Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK

SD NEGERI TAWANGREJO 01
Tahun Pelajaran 2022/2023

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

i
Program Supervisi Akademik ini telah disahkan pada

Hari : Senin
Tanggal : 27 Juli 2022

agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di


SDN Tawangrejo 01

Madiun, 27 Juli 2022


Mengetahui,
Pengawas TK dan SD Kepala Sekolah,
Kecamatan Gemarang

UTAMININGSIH,S.Pd TOTOK DARMINTO, S.Pd.


NIP. 197212091996052002 NIP. 19671014 199104 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga Program Supervisi Akademik SDN Tawangrejo 01 Tahun Pelajaran
2022/2023 ini dapat terselesaikan dengan baik.
Program Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 ini disusun sebagai
pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap
semua guru di SDN Tawangrejo 01 pada tahun 2022/2023. Selain hal itu, program
ini disusun untuk mencapai salah satu kompetensi yang harus dikuasai dan
dilaksanakan oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu Kompetensi Supervisi. Supervisi
Akademis dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru,serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Harapan kami semoga Program Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023
dapat terlaksana dengan efektif dan hasilnya dapat bermanfaat bagi peningkatan
kualitas pembelajaran dan kualitas sumber daya manusia di sekolah serta
peningkatan prestasi belajar bagi siswa SDN Tawangrejo 01
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Program Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 ini. Mohon
maaf atas ketidaksempurnaan dan segala kekurangan dalam penyusunan program
supervisi akademik ini serta mohon saran dan kritik demi kesempurnaan penyusunan
program yang akan datang.

Madiun, 27 Juli 2022


Kepala SDN Tawangrejo 01

TOTOK DARMINTO, S.Pd.


NIP. 19671014 199104 1 002

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Landasan Hukum .......................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................... 3
D. Teknik- teknik Supervisi akademik .............................................................. 4
E. Waktu/ Pelaksanaan Supervisi...................................................................... 4
F. Hasil yang Diharapkan ................................................................................. 6
BAB II RENCANA PELAKSANAAN .................................................................. 7
A. Ruang Lingkup .............................................................................................. 7
B. Instrumen Supervisi ...................................................................................... 8
C. Jadwal Supervisi Akademik .......................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 10

Lampiran-lampiran

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah,
mengamantkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah melakukan supervisi
akademik kepada guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) supervisi
diartikan sebagai pengawasan utama; pengontrolan tertinggi. Sedangkan menurut
K.A. Acheson dan M.D. Gail, supervisi merupakan suatu proses membantu guru
memperkecil ketidaksesuaian antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan
tingkah laku yang ideal. Sedangkan menurut Wayne K. Hoy dan Patrick B.
Forsyth, supervisi bukan bertujuan untuk memberikan vonis tentang kemampuan
seseorang atau mengontrol pekerjaannya, tetapi lebih mengarah kepada bentuk
kerja sama antara atasan dan bawahan. Dengan demikian supervisi yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran diarahkan
untuk dapat memperoleh data autentik tentang keunggulan dan kekurangan guru
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Keunggulan dapat digunakan sebagai
bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut, juga dapat dijadikan sebagai contoh
kepada guru yang lain, sedangkan kekurangan dapat digunakan sebagai bahan
pembinaan lebih lanjut kepada guru tersebut.
Selama ini, terkesan bahwa supervisi di sekolah-sekolah hanya sekadar
untuk memenuhi administrasi, sehingga banyak hasil supervisi yang bersifat fiktif.
Secara administrasi ada bukti pelaksanaan supervisi, tetapi sebenarnya tidak
dilakukan supervisi. Tidak diketahui secara pasti mengapa banyak terjadi
supervisi fiktif. Tentu hal ini banyak bergantung pada kepemimpinan Kepala
Sekolah. Apabila Kepala Sekolah memegang teguh tugas dan kewajibannya, maka
supervisi tidak sekedar dokumen tetapi salah satu dari tugas yang harus
dilaksanakan, maka supervisi fiktif tentu tidak akan terjadi.
Keberhasilan supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah kepada Para Guru
di sekolahnya akan terwujud apabila setelah supervisi dilaksanakan dengan
sebenar-benarnya. Guru dan Kepala Sekolah perlu bersinergi untuk mencapai
keberhasilan program supervisi. Namun supervisi juga cenderung tidak akan
bermakna apabila hasil supervisi tidak ada tindak lanjutnya. Bentuk kegiatan
tindak lanjut antara lain dengan melaksanakan kegiatan diskusi dengan kelompok-
kelompok guru atau KKG, menyikapi hasil supervisi kepala sekolah kepada para

1
guru. Diskusi ini tentu diarahkan untuk mencari kesepahaman tentang bagaimana
cara mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Ketika KKG merasa perlu
ada bimbingan teknis khusus untuk meningkatkan kemampuan mengajar
(kompetensi pedagogik) sesuai dengan tuntutan kurikulum, maka langkah
selanjutnya adalah mengundang pakar pendidikan untuk membimbing dan
mendampingi guru dalam upaya meningkatkan kompetensi pedagogik yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum, atau dikirim ke pelatihan ke lembaga diklat yang
sesuai seperti P4TK, LPMP, dan badan diklat yang lain. Minimal pelatihan yang
denan nara sumber langsung Kepala Sekolah, mengingat Kepala Sekolahlah yang
mengetahui secara pasti kondisi di lapangan.
Satu catatan cukup penting untuk dicermati adalah, bahwa guru akan merasa
nyaman menghadapi supervisi Kepala Sekolah apabila Kepala Sekolah
memposisikan diri “teman curhat guru” berkaitan dengan pengalaman guru
mengajar di kelas. Apabila Kepala Sekolah memposisikan diri sebagai figur yang
akan “menilai kekurangan guru” dalam mengajar, maka program supervisi
menjadi program yang cenderung momok dan ditakuti guru, yang pada gilirannya
kurang diapresiasi guru. Cenderung sangat ironis apabila keberhasilan supervisi
diukur dari banyaknya temuan yang didapat oleh Kepala Sekolah. Lebih parah
lagi apabila dikatakan bahwa makin banyak temuan makin berhasil supervisinya.
Implementasi kurikulum di sekolah yang masih perlu dipelajari, didalami,
dikaji, baik oleh Kepala Sekolah maupun para guru. Ketidakpahaman terhadap
esensi kurikulum yang sebenarnya akan mengakibatkan banyaknya temuan dalam
supervisi. Kondisi ini akan terjadi apabila Kepala Sekolah memahami esensi dan
pesan dari kurikulum yang diterapkan di sekolah. Namun sebaliknya apabila
Kepala Sekolah kurang memahami esensi dan pesan dari kurikulum, yang terjadi
adalah supervisi tidak akan bermakna apa-apa, supervisi tidak akan dapat merubah
pola pembelajaran guru di kelas.
Mencermati hasil analisis Pelaksanaan Supervisi Tahun lalu 2022/2023 pada
SDN Tawangrejo 01, secara umum ditemukan beberapa kelemahan yang perlu
diperbaiki demi peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus peningkatan
profesionalisme guru. Temuan tersebut adalah, pengembangan indikator belum
sesuai standar, materi pembelajaran belum diuraikan secara jelas, penggunaan
metode pembelajaran yang belum variatif, lemahnya penguasaan guru dalam
model-model pembelajaran aktif, instrumen penilaian belum terlampir dalam RPP,
dan sebagainya.

2
Karena itu dalam rangka melaksanakan tugas Kepala Sekolah sebagai
Supevisor maka perlu disusun program supervisi yang dapat menggambarkan
secara menyeluruh dan sistematis bagaimana pelaksanaan kegiatan supervisi yang
akan dilakukan serta bagaimana tindak lanjut dari hasil supervisi setelah kegiatan
supervisi selesai dilakukan. Dengan demikaian diharapkan akan terjadi perbaikan
yang signifikan baik dalam pelaksanaan pembelajaran maupun pencapaian
prestasi akademik bagi siswa SDN Tawangrejo 01

B. Landasan Hukum
Landasan hukum program supervisi pendidikan diantaranya adalah:
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 2013 juncto Peraturan Pemerintah
RI Nomor 32 Tahun 2016 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
6. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru
7. Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan

C. Tujuan
Supervisi akademik memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuannya adalah
membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum,
mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan
kelas (PTK). Tujuan supervisi akdemik pada prinsipnya adalah (a) pengembangan
profesionalisme guru, (b) peningkatan motivasi, dan (c) pengendalian mutu.
Bertolak dari uraian pada pendahuluan di atas, maka tujuan dari supervisi
akademik adalah:
1. Memperoleh data yang menggambarkan tingkat kepahaman guru terhadap
kurikulum, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk
meningkatkan kepahaman guru terhadap kurikulum.

3
2. Memperoleh data yang menggambarkan tingkat kedisiplinan guru dalam
melaksanakan kewajiban mengajar, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar
pembinaan kepada para guru.
3. Sebagai salah satu bahan pembinaan kepada para guru tentang esensi
perubahan paradigma pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira dan berbobot (paikem gembrot).
4. Sebagai wahana menemukan data kesulitan yang dialami guru dalam
melaksanakan pembelajaran untuk menuju terwujudnya pembelajaran yang
berkualitas.

D. Teknik-Teknik Supervisi Akademik


Teknik supervisi adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan
supervisi. Teknik supervisi akademik ada 2 macam yaitu, teknik supervisi
individual dan teknik supervisi kelompok.
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan
terhadap guru. Dalam hal ini supervisor hanya berhadapan dengan seorang guru,
sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya.
Teknik supervisi individual dapat dilakukan dengan beberapa teknik
supervisi akademik antara lain; (a) kunjungan kelas, (b) observasi kelas, (c)
pertemuan individual, (d) kunjungan antarkelas, dan (e) menilai diri sendiri.
Sedangkan teknik supervisi yang lain adalah teknik supervisi kelompok.
Teknik supervisi kelompok adalah suatu cara melaksanakan program supervisi
yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru yang diduga (sesuai dengan
analisis kebutuhan) memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-
kelemahan yang sama dikelompokkan menjadi satu. Kemudian kepada mereka,
diberikan layanan supervisi kelompok sebagai berikut; (a) orientation meeting
for new teachers, (b) studi kelompok antarguru, (c) diskusi sebagai proses
kelompok, (d) sharing of experience/bertukar pengalaman, (e) workshop, (f)
panel discussion, (g) seminar, (h) simposium, (i) demonstration teaching dll.

4
E. Waktu/Pelaksanaan Supervisi
Supervisi dilaksanakan minimal dua kali dalam satu semester, yaitu pada
awal semester dan akhir semester, dengan menerapkan dua tahapan yakni tahap
pertama supervisi terhadap dokumen administrasi pembelajaran guru, dan tahap
kedua supervisi terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Supervisi dokumen dilaksanakan pada kegiatan awal (sebelum supervisi
pelaksanaan pembelajaran).Tahapan ini dilaksanakan setelah para guru
mendapatkan sosialisasi tentang program supervisi. Supervisi pada tahap ini
sebagian besar difokuskan kepada pendampingan Kepala Sekolah kepada para
guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, dimulai dari pemahaman silabus,
penyusunan silabus untuk semua mata pelajaran, penyusunan program semester,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta penyiapan
perangkat dan sistem penilaian.
Supervisi tahap ke dua difokuskan pada pemantauan pelaksanaan
pembelajaran guru di dalam kelas. Supervisi tahap ke dua ini dilaksanakan
setelah supervisi terhadap dokumen administrasi pembelajaran guru (supervisi
perencanaan pembelajaran).
Supervisi ini dilaksanakan terhadap semua guru di SDN Tawangrejo 01, baik
guru tidak tetap (GTT) maupun guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Hasil
supervisi digunakan oleh kepala sekolah untuk merancang program tindak lanjut
baik berupa diklat, seminar dll demi peningkatan kualitas pembelajaran dan
peningkatan mutu guru.
Setting pelaksanaan supervisi dibagi dalam empat tahap yakni tahap
pendampingan, tahap supervisi dokumen, tahap supervisi kelas, dan tahap
penyampaian hasil supervisi pada para guru yang disupervisi.
1. Tahap pendampingan
Pada tahap ini, guru didampingi dalam menyusun perangkat pembejarannya.
Pendampingan dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu oleh para guru yang
telah mendapatkan diklat baik di tingkat provinsi maupun tingakat nasional.
2. Supervisi dokumen
Pada tahap ini, dilakukan pendataan terhadap perangkat pembelajaran yang
telah disusun oleh guru. Apa saja perangkat pembelajaran yang telah disusun
Pada tahap ini, guru didampingi dalam menyusun perangkat oleh guru. Hasil
dari supervisi dokumen ini tercermin dalam ceklis yang diisi guru secara
bertanggung jawab dan jujur dan diperiksa oleh waka kurikulum.

5
3. Supervisi kelas
Pada tahap ini, Kepala Sekolah melaksanakan peninjauan di kelas secara
efektif, artinya kepala sekolah melihat langsung pelaksanaan pembelajaran di
kelas dimulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir di kelas.
4. Penyampaian hasil pada para guru yang disupervisi
Pada tahap ini, Kepala Sekolah menyampaikan rekaman kondisi real di kelas.
Kegiatan ini dapat dilakukan terhadap guru yang disupervisi secara
perorangan maupun kepada Kelompok Kerja Guru atau yang sering disebut
dengan KKG.

F. Hasil yang Diharapkan


Supervisi ini dilaksanakan terhadap semua guru di SDN Tawangrejo 01, baik
guru tidak tetap (GTT) maupun guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Hasil
supervisi digunakan oleh kepala sekolah untuk merancang program tindak lanjut
baik berupa diklat, seminar dll. demi peningkatan kualitas pembelajaran dan
peningkatan mutu guru.
Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 yang disusun
berdasarkan hasil evaluasi dan analisis pelaksanaan supervisi akademik tahun
sebelumnya, diharapkan akan memberikan dampak berupa perbaikan sekaligus
peningkatan mutu proses dan output proses pembelajaran. Peningkatan ini dapat
secara langsung diketahui dari kegiatan yang dilaksanakan guru-guru mata
pelajaran di kelas yang diindikasikan dengan adanya perbaikan pada :
1. Peningkatan pemahaman guru terhadap Kurikulum Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan titik berat pada :
 Review KTSP berupa telaah terhadap pengembangan silabus yang sesuai
dengan kebutuhan pada setiap mata pelajaran
 Perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator
 Penyusunan RPP
2. Penggunaan Metode – Metode dan Model-Model Pembelajaran yang lebih
variatif dan meningkatkan antusiasme peserta didik dalam proses
pembelajaran
3. Penggunaan instrumen penilaian yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
4. Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan mengacu
kepada tuntutan penguasaan kompetensi

6
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan supervisi akademik tahun pelajaran 2022/2023
diantaranya : Pengembangan Silabus/Perumusan Indikator, Pengembangan
RPP/Materi Pembelajaran, Peningkatan Penguasaan Metode Pembelajaran,
Peningkatan Penguasaan Model Model Pembelajaran, Peningkatan Penguasaan
Sistem Penilaian Hasil Belajar, Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Layanan
BK/Pengembangan Diri.
Pada hakikatnya, fokus utama supervisi adalah terciptanya pembelajaran yang
berkualitas dan efektif yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan secara
optimal. Oleh karena itu sasaran suprvisi adalah kegiatan pembelajaran dan hal-
hal lain yang menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah
ruang lingkup kegiatan supervisi.
1. Akademik / Kegiatan Pembelajaran
Ruang lingkup utama kegiatan supervisi adalah akademik yaitu kegiatan yang
terkait dengan pembelajaran, yaitu antara lain kegiatan penentuan tujuan
pembelajaran, penyiapan program pembelajaran, pemahaman hal-hal yang
terkait dengan kurikulum seperti KTSP/Kurikulum 2013, dan Kumer Standar
ISI, Standar Kompetensi Lulusan, Penyusunan/pengembangan silabus,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), pemilihan metode pembelajaran yang sesuai,
pemilihan dan penyiapan media/alat peraga penunjnag dna penyiapan
media/alat peraga penunjang pembelajaran, pelatihan/pembuatan alat peraga
sederhana, pemanfaatan sumber belajar (learning resources), pelaksanaan
penilaian, pengelolaan kelas dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan
pembelajaran.
2. Administrasi
Salah satu ruang lingkup supervisi adalah hal-hal yang bersifat administratif.
Kegiatan supervisi yang terkait dengan administrasi antara lain administrasi
kesiswaan, ketenagaan, keuangan termasuk penggunaan dana dari
masyarakat, persuratan, bimbingan konseling, ketersediaan program tahunan,
program semester, RPP, buku inventaris sarana dan prasarana, daftar
inventaris bahan/alat praktikum, tata tertib penggunaan laboratorium , dll.

7
3. Profesionalisme
Upaya-upaya supervisi yang terkait dengan peningkatan profesionalisme
guru, antara lain membantu guru mengedentifikasi permasalahan guru terkait
dengan profesionalisme mereka, memberi bimbingan/pelatihan peningkatan
kinerja dan kedisiplinan, mengirim mengikutsertakan guru dalam
seminar/loka karya peningkatan profesi, dsb.
4. Karir dan kesejahteraan.
Beberapa kegiatan yang terkait dengan karir dan kesejahteraan guru, antara
lain memberikan bimbingan penulisan KTI kepada guru terutama bagi guru
yang sudah lama tidak naik pangkat/golongan karena kesulitan menulis KTI
atau melaksanakan penelitian yang merupakan salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi untuk dapat naik pangkat, mengupayakan dan membantu,
promosi bagi guru yang berprestasi, dll.

Ada bebetapa komponen yang harus disupervisi. Dalam bidang administrasi


guru, komponen yang perlu disupervisi adalah dokumen wajib (kurikulum, kaldik,
jadwal pelajaran serta dokumen yang berkaitan dengan perencanaan
pembelajaran. Dokumen tersebut adalah Dokumen Perencanaan Pembelajaran
yang meliputi; (a) Program Tahunan, Program Semester, Analisis SK/KD,
Silabus, RPP, Perangkat Rancangan Penilaian, Analisis Penentuan KKM, Jurnal,
Agenda Mengajar.
Sedangkan komponen-komponen yang disupervisi dalam supervisi
pelaksanaan pembelajaran adalah; (a) kegiatan prapembelajaran, (b) kegiatan inti
pembelajaran (pendekatan strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar/
media pembelajaran, serta (c) kegiatan penutup. Komponen-komponen yang ada
di dalam supervisi penilaian pembelajaran adalah penetapan KKM, penyusunan
kisi-kisi soal, analisis hasil penilaian, daya serap, program remidial dan
pengayaan, serta pengelolaan penilaian.

B. Instrumen Supervisi
Instrumen supervisi akademik merupakan alat yang digunakan oleh
supervisor untuk dapat mengidentifikasiprofil kemampuan guru dalam mengelola
kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut mencakup dalam pembuatan silabus
pembelajaran, perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan adminstrasi pembelajaran.

8
Dalam pengembangan instrumen supervisi ada dua jenis instrumen supervisi
akademik, yaitu:
1. Instrumen supervisi persiapan guru untuk pelaksanaan pembelajaran yaitu
program tahunan, program semester, RPP, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, pengawasan proses pembelajaran.
2. Instrumen supervisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran, meliputi lembar
pengamatan, suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik mata
pelajaran, pendekatan klinis, dsb.) Instrumen yang digunakan dalam
pelaksanaan program supervisi akademik pada SDN Tawangrejo 01 seperti
terdapat dalam lampiran program ini.
Sebelum digunakan instrumen supervisi divalidasi terlebih dahulu dan
memenuhi reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena mempunyai keandalan yang tinggi.

C. Jadwal Supervisi Akademik


Supervisi Akademik pada SDN Tawangrejo 01 dalam satu semester minimal
dilakukan dua kali. Agar pelaksanaan Supervisi Akademis Tahun Pelajaran
2022/2023 ini berlangsung efektif dan dapat memvisitasi seluruh guru mata
pelajaran maka petugas supervisi terdiri atas : Kepala Sekolah, Pengawas
Pembina, Wakil Kepala Sekolah dan Guru-Guru Senior yang kompeten dan
dianggap layak dan mampu melaksanakan Supervisi Akademik.
Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun
dengan mempertimbangkan hari efektif belajar dan disusun atas Jadwal
Pelaksanaan Supervisi Akademik Semester Ganjil dan Jadwal Supervisi
Akademik Semester Genap.
Adapaun jadwal Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 pada SDN
Tawangrejo 01 sesuai dalam lampiran program ini.

9
BAB III
PENUTUP

Keberhasilan supervisi tidak diukur dengan seberapa banyak temuan oleh supervisor,
tetapi lebih ditekankan pada seberapa besar perubahan yang terjadi akibat
pelaksanaan supervisi. Tentu perubahan yang dimaksud adalah perubahan ke arah
yang digariskan oleh kurikulum dan peraturan perundangan yang ada. Paradigma
baru dalam mengajar perlu dicermati dan dilaksanakan. Apabila guru mampu
merubah pola pembelajaran lama ke dalam pola pembelajaran yang inovatif dan
penilaian autentik, dapat dipastikan dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun ke depan
generasi yang muncul adalah generasi yang unggul.

Program Kerja Supervisi Tahun 2022/2023 disusun untuk dapat dijadikan acuan dan
pedoman bagi Kepala Sekolah dan Supervisor yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah
untuk membantu pelaksanaan supervisi, dalam merencanakan dan melaksanakan
tugas dan fungsi Kepala Sekolah.

Selanjutnya, dengan Program Supervisi yang telah disusun bersama ini, pada akhir
tahun Pelajaran Kepala Sekolah dan Supervisor membuat laporan hasil supervisi
sekolah selama 1 (satu) tahun pelajaran 2022/2023 kepada Pengawas TK dan SD
Korwil I Kecamatan Gemarang.

10

Anda mungkin juga menyukai