Anda di halaman 1dari 89

KURIKULUM OPERASIONAL

SEKOLAH DASAR NEGERI 3 AMPEL


TAHUN AJARAN 2023/2024

Disusun
Oleh
Tim Pengembang Kurikulum
Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 AMPEL
TAHUN 2023
PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, hasil reviu


dan revisi oleh pengawas sekolah, maka dengan ini Kurikulum
Operasional SDN 3 Ampel Kecamatan Gladagsari ditetapkan untuk
diberlakukan di kelas I, II, IV dan kelas V pada Tahun Ajaran
2023/2024.

Ditetapkan di: Gladagsari


Pada Tanggal: 1 Juli 2023

Ketua Komite Kepala SDN 3 Ampel


SDN 3 Ampel Kecamatan Gladagsari

Riyadi Sulasmi, S.Pd.SD


NIP. 19660302 198806 2 001
REKOMENDASI

Setelah melakukan verifikasi dan validasi terhadap


dokumen kurikulum Tahun Ajaran 2023/2024 yang disusun oleh
Tim Pengembang Kurikulum:
Nama Sekolah : SDN 3 Ampel Kecamatan Gladagsari
Alamat : Ngaduman 04/08, Kaligentong, Gladagsari

dengan ini kami


Nama : Sudarwati, S.Pd
NIP : 19721213 199903 2 003
Jabatan : Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan
Gladagsari

Memberikan rekomendasi bahwa Kurikulum Operasional SDN 3


Ampel Kecamatan Gladagsari tersebut:
o Dapat diberlakukan tanpa syarat
o Dapat diberlakukan dengan beberapa perbaikan /
penyempurnaan
o Belum dapat diberlakukan

Dengan alasan:
o Semua kurikulum unsur terpenuhi
o Unsur kurikulum sebagian besar terpenuhi
o Unsur kurikulum tidak lengkap

Demikian rekomendasi ini dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Gladagsari, 2 Juli 2023


Pengawas Sekolah

Sudarwati, S.Pd
NIP. 19721213 199903 2 003

PENGESAHAN

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap dokumen


kurikulum yang disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum SD
Negeri 3 Ampel Kecamatan Gladagsari serta memperhatikan
rekomendasi dan pertimbangan dari Pengawas Sekolah
Kecamatan Gladagsari, maka Kurikulum Operasional SD Negeri 3
Ampel Kecamatan Gladagsari disahkan untuk diberlakukan di SD
Negeri 3 Ampel Kecamatan Gladagsari Tahun Ajaran 2023/2024
khususnya pada Kelas I, II, IV dan Kelas V.

Disahkan di Boyolali
Pada Tanggal Juli 2023

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Kabupaten Boyolali

SUPANA, S.Pd. M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19650224 198608 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga kami dewan guru beserta Komite SD Negeri 3 Ampel,
Koordinator PAUD Dikdas dan LS, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten
Boyolali bisa Menyusun Kurikulum Operasioanal Tingkat Satuan Pendidikan
(KOSP), yang nantinya akan kami pergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri 3 Ampel Tahun
Pelajaran 2023/2024. Hal tersebut kami lakukan dalam rangka ikut
mencerdaskan bangsa, sesuai dengan Tujuan Umum Pendidikan Nasional.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di sekolah perlu disempurnakan
secara terus menerus sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat,
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, serta berdasar atas
masukin dan saran dari para praktisi, pakar, ahli, dan masyarakat.

Penyempurnaan kurikulum dilakukan melalui tahapan pengkajian,


perintisan, sosialisasi, dan advokasi. Penyempurnaan kurikulum ini mengacu
pada Undang- Undang nomer 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan
nasional dan peraturan pemerintah nomer 19 tahun 2005 tentang standar
nasional Pendidikan serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomer 22
tahun 2006 tentang standar isi dan peraturan pemerintah nasional nomer 23
tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan.

Pelaksanaan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan


teknologi Republik Indonesia nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan
kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Diharapkan disetiap
satuan Pendidikan dapat mengakomodir kebutuhan menurut situasi dan
kondisi daerah sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum operasional
satuan Pendidikan.

Dengan adanya kurikulum yang disusun sendiri oleh tiap- tiap satuan
Pendidikan diharapkan agar perencanaan dan pelaksanaan Pendidikan di
sekolah bisa sesuai dengan amanat desentralisasi Pendidikan, otonomi
pedagogis, dan managemen berbasis sekolah. Sehingga hasil Pendidikan
dapat langsung dimanfaatkan oleh daerah masing- masing.

Kami menyadari atas keterbatasan kemampuan dan pemikiran dalam


menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 3
Ampel ini, Sehingga hasilnya sangat kurang sempurna. Untuk itu kami mohon
maaf yang sebesar- besarnya dan kami akan selalu menerima kritik, saran,
ataupun arahan dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Tim Pengembang
Kurikulum
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 AMPEL
KECAMATAN GLADAGSARI
TAHUN AJARAN 2023/2024

(Berdasarkan Keputusan Kepala SD Negeri 3 Ampel Nomor


421.2/040/4.1.524/2023 tentang Pembentukan Tim Pengembang
Kurikulum SD Negeri Ampel)

Konselor : Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Gladagsari

Ketua : Kepala Sekolah

Sekretaris : Diyah Puspitasari, S.Pd

Bendahara : Rima Larasati, S.Pd

Anggota :

(1). Sri Suyatmi, S.Pd ( Guru )


(2). Sulasmi, A.Ma.Pd ( Guru )
(3). Arif Wahyu Utomo, S.Pd ( Guru )
(4). Arfias Wirda Muftihah, S.Pd ( Guru )
(5). Suwardi ( Penjaga Sekolah )
(6). Riyadi (komite sekolah)

Gladagsari, 01 Juli 2023

Kepala Sekolah

Sulasmi, S.Pd.SD
NIP. 19660302 198806 2 001
DAFTAR ISI

PENGESAHAN......................................................................................................................
REKOMENDASI..................................................................................................................
PENGESAHAN.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM............................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................12

A Karakteristik Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel............................................


B Landasan Pengembangan Kurikulum..........................................................
C Konsep Kurikulum Operasional......................................................................
D Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional.......................................
E Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Sekolah....................................
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH...........................................................
1) Tujuan Pendidikan Nasional............................................................................
2) Visi Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel..............................................................
3) Misi Sekolah..........................................................................................................
4) Tujuan Sekolah....................................................................................................
5) Strategi Pencapaian Tujuan............................................................................
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN...................................27

A Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional Sekolah...........


B Kegiatan Intrakurikuler....................................................................................
C Kokurikuler dan Tugas Projek........................................................................
D Pengembangan Diri............................................................................................
E Ekstrakurikuler....................................................................................................
F Penguatan Profil Pelajar Pancasila................................................................
G Aktualisasi Budaya Sekolah............................................................................
H Pengaturan Waktu dan Beban Belajar........................................................
I Kalender Pendidikan..........................................................................................
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN.............................................44

A Capaian Pembelajaran......................................................................................
B Alur Tujuan Pembelajaran...............................................................................
C Modul Ajar.............................................................................................................
D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...........................................................
E Asesmen Capaian Pembelajaran...................................................................
BAB V PENUTUP.................................................................................54

A Pendampingan dan Pengembangan Profesional......................................


B Prinsip-prinsip Pendampingan dan Pengembangan Profesional........
C Tujuan Pendampingan dan Pengembangan Profesional.......................
D Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum...................................................................
E Teknik Pelaksanaan Evaluasi..........................................................................
F Sasaran Evaluasi.................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
1) Petikan Capaian Pembelajaran Fase A, B, C.............................................
2) Contoh Alur Tujuan Pembelajaran................................................................
3) Contoh Modul Ajar..............................................................................................
4) Contoh Format Penilaian Pembelajaran......................................................
5) Contoh Format Analisis Hasil Penilaian.......................................................
6) Contoh Rancangan Pembelajaran Berbasis Projek.................................
BAB I
PENDAHULUAN

A Karakteristik Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel

Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel yang berlokasi di Ngaduman


04/08, Kaligentong, Gladagsari, Boyolali merupakan salah satu dari
21 sekolah dasar di wilayah kecamatan Gladagsari. Sekolah yang
berdiri pada tahun 1959 ini ditahun ajaran 2023/2024 memiliki
peserta didik sejumlah 66 siswa dari kelas I sampai kelas VI.
Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel termasuk sekolah yang di senangi
oleh masyarakat sekitar.Dapat dibuktikan dengan jumlah peserta
didik yang ada di lingkungan SD semua bersekolah di SDN 3 Ampel.

Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel berada dalam area pemukiman


warga dan masih terletak di wilayah Desa kaligentong Kecamatan
Gladagsari. Dilihat dari kondisi fisik sekolah, SD Negeri 3 Ampel
memiliki gedung yang layak untuk menyelenggarakan pendidikan
formal sekolah Dasar.

Pada tahun ajaran 2023/2024, Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel


memiliki rombongan belajar sebanyak 6 rombel, peserta didik
sebanyak 66 siswa, pendidik induk sebanyak 9 orang yang terdiri
dari 6 ASN dan 1 GTT, dan terdapat 1 orang pendidik dengan status
guru panggil, serta memiliki 1 tenaga non kependidikan yaitu
penjaga sekolah.

Berikut ini data peserta didik dan pendidik di SD Negeri 3


Ampel:
Tabel 1. Data Peserta Didik SD Negeri 3 Ampel
Peserta Didik
Rombongan
No Laki -
Belajar Perempuan Jumlah
laki
1. I 1 3 4
2. II 5 3 8
3. III 15 6 21

12
4. IV 6 7 13
5. V 6 8 14
6. VI 3 3 6
Jumlah 36 30 66

Tabel 2. Data Pendidik dan Non Pendidik SD Negeri 3 Ampel

No Diktendik Jumlah Status


1. Kepala Sekolah 1 ASN
2. Guru Kelas I 1 ASN
3. Guru Kelas II 0 -
4. Guru Kelas III 1 ASN
5. Guru Kelas IV 1 ASN
6. Guru Kelas V 1 ASN
7. Guru Kelas VI 1 ASN
8. Guru Agama Islam 1 GTT
Guru
9. Guru Agama Kristen 1
Panggil
10. Penjaga Sekolah 1 PTT
Jumlah 9

1. Karakteristik Peserta didik

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka


memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama
juga. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun
tidak sedikit juga siswa yang masih perlu dikembangkan
kemampuan sosial dan emosional mereka. Siswa memiliki
potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat
di bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah
memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program
pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah pun
menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis
secara komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar

13
mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman siswa
memperkaya laboratorium sosialisasi di SD Negeri 3 Ampel.
Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan
bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi,
komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari. Sekolah memiliki
kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang.
Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat
ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar bagi segenap peserta didik.
Peserta didik SD Negeri 3 Ampel rata-rata berlatar belakang
dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Dikarenakan sebagian besar orang tua dari peserta didik bekerja
sebagai karyawan pabrik, pekerja di kandang ayam petelur, dan
sebagian sebagai petani, serta menjadi buruh serabutan.
Pada bidang akademik, SD Negeri 3 Ampel berada pada
level baik. Pada tahun ajaran 2022/2023, tidak ada satupun siswa
dalam setiap rombel yang tinggal kelas. Serta pada tahun yang
sama, seluruh siswa kelas VI seluruh siswa lulus dengan nilai
yang cukup memuaskan.
Sedangkan pada pelaksanaan Asesmen Nasional tahun
pelajaran 2022/2023 merupakan Asesmen Nasional pertama yang
diselenggarakan oleh SD Negeri 3 Ampel dengan mode daring
mandiri, dilihat dari rapor pendidikan ada kemampuan yang
sudah mencapai kompetensi minimum ada pula yang masih perlu
evaluasi. Berikut ini adalah hasil Asesmen Nasional tahun
pelajaran 2022/2023

14
2. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel memiliki 6 pendidik dan 2
tenaga kependidikan, serta 1 pendidik dengan status guru
panggil. Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdiri dari 6 orang
berjenis kelamin perempuan dan 3 orang laki-laki. Dari seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan yang dimiliki SD Negeri 3
Ampel, 8 orang sudah memiliki ijazah S1 Pendidikan dan 1 orang
berijazah SMEA. Sedangkan dari segi usia pendidik dan tenaga
kependidikan memiliki usia antara 25 tahun sampai 60 tahun.
Dengan beberapa aspek tersebut sudah dapat dikatakan cukup

15
dan layak untuk menunjang proses pendidikan di tingkat satuan
pendidikan di SD Negeri 3 Ampel

Berikut daftar guru dan tenaga pendidik, serta non pendidik


SD Negeri 3 Ampel:

Jenis
No Nama Pendidik Status Usia Jabatan
Kelamin

ASN Kepala
1. Sulasmi, S.Pd.SD 57 Perempuan
PNS Sekolah

ASN Guru
2. Sri Suyatmi, S.Pd. 53 Perempuan
PNS Kelas VI

ASN Guru
3. Rima Larasati, S.Pd. 27 Perempuan
PNS Kelas V

Guru
ASN
4. Sulasmi, A.Ma.Pd. 57 Perempuan Kelas
PNS
III

ASN Guru
5. Diyah Puspitasari, S.Pd. 34 Perempuan
PPPK Kelas I

Arif Wahyu Utomo, ASN Guru


6. 31 Laki-laki
S.Pd. PPPK Kelas IV

Guru
Arfias Wirda Muftihah,
7. GTT 28 Perempuan Agama
S.Pd.
Islam

Guru
GTT/
Yozabad Bagas Adi K., panggil
8. Guru 26 Laki-laki
S.Pd. Agama
Panggil
Kristen

9 Suwardi PTT 44 Laki-laki Penjaga

16
Sekolah

Berikut jumlah siswa SD Negeri 3 Ampel tahun ajaran 2023 /


2024 :

KELAS LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH

I 1 3 4

II 5 3 8

III 15 6 21

IV 6 7 13

V 6 8 14

VI 3 3 6

JUMLAH 36 30 66

B Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Landasan Yuridis
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 35 – 38.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
tentan Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI
Tahun 2022 Nomor 14,Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 6762)

17
3) Peraturan Pemerintah RI No.07 Tahun 2022 tentang Standar
Isi pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05
Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar,Jenjang
Pendidikan Menengah;
5) Permendikbud Ristek RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
6) Peraturan Menteri Pendidikan,Kebudayaan,Riset,dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang
Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
7) Kemendikbud Ristek RI No 56 /M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran;
8) Keputusan Mendikbud Ristek RI No. 162/ M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak;
9) Keputusan Kepala Badan Standar,Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
pembelajaran pada Pendidikan anak usia dini, jenjang
Pendidikan dasar, dan jenjang Pendidikan menengah pada
kurikulum merdeka;
10) Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen,
dan Subelemen, Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka.

2. Landasan Sosiologis

18
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang
bertanggung jawab terhadap proses belajar siswa, memiliki
tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak –
anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia,
pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan
nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan
akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia
diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung
jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif
dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan
untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh.

3. Landasan Filosofis

Pancasila merupakan landasan utama pengembangan


kurikulum operasional SD Negeri 3 Ampel Pendidikan harus
berkiblat pada filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Untuk itu seluruh upaya yang dilakukan melalui pendidikan harus
mampu memberikan arah secara pasti menuju terwujudnya
manusia pancasila sebagai karakteristik bangsa Indonesia,
sehingga muara dari kurikulum operasional SD Negeri 3 Ampel ini
adalah terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang memiliki
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

C Konsep Kurikulum Operasional

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh


rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan,
sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kurikulum operasional ini disusun oleh satuan pendidikan agar dapat
menunjukkan ciri khas yang sesuai dengan karakteristik dari satuan
pendidikan, konteks dari sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan juga dari dunia industri.

D Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

Kurikulum operasional SD Negeri 3 Ampel dikembangkan

19
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran harus mengakomodasi keberagaman potensi,


kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada
semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

b. Kontekstual

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik


satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta
dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan
karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus
(khusus SLB).

c. Esensial

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang


dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang
digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

d. Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan karena penyusunannya


berbasis data aktual.

e. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Pengembangan kurikulum SD Negeri 3 Ampel melibatkan


komite sekolah dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, kepala sekolah, dan guru. Peranan Guru adalah
sebagai perencanan, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi
kelasnya. Sekalipun tidak mencetuskan sendiri konsep-konsep
tentang kurikulum, guru merupakan penerjemah kurikulum. Guru
yang mengolah, meramu kembali kurikulum dari pusat untuk
disajikan dikelasnya. Oleh karena itu, guru bisa dikatakan sebagai
barisan pengembang kurikulum yang terdepan.

20
E Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel berada di lingkungan


pedesaan dengan karakteristik yang cenderung homogen dalam
kehidupan sosial budaya kemasyarakatan, adat istiadat, dan
mata pencaharian. Hal ini menambah referensi sekolah untuk
siswa dalam mengenal dan melestarikan akar budaya di
lingkungan terdekatnya.

21
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SE

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

1) Tujuan Pendidikan Nasional


Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Sedangkan tujuan pada jenjang pendidikan dasar adalah


meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

2) Visi Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel

Visi merupakan kondisi ideal yang didambakan dan


menumbuhkan tekad untuk diwujudkan oleh seluruh warga sekolah.
Visi merupakan gambaran “harus menjadi seperti apa sekolah ini,
atau harus menjadi seperti apa peserta didik di sekolah ini”.
Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada Visi yang telah
ditetapkan. Visi bukan hanya sekadar tulisan tanpa dipahami
maknanya. Untuk menginternalisasi visi pada setiap warga sekolah,
maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman
terhadap visi, makaa kegiatan yang dijalankan menjadi tidak
terarah.

Visi Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel adalah Terwujudnya


Sekolah Unggul dalam Membangun Insan yang Beriman Cerdas
Terampil Mandiri Peduli Lingkungan dan Berwawasan Global.

22
3) Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, juga dirumuskan misi yang
pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka menengah,
supaya pelaksanaannya lebih sistimatik dan terarah.
1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan
ajaran agama.
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3) Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan minat, bakat dan potensi peserta didik.
4) Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan
pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan diri yang
terencana dan berkesinambungan.
5) Menanamkan sikap kepedulian terhadap lingkungan alam
dan lingkungan sosial.
6) Menyelenggarakan pendidikan dasar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi TIK.

23
4) Tujuan Sekolah

TUJUAN JANGKA TUJUAN JANGKA TUJUAN JANGKA


PANJANG MENENGAH PENDEK
1. Kelulusan 100% 1. Hasil ujian 1. Melaksanakan
2. Hasil ujian mencapai nilai kegiatan
mencapai nilai rata-rata pembiasaan
rata-rata minimal minimal 70 (Pembacaan
70 2. Pemeliharaan Asmaul Husna,
3. Seluruh warga lingkungan alam surat-surat
sekolah bisa dan lingkungan pendek, infaq
mengoperasikan sosial. jumat, sholat
teknologi 3. Semua lulusan dhuha).
informasi. diterima di 2. Meningkatkan
4. Terciptanya sekolah negeri. disiplin warga
sekolah 4. Melaksanakan sekolah dengan
berwawasan proses melaksanakan
keunggulan di pembelajaran tata tertib
Kabupaten yang terencana sekolah.
Boyolali. dan efektif. 3. Meningkatkan
5. Menciptakan para 5. Mempersiapkan professional
siswa yang penerapan guru melalui
memiliki akhlak pendidikan (Life diklat, seminar,
mulia, berdaya Skill) melalui lokakarya,
guna, peduli pembelajaran KKG.
lingkungan, daya muatan local
sosial dalam era TIK.
Globalisasi.
6. Memberdayakan
guru memiliki
kemampuan yang
profesional dalam
proses
pembelajaran.

24
5) Strategi Pencapaian Tujuan
Dalam usaha untuk mencapai tujuan sekolah ada beberapa
strategi, yaitu dalam mencapai tujuan jangka pendek yang berupa
kegiatan pembiasaan seperti pembacaan Asmaul Husna, pembacaan
surat-surat pendek, infaq jumat, dan sholat dhuha, dalam hal ini
sekolah berusaha untuk menciptakan peserta didik yang taat dalam
beribadah. Hal tersebut dilakukan setiap pagi sebelum pembelajaran
dimulai, siswa berkumpul dihalaman untuk melaksanakan
pembacaan surat-surat pendek dan dilanjutkan dengan Asmaul
Husna. Jika pada hari jumat, setelah pembacaan surat-surat
pendek, kegiatan dilanjutkan dengan infaq jumat seikhlasnya.
Sedangkan sholat dhuha dilaksanakan pada istirahat pertama.

Masih dalam strategi pencapaian tujuan jangka pendek, dalam


upaya meningkatkan kedisipilnan warga sekolah, dapat dilakukan
dengan cara menerapkan kedisiplinan waktu masuk kelas, waktu
istirahat, kedisiplinan berpakaian, menaati peraturan yang berlaku
di sekolah. Sedangkan strategi dalam rangka meningkatkan
keprofesionalan guru dapat dilakukan dengan mengikuti diklat,
seminar, webinar, lokakarya yang berhubungan dengan bidang
kependidikan.

Tujuan jangka menengah yang ingin dicapai SD Negeri 3 Ampel


antara lain: hasil ujian mencapai nilai rata-rata minimal 70,
pemeliharaan lingkungan sekolah, semua lulusan diterima di sekolah
negeri, melaksanakan proses pembelajaran yang terencana dan
efektif, mempersiapkan penerapan pendidikan Life Skill. Dalam
mencapai tujuan jangka menengah tersebut ada beberapa stategi
yang bisa diterapkan, yaitu : memberikan pembelajaran yang efektif
dan menyasar pada pencapaian hasil ujian bisa dimulai dari kelas
rendah sebagai pondasinya. Dengan tujuan nilai ujian minimal 70,
bisa dipastikan semua lulusan akan diterima disekolah negeri
melalui berbagai jalur. Dalam upaya memelihara lingkungan bisa
dilakukan dengan mengecat pagar, dinding ruang kelas,
penggantian genting yang sudah tidak layak, dan sebagainya.

25
Selanjutnya dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang
terencana dan efektif juga perlu upaya untuk dapat diwujudkan,
melalui penertiban perangkat ajar guru, juga seminar tentang
bagaimana mengelola siswa dan menciptakan pembelajaran yang
efektif dan efesien untuk siswa.
Untuk tujuan jangka panjang dari SD Negeri 3 Ampel yaitu :
kelulusan 100%, hasil ujian mencapai nilai rata-rata minimal 70,
seluruh warga sekolah bisa mengoperasikan teknologi informasi,
terciptanya sekolah berwawasan keunggulan di Kabupaten Boyolali.
menciptakan para siswa yang memiliki akhlak mulia, berdaya guna,
daya sosial dalam era Globalisasi, memberdayakan guru memiliki
kemampuan yang professional dalam proses pembelajaran. Dalam
mencapai tujuan jangka panjang ini diperlukan usaha yang
maksimal, halangan dan rintangan sudah pasti akan selalu
menyertai usaha untuk mewujudkan tujuan ini. Strategi yang jitu
juga sangat diperlukan, antara lain: dimulai dari proses
pembelajaran yang tertib, efektif, dan menyasar pada tujuan. Selain
itu, seiring dengan perkembangan jaman guru dan siswa dituntut
mampu mengoperasikan teknologi informasi, baik itu PC, laptop,
HP, LCD, dan sebagainya. Maka diperlukan usaha seperti
ekstrakurikuler TIK.

26
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional Sekolah

Kurikulum operasional di satuan pendidikan Sekolah Dasar


Negeri 3 Ampel merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional
untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang
telah dibuat oleh pemerintah pusat, baik capaian pembelajaran,
prinsip pembelajaran dan asesmen capaian pembelajaran, maupun
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di Sekolah
Dasar Negeri 3 Ampel ini merupakan bentuk penyesuaian dari
kerangka yang disusun pemerintah pusat dengan menyelaraskan
potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta
didik. Sedangkan alur perancangan dan penyusunan kurikulum
operasional di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel. Digambarkan
sebagaimana diagram berikut ini.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai


dengan menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam
kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan

27
intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari
efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan
dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk
tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar
Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih
mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif. Dalam menentukan pembelajaran tematik dan
parsial. Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel mempertimbangkan prinsip
pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga
pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-
tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan
dieksplorasi, dan update dengan perkembangan informasi.

B Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama sekolah yang


diselenggarakan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur program kurikulum. Kegiatan ini
dilakukan guru dan peserta didik dalam bentuk kegiatan
pembelajaran pada jam-jam pelajaran setiap hari. Aktivitas belajar
mengajar yang dilakukan di dalam kelas merupakan contoh dari
kegiatan intrakurikuler di sekolah.

1. Mata Pelajaran Umum

Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Negeri


3 Ampel tahun pelajaran 2023/2024 sebagai berikut:

Kelas V
Kelas I Kelas II Kelas IV
No Mata Pelajaran (Fase
(Fase A) (Fase A) (Fase B)
C)

Pendidikan Agama
1. √ √ √ √
dan Budi Pekerti

Pendidikan
2. √ √ √ √
Pancasila

28
3. Bahasa Indonesia √ √ √ √

4. Matematika √ √ √ √

Ilmu Pengetahuan
5. - - √ √
Alam dan Sosial

Seni (Pilihan
minimal 1)
Seni Musik
6. Seni Rupa √ √ √ √
Seni Tari

Seni Teater

Pendidikan
Jasmani,
7. Olahraga dan √ √ √ √
Kesehatan (PJOK)
Muatan Lokal
8. (Bahasa Jawa) √ √ √ √

Rencana pembelajaran memuat tujuan pembelajaran,


kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progres dan
umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus
tersirat implentasi model pembelajaran (contohnya: Problem Based
Learning, Project Based Learning dan Inquiry Based Learning atau
model pembelajaran lainnya) dan strategi pembelajaran yang
beragam untuk mengakomodasi perbedaan karakteristik peserta
didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan AHA
momen, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif.

Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan


tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran
sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam

29
jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi
tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Alur pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3


Ampel Dapat dilihat dalam gambar diagram alur berikut ini.

2. Mata Pelajaran Bahasa Daerah

Selain mata pelajaran umum, Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel


pun mengakomodasi Bahasa Daerah sebagai salah satu mata
pelajaran wajib. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu bagi
masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat di
lingkungan sekitar Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel khususnya.
Bahasa Jawa juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-
kelas awal.

Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan


lokal sebagai landasan Etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan
sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah. Desain
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa khususnya, diturunkan
dari kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum

30
Bahasa Daerah Provinsi Jawa Tengah. Konten dalam Bahasa Daerah
sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen
kebahasaan, yaitu menyimak dan membaca sebagai elemen
kebahasaan yang bersifat reseptif, berbicara dan menulis sebagai
elemen kebahasaan yang bersifat produktif.

C Kokurikuler dan Tugas Projek

Kokurikuler adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk


menguatkan pemahaman terhadap materi ajar yang diberikan guru
di kelas kepada siswa. Kokurikuler menjadi penunjang kegiatan
intrakurikuler supaya para siswa dapat lebih mudah memahami apa
yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Apa saja yang termasuk kokurikuler. Beberapa contoh
kegiatan kokurikuler antara lain kunjungan lapangan, karya wisata,
komunitas bahasa, sanggar seni, dan lain. Kegiatan kokurikuler di
Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel diarahkan untuk menunjang projek
penguatan profil pelajar pancasila.

Kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Ampel


antara lain: pemberian jam tambahan diluar pembelajaran. Kegiatan
ini dimaksudkan agar siswa yang belum bisa membaca, belum
lancar membaca dan berhitung dapat sedikit demi sedikit
memperoleh pemahaman terhadap materi ajar yang diberikan guru.

D Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan


memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat serta sesuai dengan kondisi sekolah.
Melalui kegiatan pengembangan diri ini, diharapkan peserta didik
memiliki kemampuan antara lain, pertama; dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme berbangsa dan berbudaya keIndonesiaan, kedua;
kemampuan daya tangkap terhadap pengaruh negatif dari
perubahan sosial budaya bangsa, ketiga; menumbuhkan motivasi

31
dan semangat dalam berlaku, keempat; menumbuhkan semangat
menghargai, kerjasama, toleransi dan sportifitas, kelima; menjaga
kesegaran dan kesehatan jasmani, keenam; menumbuhkan
apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan
budaya.

Kegiatan pengembangan diri juga bertujuan khusus yaitu


menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan bakat,
minat, kreativitas, kompetensi dan pembiasaan dalam hidup
beragama, kemampuan sosial, belajar dan wawasan perencanaan
karir, serta kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian.

Ruang lingkup Pengembangan Diri meliputi kegiatan


pengembangan diri secara terprogram yang dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, atau klasikal
melalui layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan
ekstrakurikuler.

Untuk mendukung program pengembangan diri, Sekolah


menyediakan beberapa kegiatan:

Program Tujuan Keterangan

Ekstrakurikuler Mengembangkan Kegiatan ini bersifat


potensi, minat, pilihan,
bakat, dan dilaksanakan tiga
kecakapan dasar kali seminggu,
dalam berbagai area setelah waktu
belajar

Ayo, Kenali Dirimu! Mengenal dan Kegiatan ini


mengelola berbagai dilaksanakan secara
emosi rutin

Masa Orientasi Menyiapkan siswa Dilaksanakan di


Siswa menjadi pembelajar awal tahun ajaran

32
efektif selama satu pekan
untuk semua siswa
dengan berbagai
materi
(keterampilan
belajar, mengenal
gaya belajar, sikap
belajar, bijak
menggunakan
gawai, pendidikan
seksualitas, Sekolah
bebas perundungan
(bullying)

E Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang


dilakukan di luar jam pelajaran dan berlangsung baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan
tambahan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan, serta
membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat
dan bakat masing-masing.

Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel


adalah sebagai berikut.

33
Tujuan dan
Jenis Kegiatan Sasaran
Implementasi P4
A. Bidang Akademik
Mempersiapkan
peserta didik dalam
menghadapi
kompetisi atau
kejuaraan untuk
BTQ menjadi yang terbaik Kelas 3, 4, 5, dan 6
dalam bidangnya
masing-masing
dengan karakter
yang mandiri dan
memiliki kreativitas.
B. Bidang Seni Budaya
Mempersiapkan
peserta didik dalam Kelas 1, 2, 3, 4,
1. Seni Rupa mengembangkan dan dan 5
meningkatkan
kemampuan seni
lukis dan musik yang
berkarakter
2. Seni Musik Kelas 3, 4, 5, dan 6
kebhinekaan global,
mandiri dan kreatif.
C. Bidang Keorganisasian
Mempersiapkan
peserta didik agar
memiliki sikap
kepemimpinan,
kebhinekaan global,
1. Pramuka Kelas 1 sampai 6
kemandirian, kreatif,
disiplin,
tanggungjawab dan
semangat
nasionalisme.
Mempersiapkan
peserta didik agar
memiliki sikap yang
mengutamakan
kebersihan sebagian
daripada iman yang
mengembangkan
nilai ketakwaan
2. UKS dan kepada Tuhan Yang
Kelas 4, 5, dan 6
Dokter Kecil Maha Esa, berakhlak
mulia dalam
kemandirian,

34
F Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia


sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri
utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan
upaya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan
Pembelajaran Paradigma baru.

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia.


Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b)
akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam;
dan (e) akhlak bernegara.

Berkebinekaan Global. Pelajar Indonesia mempertahankan


budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci
kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.

Berjiwa Gotong Royong. Pelajar Indonesia memiliki


kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan

35
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-
elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi.

Mandiri. Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu


pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Bernalar Kritis. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara


objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen
dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

Kreatif. Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan


menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.

Dalam kurikulum operasional di Sekolah Dasar Negeri 3


Ampel dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-
kurikuler yang dirancang sesuai tema besar yang telah ditentukan
dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk
proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila.

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek


terdapat langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap mulai
dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang
diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar
Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara

36
guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian
akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian
menjadi refleksi untuk perbaikan.

G Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang


dilaksanakan setiap hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan
karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian,
mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada
yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect
learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik
bersikap dan berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter
baik sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan
jiwa peserta didik. Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan
di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel

a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:


1) Penyambutan peserta didik
2) Pembacaan Surat Pendek Al-Qur’an
3) Asmaul Husna
4) Literasi pagi
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Pramuka
3) Sholat Dhuha berjamaah
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu ke-4
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompetitif,
sportif dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan
student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari
kegiatan:
1) Setoran Hafalan Surah Pendek Al-Qur’an

37
2) Setoran Hafalan Aksara Jawa
3) Setoran Hafalan Lagu Nasional
d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang
bertujuan menanamkan dan meningkatkan kesadaran
peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang
Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air,
membentukkecakapan hidup dan mengembangkan minat
bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
e) Kegiatan insidental yaitu kegiatan yang dilakukan
sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi riil dan situasi
nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman
yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan
baik di sekolah maupun di rumah yang bertujuan untuk
memberikan bekal kepada peserta didikuntuk
berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan
keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill
antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.

H Pengaturan Waktu dan Beban Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata


pelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel dari kelas 1 sampai
dengan 6 akan dikemas secara regular (parsial) per minggu. Selain
itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler. Pengaturan waktu dan
beban belajar di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel sebagai berikut :

38
Keg.
JP/ Projek Total JP
No Mata Pelajaran Reguler/
Minggu P3 Setahun
Minggu
1. Pendidikan Agama dan 3 JP 106 36 142
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180

3. Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252

4. Matematika 5 JP 170 46 216

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 JP 170 46 216


dan Sosial
Seni (Pilihan minimal 1) 3 JP 108 36 144
Seni Musik
6.
Seni Rupa
Seni Tari
Seni Teater

7. Pendidikan Jasmani, 3 JP 108 36 144


Olahraga dan
Kesehatan (PJOK)
8. Muatan Lokal (Bahasa 2 JP 76 - 76
Jawa)

Total 0 JP 1080 290 1370

Pada tabel di atas, struktur kurikulum operasional adalah


sama dengan Kurikulum sebelumnya berkaitan dengan JP
perminggu tiap mata pelajaran dengan beberapa perubahan
diantaranya penguatan kompetensi Literasi Numerasi dan
penggabungan mata pelajaran IPA dengan IPS menjadi IPAS. Selain
itu, penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Proyek Profil Pelajar
Pancasila berada di luar jam pembelajaran regulardengan komposisi
20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini
tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler.

39
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis
operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan
diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program
sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani
peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat
tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel mempertimbangkan karakteristik
peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis
yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi
dan tujuan sekolah.

I Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk


kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengembangan Kalender
Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel mengacu pada rambu-
rambu sebagai berikut.

a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya


kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan
Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal.

40
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Negeri 3 Ampel disusun dengan
berpedoman kepada kalender pendidikan Provinsi Jawa
Tengah yang disesuaikan dengan program sekolah.

41
42
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan
kegiatan lainnya beserta kalender pendidikan Sekolah Dasar Negeri
3 Ampel tahun pelajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut.

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 36 minggu Digunakan untuk
belajar dan maksimal 40 kegiatan pembelajaran
minggu efektif pada setiap
satuan Pendidikan
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu
semester minggu setiap semester
3. Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II
antarsemester minggu

4. Libur akhir Maksimum 3 Minggu Digunakan untuk


tahun pelajaran persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
keagamaan disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah

7. Hari libur Maksimum 1 Untuk kegiatan tertentu


khusus minggu

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk


sekolah minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif

43
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh


melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi,
dan akumulasi pengalaman kerja. Istilah capaian
pembelajaran kerapkali digunakan bergantian dengan kompetensi,
meskipun memiliki pengertian yang berbeda dari segi ruang lingkup
pendekatannya. merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Capaian pembelajaran dalam kurikulum Sekolah
Dasar Negeri 3 Ampel menggunakan rumusan capaian pembelajaran
yeng telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang


digambarkan secara vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain
serta didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi. Capaian
pembelajaran digunakan oleh sekolah untuk menentukan tingkat
kerangka kualifikasi, menetapkan standar kualifikasi, menjelaskan
program, mengarahkan kurikulum, dan menentukan spesifikasi
penilaian.

Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk


membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas
yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Hal ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa setiap individu termasuk
peserta didik memiliki kecepatan, keunikan, bakat, minat, serta
kebutuhan dan perkembangan dalam proses belajar yang beragam.

Pada jenjang sekolah dasar, capaian pembelajaran


dirumuskan dalam fase A, fase B, dan fase C. Fase A untuk kelas I
dan kelas II, fase B untuk kelas III dan kelas IV, sedangkan fase C
untuk kelas V dan kelas VI. Deskripsi lengkap rumusan capaian
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel Sebagaimana

44
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel ini

Dalam praktiknya, capaian pembelajaran digunakan sebagai


acuan untuk menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
disesuaikan dengan tingkat capaian dan perkembangan siswa dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Penggunaan capaian pembelajaran dengan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut diharapkan dapat: (1). menciptakan
lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan
nyaman untuk belajar, (2). menumbuhkan hubungan yang positif
dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa (dalam
jumlah yang terbatas).

B Alur Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan


pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam
fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal
hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan
oleh guru dengan berpedoman pada capaian pembelajaran.
Pengembangan alur tujuan pembelajaran didasarkan pada 7 (tujuh)
prinsip sebagai berikut.

1. Sederhana dan Informatif.


Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat
dipahami oleh penulis itu sendiri maupun pengguna/pembaca.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau
terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir
ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat
menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.

2. Esensial dan Kontekstual.


Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau
penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran.
Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman

45
belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa
aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.

3. Berkesinambungan.
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan
merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang
untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata
pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi.


Pengoptimalan tiga aspek kompetensi
yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang
selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta
dimensi pengetahuan (faktual-konseptual-prosedural-
metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan
kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif)
serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif,
bernalar kritis, dan mandiri.

5. Merdeka Belajar.
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman
istilah merdeka belajar antara lain:
a. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada
ranah akademis dan bertanggung jawab secara moral
b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan
belajar, gaya dan minat)
c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam
merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
6. Operasional dan Aplikatif.
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses
pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi
acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.

7. Adaptif dan Fleksibel.

46
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa,
dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan
alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta ruang
lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan
ekstra kurikuler.

Sedangkan prosedur yang harus dilakukan oleh guru untuk


menyusun dan mengembangkan alur tujuan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat
materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dari setiap Fase (A,B,C)
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan
kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta
didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
3. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil
Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan
Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada 6 (enam)
dimensi Profil Pelajar Pancasila
4. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir
fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan
mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman
bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir
apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai Tujuan
Pembelajaran (TP).
5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan
pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan
pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih
dari satu lingkup materi dan materi utama).
7. Berdasarkan perumusan tujuan pembelajaran tentukan jumlah
jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: tujuan pembelajaran

47
untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit,
keterampilan 480 menit, dan sikap 120 menit.
Rumusan Alur Tujuan Pembelajaran sebagaimana lampiran
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Kuirkulum Sekolah
Dasar Negeri 3 Ampel ini.

C Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu bentuk


perangkat ajar yang digunakan guru untuk melaksanakan
pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur
Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan murid. Istilah modul ajar sama seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun yang membedakan adalah
dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas
siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah
tujuan pembelajaran telah dicapai siswa.

Komponen-komponen Modul Ajar antara lain sebagai


berikut.

1. Informasi Umum. Identitas penulis modul. Kompetensi awal.


Profil Pelajar Pancasila. Sarana dan prasarana.

2. Komponen Inti. Tujuan pembelajaran. Pemahaman permakna.


Pertanyaan pemantik.

3. Komponen Lampiran. Lembar Kerja Peserta Didik. Bahan bacaan


guru dan peserta didik. Glosarium.

D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk
memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara rimci.
Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar

48
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana Pembelajaran Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel terdiri
dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun
rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
rencananya, seorang guru bisa memastikan seluruh proses
pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Silabus Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel dibuat dalam bentuk
matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru
dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah
dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang
meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk
mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
kedalaman setiap konten.

2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun


pada alur tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai


acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan selama dan

49
setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai
kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar yang
mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung
pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai jelmaan


dari modul ajar di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel disu sun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga
poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian.

Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan


capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-
langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan
model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat bakat peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan


penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu,
dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik
sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan
dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas


kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen
yang hidup dan dinamis.

E Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen

50
hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan
pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen
hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi
dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:

1. memantau proses pembelajaran,

2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,

3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui


penugasan dan evaluasi hasil belajar,

4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur


dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk
asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik.
Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta
didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib
dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.

Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang


pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana
asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses
pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan
yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas.
Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang
berkepentingan. Asesmen di Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel
menganut prinsip kontinuitas dan tidak tersekat per kelas,
sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk
asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan

51
mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.

Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup


aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:

1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat


penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk


memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian
satu atau lebih capaian pembelajaran.

3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui


observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau
guru kelas.

4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan


dalam bentuk deskripsi.

5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,


tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang
dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.

6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk,


proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.

7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan


oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau
deskripsi.

Terhadap hasil asesmen kemudian dilakukan analisis


atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap
tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila.

52
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk
menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta
didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan.
Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik
mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir
tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus


memenuhi kriteria, yaitu pertama, keikutsertaan peserta didik
dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga,
penilaian baik pada kompetensi sikap.

53
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Sekolah


Dasar Negeri 3 Ampel melakukan evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional secara berkala. Pendampingan dan
pengembangan profesional di SD Negeri 3 Ampel ditekankan pada
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan instrumen penilaian yang jelas dan terukur. Proses
pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh
kepala sekolah berdasarkan hasil monitoring dan atau evaluasi.

Kegiatan pendampingan dan pengembangan profesional di SD


Negeri 3 Ampel dilakukan dalam berbagai teknik sebagai berikut.
1. Coaching
Coaching merupakan proses pendampingan untuk mencapai
tujuan dengan menggali pemikiran- pemikiran seseorang
terhadap suatu masalah, dilakukan dengan sharing pengalaman
agar bisa saling berdiskusi dan mencari solusi yang tepat jika ada
permasalahan.
2. Mentoring
Mentoring merupakan proses pendampingan dengan berbagi
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala,
dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, atau guru yang lebih
berpengalaman.
3. Pembimbingan dan Pelatihan
Pembimbingan dan pelatihan merupakan bentuk pendampingan
dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau
eksternal menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta
kondisi sekolah.

54
B Prinsip-prinsip Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Kegiatan pendampingan dan pengembangan profesional di SD


Negeri 3 Ampel dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai
aktivitas yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi.

2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan


profesional.

3. Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari


perencanaan program atau pelaksana program.

4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan


secara terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan
dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk
melakukan aktivitas pembinaan tersebut.

5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah


proses kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang
melakukan pendampingan dan guru, demi tercapainya tujuan
bersama.

C Tujuan Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Pendampingan dan pengembangan profesional di Sekolah


Dasar Negeri 3 Ampel bertujuan untuk mengembangkan
profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan
perannya sebagai manajer sekaligus fasilitator bagi proses
pembelajaran perserta didiknya. Pendampingan dan pengembangan
profesional bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah ini
merupakan upaya sekolah untuk memastikan bahwa semua pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan dapat menjalankan
peran dan fungsinya secara optimal.

D Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum

Sekolah Dasar Negeri 3 Ampel melakukan evaluasi


kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek satu tahun sekali
dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan mempertimbangkan

55
perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update
perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi
kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang
dilakukan secara reflektif, yaitu:

1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah


pembelajaran berdasarkan catatan anekdotal selama proses
pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan
rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team
teaching) setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai.
Hasil ini digunakan untuk merefleksikanproses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu
alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team
teaching) setelah satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan
berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta
didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta
didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil
lulusan, tujuan sekolah, misi dan visi sekolah.

E Teknik Pelaksanaan Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3


Ampel dilakukan oleh tim pengembang kurikulum sekolah bersama
kepala sekolah dan komite sekolah serta pihak lainnya yang telah
mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan
Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner
peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan
berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi

56
untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama
dengan pihak lain.

F Sasaran Evaluasi

Sasaran evaluasi meliputi Tujuan pendidikan, baik tujuan


kurikuler maupun tujuan pembelajaran. Penilaian tentang tujuan-
tujuan itu ditinjau dari segi konsistensinya dengan tujuan
institusional dan atau tujuan umum pendidikan nasional, ketetapan
perumusannya, kesesuaian dengan taraf perkembangan dan
kebutuhan siswa, kejelasan dan ketepatan struktur organisasinya,
dan sebagainya. Pengalaman belajar yang mencakup strategi
pembelajaran, metode mengajar, dan hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian tentang hal ini terutama
ditinjau dari segi kesesuaiannya dengan tujuan yang akan dicapai
serta ketetapannya ditinjau dari segi pebelajar, konten, fasilitas,
serta tempat dan waktu, dan sebagainya. Bahan pelajaran (konten)
yang diprogramkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang pada
umumnya dinyatakan dalam berbagai pokok bahasan. Penilaian
terhadap konten tersebut terutama ditinjau dari pandangan yang
terbaru, keluasan dan kedalamannya, ketepatan urutannya,
kesesuaian dengan perkembangan/kebutuhan/pengalaman
pebelajar, dan sebagainya. Komponen kurikulum lainnya, seperti:
waktu yang disediakan, fasilitas yang tersedia, sistem evaluasi, dan
sebagainya. penilaian hal-hal tersebut terutama ditinjau dari segi
efektivitas dukungannya dalam membelajarkan pebelajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kemampuan guru dan personal lainnya
yang terlibat didalam implementasi kurikulum, terutama yang
berkaitan dengan proses pembelajaran. Penilaian ini terutama yang
berhubungan dengan wawasan dan pemahaman pesan umum dari
kurikulum, kemampuan mengelola program pembelajaran, dan
sebagainya. Pembelajar yang mengikuti program pendidikan,
terutama dalam kaitannya dengan ketepatan analisis situasi seperti
kesiapan mengikuti program pembelajaran sesuai dengan kurikulum

57
yang bersangkutan. Dukungan iklim profesional sebagai konteks
pelaksanaan kurikulum. Hasil dan dampak kurikulum yakni yang
berkaitan dengan hasil belajar pebelajar serta dampaknya di
lapangan.

58
BAB VI
PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi


Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan
memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan
karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semuatan·muatan hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian
kegiatan belajar mengajar baik melalui muatan pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di dalam
kelas dan luar sekolah. Pernbiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai, tanggung· jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup
terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan
yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang
besar.

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala


sekolah. Pembentukan budaya sekolah (schoolculturt) dapat dilakukan
oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian
yang bersifat komprehensif.

Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan


penguatan dalam penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan dalam Kurikulum Merdeka, seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat
dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak
sernata·muatan berupa penguatan ranah pengetahuan dan

59
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhimya dapat
membentuk ahklak budi luhur.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan


muatan pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang
diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai·nilai baik
melalui muatanpelajaran, program pengembangan diri maupun budaya
sekoleh, Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini
merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui
berbagai mata pelajaran sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP),
Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajara (ATP). Begitu
pula melalui program pengembangan diri seperti kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan
pengernbangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh sernua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam
kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya
sekolah.

Penyernpurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan


seiring dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam
pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran
yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter
bangsa perlu menjadi perhatian terutama alam membelajarkan
peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang mernbangun
sangat kami harapkan dari sernua pihak pemerhati, pelaksana
pendidikan untuk kesempurnaan yang akhimya dapat mernberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan
kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar.

Boyolali, Juli 2023

Kepala Sekolah

60
SULASMI, S.Pd.SD
NIP. 19660302 198806 2 001

61
LAMPIRAN

1) Petikan Capaian Pembelajaran Fase A, B, C

 Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase


A

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi
pendengar yang penuh perhatian.
Peserta didik menunjukkan minat pada
tuturan yang didengar serta mampu
memahami pesan lisan dan informasi
dari media audio, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar),
instruksi lisan, dan percakapan yang
berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
Peserta didik mampu bersikap menjadi
Membaca pembaca dan pemirsa yang
dan menunjukkan minat terhadap teks yang
Memirsa dibaca atau dipirsa. Peserta didik
mampu membaca kata-kata yang
dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan
yang dipirsa tentang diri dan
lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi
anak. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca
atau tayangan yang dipirsa dengan
bantuan ilustrasi.
Peserta didik mampu berbicara dengan
Berbicara dan santun tentang beragam topik yang
Mempresentasik dikenali menggunakan volume dan

62
an intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mampu merespons
dengan bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar
orang lain (teman, guru, dan orang
dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Peserta didik
mampu mengungkapkan gagasan
secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu isi informasi yang dibaca
atau didengar; dan menceritakan
kembali teks narasi yang dibacakan atau
dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan
keterampilan menulis permulaan
dengan benar (cara memegang alat
tulis, jarak mata dengan buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas
kertas dan/atau melalui media digital.
Peserta didik mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
Peserta didik mampu menulis teks
deskripsi dengan beberapa kalimat
sederhana, menulis teks rekon
tentang pengalaman diri, menulis
kembali narasi berdasarkan teks fiksi
yang dibaca atau didengar, menulis
teks prosedur tentang kehidupan
sehari-hari, dan menulis teks eksposisi
tentang kehidupan sehari- hari.

63
 Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase
B

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak Peserta didik mampu memahami ide
pokok (gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan
memaknai teks narasi yang dibacakan
atau dari media
audio.
Membaca Peserta didik mampu memahami pesan
dan dan informasi tentang kehidupan
Memirsa sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak
dalam bentuk cetak atau elektronik.
Peserta didik mampu membaca kata-
kata baru dengan pola kombinasi huruf
yang telah dikenalinya dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami ide
pokok dan ide pendukung pada teks
informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh
tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu memaknai kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan
Mempresentasik pilihan kata dan sikap tubuh/gestur
an yang santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

64
Peserta didik mengajukan dan
menanggapi pertanyaan, jawaban,
pernyataan, penjelasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan aktif.
Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu percakapan dan
diskusi dengan mematuhi tata caranya.
Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca
atau didengar dari teks narasi dengan
topik yang beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks
narasi, teks deskripsi, teks rekon,
teks prosedur, dan teks eksposisi
dengan rangkaian kalimat yang
beragam, informasi yang rinci dan
akurat dengan topik yang beragam.
Peserta didik terampil menulis tegak
bersambung.

 Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase


C

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak Peserta didik mampu menganalisis
informasi berupa fakta, prosedur
dengan mengidentifikasikan ciri objek
dan urutan proses kejadian dan nilai-
nilai dari berbagai jenis teks informatif
dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar) dan audio.
Membaca Peserta didik mampu membaca kata-

65
dan kata dengan berbagai pola kombinasi
Memirsa huruf dengan fasih dan indah serta
memahami informasi dan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif,
literal, konotatif, dan kiasan untuk
mengidentifikasi objek, fenomena, dan
karakter. Peserta didik mampu
mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, serta
nilai-nilai yang terkandung dalam teks
sastra (prosa dan pantun, puisi) dari
teks dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan
Mempresentasik informasi secara lisan untuk tujuan
an menghibur dan meyakinkan mitra tutur
sesuai kaidah dan konteks.
Menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif,
dan kiasan; pilihan kata yang tepat
sesuai dengan norma budaya;
menyampaikan informasi dengan fasih
dan santun. Peserta didik
menyampaikan perasaan berdasarkan
fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan
orang lain) secara indah dan menarik
dalam bentuk prosa dan puisi dengan
penggunaan kosakata secara kreatif.
Peserta didik mempresentasikan
gagasan, hasil pengamatan, dan
pengalaman dengan logis, sistematis,
efektif, kreatif, dan kritis;
mempresentasikan imajinasi secara
kreatif.

66
Menulis Peserta didik mampu menulis teks
eksplanasi, laporan, dan eksposisi
persuasif dari gagasan, hasil
pengamatan, pengalaman, dan
imajinasi; menjelaskan hubungan
kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan
pembaca. Peserta didik mampu
menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks sesuai
dengan konteks dan norma budaya;
menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif,
dan kiasan.
Peserta didik menyampaikan perasaan
berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri
sendiri dan orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa
dan puisi

2) Contoh Alur Tujuan Pembelajaran

 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase B

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk


Pembelajaran berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
(CP) tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa
tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan;
mengekspresikan perasaan dan gagasan;
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi

67
secara santun. Pelajar mampu meningkatkan
penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik
yang beragam
Tujuan 1.1 Pelajar dapat menjelaskan dan
Pembelajaran mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan
guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik
manusia, fungsi anggota tubuh, dan merawat
kebersihan tubuh dengan menggunakan kata –
kata sendiri
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa  Kata/Frasa kunci : instruksi lisan, pengelolaan
Kunci, diri, merawat tubuh
Topik/Konten  Topik/Konten Inti : Menjelaskan dan
Inti, mempraktikkan instruksi lisan
Penjelasan  Penjelasan Singkat : Fokus pada
Singkat pembelajaran ini, Pelajar belajar untuk
menyimak instruksi yang disampaikan oleh
guru secara lisan kemudian
mempraktikkannya

Profil Pelajar Mandiri : Mengidentifikasi dan menggambarkan


Pancasila kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya
secara subjektif
Glosarium nstruksi : perintah atau arahan (untuk
melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas)

 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase A

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk


Pembelajaran berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
(CP) tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa
tentang hal-hal menarik di lingkungan

68
sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional,
memahami penokohan dan pesan dari teks
narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
dalam kerja kelompok dan diskusi. Pelajar
mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam. Pelajar
mampu membaca dengan fasih.
Tujuan 3.2 Pelajar dapat menyusun daftar pertanyaan
Pembelajaran dan mengajukan pertanyaan untuk
mengklarifikasi pemahaman serta meminta
penjelasan tentang informasi lebih rinci.
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa  Kata/Frasa kunci : mengajukan pertanyaan,
Kunci, mengklarifikasi pemahaman, rinci
Topik/Konten  Topik/Konten Inti : Mengajukan pertanyaan
Inti,
Penjelasan  Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran
Singkat adalah Pelajar belajar untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih jelas tentang suatu
informasi yang disampaikan oleh orang lain
(guru, teman, atau orang dewasa di
sekitarnya) dengan cara mengajukan
pertanyaan. Guru hendaknya membelajarkan
terlebih dahulu tentang penggunaan kata
tanya untuk membuat kalimat tanya. Setelah
itu, Pelajar menyusun daftar pertanyaan yang
akan disampaikan.

Profil Pelajar Bernalar kritis : Mengajukan pertanyaan untuk


Pancasila membandingkan berbagai informasi dan untuk

69
menambah pengetahuannya.
Glosarium Mengklarifikasi : menjernihkan, menjelaskan,
dan mengembalikan sesuatu kepada yang
sebenarnya (tentang karya ilmiah dan
sebagainya)

 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase C

Capaian Pada akhir fase C, pelajar memiliki kemampuan


Pembelajaran berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
(CP) sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Pelajar
mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi dan pesan dari
paparan lisan dan tulis tentang topik yang
dikenali dalam teks narasi dan informasional.
Pelajar mampu menanggapi dan
mempresentasikan informasi yang dipaparkan;
berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan
tanggapannya terhadap bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks
untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya dengan lebih terstruktur. Pelajar
memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan
menambah pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan 5.1 Pelajar mampu membaca dengan lancar dan
Pembelajaran indah serta memahami informasi dan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, literal,
konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi
objek, fenomena, dan karakter.
Perkiraan 6 Jam Pelajaran (6 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa  Kata/Frasa kunci : membaca lancar, makna
Kunci, denotatif, literal, konotatif dan kiasan

70
Topik/Konten  Topik/Konten Inti : menjelaskan kosa kata
Inti, baru
Penjelasan  Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran
Singkat adalah Pelajar belajar untuk membaca teks
dengan lancar dan indah, kemudian
menemukan kosa kata baru yang memiliki
makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan
untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan
karakter.

Profil Pelajar Berkebhinekaan global : Berpartisipasi dalam


Pancasila menentukan kriteria yang disepakati bersama
untuk menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama.
Glosarium Makna denotatif : makna sebenarnya
Makna konotatif : makna kiasan / tidak
sebenarnya

71
3) Contoh Modul Ajar

Penyusun : Arif Wahyu Utomo, S.Pd.


Unit Kerja : SD Negeri 3 Ampel
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SD
Kelas :4
Kata Kunci : Satuan Panjang
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (140 menit)
Fase Capaian Pembelajaran Kode Perangkat : MAT.B.FAS.4.3
Fase B
Elemen/Domain Capaian Pembelajaran
Pengukuran
Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
1.1 peserta didik dapat mengukur panjang benda menggunakan satuan
baku
Konsep Utama (Essential Question)
Menentukan panjang dengan satuan baku
Pengetahuan dan/atau keterampilan atau yang perlu dimiliki siswa sebelum
mempelajari topik ini
1. Mengenal satuan baku
2. Mengenal jenis-jenis alat ukur
Profil Pelajar Pancasila
Gotong royong, kemandirian, bernalar kritis
Fasilitas yang dibutuhkan
1. Ruang kelas yang dikondisikan
2. Komputer/laptop (opsional)
3. Proyektor (opsional)
4. Jaringan internet (untuk mengunduh perangkat ajar)
Lingkungan Belajar
Ruang kelas
Catatan Tambahan
1. Ruang kelas dimodifikasi untuk pembelajaran berkelompok
2. Guru membuat peraturan kelas agar pembelajaran efektif
3. Siswa mematuhi peraturan kelas
Target Peserta didik
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
o Siswa regular/tipikal
o Siswa Cerdas Instimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
Jumlah Siswa

72
Maksimum 13 peserta didik
Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi (CIBI) : YA / TIDAK
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami
konsep : YA / TIDAK
Model Pembelajaran
o Tatap muka

Asesmen
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Jenis Asesmen
Asesmen Individu
Asesmen kelompok 1. Performa (rubrik terlampir)
2. Tertulis (pedoman penskoran terlampir)
3. Karakter profil pelajar Pancasila (rubri
penilaian karakter PPP terlampir)
Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan Siswa Metode:

1. Individu 1. Ceramah
2. Simulasi
2. Berkelompok 3. Diskusi
4. Presentasi
Materi Ajar, Alat dan Bahan

1. Materi : Panjang benda dengan satuan baku


2. Sumber : Ekplorasi
a. Modifikasi Media Papan Satuan Panjang
b. http://annielearns.blogspot.com/2017/12/media-belajar-dakon-satuan-
untuk_52.html?m=1

3. Alat dan bahan:


a. Cat air
b. Kuas
c. Gunting
d. Spidol
e. Penghapus
f. Cutter
g. Pensil
h. Kertas bufallo
i. Lem kertas
j. Benang woll
k. Kertas karton
l. Spidol warna
m. Sterofoam
n. Telur plastik
Dicetak dari perangkat ini:
a. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

73
b. Lembar tes formatif
c. Lembar hasil penilaian

4. Perkiraan Biaya:
a. Cat air = Rp 8.000,-
b. kuas = Rp 3.000,-
c. gunting = Rp 3.000,-
d. spidol = Rp 1.000,-
e. penghapus = Rp 500,-
f. cutter = Rp 1.500,-
g. pensil = Rp 1.000,-
h. kertas bufallo = Rp 2.000,-
i. lem kertas = Rp 1.500,-
j. benang woll = Rp 2.000,-
k. kertas karton = Rp 3.500,-
l. spidol warna = Rp 11.000,-
m. sterofoam = Rp 4.000,-
n. telur plastik = Rp 5.000,-

Jumlah = Rp 47.000,-
Catatan = Biaya bisa berkurang jika alat dan bahan yang dibutuhkan tersedia

Persiapan Pembelajaran
Langkah-langkah yang perlu dilakukan guru sebelum pembelajaran:
a. Membuat sarang burung satuan

b. lembar kerja siswa


c. lembar tes formatif
d. lembar hasil penilaian
2. Perkiraan total waktu persiapan: 30 menit
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Salah satu siswa memimpin doa
2. Guru melakukan presensi dan mengecek kondisi siswa
3. Siswa mendengarkan tujuan dan manfaat pembelajaran yang disampaikan guru
4. Siswa mengamati apersepsi yang disampaikan guru
5. Siswa berkelompok (masing-masing kelompok 4 siswa)
6. Siswa mengamati beberapa alat ukur yang dipaparkan oleh guru
7. Siswa mempelajari satuan panjang melalui sebuah lagu anak berjudul “balonku
yang liriknya diubah menjadi satuan panjang. Guru bisa menggunakan link youtub
https://www.youtube.com/watch?v=BzQ8fDSaWK4, atau jika tidak memungkinka
adanya jaringan internet untuk mengunduh video, guru bisa menggunakan lirik

74
berikut:
Lirik Asli Lirik Ubahan

Balonku Satuan Panjang

Balonku ada lima Kilometer hektometer


Rupa-rupa warnanya Dekameter dan meter
Hijau kuning kelabu Desimeter centimeter
Merah muda dan biru Terakhir millimeter
Meletus balon hijau, door Itulah satuan panjang
Hatiku sangat kacau Yang harus kamu hafal
Balonku tinggal empat, kupegang Ayo semua bernyanyi dan semua
erat-erat mengerti

8. Siswa mengenal satuan panjang beserta simbolnya


9. Guru memberikan akronim untuk satuan panjang menjadi:
kucing hitam dalam mobil dipanggil cuma meong-
meong
km hm dam m dm cm Mm
10. Guru mengenalkan media papan satuan panjang yang terbuat dari kardus d
depan kelas.
11. Guru mensimulasikan cara penggunaan sarang burung satuan panjang:
Contoh menyelesaikan soal berikut : 2 km = … m

Cara menggunakan papan satuan panjang:


a. tulis angka 2 ke dalam telur plastik dengan benar, letakkan telur plastik pada
sarang satuan km.
b. Tulis angka 0 pada telur plastik dan letakkan telur plastik pada sarang satuan
hm sampai dengan sangkar satuan m
c. Maka pada sarang burung akan terlihat telur dengan bilangan baru yaitu 2000
diperoleh jawaban 2 km = 2.000 m

75
12. Guru memerintahkan siswa untuk berlatih menggunakan sarang burung satuan
panjang yang sudah dibuat sebelum pembelajaran (siswa dilibatkan dalam
pembuatan sarang burung satuan panjang)
13. Siswa dalam kelompoknya menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS) dengan
menggunakan media sarang burung satuan panjang.
14. Saat siswa berkelompok, guru melakukan asesmen terhadap karakter prof
pelajar pancasila dalam proses pembelajaran.
15. Siswa dan guru saling berdiskusi jika dalam langkah penggunaan dan
penyelesaian soal terjadi hambatan.
16. Siswa mengomunikasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
17. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran dan membuat resume pembelajaran
18. Siswa melaksanakan tes formatif yang diberikan oleh guru
19. Guru memberikan pengayaan pada siswa CIBI dengan memberikan soal yang
memiliki tingkat kesulitan sesuai kemampuannya.
20. Guru melakukan analisis hasil tes formatif untuk mendiagnosis dan
mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya.
21. Guru menutup pembelajaran
Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dengan media ini berhasil?
2. Apa yang menurutmu berhasil?
3. Apa kesulitan yang dialami?
4. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
5. Apakah semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
6. Apakah pelajaran yang dilakukan sudah mencapai tujuan pembelajaran?
Informasi tentang Asesmen Formatif
1. Kompetensi yang dinilai : menyelesaikan soal konversi satuan panjang
2. Pelaksanaan Asesmen: asesmen dilakukan pada saat proses pembelajaran
(menggunakan lembar kerja siswa dan penilaian karakter) dan akhir pembelajaran
(menggunakan tes formatif)
3. Kriteria penilaian :
Jumlah Skor yang diperoleh
Nilai tes formatif = x 100
Skor Maksimal
4. Siswa dinyatakan sudah mencapai tujuan pembelajaran jika siswa mampu
mencapai KKM satuan pendidikan tes formatif yang diberikan
Pertanyaan Refleksi untuk Siswa
1. Apakah pembelajaran ini menyenangkan?
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit saat belajar pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
5. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang
akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
Daftar Pustaka
1. https://www.youtube.com/watch?v=beqcUVsi6Yw

Glosarium

76
1. Eksplorasi = kegiatan untukmemperoleh pengalaman baru dari situasi yang
baru
2. Proyektor = alat untuk membuat proyeksi
3. Satuan baku = standar atau dasar ukuran

77
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Mata Pelajaran Matematika Fase B Kelas 4

Domain : Pengukuran
Konten
Kompetensi : Siswa dapat mengukur panjang benda satuan baku pada
satuan panjang dengan menggunakan sarang burung
satuan panjang dengan tepat.
Nama : … Hari/Tanggal : …
Kelompok
Nama : … Nilai : …
Anggota
Kelompok

Tujuan Lembar Kerja: Mengukur panjang benda satuan baku pada satuan panjang
dengan menggunakan sarang burung satuan panjang
Alat dan Bahan : 1. Satu sarang burung satuan panjang untuk simulasi guru
2. empat sarang burung satuan panjang untuk media siswa
3. alat tulis
Langkah kegiatan :
1. Duduklah sesuai dengan kelompokmu
2. Amati papan satuan yang sudah disiapkan oleh gurumu di meja kelompok
3. Siapkan kelengkapan yang akan digunakan untuk pembelajaran
4. Perhatikan simulasi yang dilakukan oleh gurumu saat menggunakan media
sarang burung satuan panjang.
5. Tanyakan jika ada hal yang tidak kamu fahami
6. Bacalah soal dengan teliti
7. Selesaikan jawabannya dengan menggunakan sarang burung satuan panjang
8. Diskusikan hasil penyelesaian soal dengan anggota kelompokmu
Petunjuk
Gunakan papan satuan panjang untuk menyelesaikan soal berikut!
Soal :

78
1 5 km = … hm

2 10 m = … mm

3 2 hm = … cm

4 20 dam = … dm

5 10 cm = … mm

6 30 km = … dam

7 3m = … cm

8 2 hm = … dm

9 17 dm = … mm

10 2 dm = … mm

79
LEMBAR TES FORMATIF
Mata Pelajaran Matematika Fase B Kelas 4

80
Domain Konten Pengukuran
Kompetensi Siswa dapat mengukur panjang benda menggunakan
media sarang burung satuan panjang dengan tepat.
Hari/Tanggal Nama Nilai

Selesaikan soal berikut dengan menuliskan langkah pengerjaan dan


hasilnya!
1. Rizka berjalan sejauh 2 km, berapa m Rizka berjalan?
Jawaban:

Jadi, Rizka berjalan sejauh … m

2. Nizam bermain sepeda bersama teman-temannya. Dia bersepeda sejauh 5 m.


Berapa km Nizam bersepeda?
Jawaban :

Jadi, Nizam bermain sepeda sejauh … km

3. Pak Sandhi membeli tali dengan panjang 9 cm. Berapa m panjang tali Pak
Sandhi?
Jawaban:

Jadi, panjang tali Pak Sandhi … m

81
LEMBAR PENGAYAAN SISWA CIBI
Mata Pelajaran Matematika Fase B Kelas 4

Domain Konten Pengukuran


Kompetensi Siswa dapat mengukur panjang benda dengan media
sarang burung satuan panjang dengan tepat.
Hari/Tanggal Nama Nilai

Selesaikan soal berikut

1. Saskia membeli pita sepanjang 4 meter. Pita digunakan untuk menghias kado
80 cm dan diberikan kepada adiknya 20 cm. Berapa sisa pita milik Saskia dalam
satuan cm?

2. Suatu menara pendeteksi tsunami terpasang di pinggir laut dengan ketinggian


500 cm. Sedangkan sebuah tiang bendera berdiri tegak di samping menara
dengan ketinggian 300 cm, Berapa selisih ketinggian menara dan tiang bendera
dalam satuan cm?

3. Sebuah taman kota akan dipasang pagar besi yang akan menutupi seluruh
taman. Jumlah besi yang terpasang diperkirakan sebanyak 1.200 batang
dengan ketinggian 75 cm. Berapa panjang besi yang diperlukan untuk menutupi
seluruh taman kota tersebut dalam satuan mm?

82
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN PENGAYAAN SISWA CIBI
Mata Pelajaran Matematika Fase B Kelas 4

Rubrik asesmen tes formatif siswa CIBI:


1. Jawaban :
Panjang pita =4m
Digunakan untuk menghias kado = 80 cm
Diberikan kepada adiknya = 20 cm
Langkah 1
mengubah setiap satuan ke satuan yang dituju (cm)
Panjang pita = 4 m = 400 cm
Digunakan untuk menghias kado 80 cm = 80 cm
Diberikan kepada adiknya = 20 cm = 20 cm
Langkah 2 melakukan perhitungan
400 – (80 + 20) = 400 – 1000
= 300

Jadi siswa pita milik Saskia adalah 300 cm

2. Jawaban :
Tinggi Menara = 500 cm
Tinggi Bendera = 300 cm
Selisih = 500 - 300
= 200

Jadi selisih tinggi Menara dengan tinggi tiang bendera adalah 200 cm

3. Jawaban:
Besi yang terpasang = 1.200 batang
Tinggi setiap besi = 75 cm
Panjang besi yang diperlukan dalam satuan m
1.200 × 75 = 90.000 cm
Karena satuan yang diminta m, maka satuan diubah menjadi mm
90.000 cm = 900.000 mm
Jadi Panjang besi yang diperlukan untuk membuat pagar = 900.000 mm

83
INSTRUMEN ASESMEN
Mata Pelajaran Matematika Fase B Kelas 4

1. Performa
Observasi unjuk kerja selama proses pembelajaran melalui Lembar Kegiatan Siswa
(LKS).
Rubrik asesmen performa:

Aspek yang dinilai Skor 2 Skor 1 Skor 0


Penggunaan media Pengguanaan Pengguanaan media Pengguanaan
dan hasil konversi media benar benar dan hasil salah mediasalah dan
dan hasil benar atau sebaliknya hasil salah
Kunci Jawaban

1 5 km = 50 hm
2 10 m = 10.000 mm
3 2 hm = 20.000 cm
4 20 dam = 2.000 dm
5 10 cm = 100 mm
6 30 km = 3.000 dam
7 3m = 300 cm
8 2 hm = 2.000 dm
9 17 dm = 1.700 mm
10 2 dm = 200 mm

2. Tertulis (Tes Formatif)


Tes tertulis di akhir pembelajaran melalui lembar tes formatif. Pedoman penskoran
tes tertulis:
Rubrik
Aspek yang dinilai Skor 2 Skor 1 Skor 0
Penempatan bilangan Penempatan Penempatan Penempatan
dan hasil konversi bilangan benar bilangan benar bilangan
dan hasil dan hasil dan hasil

84
konversi benar konversi salah konversi
atau sebaliknya salah
Kunci Jawaban
1.

Jadi, Rizka berjalan sejauh 2.000 m

2.

Jadi, Nizam bermain sepeda sejauh 0,005 m

3.

Jadi panjang tali Pak Sandhi 0,06 m

3. Karakter
Pengamatan terhadap karakter Profil Pelajar Pancasila proses pembelajaran.
Rubrik penilaian karakter:
Karakter Sangat Baik (SB) Sangat Baik (SB) Perlu Bimbingan
(PB)
Bergotong- Siswa terlibat Siswa terlibat aktif Siswa tidak aktif
royong sangat aktif dalam dalam kelompok dalam menentuan
kelompok ketika ketika menentuan satuan panjang
menentuan satuan satuan panjang
panjang

85
Bernalar Siswa dapat Siswa dapat Siswa hanya dapat
kritis mengerjakan tugas mengerjakan tugas mengerjakan tugas
kelompok dengan kelompok dengan 1 – 4 soal sesuai
tepat 8-10 soal tepat 5-7 soal petunjuk
sesuai petunjuk sesuai petunjuk
Mandiri Siswa sangat Siswa secara Siswa tidak mandiri
mandiri melakukan mandiri melakukan dalam melakukan
kegiatan dalam kegiatan dalam kegiatan dalam
kelompok kelompok kelompok

Aspek yang dinilai


Gotong Bernalar Kemandiria
No Nama Siswa royong kritis n Deskripsi
SB B PB S B PB SB B PB
B

4) Contoh Format Penilaian Pembelajaran

Penilaian Pengetahuan

Matematika

Bentuk Tes Pilihan Ganda

86
No Soal Kunci Jawaban Skor

1 Rani membeli pita sepanjang 2 meter. Pita


digunakan untuk menghias kado 60 cm dan
diberikan kepada Sinta 40 cm. Sisa pita milik
Rani dalam satuan cm adalah ….
b 20
a. 1 cm
b. 100 cm
c. 1.000 cm
d. 10.000 cm
2 Suatu menara pendeteksi tsunami terpasang
di pinggir laut dengan ketinggian 700 cm.
Sedangkan sebuah tiang bendera berdiri
tegak di samping menara dengan ketinggian
300 cm. Selisih ketinggian menara dan tiang
a 20
bendera dalam satuan cm adalah ….
a. 400 cm
b. 300 cm
c. 200 cm
d. 100 cm
3 Pak Budi membeli tali dengan panjang 800
cm. Panjang tali Pak Budi dalam satuan m
adalah ….
a. 800 m c 20
b. 80 m
c. 0,8 m
d. 8 m
4 Tegar bermain sepeda bersama teman-
temannya di taman. Dia bersepeda sejauh
30 m. Tegar bersepeda sejauh … km.
a. 30 km d 20
b. 3 km
c. 0,03 km
d. 0, 003 km
5 Nisa berlari sejauh 1,5 km. Dia berlari
sejauh … m.
a. 1500 m
a 20
b. 150 m
c. 15 m
d. 0,15 m
Skor maksimal : 100
Skor yang diperole h siswa
Nilai Akhir = x 100
skor maksimal

87
Penilaian Keterampilan

Aspek
2 1 0
keterampilan
Penggunaan media Pengguanaan Pengguanaan Pengguanaan
dan hasil konversi media benar dan media benar media salah dan
hasil benar dan hasil hasil salah
salah atau
sebaliknya

Refleksi proses pembelajaran

5) Contoh Format Analisis Hasil Penilaian

ANALISIS HASIL PENILAIAN

Kelas : Mata pelajaran :

Semester : Materi :

Hari, Tanggal : Jenis Tes :

Nama Nomer Soal Skor Umpan


No Ketuntasan
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Balik

Jumlah

Bentuk Pembelajaran Remidial


Nama Hasil Indikator yang Belum
No Tutor
Siswa Tes Dikuasai Individu Kelompok Tugas
Sebaya

6) Contoh Rancangan Pembelajaran Berbasis Projek

88
Tema : Kewirausahaan / Market Day
Judul Proyek : “Membangun Jiwa Enterpreneur Sejak Dini”
Peserta : Kelas 1 sampai 6
Deskripsi kegiatan :
Proyek “Membangun Jiwa Enterpreneur Sejak Dini” merupakan
proyek utama yang akan mengasah bakat dan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan yang dikenal dengan sebutan Market Day.
Proyek ini melatih anak dari dasar tentang bagaimana caranya
berinteraksi, mengelola penjualan dan melayani konsumen. Selain itu,
proyek ini menjadikan sebagai sarana bagi peserta didik dan warga
sekolah untuk menjalankan bagaimana prosedur tentang kerja sama,
membangkitkan jiwa enterpreueneur dan kemandirian. Diawali
dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk
hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi
sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan.
Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru
kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam
satu event di akhir proyek pada akhir semester.
Proyek ini mengakomodir 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila dan
merupakan integrasi beberapa mata pelajaran, yaitu Ilmu
Pengetahuan Sosial, Seni, Matematika dan Bahasa Indonesia.
Kela Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
No Bulan
s1 2 3 4 5 6
1 Oktober Menginformasikan dan Menerima informasi dan
2023 membagikan selebaran selebaran ”Market Day”
(Minggu ke ”Market Day” kepada dari kelas rendah.
1-2) seluruh warga sekolah
terutama untuk kelas
tinggi.
2 Oktober Membuat list dan -
2023 menyiapkan hal-hal
(Minggu ke yang diperlukan serta

89
3-4) merancang desain
proyek yang akan
dibuat sesuai dengan
kemampuan masing-
masing jenjang.
3 November Menyiapkan Menginformasikan dan
2023 perlengkapan untuk membagikan selebaran
(Minggu ke proyek yang akan ”Market Day” kepada
1-2) dibuat. seluruh warga sekolah
Menerima informasi terutama untuk kelas
dan selebaran ”Market tinggi.
Day” dari kelas tinggi.
4 November Membuat list dan
2023 menyiapkan hal-hal
(Minggu ke yang diperlukan serta
3) merancang desain
-
proyek yang akan
dibuat sesuai dengan
kemampuan masing-
masing jenjang.
5 November Market Day khusus
2023 kelas rendah (1,2,3)
(Minggu ke dan review di akhir
-
4) acara dengan
melakukan evaluasi
dan refleksi.
6 Desember Menyiapkan
2023 perlengkapan untuk
-
(Minggu ke proyek yang akan
1) dibuat.
7 Desember - Market Day khusus
2023 kelas tinggi (4,5,6)
(Minggu ke penyusunan program

90
2) dan menyiapkan.
kegiatan. dan review di
akhir acara dengan
melakukan evaluasi dan
refleksi

91

Anda mungkin juga menyukai