Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK

SMAN 1 BASA AMPEK BALAI


T.P. 2023/2024

OLEH :
SASRA MULYADI
NIP. 19750506 200212 1 003

CABANG DINAS PENDIDIKAN


PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
2023
PENETAPAN PENGESAHAN

Program Supervisi Akademis SMAN 1 Basa Ampek Balai disahkan dan dinyatakan
berlaku penggunaannya pada tahun pelajaran 2022 / 2023

Ditetapkan : di Tapan
Tanggal : 1 Juli 2023
Kepala Sekolah

SASRA MULYADI,S.Pd
NIP. 19750506 200212 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Pembina guru dalam lembaga sebuah sekolah merupakan suatu keharusan dan tanggung
jawab pimpinan sekolah, mengingat sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang
bergerak dalam peningkatan sumber daya manusia (human research), adalah sebagai lembaga
yang mempunyai kedudukan strategis dalam melahirkan generasi-generasi bangsa yang
berkualitas pada masa-masa yang akan datang. Mengingat kedudukannya yang cukup penting
itulah maka guru sebagai salah satu komponen yang ada dalam sekolah harus senantiasa
meningkatkan kinerja guru, pimpinan juga harus selalu melakukan pembinaan antara lain
melalui kegiatan supervise.
Oleh sebab itu di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai pembinaan dan pengembangan
terhadap guru merupakan suatu program yang perlu dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terus menerus. Program yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan gambaran
umum terhadap kondisi kemampuan guru yang sebenarnya, sehingga pimpinan akan mudah
untuk menentukan rencana pembinaan pada masa-masa yang akan datang sehingga kualitas
dan kemampuan guru dapat selalu ditingkatkan seiring tuntutan dan kemajuan zaman.
Melalui program ini diharapkan juga pimpinan dapat memperoleh masukan dan kritikan
yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan program ini.

Ditetapkan : di Tapan
Tanggal : 1 Juli 2023
Kepala Sekolah

SASRA MULYADI,S.Pd
NIP. 19750506 200212 1 003

iii
DAFTAR ISI

PENETAPAN PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Landasan Hukum............................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Rumusan Visi..................................................................................................................2
E. Rumusan Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan...............................................................3
BAB II STRATEGI PENYELENGGARAAN..........................................................................5
A. Strategi Penyelenggaran..................................................................................................5
B. Ruang Lingkup................................................................................................................5
C. Sasaran............................................................................................................................5
D. Metode Pembinaan..........................................................................................................5
BAB III KONSEP SUPERVISI................................................................................................7
A. Konsep Supervisi Akademik...........................................................................................7
B. Konsep Supervisi Klinis..................................................................................................9
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa jenjang pendidikan sekolah menengah merupakan medium
persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai salah satu lembaga Pendidikan, wajib
melakukan berbagai program dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Untuk itu Kepala Sekolah melakukan terobosan
terobosan guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan dalam kondisi keterbatasan
fasilitas sekolah.
Dengan telah berjalannya program sekolah serta proses belajar mengajar yang
terencana di pandang perlu di laksanakan supervisi Akademik agar proses pembelajaran
semakin bermutu dan stakeholders mengetahui kendala, hambatan dan peluang untuk
dapat meningkatkan mutu sekolah secara berkelanjutan.

B. Landasan Hukum
1. Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
2. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5. Permendiknas nomor 16 Tahun 2006 tentang Standar Kualifikasi Pendidik
6. Permendiknas Nomor 22,23 dan 24 tahun 2006 tentang standar isi, standar
Kompetensi lulusan dan pelaksanaan SI, SKL
7. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
8. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah dan Kualifikasi
9. Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 tentang Pengangkatan guru menjadi kepala
sekolah
10. Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan angka kreditnya.
11. Permendikbud no.81 A tahun 2013

1
C. Tujuan
Tujuan umum supervisi akademik yaitu meningkatnya efektivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan kinerja
belajar siswa dengan target serendah-rendahnya sesuai SKL.
Tujuan khusus supervisi akademik yaitu:
1. Meningkatnya efektivitas pemantauan dan penilaian guru dalam merencanakan
pembelajaran.
2. Meningkatnya efektivitas pemantauan dan penilaian guru dalam memfungsikan RPP
sebagai dasar mengajar sehingga siswa belajar secara efisien, efektif, dan inovatif.
3. Meningkatnya efektivitas pemantauan dan penilaian guru dalam memberikan tugas
sebagai penguatan kompetensi siswa dalam menguasai pengetahuan, menerapkan
pengetahuan, dan daya kolaborasi dalam berkreasi.
4. Meningkatnya pemantauan dan penilaian guru dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan Saintifik yang mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
5. Meningkatnya pemantauan dan penilaian guru dalam penerapan model penilaian
otentik sebagai strategi meningkatkan motivasi belajar dan instrumen pengukuran
hasil belajar secara berkelanjutan.
6. Meningkatnya efektivitas pemantauan dan penilaian guru dalam penerapan prinsip
belajar tuntas melalui kegiatan remedial dan pengembangan prestasi melalui
pengayaan.
7. Meningkatnya efektivitas pemantauan dan penilaian daya kreasi guru dalam
meningkatkan belajar siswa dan memperkecil kesenjangan antara prestasi terendah
dengan yang tertinggi.
8. Tersusunnya profil kinerja guru dalam menunaikan tugas melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai target sekurang-kurangnya sama dengan SKL.
9. Menggunakan hasil pemenatauan dan penilaian guru sebagai bahan pembimbingan,
pelatihan, dan pembinaan guru.

D. Rumusan Visi
“Terwujudnya Peserta Didik Yang Berprestasi, Berkarakter,Religi, dan bersahabat
dengan Alam”

2
E. Rumusan Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
1. Misi
a. Membina peserta didik dalam bidang akademik dan non akademik yang
berkualitas
b. Membudayakan disiplin, toleransi, saling menghargai, percaya diri sehingga
terbentuk sikap peserta didik yang santun dan berbudi pekerti luhur
c. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama.
d. Menciptakan Lingkungan sekolah yang Bersih, Sehat, Asri dan Nyaman.
e. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.
f. Mengoptimalkan pemberdayagunaan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
g. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa dapat
berkembang lebih optimal.
h. Mengembangkan dan mengoptimalkan pengembangan kurikulum.
i. Melaksanakan pengembangan inovasi dalam pembelajaran.
j. Melaksanakan pengembangan kegiatan akademik dan non akademik.
2. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih
rinci tujuan SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif, efisien dan kondusif sesuai
dengan tuntutan kurikulum
b. Meningkatkan kinerja stakeholder sekolah sesuai tupoksinya
c. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pembinaan di bidan akademik maupun
non akademik
d. Mengembangkan budaya sekolah yang relegius ( melalui pembiasaanSalam, Doa
sebelum dan sesudah belajar, serta Shalat zhuhur berjamaah )
e. Menjadikan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan sehat sesuai dengan sistem
manajemen lingkungan hijau (Green School).
f. Sekolah memiliki standar sarana dan prasarana/ fasilitas sekolah minimal sesuai
SPM.
g. Pengelolaan manajemen sekolah dapat terkoordinir dengan baik sesuai standar
pengelolaan manajemen pendidikan.

3
h. Sekolah dapat mencapai standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :
semua guru berkualifikasi S1, mengajar sesuai bidangnya, trampil dalam
melakukan PTK, dan trampil dalam pembelajaran yang berbasis ICT.
i. Semua guru telah mengembangkan dan memiliki serta melaksanakan perangkat
mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
j. Proses pembelajaran dapat mencapai standar proses pembelajaran dengan strategi
CTL, pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual, dll.
k. Semua guru terlatih dalam melakukan inovasi pembelajaran.
l. Kompetensi lulusan siswa dapat memperoleh nilai rata-rata Ujian Sekolah
mencapai 7,50
m. Sekolah memiliki peserta didik dengan kompetensi yang handal dan dapat
bersaing dengan sekolah lain baik secara akademik maupun non akademik.

4
BAB II
STRATEGI PENYELENGGARAAN

A. Strategi Penyelenggaran
Kegiatan Supervisi Akademis dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Pengawas,
Kepala Sekolah, bekerjasama dengan Wakil Kurikulum dan Supervisor SMAN 1 Basa
Ampek Balai.

B. Ruang Lingkup
1. Kemampuan guru dalam menyusun Program Pelaksanaa Pembelajaran
a. Identitas RPP
b. Merumuskan indikator
c. Memilih materi ajar
d. Memilih sumber belajar
e. Memilih pendekatan, model, dan media pembelajaran
f. Menyususun penilaian
2. Kemampuan guru dalam Melaksanakan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
 Apersepsi dan Motivasi
 Menyampaikan Kompetensi dan Rencana Kegiatan
b. Kegiatan Inti
 Materi Pelajaran
 Pendekatan saintifik, media, dan model Pembelajaran
 Pembelajaran Siswa aktif
 Penggunaan bahasa
c. Penutup
 Rangkuman
 Kegiatan Tindak Lanjut

C. Sasaran
Sasaran kegiatan Supervisi Akademik adalah 70 orang guru/BK SMAN 1 Basa
Ampek Balai

D. Metode Pembinaan.

5
1. Pembinaan langsung oleh Kepala Sekolah melalui :
a. Pertemuan bulanan
b. Pertemuan Khusus
c. Pegawasan dalam melaksanakan tugas
d. Pembinaan secara berkelompok
e. Dipanggil secara pribadi
f. Pertemuan awal tahun/ awal semester
g. Lokakarya
h. Rapat-rapat dinas
2. Memberikan tugas tambahan
3. Mengirim guru mengikuti diklat dan penataran
4. Memberi izin guru dan karyawan untuk mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi
5. Mengutus guru dalam pemilihan guru teladan
6. Mengutus guru dalam mengikuti tes calon kepala sekolah
7. Mengusulkan kenaikan pangkat bagi guru
8. Mengusulkan calon Kepala Sekolah dan calon pengawas sekolah

6
BAB III
KONSEP SUPERVISI

A. Konsep Supervisi Akademik


Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian
kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi
praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja
guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam
kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-
aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan
murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan
dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah
melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan
harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik
dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
1. Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan supervisi akademik adalah:
1. membantu guru mengembangkan kompetensinya,
2. mengembangkan kurikulum,
3. mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian
tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
Gambaran tiga tujuan supervisi akademik sebagaimana dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

7
Gambar 1. Tiga tujuan supervisi akademik

Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential


function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk.,
1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber
informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
2. Prinsip-prinsip supervisi akademik
a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
b. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang
matang dan tujuan pembelajaran.
c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan
terjadi.
f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan
supervisi akademik.
j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis,
terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor
l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh Kepala sekolah).

8
m. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas
(Dodd, 1972).
3. Dimensi-dimensi subtansi supervisi akademik
a. Kompetensi kepribadian.
b. Kompetensi pedagogik.
c. Kompotensi profesional.
d. Kompetensi sosial.
B. Konsep Supervisi Klinis
1. Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan
supervisi klinis: pengembangan profesional dan motivasi kerja guru.
2. Pelaksanaan supervisi klinis
Menurut Sullivan & Glanz (2005), ada empat langkah yaitu:
a. perencanaan pertemuan,
b. observasi,
c. pertemuan berikutnya, dan
d. repleksi kolaborasi.
Langkah-langkah perencanaan pertemuan meliputi: 1) memutuskan fokus
observasi (pendekatan umum, informasi langsung, kolaboratif, atau langsung diri
sendiri), 2) menetapkan metode dan formulir observasi, 3) mengatur waktu
observasi dan pertemuan berikutnya. Langkah-langkah observasi: a) memilih alat
observasi, b) melaksanakan observasi, c) memverifikasi hasil observasi dengan guru
pada pertemuan berikutnya, d) menganalisis data hasil verifikasi dan
menginterpretasi, dan e) memilih pendekatan interpersonal setelah pertemuan
berikutnya. Langkah-langkah pertemuan berikunya adalah menentukan fokus dan
waktu. Langkah-langkah refleksi kolaborasi: (1) menemukan nilai-nilai apa? (2)
mana yang kurang bernilai, (3) apa saran-saran anda.
3. Perbedaan Pokok Supervisi Tradisional dengan Supervisi Klinis Ditinjau dari
Pendekatannya
No Supervisi Tradisional (Preskriptif) Supervisi Klinis (Kolaboratif)
1 Supervisor bertindak sebagai Supervisor bertindak sebagai
inspektur yang harus mengamankan mitra atau rekan kerja guru.

9
No Supervisi Tradisional (Preskriptif) Supervisi Klinis (Kolaboratif)
peraturan yang berlaku.

2 Supervisor menganggap dirinya Supervisor dan guru yang


sebagai seorang ahli dan memiliki disupervisi mempunyai derajat
rasa super jika dibanding dengan keahlian yang sama.
guru yang disupervisi.

3 Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan yang digunakan


pendekatan preskriptif adalah pendekatan inkuiri
(membandingkan apa yang (mencoba menemukan dan
diobservasi dengan apa yang memahami apa yang dilakukan
dijadikan model). guru)

4 Supervisor lebih berkuasa dari guru Diskusi dilaksanakan sebagai


yang disupervisi dalam kegiatan tindak lanjut dari pengamatan
diskusi sebelum dan sesudah proses pembelajaran yang
observasi dilaksanakan. Diskusi bersifat
terbuka dan objektif.

5 Supervisi bertujuan untuk menjamin Supervisi bertujuan untuk


agar metode yang ditetapkan membantu mengembangkan
diterapkan secara benar profesionalitas guru melalui
kegiatan-kegiatan reflektif.

4. Perbedaan antara supervisi non-klinis dengan supervisi klinis sebagai berikut


(La Sulo, 1988:9).
No Aspek Supervisi non klinis Supervisi klinis
1 Prakarsa dan Terutama oleh Diutamakan oleh guru
tanggung jawab supervisor

2 Hubungan Realisasi atasan dengan Realisasi kolegial yang


supervisor bawahan sederajat dan interaktif
dengan guru

3 Sifat supervisi Cenderung direktif atau Bantuan yang demokratis


otokratif

4 Sasaran supervisi Samar-samar atau Diajukan oleh guru


sesuai keinginan sesuai dengan
supervisor kebutuhannya, dikaji
bersama menjadi kontrak
5 Ruang lingkup Umum dan luas Terbatas sesuai kontrak
supervisi

6 Tujuan supervisi Cenderung evaluative Bimbingan yang analitis


dan deskriptif

10
No Aspek Supervisi non klinis Supervisi klinis

7 Peran supervisor Banyak memberi tahu Banyak bertanya untuk


dalam pertemuan dan mengarahkan analisis diri

8 Balikan Atas kesimpulan Dengan analisis dan


supervisor interprestasi bersama
berdasarkan data
observasi sesuai kontrak.

11
BAB IV
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan Supervisi Akademik di SMAN 1 Basa Ampek Balai sangat


dipengaruhi oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya mulai dari persiapan,
pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
Oleh karena itu, agar pelaksanaan Supervisi akademis di SMAN 1 Basa Ampek Balai
dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal, diperlukan
adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara bersama-sama
mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses, sesuai dengan tugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing.

12

Anda mungkin juga menyukai