PHILOSOFIA
PHILEIN
MENCINTAI
SOFIA
KEBIJAKSANAAN
KEBAJIKAN
MAKNA FILSAFAT
Menurut Harold Titus:
1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan
alam semesta.
2. Filsafat adalah suatu metode berpikir lebih
efektif dan penelitian penalaran.
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalahmasalah.
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem
berpikir.
ILMU KRITIS
ILMU YANG KRITIS
OLAH PIKIR
SENI BERTANYA
HANYA MANUSIA YANG BISA BERFILSAFAT
(HOMO SAPIENS)
MENGKRITISINYA
TIDAK MENERIMA BEGITU SAJA
SUATU AKTIVITAS
MENJADI LEBIH LUAS DAN DALAM
PANDANGANNYA
MENJADI LEBIH BIJAKSANA
MENJADI MANUSIA YANG AUTONOM
Renungan
Renungan
Apa realitas atau suatu kenyataan itu?
Siapa Tuhan?
Bagaimana hubungan dengan manusia?
Apakah takdir atau nasib?
Apa Neraka dan Surga?
Siapa Manusia?
Dari mana asal usulnya?
Untuk apa hidup di dunia?
ilmu-ilmu alam
2.filsafat moral berkembang menjadi
ilmu-ilmu sosial.
Lanjutan..
Estetika; adalah kajian untuk menentukan
Logika
Pengertiannya adalah sebagai berikut:
1.Pengetahuan tentang kaidah berpikir.
2.Dalam berpikir yang masuk akal.
Logis yaitu: Sesuai dengan logika, Benar menurut penalaran,
Sesuatu yang masuk akal
Perkataan logika berasal dari logike yang berhubungan
dengan kata benda logos, berarti pikiran atau perkataan sebagai
pernyataan sebagai pikiran
Logika Deduktif: Adalah alur berpikir yang menarik kesimpulan
menuju kepada yang khusus
Logika Induktif: Adalah Alur berpikir yang menarik kesimpulan
mulai dari pengalaman empiris menuju kepada yang umum.
Estetika
Pengertian Estetika yaitu Bidang studi filsafat manusia
Hakekat Estetika/Seni:
1. Schoupenhaur berpendapat bahwa seni sebagai
penembusan terhadap realitas selain pengalaman.
2. Tolstoy berpendapat bahwa seni sebagai alat untuk
kesenangan.
3. John Dewe Berpendapat bahwa seni sebagai ekspresi
yang sebenarnya tentang pengalaman.
E t ika
Etosh: adat/moral/kebiasaan.
Penjelasan sebagai berikut:
a. Nilai merupakan teori tentang nilai, pembahasan
secara teoritis tentang nilai yang memuat dasardasar berbuat asusila.
b. Moral merupakan teori tentang penunjukan
pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Etika merupakan perilaku manusia yang
membicarakan perbuatan manusia, cara
memandangnya dari sudut baik dan buruk, salah
dan benar.
Metafisika
BELAJAR FILSAFAT
MENJADI BIJAKSANA????
THE GROUPTHINK
KAPAN MUNCULNYA
FILSAFAT ?
KEHERANAN
RASA INGIN TAHU
(EPISTEMOLOGI)
APA YANG BISA AKU HARAPKAN ?
(ONTOLOGI)
APA YANG BISA AKU LAKUKAN ?
(AKSIOLOGI)
MENJAWAB PERSOALAN
SISTEMATIS
LOGIS
RASIONAL
KOMPREHENSIF
SPEKULATIF
SISTEMATIS
LOGIS
RASIONAL
KOMPREHENSIF
OBYEKTIF
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
Lanjutan
Kedua,
Cabang-Cabang Filsafat
a. Logika: Studi tentang metode dan prinsip-prinsip
b.
c.
d.
e.
Lapangan Filsafat
Metafisika
Aksiologi
Epistimologi
Logika
Estetika
Etika
secara
etimologis
berarti
cinta
kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya. Kata filsafat pertama kali
digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM) dan
kemudian diikuti oleh kaum sophist dan juga
Socrates (470-399 SM). Ada juga yang berpendapat
bahwa filsafat mengandung arti kegandrungan
mencari hikmah kebenaran dan kebijaksanaan
dalam hidup dan kehidupan. Dengan begitu, filsafat
berarti mencintai kebijaksanaan dan mendambakan
pengetahuan.
FILSAFAT ILMU
Yang dimaksud dengan filsafat
Lanjutan..
2. Filsafat ilmu adalah suatu upaya untuk mencari
kejelasan mengenai dasar-dasar konsep dan upaya
membuka tabir dasar-dasar empiris (ke-empirisan)
dan dasar-dasar rasional (ke-rasionalan). Aspek filsafat
sangat erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis
dan etimologis. Sehingga peran yang dilakukan adalah
ganda. Pada sisi pertama filsafat ilmu mencakup
analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti
waktu, ruang, jumlah/kuantitas, mutu/kualitas dan
hukum. Sisi lain filsafat ilmu menelaah keyakinan
menganai penalaran proses-proses alami.
Lanjutan..
3. Filsafat ilmu adalah salah satu cabang dari
filsafat yang berkaitan dengan masalah-masalah
ilmu
pengetahuan.
Filsafat
ilmu
pun
sesungguhnya dapat dibagi lagi menjadi sejumlah
filsafat ilmu yang lebih khusus, seperti filsafat
matematika, filsafat ilmu-ilmu fisika, filsafat
biologi, filsafat linguistik, filsafat psikologi, filsafat
ilmu-ilmu
sosial,
filsafat
ilmu-ilmu
kesehatan/medis dan filsafat ilmu-ilmu lainnya.
Lanjutan..
4. Filsafat ilmu adalah merupakan studi gabungan
yang terdiri dari beberapa kajian, yang diajukan
untuk menetapkan batas yang tegas mengenai
ilmu tertentu. Juga berperan untuk menganalisis
hubungan atau antar hubungan yang ada pada
kajian satu terhadap kajian yang lain.
BEBERAPA TERMINOLOGI
FILSAFAT ILMU:
Robert Ackermann: Sebuah tinjauan kritis tentang
Lanjutan..
Cornelius Benyamin: Cabang pengetahuan filsafati
DEDUCTO HYPOTHETICOVERIFIKATIF
Aksiologi
Aksios: Nilai
Logos : Teori / Ilmu
Tipe Nilai:
a.
b.
Kriteria Nilai:
a.
b.
Status Nilai:
Adalah bagaimana hubungan nilai-nilai tersebut denga realitas secara lengkap
dan objektif.
Karakteristik Nilai:
1.
Nilai Objektif dan Subjektif
Objektif: Jika ia tidak tergantung pada subjektif yang menilai.
Subjektif: Jika ia tergantung pada eksistensi dan makna dari melakukan
penilaian
2. Nilai Absolute dan Berubah
Absolute: Jika nilai tersebut sudah berlalu sejak dulu, sekarang, yang kan
datang dan berlaku sepanjang masa yang bersifat abadi dan tidak
memiliki/membedakan latar belakang ras/status sosial.
Beruabah: jika nilai tersebut bisa berubah karena adanya harapan dan
keinginan manusia, bersifat konsional yang disebabkan adanya
penemuan-penemuan atau penelitian secara ilmiah
Tingkatan Nilai:
1.
2.
3.
Aksilogi
1.
2.
3.
4.
Perumusan masalah
Kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Perumusan hipotesis
Penarikan kesimpulan
yaitu penilaian apakah hipotesis
diterima/ditolak
Epistimologi
Episteme : Pengetahuan
Logos
: Ilmu/Teori
Artinya epitimologi merupakan cabang filsafat yang
membahas tentang asal-usul, struktur, hakekat
pengetahuan, unsur-unsur dari susunan berbagai
jenis pengetahuan, metode-metode dan batasanbatasannya.
Ex. Mungkinkah pengetahuan dapat diperoleh?
Dapatkah kita memiliki pengetahuan yang benar?
Bagaimana susunan pengetahuan?
Jenis-Jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan Wahyu
b. Pengetahuan Intuitif
c. Pengetahuan Empiris
d. Pengetahuan Otoritas
Teori-Teori Pengetahuan
a. Teori Korespondensi
b. Teori Koherensi
c. Teori Pragmatisme
Teori Pendukung:
1.Bahwa sesuatu itu benar apabila
memuaskan keinginan/tujuan manusia.
2.Bahwa sesuatu itu benar apabila dapat
dikaji kebenarannya secara eksperiman.
3.Bahwa sesuatu itu benar apabila membantu
dalam perjuangan hidup eksistensi manusia.
SISTEMATIS
LOGIS
RASIONAL
KOMPREHENSIF
SPEKULATIF
SISTEMATIS
LOGIS
RASIONAL
KOMPREHENSIF
OBYEKTIF
SUMBER PENGETAHUAN
RASIO
EMPIRIS
RASIONALISME
EMPIRISME
INDRAWI
APOSTERIORI
FILSUF EMPIRICIST: JOHN LOCKE, GEORGE
BERKELEY, FRANCIS BACON
KONSTRUKTIVISME
PSEUDO SCIENCE)
PENGETAHUAN ILMIAH (SCIENCE)
Thomas S. Kuhn,
Paul Feyerabend,
N.R. Hanson,
Robert Palter,
Stephen Toulmin,
Imre Lakatos.
MANFAAT MEMPELAJARI
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN:
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
Lanjutan..
Mengembangkan ilmu pengetahuan,
Lanjutan..
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
Lanjutan..
Lanjutan..
Lanjutan..
Lanjutan..
Lanjutan..
Lanjutan
Kedua, pengaruh ilmu terhadap atau dalam
Lanjutan
Kecenderungan kedua ialah hasrat untuk
Lanjutan.
Archie J. Bahm seakan mengkhawatirkan bahwa
Lanjutan.
Jacob Bronowski yang berpendapat bahwa tujuan
Lanjutan.
Francis Bacon berpendapat bahwa ilmu
TERIMA KASIH