Anda di halaman 1dari 10

UJI EKSTRAK TANAMAN WANGI (POLYGALA

PANICULATA) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN


HANDSANITIZER RAMAH ANAK SEBAGAI USAHAN
MENURUNKAN ANGKA STUNTING

Dosen Pengampu:
Zarinayati, SKM., M. Kes

Disusun Oleh :
1. Aisyah Ananda (10022008)
2. Desi Agustin (10022011)
3. Diky Revandanu (10022012)
4. Dina Puspita (10022013)
5. Dinda Surya Ananda (10022014)
6. Dwi Dendi Elvindo (10022016)
7. Nurul Aini (10022027)

PRODI DII KESEHATAN LINGKUNGAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023/2024

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
A. Konsep Dasar Handsanitazer..........................................................................4
1. Kegunaan Handsanitaizer..........................................................................7
2. Penyebab Handsanitazer Efesien...............................................................7
B. Akar Wangi (Polygala Paniculata)...............................................................11
1. Pengertian Akar Wangi ...........................................................................11
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Akar Wangi.................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akar wangi (Polygala paniculata) adalah terna tahunan (annual herb)
dan termasuk ke dalam keluarga Polygalaceae. Tumbuhan ini yang
mempunyai daun oval hijau dengan bercak perak pada daunnya.[1]
Tumbuhan ini berasal dari Amerika, namun juga dapat ditemukan di
Indonesia, salah satunya di Gunung Prau.
Potensi biologi tumbuhan Balsem adalah mudah tumbuh dengan
skilus hidup pendek yaitu 4-5 bulan. Penelitian yang telah dilakukan
terhadap herba tumbuhan balsem adalah sitotoksik atau antikanker,
antibakteri, dan antimikotik.
Bakteri uji yang digunakan adalah Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Metode pengujian menggunakan metode paper disc.
Ekstrak yang diuji adalah ekstrak pekat etanol,Prinsip dasar penentuan seri
konsentrasi uji antibakteri adalah mencari konsentrasi yang mulai
memberikan daya bunuh atau
daya hambat terhadap bakteri uji hingga pada batas mulai menurunnya
daya bunuh atau daya hambat tersebut. Konsentrasi uji yang demikian itu
akan menemukan konsentrasi paling kuat membunuh atau menghambat
bakteri. Konsentrasi ekstrak etanol pekat yang ditemukan untuk pengujian
kedua bakteri tersebut adalah 0,8 %; 1%; dan 1,2 %.
Vetiver, yang di Indonesia dikenal sebagai akar wangi (V. zizanioides
Stapf) atau usar (V. nigritana), adalah sejenis rumput-rumputan berukuran
besar yang memiliki banyak keistimewaan (Wijayakusuma, 2007). Akarnya
bercabang-cabang, memiliki rimpang, dengan sistem akar serabut yang
dalam, serta beraroma harum. Dari situlah asal-mula nama akar wangi
muncul.
Rumpunnya bisa tumbuh hingga ketinggian 1-3 m, dengan diameter 2-
8 mm.Tanaman akar wangi tersebar di berbagai negara tropis, mulai dari
India,Bangladesh, Asia Tenggara, Brazil dan Haiti. Tapi ia juga ditemukan
di beberapa negara subtropis, terutama China. Di Indonesia, tanaman ini

iv
banyak dibudidayakan di Kabupaten Garut, Wonosobo, dan Gunung kidul.
Ketiga daerah ini dikenal sebagai sentra produksi minyak akar wangi,
sekaligus sentra kerajinan berbahan akar wangi (Anonim, 1989).
Sejauh ini, pemanfaatan akar wangi di Indonesia selain untuk
menghasilkan minyak atsiri adalah untuk mengendalikan nyamuk
Anopheles sundaicus (Akhmadi, 2004), serta digunakan sebagai tanaman
tumpang sari untuk mengusir hama pada lahan pertanian (Akhmadi, 2004)
karena mempunyai aktifitasinsektisida botani. Tetapi di mancanegara akar
wangi banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti ekologis,
fitoremediasi (memperbaiki lingkungan dengan menggunakan tanaman)
(Wijayakusuma, 2007), sebagai anti bakteri melawan Staphylococcus aureus
(Putiyanan et al., 2005), Escherichia coli (Luqman et al., 2005), (Putiyanan
et al., 2005), Pseudomonas aeruginosa (Putiyanan et al., 2005),
Mycobacterium smegmatis (Luqman et al., 2005),sebagai antifungi
melawan Trichophyton mentagrophytes (Putiyanan et al., 2005),dan
mempunyai aktifitas antioksidan (Luqman et al., 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Apakakah akar wangi (Polygala Paniculata) dapat digunakan untuk
bahan dasar Handsanitizer?
2. Bagaimana pengaruh akar tanaman wangi (Polygala Paniculata)
sebagai anti bakteri?

C. Tujuan Riset
1. Untuk membuktikan apakah akar wangi (Polygala Paniculata) dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk handsanitizer
2. Untuk menghasilkan handsanitizer ramah anak.

v
D. Manfaat Riset
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
kepada masyarakat terhadap pemanfaatan akar wangi (Polygala Paniculata)
sebagai bahan dasar handsanitizer dan anti bakteri
Dapat menjadikan akar wangi (Polygala Paniculata) sebagai terbitan
baru untuk kandungan dalam handsanitizer dan melestarian tanaman menjadi
lebih bermanfaat.
Dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pencegahan
stunting dengan menjaga kebersihan telapak tangan pada anak-anak dan
kemampuan berpikir serta sebagai sumber rujukan mengenai pemanfaatn
akar wangi (Polygala Paniculata)

vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Handsanitazer


Handsanitizer adalah untuk membersihkan tangan dari kuman, bakteri, dan
virus tanpa perlu air atau sabun. Handsanitizer mengandung bahan aktif seperti
alkohol yang efektif membunuh mikroorganisme dan menjaga kebersihan tangan
ketika mencuci tangan tidak memungkinkan. cairan pembersih tangan yang
berbahan dasar alkohol berbentuk gel tanpa dibilas dengan air, yang mengandung
alkohol 60 %. Gel merupakan sediaan setengah padat, bersifat tiksotropi yaitu
menjadi cairan ketika digoyang dan kembali memadat jika dibiarkan tenang (Shu,
2013). merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam
menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan Isdiartuti, 2006).

1. Kegunaan Handsanitaizer

Handsanitaizer digunakan untuk membersihkan tangan tanpa


menggunakan air penggunaan handsanitaizer lebih efisien karena tidak
perlu menggunakan sabun dan air penggunaan handsanitaizer murah dan
bisa di bawa kemana pun penggunaanya hanya perlu di oleskan di
telapak tangan dan di balurkan agar tangan bersih dan steril .

2. Penyebab Handsanitaizer Efisien


Penggunaan handsanitaizer lebih efisien dari pada yang lain karena lebih
sederhana untuk penggunaannya dan teruji lebih bersih dari pada
penggunaan air mengalir karena penggunaan handsanitaizer terdapat
kandungan alcohol yang sangat efektif untuk menghilangkan kuman dan
bakteri.

B. Akar Wangi (Polygala Paniculata)


Akar wangi (Polygala paniculata) adalah terna tahunan (annual herb) dan
termasuk ke dalam keluarga Polygalaceae. Tumbuhan ini yang mempunyai daun
oval hijau dengan bercak perak pada daunnya.[1] Tumbuhan ini berasal dari
Amerika, namun juga dapat ditemukan di Indonesia, salah satunya di Gunung

vii
Prau.
Polygala Paniculata. merupakan salah satu marga terbesar yang tergolong
dalam suku Polygalaceae. Marga ini terdiri dari 500 jenis dan dapat ditemukan di
daerah di daerah tropik, sub tropik, temperate dan di pegunungan di seluruh dunia
kecuali Selandia Baru. Sebagian besar dari jenis tersebut tumbuh di daerah
Amerika Tropis Tengah dan Selatan. (Valkenburg,2002)
Polygala paniculata merupakan tumbuhan asli Amerika tropis, dari kawasan
Meksiko hingga Brazil. Baru pada abad ke-17 diintroduksi ke Afrika tropis, Indo-
Australia dan Kepulauan Pasifik termasuk Asia Tenggara. Banyak diantara jenis-
jenis Polygala yang akarnya diketahui mengandung saponin, akan tetapi baru ada
beberapa pengujian yang terbatas yang pernah dilakukan tentang senyawa biologi
aktifnya ini. Khasiat dari tumbuhan ini sebagai obat sebagian besar di dapatkan
dari akarnya. Akar Polygala wangi, manis, hangat dan menenangkan.
(Valkenburg,2002)

1. Pengertian Akar Wangi


Akar wangi (Polygala paniculata) adalah terna tahunan (annual herb)
dan termasuk ke dalam keluarga Polygalaceae. Tumbuhan ini yang
mempunyai daun oval hijau dengan bercak perak pada daunnya. Akar
wangi, atau yang dikenal juga sebagai vetiver, adalah tanaman herbal yang
berasal dari rumput-rumputan (Poaceae) yang tumbuh di daerah tropis. Akar
wangi memiliki sistem perakaran yang dalam dan kuat, serta menghasilkan
minyak atsiri yang memiliki aroma yang khas dan tahan lama.

2. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Akar Wangi


a. Komposisi Kimia: Kandungan senyawa kimia dalam minyak
atsiri akar wangi, seperti sesquiterpen, aldehid, dan keton,
mempengaruhi aroma dan sifat-sifat lainnya.
b. Asal Geografis: Akar wangi yang berasal dari berbagai negara
memiliki karakteristik aroma yang berbeda-beda tergantung
pada kondisi iklim, tanah, dan budidaya.

viii
c. Metode Ekstraksi: Proses ekstraksi minyak atsiri akar wangi,
seperti distilasi uap, mempengaruhi kualitas dan karakteristik
aroma.
d. Aplikasi Penggunaan: Akar wangi banyak digunakan dalam
industri parfum, kosmetik, aromaterapi, dan produk-produk
lainnya.
e.

ix
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

Anda mungkin juga menyukai