1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat perkenanNya kami dapat
menyusun Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara, Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Tahun Pelajaran 2018/2019 merupakan revisi dan pengembangan kurikulum SMA Negeri 1
Indralaya Utara tahun pelajaran 2017/2018. Sebagai salah satu pelaksana Kurikulum 2013,
maka kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara mengacu sepenuhnya pada ketentuan dan
aturan Kurikulum 2013.
Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum
dengan menerima masukan/pertimbangan dari Komite Sekolah, tokoh pendidikan, tokoh
masyarakat dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan. Penyusunan
Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Kurikulum ini dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Indralaya Utara dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang
ada di sekolah. Dengan selesainya kurikulum ini sebagai pedoman bagi semua warga
sekolah, kami berharap SMA Negeri 1 Indralaya Utara dapat memberikan layanan terbaik
kepada peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Kepada semua pihak yang membantu pengembangan kurikulum ini, dengan ini
kami sampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASlONAL
1. Latar Belakang
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional lndonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia lndonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta belajar dalam satu periode jenjang pendidikan.
Tahun pelajaran 2018/2019 SMA Negeri 1 Indralaya Utara melaksanakan kurikulum
2013 untuk kelas X, kelas XI dan kelas XII.
a. Kondisi Ideal
Keadaan yang diharapkan mampu mendorong SMA Negeri 1 Indralaya Utara
untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan, salah satunya mengoptimalkan
potensi sumber daya sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan sehingga program kerja SMA Negeri 1 Indralaya Utara yang
dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya
menumbuh kembangkan praktek-praktek dalam menyelenggarakan pendidikan.
Selain itu SMA Negeri 1 Indralaya Utara diharapkan dapat membangun sinergi
pembinaan sekolah bermutu dengan pemerintah daerah baik Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
b. Kondisi Nyata
Memperhatikan kondisi riil SMA Negeri 1 Indralaya Utara yang berada di
lingkungan pedesaan dan merupakan salah satu sekolah Rujukan berbasis IT
dan Keunggulan Lokal, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan
dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya
Utara tahun pelajaran 2018/2019 mencakup hal-hal sebagai berikut:
5
1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara;
2) Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Indralaya Utara yang
didasarkan pada analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta Potensi dan
minat peserta didik;
3) Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara dikembangkan berdasarkan hasil
revisi kurikulum tahun 2018/2019. Pemanfaatan hasil analisa kondisi riil
sekolah, terutama pendidik, sarana dan prasarana, serta analisis terhadap
kurikulum 2013.
4) Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Indralaya Utara disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2018/2019.
5) Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara ini menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran. '
B. LANDASAN DASAR
1. Pasal 138 Ayat 2 dan Pasal 151 Ayat 1 Undang-Undang Rl Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 tahun 2018 tentang
Pengenalan Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
6
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar
dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 tahun 2015 tentang
Pencegahan Tindak Kekerasan di Sekolah;
15. Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 751.a tahun
2012 Tentang Penetapan 132 Sekolah Menengah Atas Pelaksana Program
Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK (SMA
Model)
16. Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 425/kpts/BAN.LH/2016
Tentang Sekolah Menengah Atas Peduli dan Berbudaya Lingkungan Tingkat Provinsi
Sumatera Selatan;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2006
Nomor 34 Seri E);
18. Keputusan Bupati Kabupaten Ogan Ilir Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Sekolah
Menengah Atas Pelaksana Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal;
19. Surat Keputusan Dirjen Kemendikbud Nomor: 1740.1 Tahun 2016 tentang
Penetapan SMA RUJUKAN (Bidang Keunggulan ICT & Kearifan Lokal);
20. Surat Keputusan Dirjen Kemendikbud Nomor: 1810.2 Tahun 2017 tentang
Penetapan SMA RUJUKAN (Bidang Keunggulan ICT & Kearifan Lokal);
21. Surat Keputusan Dirjen Kemendikbud Nomor: 1304.4 Tahun 2018 tentang
Penetapan SMA RUJUKAN (Bidang Keunggulan ICT & Kearifan Lokal);
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Nomor : 8995 Tahun
2017 Tentang Penetapan Sekolah Pelaksana Full Day School Tahun Pelajaran
2018/2019.
7
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM
1. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisifatif dalam pengembangan kurikulum. KTSP memiliki dua
tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum KTSP adalah
menciptakan kemandirian guru melalui pergantian system penyusunan kurikulum
dari sentralistik menjadi desentralistik. Secara khusus tujuan KTSP adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan pengembangan kurikulum secara bersama-
sama dan meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.
2. Acuan Operasional Kurikulum
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Peningkatan ICT dan Keunggulan Lokal dengan Berwawasan Lingkungan
Selain Iman dan Taqwa, kemampuan ICT dan Pemantapan Pembelajaran yang
Bermuatan Lokal menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara
utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
meningkatkan kemampuan ICT Peserta didik dan dengan pemahaman tentang
Keunggulan Lokal lingkungan sekolah.
8
dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spiritual, kinestetik peserta didik.
h. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
sera akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama.
9
i. Dinamika Perkembangan Global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian bagi pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar global Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
bangsa lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.
10
orang tua peserta didik serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa
berkepentingan dengan pendidikan. Rancangan ini disusun dengan maksud
memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan
perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri,
keluarga maupun masyarakat.
Pengembangan kurikulum merupakan bagian yag essensial dalam proses
pendidikan, dimana didalamnya mencakup perencanaan, penerapan, dan evaluasi.
Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja
kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan
perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik Penerapan
kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan
operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir pengembangan kurikulum
untuk menentukan berapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian
program-program yang telah direncanakan.
11
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN
A. Visi Sekolah
VISI :
“Mewujudkan Warga SMA Negeri 1 Indralaya Utara Menjadi “ULTRA” (Unggul,
Luhur, Taqwa, Rasional dan Amanah) yang berorientasi sekolah sehat berwawasan
lingkungan”
Indikator Visi :
1. Unggul (Sehat, Berwawasan Lingkungan, Menguasai Iptek, Cakap, Kreatif dan
Mandiri)
2. Luhur (Berbudi pekerti sesuai dengan budaya bangsa)
3. Taqwa (Taat melaksanakan perintah dan menjahui larangan agama)
4. Rasional (Bersikap dan bertindak berdasarkan pertimbangan ilmiah)
5. Amanah (Melestarikan lingkungan hidup dan budaya bangsa serta cinta terhadap
tanah air, bangsa dan Negara)
B. Misi Sekolah
MISI :
1. Memberikan pembelajaran dan pembinaan serta bimbingan jasmani dan rohani yang
intensif agar siswa menjadi insan yang sehat, menguasai iptek, cakap, kreatif dan
mandiri.
2. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai, norma dan budaya bangsa sebagai
sumber keluhuran budi pekerti siswa
3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama dalam segala
aspek kehidupan agar siswa menjadi insan yang taat melaksanakan perintah dan
menjahui larangan agama.
4. Mendidik, membimbing dan melatih siswa berfikir rasional melalui kegiatan akademis
maupun non akademis berbasis wawasan lingkungan.
5. Mengintensifkan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap
tanah air, bangsa dan Negara serta melestarikan lingkungan hidup dan budaya
bangsa
6. Meningkatkan kualitas kondisi sekolah sehingga terwujudnya lingkungan sekolah
sebagai media pembelajaran yang sehat dan nyaman.
7. Terwujudnya warga sekolah yang peduli lingkungan, penghijauan kebun sekolah dan
apotek hidup.
12
C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan dalam 1 tahun (2018/2019)
a. Meningkatkan rata -rata Nilai UNBK
1) IPA dari 49,31 menjadi 60
2) IPS dari 48,07 menjadi 60
b. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima diperguruan tinggi negeri dan
kedinasan dan 80,00 % menjadi 90 %.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berinovasi ICT, peduli terhadap
pelestarian lingkungan dan kekayaan budaya lokal.
d. Menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Sehat Tingkat Nasional.
2. Tujuan Jangka Menengah 4 tahun 2018-2021
a. Pada tahun 2021 Kemampuan nilai rata-rata UN siswa menjadi >70.
b. Pada tahun 2021 Jumlah lulusan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi
hingga 100%.
c. Pada tahun 2021 memiliki Kelompok Olimpiade Sains dan Sosial dan mampu
menjadi juara tingkal Nasional dan Internasional.
d. Pada tahun 2021 memiliki TIM olahraga yang mampu menjadi finalis lomba
setingkat provinsi dan nasional.
e. Pada tahun 2021 memiliki TIM kesenian yang secara teratur berprestasi tingkat
Nasional.
f. Pada tahun 2021 menjadi juara MTQ Tingkat Provinsi
g. Pada tahun 2021 penggunaan IT dalam pembelajaran mencapai 100%.
13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan
kelas XII, yang terdiri atas sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri. Kelompok mata pelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya Utara mengikuti pola dan
ketentuan kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata pelajaran Wajib A dan Wajib B,
kelompok Peminatan dan Lintas Minat.
Untuk kelas X, kelas XI dan kelas XII terdapat 15 mata pelajaran. Setelah melalui
berbagai pertimbangan SMA Negeri 1 Indralaya Utara memilih Bahasa Jepang untuk
mata pelajaran keterampilan/bahasa asing.
Mata Pelajaran pada Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara (kurikulum 2013)
terdiri atas (a) Kelompok Mata Pelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b)
Kelompok Mata Pelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas Matematika
dan llmu Alam, llmu-ilmu Sosial dan (c) pilihan pelajaran Lintas Kelompok Peminatan.
1. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara
bertujuan memberikan pengetahuan mengenai negara, sikap sebagai bangsa dan
negara, serta kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi
peserta didik, masyarakat dan bangsa.
Struktur kelompok mata pelajaran wajib Kurikulum 2013 sebagai berikut:
14
2. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan.
Kelompok Mata pelajaran Peminatan bertujuan
15
Struktur kelompok mata pelajaran Lintas Kelompok Peminatan dalam kurikulum
2013 adalah sebagai berikut:
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok A dan B (wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan) 12 16 16
Kelompok Lints Minat MIPA
1 Geografi 3 2
I 2 Bahasa Jepang 3 2
3 Ekonomi 4
Jumlah Jam Pelajaran Perminggu 6 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS)
1 Biologi 3 2 4
II
2 Bahasa Jepang 3 2
Jumlah Jam Pelajaran Perminggu 6 4 4
Struktur kelompok mata pelajaran kelas X, XI dan XII peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
16
Struktur kelompok mata pelajaran kelas X, XI, XII peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial
17
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri
Kompetensi lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti. Adapun rumusan Kompetensi
Inti sebagai berikut:
18
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang pengembangan dari yang dengan pengembangan
dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
secara mandiri, dan secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri
mampu menggunakan secara efektif dan kreatif, serta bertindak secara
metoda sesuai kaidah serta mampu efektif dan kreatif, dan
keilmuan menggunakan metoda mampu menggunakan
sesuai kaidah keilmuan metoda sesuai kaidah
keilmuan
19
XI Menganalisis karya seni rupa berdasarkan jenis, tema,
fungsi dan nilai estetisnya
XII Memahami konsep, teknik dan prosedur seni peran
teater kontemporer
D. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1
Indralaya Utara. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling, pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik serta kepramukaan.
1. Strategi pelaksanaan program layanan konseling
a. Bidang bimbingan pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa untuk menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME, mandiri, aktif, kreatif, serta sehat
jasmani dan rohani.
b. Bidang bimbingan sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
c. Bidang bimbingan belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa mengembangan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
d. Bidang Bimbingan Karir.
Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir.
20
2. Kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan konseling
Adapun jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan
bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari untuk menyesuaikan diri
serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif
dan berkarakter.
b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, temtama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
tuntutan kemajuan dan berkarakter cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi
dan peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui
prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji
melalui dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi atau masalah peserta didik
21
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter cerdas
yang terpuji.
3. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
Adapun kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup
d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data. kemudahan dan komitmen
untuk menyelesaikan masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang
tua dan atau anggota keluarganya
4. Strategi pelaksanaan pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.
Setiap peserta didik dapat mengembangkan bakatnya dengan mengikuti berbagai
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Indralaya Utara. Segala aktifitas
peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan
pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh sekolah. Adapun kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Indralaya Utara sebagai berikut:
a. Ekstrakurikuler Wajib & Keagamaan:
1) Pramuka
Dilaksanakan pada hari Rabu dimulai jam 15.30 – 17.00 WIB. Materi
kepramukaan meliputi :Sejarah kepramukaan, LTBB, pengertian, sifat dan
fungsi pramuka, kode kehormatan gerakan pramuka, administrasi satuan,
berkemah, sandi-sandi (morse, semamphore), pemetaan, panorama (sketsa
pramuka), tanda jejak, Kompas, membaca peta, simpul, pioneering.
22
2) Rohis (Mentoring)
Dilaksanakan setiap hari Jum’at jam 11.45 – 13.00 WIB bagi peserta didik
putri dan jam 15.15 – 16.00 WIB bagi peserta didik putra
b. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan seperti :
1) Kegiatan keolahragaan (basket, bola voli, bulutangkis, futsal, karate,
Taekwondo)
2) Kegiatan Kebangsaan (Paskibra, PMR, LCC UUD)
3) Kegiatan Kesenian (Seni Tari, Seni Teater, Seni Musik)
4) Kegiatan Penerapan llmu (Kelompok Karya ilmiah Remaja, Olimpiade Sains)
23
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Indralaya Utara dengan menggunakan Sistem
Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA
Negeri 1 Indralaya Utara. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka. penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan mandiri adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya
Utara berlangsung selama 45 menit untuk 1 jam pembelajaran. Beban belajar satu
minggu kelas X adalah 42 jam pembelajaran, kelas Xl 44 jam pembelajaran dan kelas Xll
adalah 44 jam pembelajaran. Jumlah minggu efektif selama tahun pelajaran 2018/2019
adalah 37 minggu. Khusus untuk kelas X salah satu dari 2 mata pelajaran peminatan
diarahkan untuk mengambil mata pelajaran Bahasa jepang yang didasarkan dengan
ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten, sedangkan untuk kelas XI dan XII
diarahkan mengikuti mata pelajaran Biologi, Geografi dan Ekonomi.
SMA Negeri 1 Indralaya Utara menerapkan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
berpusat pada siswa, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, mediator.
Sebagai sekolah yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam
jam pelajaran dan telah ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45
menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
memanfaatkan 60% dari waktu kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun
24
RPP. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang
oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran.
B. Ketuntasan Belajar
SMA Negeri 1 Indralaya Utara menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam
penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka
dianggap peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari.
Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah KKM berarti perlu
adanya perbaikan.
Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya: tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan
sumber daya pendukung meliputi guru, sarana dan prasarana yang mendukung proses
pembelajaran.
1. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD
maka nilainya semakin tinggi. ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan pembelajaran
dari kompetensi tersebut.
2. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya
jika sumber daya pendukung seperti sarana dan prasarana, tenaga pengajar tidak
mendukung nilainya semakin rendah.
3. Aspek Intake
Intake adalah kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil sebelumnya atau
pre test. Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya
semakin tinggi.
Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek diatas. Misalnya sebuah
KD ditentukan nilai kompleksitsnya 70, sumber daya pendukung 60, dan intakenya 80
maka nilai KKM dai KD tersebut adalah 70 ((70+60+80)/3=70). Sedangkan untuk
menentukan KKM mata pelajaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu
dibagi dengan jumlah KD (rata-ratanya).
KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas
KD, daya dukung, dan potensi peserta didik. Begitupun dengan setiap kelas, tidak sama
25
dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas. Kriteria Ketuntasan Minimum mata
pelajaran sebagai berikut:
Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
KKM
No Mata Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 71 71 B
2 Pendidikan Pancasila dan 71 71 B
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 71 71 B
4 Matematika 70 70 B
5 Sejarah Indonesia 71 71 B
6 Bahasa Inggris 71 71 B
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 71 71 B
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 71 71 B
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 71 71 B
Kelompok C (Peminatan)
10 Matematika 70 70 B
11 Kimia 70 70 B
12 Fisika 70 70 B
13 Biologi 70 70 B
Lintas Peminatan
14 Geografi 71 71 B
15 Bahasa Jepang 71 71 B
26
14 Biologi 70 70 B
15 Bahasa Jepang 71 71 B
27
14 Biologi 70 70 B
15 Bahasa Jepang 71 71 B
28
Upaya Sekolah dalam meningkatkan KKM mencapai KKM Ideal (100%)
1. Berupa pernaikan dan peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran. Upaya lain berupa pemanfaatan sumber belajar yang ada seperti
pemanfaatan perpustakaan dan lingkungan.
2. Perbaikan dan penambahan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran
C. Kenaikan Kelas
Berdasarkan Permendikbud nomor 104 tahun 2014 penilaian hasil belajar dilakukan
dengan menggunakan penilaian autentik dan penilaian non autentik. Penilaian autentuk
mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, proyek,
produk, jurnal, kerja laboratorium dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Bentuk penilaian
non autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.
Teknik dan instrument yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
1. Penilaian Kompetensi Sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui: observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan
untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman adalah lembar pengamatan
berupa daftar ceklist yang disertai rubrik, sedangkan jurnal berupa catatan pendidik
yang dikembangkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Nilai sikap
dikualifikasikan menjadi predikat sangat baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan kurang
(K).
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan oleh Guru mata pelajaran melalui: tes tertulis, tes
lisan dan penugasan. Peniaian pengetahuan terdiri atas Nilai proses (Nilai harian),
Nilai ulangan tengah semester dan nilai ulangan akhir semester. Nilai pengetahuan
diperoleh dari rerata nilai harian, PTS dan PAS. Nilai Pengetahuan berupa angka 0-
100
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan terdiri dari nilai: praktik, produk, proyek dan
portofolio. Penilaian keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD
yang relevan. Nilai keterampilan diperoleh dari nilai tertinggi capaian pembelajaran
pada ranah keterampilan.
Sedangkan program remedial dilakukan apabila peserta didik belum mendapatkan nilai
dibawah KKM. Program ini dilakukan dengan cara melakukan pengajaran ulang. tugas
dan setelah itu di tes lagi. Sedangkan program pengayaan diberikan kepada siswa yang
29
sudah mendapat nilai lebih dari atau sama dengan KKM dengan cara memberikan soal-
soal. Yang tingkat kesulitannya lebih. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAlK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan;
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAlK sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan;
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila. ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester
genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran
yang sama pada tahun pelajaran tersebut;
5. Kehadiran peserta didik minimal 90% dalam satu tahun pelajaran. lzin hanya
diberikan kepada siswa yang melaksanakan ibadah haji, umroh, ada keluarga inti
(bapak. ibu. kakak. adik. kakek. nenek) yang meninggal. Peserta didik yang
meninggalkan kelas karena tugas dari sekolah dinyatakan hadir atau masuk sekolah.
30
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berupa laporan hasil rata-rata penilaian
harian. penilaian tengah semester, penilaian akhir semester diserahkan kepada wali
kelas.
2. Pelaporan oleh satuan pendidikan yang disampaikan oleh wali kelas, guru BK kepada
orang tua siswa merupakan hasil capaian kompetensi dalam bentuk buku rapor.
a. Untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 0-100 / 0-10 dengan
predikat D-A
b. Untuk ranah keterampilan menggunakan skor O-100 / 0-10 dengan predikat D-A
c. Untuk ranah sikap menggunakan predikat Kurang (K). Cukup (C), Baik(B) dan
Sangat Baik (SB).
E. Kelulusan
Sesuai dengan kalender akademik ujian sekolah direncanakan pada tanggal 18 sampai
23 Maret 2019. Soal dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran sedangkan soal
USBN sudah disediakan oleh pemerintah atau dibuat oleh Musyawarah Guru Mata
Pelajaran pada tingkat Kabupaten/Kota. Pengawasan dilakukan oleh panitia yang telah
ditunjuk oleh sekolah.
Ujian Nasional Berbasis Komputer dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
pemerintah. Pada saat ujian nasional dilakukan pengawas silang dalam sub rayon 02
Kabupaten Ogan Ilir.
Berdasarkan ketentuan Pasal 72 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013
tentang perubahan standar nasional pendidikan. Peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
3. Lulus Ujian Sekolah/madrasah
4. Mengikuti Ujian Nasional
Target kelulusan yang diinginkan oleh SMA Negeri 1 Indralaya Utara adalah 100%.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, maka SMA Negeri 1 Indralaya Utara menyusun
program sebagai berikut:
1. Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan
Strategi jangka panjang sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan antara
lain sebagai berikut:
a. Guru dalam proses pembelajaran maupun dalam malakukan evaluasi mulai dari
kelas x (sepuluh) dengan menggunakan soal berstandar UN/USBN yang sesuai
dengan pokok bahasan yang dibahas di dalam kelas.
31
b. Mengintensifkan bimbingan belajar di sekolah dengan pengelolaan profesional
(manajemen maupun pelayanan kepada siswa).
c. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan acuan Silabus, RPP dan acuan
Standar Kompetensi Lulusan.
d. Percepatan atau pemadatan kurikulum. Contoh jumlah pokok bahasan yang
dibahas pada semester ganjil ditambah 40% pokok bahasan semester genap.
Hal ini dimulai dari kelas sepuluh sekarang. Dengan demikian, diperkirakan
jumlah pokok bahasan kelas Xll telah habis dibahas pada semester ganjil.
Sedangkan waktu semester genap dapat digunakan untuk persiapan
menghadapi UN.
e. Meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah secara sinergis
dan sistemik yang dituangkan dalam program. Sekolah melaporkan kemajuan
belajar siswa tiga bulan sekali sedangkan orang tua melaporkan problem,
keluhan, dan kemajuan anaknya ke sekolah. Dengan demikian, permasalahan
yang dihadapi anak dapat segera diatasi.
f. Memprogramkan intensif belajar bagi siswa yang belum lulus UN berupa
penjadwalan mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional.
32
Peserta Didik Peminatan MIPA Peserta Didik Peminatan IPS
Geografi Matematika
Ekonomi Fisika
Sejarah Kimia
Sosiologi Biologi
Bahasa Jepang Bahasa Jepang
Jumlah mata pelajaran di kelas X ada 15 mata pelajaran yang terdiri dari 6 mata
pelajaran wajib A, 3 pelajaran wajib B, 4 pelajaran peminatan dan 1 pelajaran Iintas
minat. Untuk kelas Xl dapat memilih salah satu dari lintas minat yang sudah
dipelajari di kelas X. Jumlah mata pelajaran di kelas XI ada 15 mata pelajaran yaitu 6
mata pelajaran wajib A, 3 peIajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan dan 1
mata pelajaran lintas minat demikian juga bagi siswa kelas XII.
3. Program penelusuran potensi, minat dan prestasi peserta didik.
Sebelum ditentukan peminatan, dilakukan wawancara dan psikotes terhadap peserta
didik baru. Peminatan juga memperhatikan rekomendasi, raport dan nilai UN SMP.
33
Kegiatan pidato dengan menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa
Jepang yang diselenggarakan setiap hari pada waktu apel pagi adalah bentuk dan
upaya sekolah dalam membekali peserta didik untuk mampu berkomunikasi secara
lisan maupun tulisan. Hal ini merupakan jawaban dan bukti nyata kesiapan sekolah
menghadapi tantangan global dimana kemampuan menggunakan bahasa yang
sifatnya universal menjadi sarana dalam menjalin hubungan sosial. Selain itu melalui
penerapan kegiatan 5S (senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) yang diusung
SMAN 1 Indralaya utara diharapkan mampu menjadi bekal peserta didik dalam
berinteraksi terhadap lingkungan aktivitasnya.
3. Kecakapan Intelektual (Akademik)
Pola pembelajaran yang diberikan oleh tenaga guru di sekolah selalu mengarah pada
hal-hal yang bersifat ilmiah guna memberikan pelatihan dan pembiasaan kepada
peserta didik dalam mengolah dan mengkaji informasi sebelum dikemukakan. Selain
pembiasaan ini diberikan sebagai persiapan peserta didik ketika akan mengenyam
pendidikan ke perguruan tinggi, SMAN 1 Indralaya Utara juga memiliki tujuan untuk
peningkatan prestasi sekolah sehingga dapat bersaing dalam perlombaan-
perlombaan yang bersifat penelitian baik itu sains maupun sosial.
4. Kecakapan Bidang Pekerjaan (vokasional)
Kurikulum yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Indralaya Utara mengacu kepada
program Sekolah Rujukan yakni pembelajaran berbasis ICT dan Keunggulan Lokal.
Pembelajaran ini diimplementasikan sekolah pada pelaksanaan penilaian ujian secara
online dengan menggunakan aplikasi/program Edmodo, pembuatan bahan ajar e-
modul, penulisan e-raport dan penggunaan e-mobile yang sejalan dengan tujuan
sekolah memberikan pengetahuan global kepada peserta didik dan warga SMAN 1
Indralaya Utara. Selain pembelajaran berbasis ICT, pembelajaran berbasisi
keunggulan lokal juga telah diimplementasikan, misalnya saja pemanfaatan daun
sampah kering menjadi briket arang pada mata pelajaran fisika, pembekalan ini
bukan saja diberikan pada sekolah kujuruan, ini merupakan wujud tanggung jawab
sekolah untuk turut mempersiapkan generasi muda yang kreatif dan penuh inovasi
dalam memanfaatkan segala sumber daya yang ada dilingkungan kominitasnya.
34
kegitan yang berkesinambungan. Kegiatan yang dimaksud, setiap hari dilaksanakan oleh
peserta didik, dimulai dengan Pidato Tiga Bahasa, Penanaman imtaq melalui Tadarus
bersama serta kegiatan-kegiatan yang terjadwal seperti; bedah buku, pameran buku
oleh para penerbit setiap awal semester, lomba membuat resensi, lomba pengadaan
pojok buku dan perlombaan yang beragam. Penyelenggaraan program ini melibatkan
seluruh warga sekolah dimana tenaga guru bertugas memberikan stimulus (minat baca)
dan evaluasi pada materi ajar yang diberikan sehingga terjadi suatu aktifitas mencari
informasi yang dilakukan oleh peserta didik baik dari media buku maupun sumber
lainnya. Selain itu sekolah secara intens selalu melakukan upaya guna melengkapi
koleksi bahan bacaan siswa dengan cara menganggarkan serta menganjukan bantuan
kepada instansi pemerintah maupun swasta yang berda dilingkungan sekolah.
35
d. Mewajibkan calon peserta didik untuk menghadap kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah;
e. Mewajibkan calon peserta didik tersebut mengikuti semua aturan yang berlaku di
SMA Negeri 1 Indralaya Utara
6. Prosedur mutasi peserta didik SMA Negeri 1 Indralaya Utara ke sekolah lain :
a. Mengajukan surat permohonan pindah sekolah kepada kepala sekolah.
b. Membawa surat rekomendasi dari sekolah yang dltuju.
36
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Waktu Pembelajaran
Permulaan waktu pembelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya Utara dimulai pada setiap
awal tahun pelajaran yaitu bulan Juli.
37
9 14.45 – 15.30 WIB KBM
10 15.30 – 17.00 WIB Ekstrakurikuler
Selasa 0 07.00 – 07.15 WIB Apel Pagi (Pidato 3 Bahasa)
07.15 – 07.30 WIB Tadarus Peningkatan Imtaq
07.30 – 07.45 WIB Literasi
1 07.45 – 08.45 WIB KBM
2 08.45 - 09.30 WIB KBM
3 09.30 – 10.15 WIB KBM
10.15 – 10.30 WIB Istirahat
4 10.30 – 11.15 WIB KBM
5 11.15 – 12.00 WIB KBM
6 12.00 – 12.45 WIB KBM
12.45 – 13.15 WIB ISOMA
7 13.15 – 14.00 WIB KBM
8 14.00 – 14.45 WIB KBM
9 14.45 – 15.30 WIB KBM
10 15.30 – 17.00 WIB Ekstrakurikuler
Rabu 0 07.00 – 07.15 WIB Apel Pagi (Pidato 3 Bahasa)
07.15 – 07.30 WIB Tadarus Peningkatan Imtaq
07.30 – 07.45 WIB Literasi
1 07.45 – 08.45 WIB KBM
2 08.45 - 09.30 WIB KBM
3 09.30 – 10.15 WIB KBM
10.15 – 10.30 WIB Istirahat
4 10.30 – 11.15 WIB KBM
5 11.15 – 12.00 WIB KBM
6 12.00 – 12.45 WIB KBM
12.45 – 13.15 WIB ISOMA
7 13.15 – 14.00 WIB KBM
8 14.00 – 14.45 WIB KBM
9 14.45 – 15.30 WIB KBM
10 15.30 – 17.00 WIB Ekstrakurikuler
Kamis 0 07.00 – 07.15 WIB Apel Pagi (Pidato 3 Bahasa)
07.15 – 07.30 WIB Tadarus Peningkatan Imtaq
07.30 – 07.45 WIB Literasi
1 07.45 – 08.45 WIB KBM
2 08.45 - 09.30 WIB KBM
3 09.30 – 10.15 WIB KBM
10.15 – 10.30 WIB Istirahat
4 10.30 – 11.15 WIB KBM
5 11.15 – 12.00 WIB KBM
6 12.00 – 12.45 WIB KBM
12.45 – 13.15 WIB ISOMA
7 13.15 – 14.00 WIB KBM
8 14.00 – 14.45 WIB KBM
9 14.45 – 15.30 WIB KBM
10 15.30 – 17.00 WIB Ekstrakurikuler
Jum’at 0 07.00 – 07.15 WIB Apel Pagi (Pidato 3 Bahasa)
07.15 – 07.45 WIB Jum’at Taqwa dan Sehat
1 07.45 – 08.30 WIB KBM
2 08.30 - 09.15 WIB KBM
3 09.15 – 10.00 WIB KBM
10.00 – 10.15 WIB Istirahat
38
4 10.15 – 11.00 WIB KBM
5 11.00 – 11.45 WIB KBM
11.45 – 13.00 WIB Shalat Jum’at dan ROHIS PUTRI
6 13.00 – 13.45 WIB KBM
7 13.45 – 14.30 WIB KBM
8 14.30 – 15.15 WIB KBM
9 15.15 – 16.00 WIB ROHIS PUTRA
39
BAB VI
PENUTUP
40
Lampiran-Lampiran
Kompetensi Lulusan SMA (Kurikulum 2013)
Contoh RPP Mata Pelajaran
Contoh Silabus
Contoh Penentuan KKM Mata Pelajaran
Laporan Hasil Analisis Konteks atau Analisis Kondisi Riil Sekolah
SK Tim Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan
Tata Tertib Siswa.
Tata Tertib Guru
Hasil Verifikasi dari pengawas
41
Kompetensi Lulusan SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Lulusan SMA Negeri 1 Indralaya Utara memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut :
42
Analisis Konteks atau Analisis Kondisi Riil Sekolah
43