Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

IN HOUSE TRAINING
PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
UPT SMP NEGERI 2 CIKUPA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,

kondisi dan potensi daerah. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan

menengah disusun oleh satuan pendidikan.

Salah satu dampak dari Pandemi Covid-19 bagi Dunia Pendidikan adalah Learning

loss. Learning loss merupakan hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa yang bisa

dilihat dari menurunnya capaian hasil belajar. Learning loss ini dipengaruhi berbagai faktor.

Salah satu faktor penyebab learning loss adalah faktor ekonomi. Pada masa pandemi lalu,

pembelajaran berubah dari tatap muka langsung menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ

ini memberikan tantangan tersendiri bagi siswa dan orang tua seperti menyediakan ponsel

pintar dan kuota data, namun sayangnya tidak semua orang tua dan siswa bisa mengakses

ini. Akibatnya, banyak dari mereka terpaksa putus sekolah demi membantu ekonomi

keluarga.

Sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat learning loss,

Kemdikbudristek menawarkan Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan

kurikulum prototipe atau kurikulum dengan paradigma baru. Untuk mensosialisasikan

Kurikulum Merdeka tersebut, SMPN 2 Cikupa In house training Kurikulum Merdeka pada
Kamis (26/01/2023). Kegiatan ini menghadirkan seluruh guru dan TU beserta Wakil

Kurikulum dan Kepala Sekolah SMPN 2 Cikupa. Kegiatan In house training ini mengundang

narasumber dari Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dan Widyaiswara BPMP

provinsi Banten. Kurikulum merdeka yang akan kita hadapi ini merupakan pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan

untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri

atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari ke delapan standar nasional

pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Pengembangan kurikulum, termasuk untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

(SMP) berimplikasi model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian

pencapaian kompetensi merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis,

dan menginterpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai

tujuan pembelajaran

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pengembangan kurikulum sebelumnya

yang direncanakan saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan, sikap sosial,

pengetahuan, penerapan pengetahuan berbentuk keterampilan dan penguatan profil pelajar

Pancasila.

Dengan demikian perlu diperkuat oleh sekolah kaitannya dengan implementasi

kurikulum merdeka terutama Standar Isi, Standar Proses dan Standar Kompetensi Lulusan

dalam proses pembelajaran. Kualitas proses pembelajaran sangat menentukan kualitas hasil

belajar siswa. Kualitas proses pembelajaran akan tercapai jika guru sebagai pengembang dan

pelaksana kurikulum memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan penilaian


seperti yang disyaratkan dalam komponen kurikulum merdeka yang salah satunya adalah

penilaian projek.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013

tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah

dan/atau lembaga mandiri. Penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk

memantau proses, kemajuan, dan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik

sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara

berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada pendidik agar

dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.

Rapor mutu mulai tahun anggaran 2023 dijadikan bahan dasar acuan oleh dinas

pendidikan dan satuan pendidikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah,

merefleksikan akarnya dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh. Basis data

rapor mutu dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sekolah tahun

berjalan dan ke depannya sehingga diperlukan penyesuaian dalam penyusunannya.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka sekolah harus senantiasa memelihara dan

mengembangkan kompetensi dan profesionalisme guru. Salah satunya adalah dengan

menyelenggarakan In house training Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka dan

Perencanaan Berbasis Data.

B. Tujuan In house training Implementasi Kurikulum Merdeka

1. Tujuan Umum

Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap dan berwawasan ke depan untuk

mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, serta relevan

dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
menyosialisasikan implementasi kurikulum merdeka dan memperkenalkan program sekolah

Berhati.

2. Tujuan Khusus

1) Menghasilkan pemetaan standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, untuk kelas 7

s.d kelas 9 semua mata pelajaran;

2) Meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengembangkan bahan

ajar, model pembelajaran pendekatan saintifik dan penilaian otentik.

3) Meningkatkan kedisiplinan guru dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar sehari-

hari

4) Mewujudkan tata kelola anggaran sekolah yang akuntable

C. Hasil Yang Diharapkan


1) Menghasilkan pemetaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan;

2) Sekolah dapat mengimplementasikan IKM melalui proses pembelajaran saintifik,

penilaian otentik dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka.

3) Terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dalam kegiatan belajar

mengajar

4) Mewujudkan suasana lingkungan sekolah sesuai dengan program sekolah berhati

yakni bersih, hijau, aktif dan inovatif

D. Sumber Dana

Sumber Dana In house training Pengembangan Implementasi Kesiapan Menghadapi

Kurikulum merdeka bersumber dari:

1) Anggaran sekolah yang dialokasikan dari BOS & BOSDA.

2) Anggaran dari Koperasi sekolah

BAB II
PROFIL SEKOLAH DAN
KEBUTUHAN MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
A. Profil Umum Sekolah

Nama Sekolah : SMPN 2 CIKUPA

NSS : 201 28 0303 009

NPSN : 206 135 64

Alamat : Perumahan Mulya Asri 2 . Citra Raya Cikupa, Tangerang

Data Siswa Tahun Pelajaran 2022/2023 :

JENIS KELAMIN
KELAS ROMBEL JUMLAH
L P
VII 9 229 224 449
VIII 10 221 216 437
IX 9 180 213 393
28 642 650 1292

B. Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi Sekolah :
“ MENGHASILKAN LULUSAN YANG MEMILIIKI KETEGUHAN IMAN, KECERDASAN
BERPIKIR, KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI, UNGGUL DALAM PRESTASI DAN
BERAKHLAKUL KARIMAH”

Indikator Visi

1. Unggul dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME


2. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
3. Unggul dalam kejujuran, disiplin, peduli, santun dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam
4. Unggul dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman
untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
5. Unggul dalam peningkatan perolehan nilai ujian;
6. Unggul dalam bidang kegiatan ekstrakurikuler;
7. Meraih kejuaraan tingkat nasional dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Misi Sekolah
1. Meningkatkan kegiatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menyelenggarakan pembelajaran defektif untuk mengoptimalkan potensi yang
dimiliki siswa;
3. Mengembangkan peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan;
4. Mengembangkan potensi siswa dalam bidang rohis, kesenian dan olah raga;
5. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler lainnya;
6. Mengutamakan kerja sama yang harmonis dan saling menguntungkan dalam
menyelesaikan tugas kependidikan dan pelayanan administrasi dengan semua pihak.
Tujuan Sekolah
1) Tahun 2027, 100% terselenggara pembelajaran dan latihan yang efektif dan mampu
mengoptimalkan potensi siswa baik akademik maupun non akademik
2) Tahun 2027, 90% terjadi perkembangan dan peningkatan profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan
3) Tahun 2027, memiliki tim kesenian yang dapat mengisi acara pada kegiatan tingkat
provinsi
4) Tahun 2027, memiliki tim olah raga yang dapat menjuarai event kejuaraan pada
tingkat kabupaten
5) Tahun 2027, 80% dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
6) Tahun 2027, seluruh kegiatan ekstrakurikuler terorganisir dengan baik dan tertib
administrasi dan
7) Tahun 2027, 100% selalu mengutamakan kerja sama yang harmonis dan sling
menguntungkan dalam menyelesaikan tugas kependidikan dan pelayanan administrasi
dengan semua pihak.

C. Analisis Pengembangan kurikulum

1. Kondisi Ideal

Kondisi ideal yang diharapkan agar SKL, KD dan KI IKM dapat diimplementasikan

di sekolah dengan baik, yaitu :

1) Sekolah memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terutama sarana pembelajaran

berupa buku, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar, 75 % memenuhi

standar nasional pendidikan;


2) Sekolah memiliki SDM yang memadai dengan tingkat kompetensi dan

profesionalisme 85 % memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan 15% memiliki

kualifikasi pendidikan S2 serta melaksanakan tugas sesuai dengan latar belakang

pendidikannya;

3) Sekolah memiliki dokumen KTSP (silabus, RPP) yang lengkap, mutakhir, dan

inovatif;

4) Guru memiliki pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) yang memadai dalam

menyusun silabus, RPP, bahan ajar, media pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

kontekstual, pembelajaran IPA-IPS terpadu, penilaian berbasis kelas, penugasan

berstruktur , kegiatan mandiri tidak berstruktur dan kegiatan remidial;

5) Proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan standar proses yang ditetapkan,

yakni 90% guru melaksanakan pembelajaran kontekstual dengan berbagai model

pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi;

6) Sekolah memiliki program pengembangan diri dan pendidikan kecakapan hidup;

7) Motivasi belajar yang tinggi dari para siswa, serta dukungan dan kerja sama dari orang

tua terhadap program-program sekolah yang berkaitan dan implementasi SI dan SKL

(KTSP).

2. Kondisi Sekolah Saat Ini

1) Sarana dan prasarana sekolah belum memadai, terutama yang mendukung proses

pembelajaran seperti belum memiliki ruangan multimedia, laboratorium komputer,

buku perpustakaan yang terbatas, serta media dan sumber belajar lainnya juga masih

terbatas;

2) SDM sekolah baru 85% berkelayakan;

3) Dokumen KTSP (IKM) yang dimiliki belum lengkap, mutakhir dan inovatif;
4) Pemahaman dan keterampilan guru berkenaan dengan Pengembangan kurikulum

dan SKL memerlukan pengembangan dan pembinaan secara terus menerus;

5) Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada umumnya masih bersifat tradisional.

Pembelajaran kontekstual, penilaian berbasis kelas, penugasan berstruktur dan tidak

berstruktur belum sepenuhnya dilaksanakan , demikian pula halnya pembelajaran

remidial dan pengayaan belum sepenuhnya terlaksana;

6) Sekolah belum dapat melaksanakan program pengembangan diri dan pendidikan

kecakapan hidup secara terprogram;

7) Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan, serta minimnya dukungan orang tua

siswa terutama dukungan terhadap proses pembelajaran.

3. Upaya Ke Arah Pengembangan Kurikulum

Berkenaan dengan poin 1 dan 2 di atas, agar IKM dapat diimplementasikan dengan

baik di sekolah, maka sekolah mengupayakan :

1) Melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan mengoptimalkan sumber daya dan

sumber dana yang ada di sekolah, mengusulkan ke dinas instansi terkait, serta menjalin

kerja sama komite sekolah;

2) Mendorong guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, serta mengoptimalkan

pembagian tugas sesuai dengan latar belakang pendidikannya;

3) Melaksanakan IKM oleh tim pengembang kurikulum di tingkat sekolah;

4) Pengembangan dan peningkatan kompetensi guru melalui pemberdayaan MGMP

sekolah, IHT, dan In house training, serta pengiriman ke berbagai pelatihan sesuai

kebutuhan dan kesempatan yang ada;

5) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan mencobakan pembelajaran

kontekstual melalui kegiatan peer teaching;


6) Menyusun dan melaksanakan program pengembangan diri dan pendidikan

keterampilan hidup;

7) Memelihara motivasi belajar siswa melalui , serta memelihara hubungan baik dan kerja

sama dengan orang tua siswa melalui pertemuan rutin secara berkala pada awal dan

akhir semester;

D. Potensi Sekolah dan Prioritas Pemenuhan Kebutuhan

Potensi atau kekuatan sekolah yang dapat dimanfaatkan/diberdayakan untuk menunjang

Pengembangan kurikulum antara lain :

1) Hasrat dan minat yang tinggi dari para guru terhadap perubahan terutama yang

berkaitan dengan Pengembangan kurikulum;

2) 85 % guru memiliki kualifikasi pendidikan S1; 15% guru memiliki kualifikasi

pendidikan S2.

3) 75% guru melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang

pendidikannya;

4) Tersedia tempat dan waktu untuk melaksanakan bimbingan teknik pelaksanaan IKM

5) Tersedia dan kesediaan dari nara sumber;

6) Teralokasi dana pendamping.

Prioritas pemenuhan kebutuhan dalam kaitannya dengan implementasi IKM, yaitu

peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru yang berkenaan dengan :

1) Pemetaan KD, KI dan SKL ke dalam Silabus dan RPP;

2) Penyusunan dan pengembangan RPP;

3) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM);

4) Perumusan kriteria kenaikan kelas dan bedah SKL;

5) Penyusunan program semester dan program tahunan.


Berdasarkan prioritas tersebut, Pengembangan kurikulum SMPN 2 Cikupa dilaksanakan

dengan subsidi dana pendamping yang tersedia dalam anggaran sekolah.

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS IKM

A.Tim Pelaksanaan Bimbingan Teknis IKM

Penanggung Jawab : Mohamad Farhi, S.Pd., S.H.I (Kepala Sekolah)

Pengarah : Diah Setyawati, M.Pd. (Wakasek)


Ketua : Mirna Kartina, S.Pd

Sekretaris : Amin Mulyana S.Pt.

Bendahara : Riani Purwaningsih, SE.

Anggota : Wiwin Dwi Umartani, S.Pd

Hj. Subiah, S.Pd

Siti Humairoh, S.Pd.

B. Kegiatan Bintek IKM

Kegiatan bimbingan teknis IKM yang akan dilaksanakan melalui tahapan-tahan berikut :

1) Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah;

2) Pembentukan Tim Pengembangan kurikulum;

3) Membuat SK Tentang Tim Bintek IKM;

4) Melaksanakan In house training;

5) Pengembangan hasil In house training dalam bentuk penyusunan penilaan hasil

belajar mengajar seluruh mata pelajaran untuk setiap tingkatan;

6) Inventarisasi silabus dan RPP dalam bentuk dokumen IKM oleh tim bintek;

7) Penyusunan laporan dan pertanggung jawaban bintek;

8) Monitoring dan evaluasi Pengembangan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran.

B. Materi kegiatan In house training meliputi :

1) Kebijakan kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

2) Sosialisasi program sekolah Berhati

3) Implementasi Kurikulum merdeka

4) Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19 tahun 2005);

5) Pemetaan KD, KI dan SKL kedalam Silabus dan RPP;

6) Penyusunan bentuk penilaian

7) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM);


8) Perumusan kriteria kenaikan kelas dan bedah SKL;

9) Penyusunan program semester dan program tahunan.

C. Rencana Anggaran

Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan bintek Pengembangan kurikulum :

1) Rencana Pengeluaran

Harga
No. Jenis Pengeluaran Sasaran Volum Jumlah
Satuan
1 Transpor Nara Sumber 2 org 1 kali 750.000 1.500.000
2 Transport tim pelaksana 8 org 1 kali 100.000 800.000
3 ATK dan penggandaan 67 org 1 kali 15.000 1.005.000
4 Makan Siang & snack 67 org 1 kali 35.000 2.345.000
5 Dokumentasi 1 org 1 kali 300.000 75.000
6 Spanduk 1 kali 3x1m 200.000 200.000
5.625.000
Total

2)Sumber Anggaran :

a. Subsidi Bintek IKM :Rp

b. Anggaran Sekolah : Rp

Jumlah : Rp. 5.625.000

D. Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi/Pelatihan IKM

In house training Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka direncanakan

diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023, dengan Jadwal sebagai berikut

No
Hari/tgl Waktu Materi / Kegiatan Pemandu
.
Kamis 26-01- 08.00-08.15 Pembukaan/Persiapan Acara Panitia
1. 2023
Kamis 26-01- 08.15-08.20 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Ninin Mulyati
2. 2023
Kamis 26-01- 08.20-08.30 Pembacaan Ayat Suci Alquran M. Saefulloh
3. 2023
Kamis 26-01- 08.30-09.00 Sambutan/Pembukaan Kepala Sekolah
2023
4.
Kamis 26-01- 09.00-11.30 Materi 1 Widyaiswara BPMP
2023 Banten
Implementasi Kurikulum Merdeka
5. Elis Sukaesih, S.Pd
Kamis 26-01- 11.30-12.30 Isoma Panitia
2023
6.
Kamis 26-01- 12.30-13.30 Materi 1 (lanjutan) Widyaiswara BPMP
2023 Banten
Implementasi Kurikulum Merdeka
7. Elis Sukaesih, S.Pd
Kamis 26-01- 13.30-14.30 Materi 2 Pengawas Pembina
2023 Gugus 03, Cikupa
Perencanaan Berbasis Data
Kab. Tangerang Dra.
RR. Sri Murni Hartati
M.Pd dan
8. Drs. Ruswandi, M.Pd
Kamis 26-01- 14.30-14.35 Do,a Guru SMPN 2 Cikupa
2023
9.
Kamis 26-01- 14.35 Penutup/Pulang Panitia
2023
10.

BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN KURIKULUM JANGKA MENENGAH

A. Pentingnya Pengembangan kurikulum

IKM merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi pendidikan agar

kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di


sekolah di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan

lokal, nasional, dan tuntutan global. IKM disusun sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. IKM

bukan hanya sekedar dokumen kurikulum yang harus dimiliki oleh sekolah, lebih dari itu,

IKM harus diimplementasikan dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Pentingnya Pengembangan kurikulum secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Sekolah dapat memberikan pelayanan pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan.

2) Sekolah dapat memberikan pelayanan Pembelajaran sesuai dengan potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

3) Sekolah dapat merespons perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui

kegiatan inovasi.

4) Sekolah dapat secara konsisten melakukan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan.

B. Rencana Terkait Pengembangan kurikulum 2022– 2027

Sesuai dengan PP No. 19 tahun 2003 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),

setiap sekolah harus memenuhi SNP. Oleh karena itu aspek-aspek yang harus disusun dalam

perencanaan terkait Pengembangan kurikulum harus sesuai dengan tuntutan SNP, yakni

Standar Isi, Standar Kompetensi, Standar Proses , pendidik dan tenaga kependidikan,

pengelolaan, prasarana dan sarana, pembiayaan dan penilaian.

Dari delapan SNP tersebut dijabarkan menjadi lebih rinci dalam rencana terkait

Implementasi SNP antara lain :

a. Rencana pemerataan , antara lain :

1). pemberian beasiswa miskin;

2). peningkatan angka melanjutkan ;

3). pengurangan angka putus sekolah.


b. Peningkatan kualitas, antara lain :

1). pengembangan input siswa;

2). pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dan

3). pengembangan sarana dan fasilitas sekolah seperti Lab IPA, Lab Bahasa, Lab

IPS, Lab Komputer, pengembangan media pembelajaran, rasio (siswa/guru,

siswa/kelas, siswa/buku pelajaran).

4) Pengembangan bahan ajar, pengembangan model pembelajaran (pembelajaran

tuntas, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif),

5) Pengembangan lingkungan belajar yang kondusif,

5) Pengembangan peran dan fungsi sekolah, pengembangan kualitas siswa (UN,

UAS, Keterampilan Kejuruan, Kesenian, Olah raga, KIR, Keagamaan,

Kedisiplinan, Karakter dan budi pekerti)

C. Peningkatan Efisiensi Internal Maupun Eksternal, antara lain :

b. Peningkatan angka kelulusan, angka kenaikan kelas;

c. Penurunan angka mengulang, penurunan angka putus sekolah;

d. peningkatan intensitas dan kualitas proses pembelajaran

D. Peningkatan Relevansi, antara lain :

Pengembangan program keterampilan kejuruan, kurikulum muatan lokal dan

pendidikan kecakapan hidup.

E. Pengembangan Kapasitas Sekolah antara lain :

1) pengembangan sumber dana sekolah;

2) pengembangan kelembagaan sekolah;

3) pengembangan manajemen sekolah,


pengembangan sistem sekolah agar mampu dan sanggup menjalankan tugas pokok

dan fungsinya dalam menghasilkan output yang diharapkan serta menghasilkan pola

pengelolaan sekolah yang good governance dan akuntabel.

F. Pengembangan Standar Isi, antara lain :

1) Pengembangan KTSP dengan berbagai jenis muatan kurikulum sesuai dengan

SNP;

2) Penyusunan kalender pendidikan, pengembangan silabus dan RPP untuk semua

mata pelajaran Kelas VII sampai dengan kelas IX,

3) Pengembangan sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan penyusunan

beban belajar.

G. Pengembangan Standar Proses Pendidikan, antara lain :

1) Pengembangan dan inovasi-inovasi metode pengajaran untuk semua mata

pelajaran, khususnya penerapan strategi pembelajaran CTL;

2) Pengembangan inovasi-inovasi bahan pembelajaran, sumber belajar, dan model-

model pengelolaan kelas.

H. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan, antara lain :

1) Pengembangan standar kelulusan pada setiap tahun;

2) Pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi pada tiap tahun atau

semester;

3) Pengembangan kejuaraan lomba-lomba bidang akademis dan non-akademis.

I. Pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan antara lain:

1). Pengembangan atau peningkatan kompetensi pendidik aspek profesionalisme,

pedagogik, sosial, dan kepribadian ;

2). Pengembangan kompetensi tenaga TU, kepala sekolah ;


3). Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan ;

4). peningkatan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

J. Pengembangan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan antara lain:

1). Peningkatan dan pengembangan serta inovasi-inovasi media pembelajaran untuk

semua mata pelajaran ;

2). Peningkatan dan pengembangan serta inovasi-inovasi peralatan pembelajaran

untuk semua mata pelajaran ;

3). Pengembangan prasarana (ruang, laboratorium dll.) pendidikan dan atau

pembelajaran ;

4). Penciptaan atau pengembangan lingkungan belajar yang kondusif ;

5). Peningkatan dan pengembangan dan peralatan laboratorium komputer, IPA,

Bahasa, dan laboratorium lainnya ;

6). Pengembangan jaringan internet, baik bagi peserta didik, pendidik maupun

tenaga kependidikan ;

7). Pengembangan atau peningkatan peralatan/bahan perawatan sarana pendidikan

dan pengembangan peralatan dan inovasi-inovasi pusat-pusat sumber belajar.

K. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan, antara lain :

1). pengembangan atau pembuatan rencana pengembangan sekolah (RPS) tiap tahun, baik

untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang;

2). pengembangan dan pendayagunaan SDM sekolah dengan cara membuat dan

pembagian tugas-tugas secara jelas ;

3). pengembangan struktur dan keorganisasian sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah ;
4). melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien ; mendukung pengembangan

perangkat penilaian ;

5). pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah ;

6). implementasi MBS mengenai kemandirian/otonomi sekolah, transparansi,

akuntabilitas, partisipasi/kerja sama, fleksibilitas, dan kontinuitas baik mengenai

program, keuangan, hasil-hasil program serta lainnya oleh pihak manajemen sekolah

(lihat pedoman pelaksanaan MBS pada buku MBS yang diterbitkan oleh Dit.

Pembinaan SMP) ;

7). pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh sekolah tentang kinerja sekolah ;

8). pelaksanaan supervisi klinis oleh kepala sekolah ;

9). penggalangan partisipasi masyarakat (pemberdayaan komite sekolah)

10). membuat jaringan informasi akademik dan internal maupun eksternal sekolah (SIM) ;

11). membuat atau menciptakan jaringan kerja yang efektif dan efisien baik secara

vertikal dan horizontal ;

12). implementasi model-model manajemen : POAC, PDCA, dan model lain yang pada

dasarnya mengembangkan aspek-aspek manajemen untuk pengembangan standar-

standar pendidikan ;

13). mengembangkan Income Generating Activities atau unit-unit produksi/usaha di

sekolah maupun kerja sama dengan pihak lain yang menggalang partisipasi

masyarakat ;

14). melaksanakan dan membuat pelaporan-pelaporan kepada berbagai pihak yang

relevan, baik menyangkut bidang akademik, non-akademik atau manajemen

sekolah lainnya.

L. Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan, antara lain :

Pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran ;


1). implementasi model pembelajaran : ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dll. ;

2). pengembangan instrumen atau perangkat soal-soal untuk berbagai model evaluasi ;

3). pengembangan pedoman-pedoman evaluasi sesuai dengan pedoman yang telah

ditetapkan oleh pemerintah atau BSNP ;

4). pengembangan lomba-lomba, uji coba, dan sejenisnya dalam upaya peningkatan

standar nilai atau ketuntasan kompetensi ;

5). menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan penilaian dalam

rangka pengembangan perangkat penilaian sampai dengan analisa dan pelaporan

hasil belajar peserta didik ;

6). melaksanakan kerja sama dengan pihak lain untuk melaksanakan tes atau uji coba

prestasi peserta didik secara periodik.

C. Rencana Terkait Pengembangan kurikulum 2025.

1. Bimbingan teknis IKM penilaian dalam KBM

2. Penyusunan Program semester dan tahunan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT atas rahmat serta inayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Pelaksanaan In house training Pengembangan
Sekolah Berhati dan Implementasi Kurikulum Merdeka tepat pada waktunya.

Pengembangan Sekolah Berhati merupakan program unggulan Dinas Pendidikan


Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan tim CSR dari Bumi Serpong Damai yang
implementasinya di sekolah memerlukan penyampaian lebih lanjut kepada seluruh warga
sekolah agar tujuan yang ingin dicapai dapat dicapai dengan baik

Implementasi kurikulum merdeka yang mengacu pada standar nasional pendidikan


untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Komponen KTSP terdiri dari: (a) Tujuan Pendidikan Sekolah, (b) Struktur dan
Muatan Kurikulum, (c) Kalender Pendidikan, (d) Silabus, (e) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan komponen di atas, pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek


menciptakan terobosan baru sebagai upaya agar komponen-komponen tersebut dapat
dipahami oleh guru sebagai subjek utama praktisi pendidikan di sekolah. Salah satu upaya
tersebut adalah dengan memberikan dukungan biaya bagi pelaksanaan subsidi bimbingan
teknis implementasi kurikulum merdeka.

Akhirnya semoga kita semua selaku insan pendidikan dapat memanfaatkan


dukungan dari pemerintah yang telah diprogramkan dengan demi peningkatan kualitas
sumber daya manusia seutuhnya.

Cikupa, 12 Agustus 2022

Panitia Pelaksana

DAFTAR ISI

Halaman
KATA …………………………………………………….. i

PENGANTAR

DAFTAR ISI …………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1


A. Latar Belakang ……………………………… 1
B. Tujuan Bimbingan Teknis ……………………. 3
C. Hasil Yang Diharapkan …………..………… 4
D. Sumber Dana ………………………………. 4

BAB II PROFIL SEKOLAH …………………………………………….. 5


A. Profil Umum Sekolah ………………………… 5
B. Visi, Misi dan Tujuan ………………………… 5
C. Analisis Implementasi KTSP ...................... 6

BAB III RENCANA PELAKSANAAN ............................................ 11


A. Tim Subsidi .............................................. 11
B. Kegiatan Bintek ........................................ 12
C. Rencana Anggaran ................................... 12
D. Jadwal Pelaksanaan ................................. 12

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI KTSP .................................. 14


A. Pentingnya Implementasi KTSP ... 14
B. Rencana Terkait Pengembangan kurikulum
2022 -
2027 ............................ 14
C. Peningkatan Efisiensi Internal maupun
Eksternal ............................................ 15
D. Peningkatan Relevansi .......................... 15
E. Pengembangan kapasitas Sekolah ........... 16
F. Pengembangan Standar Isi .................... 16
G. Pengembangan Standar Proses Pendidikan
........................................................ 16
H. Pengembangan Standar Kompetensi
lulusan .............................................. 16

I. Pengembangan Standar Pendidikan dan


Tenaga Kependidikan ……………………… 17
J. Pengembangan Standar Sarana dan
Prasarana .......................................... 17
K. Pengembangan Standar Pengelolaan
Pendidikan ........................................ 17

Anda mungkin juga menyukai