pengisi (web) semua teknik penyambungan rangka dengan
menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw).
- Rangka reng terpasang diatas rangka atap utama.
 Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
- Baja mutu tinggi G550.
- Tegangan leleh minimum (Minimum Yield Strength) 550 Mpa.
- Modulus elastisitas 21 x 105 Mpa.
- Modulus geser 8 x 104 Mpa.
 Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating).
- Lapisan pelindung seng dan aluminium dengan komposisi sebagai
berikut ; 55% Aluminium (Al), 43,5 % Seng (Zinc) dan 1,5 % Silicon
(Si).
- Ketebalan Pelapisan: 100 gr/m2 AZ 100.
 Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.100
(ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 6 m.
 Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga
dipergunakan untuk ikatan angin (ketebalan dasar baja 0,45 mm), panjang
material perbatang adalah 6m.
 Aksesoris yang dipakai :
- Bracket L, profil L tebal 1.5 mm.
- Dynabolt, diameter 12 mm, panjang 100 mm.
- Baut, type self drilling screw. Ukuran : 12-14 x 20 bright zinc (untuk
truss) dan 10-16 x 16 bright zinc (untuk reng).
 Pengerjaan rangka atap baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga
professional yang bisa memberikan sertifikat keamanan produk.

11. Pekerjaan atap


 Jenis atap ondulin base acrylic motif gelombang adalah jenis atap
gelombang berwarna natural yang terbuat dari bitumen dan serat selulosa
yang bersifat flexible dengan pilihan warna yang lebih luas sehingga sesuai
untuk berbagai jenis bangunan.
 Per keping atap memiliki ukuran : 106 cm x 40 cm, berat per lembar : 1.27
kg, ketebalan : 0.3 cm, modul genteng 1x5 genteng.
 Pemasangan rabung atap ondulin.
 Pemasangan talang atap ondulin
 Pemasangan flashing atap ondulin.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat


Revitalisasi Bumi Perkemahan Pramuka Batam 36

Anda mungkin juga menyukai