PROGRAM
SUPERVISI AKADEMIK
TAHUN 2022/2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
PROGRAM
SUPERVISI AKADEMIK
TAHUN 2022
disetujui dan disahkan oleh :
Menyetujui
Pengawas,
v
KATA PENGANTAR
Dengan ini kami mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, taufiq, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan
Program Supervisi Akademik dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dalam hal ini SMA IT Insan Sejahtera
memiliki visi dan misi yang jelas sehingga keduanya diharapkan dapat dicapai secara
optimal. Pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah tidak begitu saja dapat diwujudkan
tanpa adanya program sistematis dan lengkap yang meliputi perencanaan, proses serta
evaluasi sehingga kegagalan pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah dapat
diminimalisasikan.
Salah satu faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan
sekolah tersebut adalah perlu disusunnya sebuah Program Supervisi untuk mencermati,
memantau, serta evaluasi melekat terhadap beberapa titik vital kehidupan sekolah
anatara lain: supervisi KBM, supervisi administrasi sekolah, serta supervisi kegiatan
kesiswaan/ ekstrakurikuler.
Mengingat pentingnya kegiatan supervisi terhadap proses kehidupan sistem
sekolah, dengan ini kami mencoba untuk menyusun Program Supervisi SMA IT Insan
Sejahtera Tahun Pelajaran 2022/2023. Program supervisi ini merupakan program
tahunan yang harus dibuat oleh kepala sekolah serta sebagai acuan dalam
melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan dan cita-
cita pemangku kepentingan di SMA IT Insan Sejahtera, dan mudah-mudahan dalam
pelaksanaannya tidak ada aral yang berarti dan dapat berjalan dengan baik sehingga
dapat mencapai sasaran yang kita harapkan bersama.
Terimakasih.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................................... ii
KATA PENGATAR................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................................
B. Landasan Hukum ......................................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................................
D. Definisi Operasional .................................................................................................................
E. Ruang Lingkup............................................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
guru-guru sebagian besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan
diinstruksikan.
pendidikan. Tanggung jawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas.
Dahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat
dengan baik, membangun visi dan misi, kesejahteraan, hubungan dengan pegawai
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing
guru agar bekerja dengan betul dalam proses pembelajaran siswanya. Supervisi
12
adalah guru makin mampu menjadi fasilitator dalam belajar bagi siswanya
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Kepala Sekolah / Madrasah
5. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru
6. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
KI dan KD Kurikulum 2013.
C. TUJUAN
Sergiovanni seperti dikutip di Kementerian Pendidikan Nasional (2007)
mengatakan tiga tujuan supervisi akademik adalah :
1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan
semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman belajar yang
berkualitas bagi peserta didik.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
12
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di
saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru (Kemdiknas, 2007).
D. DEFINISI OPERASIONAL
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan
pada gilirannya akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar
peserta didik
Pendekatan adalah cara atau perbuatan untuk mendekatkan diri kepada suat
objek atau langkah-langkah menuju objek (Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, 2016). Dalam hal ini pendekatan supervisi akademik adalah strategi untuk
melakukan kegiatan supervisi akademik
Teknik supervisi adalah cara spesifik yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi yang pada akhirnya dapat melakukan perbaikan proses
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondis
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup supervisi akademik yang akan dilaksanakan adalah :
1. Administrasi Pembelajaran
2. Pengembangan Silabus
3. Pengembangan RPP
4. Praktek Pembelajaran
5. Praktek Penilaian
12
BAB II PRINSIP, PENDEKATAN, DAN TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK
12
langsung. Supervisor memberikan arahan langsung. Sudah tentu pengaruh
perilaku supervisor lebih dominan.
2. Pendekatan Tidak Langsung (Non-direktif)
Pendekatan tidak langsung (non-direktif) adalah cara pendekatan terhadap
permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisordalam
pendekatan non-direktif adalah: mendengarkan, memberi penguatan,
menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan masalah
3. Pendekatan Kolaboratif
Pendekata kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara
pendekatan direktif dan non–direktif menjadi pendekatan baru. Pada
pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat
untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Perilaku supervisor
adalah sebagai berikut: menyajikan, menjelaskan, mendengarkan,
memecahkan masalah, dan negosiasi.
Selain ke-3 pendekatan supervisi akademik tersebut, terdapat 3 pendekatan lain
dalam supervisi akademik menurut Achecon, Keith A, at al, 1997 seperti dikutip
dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014: 78 adalah:
1. Scientific, didasarkan atas data (hasil pengamatan dan pencatatan yang teliti,
objektif dan valid) untuk selanjutnya diambil langkah perbaikan yang
diperlukan.
2. Artistic, dilakukan secara tidak langsung pada persoalan (to the point) tetapi
kepala sekolah menggunakan seni tertentu. Pendekatan artistik
merekomendasikan agar kepala sekolah turut mengamati, merasakan, dan
mengapresiasikan pengajaran yang dilakukan oleh guru.
3. Clinic, didasarkan atas diagnosis kekurangan (kelemahan/penyakit) untuk
langkah perbaikan selanjutnya (Kemdikbud, 2014).
Teknik supervisi adalah cara spesifik yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi yang pada akhirnya dapat melakukan perbaikan
proses pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurut Gwyn
seperti dikutip dalam Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:23, ada dua
macam teknik supervisi akademik, yaitu: individual dan kelompok (Kemdiknas,
12
2010).
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang dilakukan
terhadap guru secara perorangan. Supervisor berhadapan dengan seorang
guru untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru tersebut. Teknik supervise individual ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual,
kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri. Berikut uraian macam-macam
teknik supervisi individual.
a. Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah,
pengawas, dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan
proses belajar mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan
dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan ini adalah semata-mata
untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah mereka di
dalam kelas. Melalui kunjungan kelas, guru-guru dibantu melihat dengan
jelas masalah-masalah yang mereka alami. Menganalisisnya secara kritis
dan mendorong mereka untuk menemukan alternatif pemecahannya.
Kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan atau tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu, dan bisa juga atas dasar undangan dari
guru itu sendiri.
Ada empat tahap kunjungan kelas.:
1) persiapan, pada tahap ini supervisor merencanakan waktu, sasaran,
dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2) pengamatan selama kunjungan, tahap ini, supervisor mengamati
jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3) akhir kunjungan, pada tahap ini supervisor bersama guru mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi,
4) sedangkan tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
b. Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas
adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk
12
memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam
situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru
dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-
aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung
adalah:
Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah:
a. usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
b. cara menggunakan media pengajaran,
c. variasi metode,
d. ketepatan penggunaan media dengan materi
e. ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
f. reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu:
(1). persiapan observasi kelas;
(2). pelaksanaan observasi kelas;
(3). penutupan pelaksanaan observasi kelas;
(4). penilaian hasil observasi; dan
(5). tindak lanjut.
Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor
menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative
check-list, activity check-list.
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan
tukar pikiran antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui
pemecahan kesulitan yang dihadapi;
2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan
4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka
Swearingen (1961) mengklasifikasi jenis percakapan individual ini
menjadi empat macam sebagai berikut
1) classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas
(istirahat).
12
2) office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di
ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi
dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan
penjelasan pada guru.
3) causal-conference, yaitu percakapan individual yang bersifat informal,
yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru.
4) observational visitation, yaitu percakapan individual yang
dilaksanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau
observasi kelas.
Pelaksanaan supervisi akademik dengan teknik pertemuan individual
sebaiknya melalui tahapan sebagai berikut:
1) Persiapan: mengumpulkan informasi tentang guru yang akan
disupervisi, mengidentifikasi masalah guru, dan menetapkan tujuan
supervisi.
2) Pelaksanaan: mengkonfirmasi permasalahan yang dihadapi guru dan
tujuan supervisi, mendiskusikan permasalahan yang dihadapi guru
dan beberapa alternative pemecahan masalahan.
3) Akhir pertemuan: menyepakati waktu dan tempat pertemuan untuk
pemecahan masalah .
4) Tindak lanjut: menindaklanjuti kesepakatan.
d. Kunjungan Antar Kelas
Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi
secara perorangan. Guru dari yang satu berkunjung ke kelas yang lain
dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi
pengalaman dalam pembelajaran. Dengan adanya kunjungan antarkelas
ini, guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman sejawatnya
mengenai pelaksanaan proses pembelajaran pengelolaan kelas, dan
sebagainya.
Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas:
1) harus direncanakan;
2) guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi;
3) tentukan guru-guru yang akan mengunjungi;
4) sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
5) supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang
12
cermat;
6) adakan tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya
dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-
tugas tertentu;
7) segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru yang bersangkutan,
dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
8) adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar
kelas berikutnya.
e. Menilai Diri Sendiri
Nilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru. Untuk
mengukur kemampuan mengajarnya, di samping menilai murid-
muridnya, juga menilai dirinya sendiri. Ada beberapa cara atau alat yang
dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain sebagai berikut.
1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada
murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya
disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun
terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.
2) Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka
bekerja secara perorangan maupun secara kelompok.
12
f. Darmawisata
g. Kuliah/studi
h. Diskusi panel
i. Perpustakaan
j. Organisasi profesional
k. Buletin supervisi
l. Pertemuan guru
m. Lokakarya atau konferensi kelompok
12
BAB III PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
Langkah Yang
No. Hal Yang Diperlukan
Diperlukan
1. Menentukan a. Tujuan supervisi akademik adalah untuk
tujuan meningkatkan kompetensi guru sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih berkualitas
b. Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan
permasalahan guru yang disupervisi kemudian
dikomunikasikan sehingga terwujud komitmen
bersama
c. Kriteria output dibuat secara logis, dapat
dikerjakan, dan terukur untuk menghindari
standar ganda.
2. Membuat a. Buatlah jadwal supervisi akademik berdasarkan
12
Langkah Yang
No. Hal Yang Diperlukan
Diperlukan
jadwal situasi dan kondisi guru di sekolah
b. Saudara. Gunakan hasil supervisi akademik
sebelumnya untuk menentukan focus supervisi.
c. Dalam jadwal supervise minimal memuat : nama
guru yang akan disupervisi, tema/subtema,
permasalahan, waktu pelaksanaan (bulan/minggu
ke, tanggal)
3. Menentukan a. Pendekatan : pendekatan langsung, tidak
pendekatan dan langsung, atau kolaborasi.
teknik b. Teknik : kunjungan kelas, observasi kelas,
pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan
penilaian diri sendiri.
4. Memilih Instrumen supervisi disusun berdasarkan fokus
instrumen supervisi yang akan dilaksanakan.
Misalnya : Instrumen Perangkat Pembelajaran,
Intrumen telaah RPP, Instrumen Pelaksanaan
Pembelajaran, Instrumen Penilaian Hasil Belajar.
12
RENCANA PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
MAPEL/
NO NAMA MENGAJAR DI KELAS TANGGAL, BULAN
GURU KELAS
1. Gina Inayah, S.Pd. Sosiologi X, XI, XII 10 Agustus 2022
2. Lestari Kusuma Dewi, S.Pd. Bahasa Indonesia X, XI, XII 26 Agustus 2022
3. Eka Prasetyo, S.S. Bahasa Inggris X, XI, XII 2 September 2022
Riska Hermina Rahmawati,
4. Bahasa Arab X, XI, XII 13 September 2022
M.Pd.
5. Meliani, S.Pd. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti X, XI, XII 27 September 2022
6. Hartantri Dwi Pratiwi, S. Pd Ekonomi X, XI, XII 4 Oktober 2022
7. Sinta Setianti, S.Pd. Geografi X, XI, XII 11 Oktober 2022
8. Rizki Oceani, S.S., M.M. Sejarah X, XI, XII 25 Oktober 2022
9. Fitria Nurmalasari, S.Si. Kimia X, XI, XII 4 November 2022
10. Melin Mustika Rahayu, S.Pd. Biologi X, XI, XII 15 November 2022
11. Popon Komala, S.Si. Fisika X, XI, XII 17 Januari 2023
12. Entang Sri Nurhidayah, S.Mat Matematika X, XI, XII 7 Februari 2023
13. M. Fajar Priatna, S.Pd Penjasorkes X, XI, XII 28 Februari 2023
14. Lilis Sukmawati, S.Pd Teknologi Informasi dan Komunikasi X, XI, XII 21 Maret 2023
15.
16.
17.
18.
13
B. Pelaksanaan Supervisi Akademik
Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 yang disusun
berdasarkan hasil evaluasi dan analisis pelaksanaan supervisi akademik tahun
sebelumnya diharapkan akan memberikan dampak berupa perbaikan sekaligus
peningkatan mutu proses dan output proses pembelajaran langsung yang
dilaksanakan guru-guru di kelas yang diindikasikan dengan adanya perbaikan
pada proses dan hasil pembelajaran.
Pada pelaksanaan supervisi akademik dapat menemukan kekuatan dan
kelemahan guru dalam proses pembelajaran. Hasil temuan ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam pemberian umpan balik (feedback) guna meningkatkan
profesionalisme guru. Guru yang profesional akan mampu memberikan
pembelajaran yang bermutu sehingga prestasi belajar peserta didik meningkat.
Pada pelaksanaan supervise akademik dapat memanfaatkan teknologi informasi
untuk menyusun instrumen supervisi akademik. Selain itu, dalam melakukan
observasi, dapat memanfaatkan media digital seperti alat perekam suara dan
atau kamera. Tujuan pemanfaatan teknologiinformasi agar pelaksanaan supervisi
akademik dapat berjalan lebih efektif.
Pelaksanaan Supervisi Akademik difokuskan pada :
1. Supervisi Perangkat Pembelajaran
2. Supervisi Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
4. Supervisi Penilaian Hasil Belajar
(Format supervisi terlampir).
14
melakukan kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan guru. Pelaksanaan
supervisi yang baik akan menciptakan iklim kerja yang kondusif di sekolah.
Pada tahap ini diminta menganalisis data hasil supervisi akademik yang telah
terkumpul. Hal ini penting sebagai dasar pemberian umpan balik dan
merencanakan tindak lanjut untuk peningkatan kinerja guru dalam
pembelajaran.
Analisis dilakukan untuk menemukan kelebihan dan kelemahan guru, termasuk
masalah dan faktor-faktor penyebabnya sehingga ditemukan prioritas perbaikan
yang diperlukan. Upaya dalam melakukan perbaikan berdasarkan hasil analisis
akan membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sekolah :
Nama Guru :
Kelas/Semester :
Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Hari/Tanggal Supervisi Akademik :
Komponen Masalah
Faktor Prioritas
No Pengamatan Kelebihan Kelemahan yang
Penyebab Perbaikan
Supak Ditemukan
1. RPP
Pelaksanaan
2.
Pembelajaran
A. Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
Penguasaan
materi pelajaran
Implementasi
Pembelajaran
Pemanfaatan
sumber
belajar/media
dalam
pembelajaran
Interaksi dengan
peserta didik
Penggunaan
Bahasa yang
benar dan tepat
14
Komponen Masalah
Faktor Prioritas
No Pengamatan Kelebihan Kelemahan yang
Penyebab Perbaikan
Supak Ditemukan
dalam
pembelajaran
C. Kegiatan
Penutup
3. Penilaian
14
Penyusunan rencana tindak lanjut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab
dalam perbaikan proses pembelajaran guru. Proses pembelajaran yang
berhasil akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hasil belajar peserta
didik. Rencana tindak lanjut dapat berupa pemberian penguatan dan
penghargaan dapat berupa pemberian kesempatan untuk mengikuti program
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Rencana tindak lanjut yang disusun perlu mempertimbangkan berbagai faktor
dan didiskusikan secara terbuka dengan guru yang disupervisi. Hindari
memaksakan kehendak saat menyusun rencana tindak lanjut, sehingga guru
dapat melaksanakan rencana tersebut dengan penuh tanggung jawab.
14
2. Pelaksanaan Pembelajaran
3. Penilaian Pembelajaran
14
masukan yang sangat berguna bagi peningkatan mutu sekolah di masa
yang akan datang.
3. Orang tua siswa:
Laporan supervisi menjadi alternatif media informasi bagi orang tua siswa
untuk mengetahui secara objektif, tepat, benar, dan akurat mengenai kualitas
sekolah tempat anaknya belajar.
4. Pengawassekolah:
a. laporan bisa menjadi autokritik baginya tentang mutu sekolah,
efektivitas proses pembelajaran, dan sejauh mana program supervisi
yang didisain dan dilaksanakan efektif dalam mengembangkan
kemampuan profesional guru,
b. laporan supervisi bisa dijadikan sebagai titik awal untuk mendisain dan
merencanakan program supervisi pada periode berikutnya. Sehingga
program supervisi dari satu periode ke periode berikutnya merupakan
sesuatu yang berkelanjutan.
5. Dinas Pendidikan:
a. laporan supervisi bisa menjadi bahan pertimbangan dalam membuat
kebijakan yang relevan dengan kondisi sekolah yang real,
b. dijadikan sebagai bahan pengkajian kondisi persekolahan secara nasional.
Aspek-aspek yang harus ada dalam isi laporan mencakup empat hal.
1. Laporan berisi identifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah secara objektif,
kondisi tersebut tergambar dalam bagian Pendahuluan. Deskripsikan pula
kondisi awal dan kondisi yang diharapkan setelah dilakukannya supervisi
akademik. Laporan supervise harus mengandung informasi tentang kualitas
sekolah secara keseluruhan, semua hal yang menyangkut mutu sekolah
secara keseluruhan harus diinformasikan secara objektif dan jelas
2. Kerangka Pemikiran untuk pemecahan masalah. Bagian ini berisi tentang apa
yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk membantu guru dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapinya. Kerangka pemikiran ini didasarkan pada
berbagai teori maupun pengalaman empiris dari berbagai sumber yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi guru
3. Pendekatan dan Teknik supervisi: dalam merancang program supervisi,
kepala sekolah harus memilih pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Berbagai pendekatan dan teknik supervisi telah dipelajari pada bahan bacaan
14
sebelumnya. Pemilihan pendekatan dan teknik supervisi ini disesuaikan
dengan focus supervise yang akan dilakukan..
4. Hasil Pelaksanaan Supervisi Akademik: setelah pelaksanaan supervisi, kepala
sekolah harus melakukan analisis data hasil supervisi. Pada bagian ini
diuraikan seluruh proses hingga diperoleh gambaran perubahan dari kondisi
awal sebelum supervisi sampai terjadinya perubahan setelah dilakukannya
supervisi. Laporan supervisi.dengan bagian penutup yang berisi tentang
simpulan laporan.
14
BAB 6 PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
14