MAKALAH
FITOTERAPI
OLEH :
Pegagan dikenal dengan nama latin Centella asiatica atau Hydrocotyle asiatica.
Nama ini diturunkan dari bahasa latin Hydro yang berarti air karena tanaman ini sangat
suka lingkungan yang lembab dan Cotyle yang berarti mangkuk karena
diklasifikasikan ke dalam famili Umbelliferae (Apiaceae), genus Centella dengan
daunnya yang sedikit berbentuk cekung. Pegagan nama spesies Centella asiatica L.
(Urb.) (Winarto dan Surbakti, 2003).
Tanaman ini berasal dari Asia Tropik. Pegagan dikenal secara internasional dengan
nama Asiatic Pennywort, Indian Pennywort atau Gotu Cola (Heyne, 1987).
B. Rumusan Masalah
TINJUAN PUSTAKA
A. Sistematika Tumbuhan
Divisi : Magnoliphita
Kelas : Magnoliopsida
Genus : Centella
Nama Daerah
Nama Asing : Ji xue cao (C), gotu kola (Hindi), indian pennywort 9I), indische
waternavel, paardevoet (B) (Dalimartha, 2000)
2. Uraian Tumbuhan
Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau ditanam sebagai penutup
tanah diperkebunan dan di pekarangan sebagai tanaman sayur. Pegagan berasal dari Asia
tropik, menyukai tanah yang agak lembab, cukup sinar matahari, atau agak terlindungi,
dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2.500 mdpl
(Dalimartha, 2000)
C. Penggunaan Empiris
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yusran and Saleh, (2016)
bahwa daun pegagan pegagan (Centella asiatica [L.] Urban) mampu mengambat
pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis dan penghambatan optimum
ekstrak metanol daun pegagan terjadi pada ekstrak metanol daun pegagan terjadi pada
konsentra konsentrasi 80% dan 100%. Bahwa si 80% dan 100%. Bahwa semakin
tinggi konsentrasi ekstrak metanol daun pegagan merah maka semakin berkurang
jumlah koloni bakteri mycobacterium tuberculosis.Hal ini terjadi karena semakin tinggi
konsentrasi ekstrak metanol daun pegagan hijau maka semakin banyak pula senyawa
golongan triterpenoid yang terkandung dalam ekstrak sehingga mampu menghambat
pertumbuhan bakteri mycobacterium mycobacterium tuberculosis. tuberculosis. Proses
mekanisme mekanisme penghambatan penghambatan ekstrakmetanol daun pegagan
terhadap bakteri mycobacterium tuberculosissama dengan kinerja obat rifampisin yaitu
menghambat pada saat proses sintesis protein. protein. Proses sintesis sintesis protein
protein pada bakteri bakteri terdiri terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap
translasi. Tahap transkripsi adalah tahap penguraian molekul DNA ke bentuk RNA
dengan bantuan enzim RNA polimerase yang melekat pada ujung terminalnya. Proses
penghambatan bakteri terjadi pada tahap ini, dimana enzim RNA polimerase lebih
cenderung melekat pada senyawa asam asiatikosida sehingga kehilangan fungsinya
terhadap pembentukan pembentukan RNA dan proses sisntesis sisntesis protein protein
terhambat terhambat sehingga sehingga pertumbuhan bakteri tidak bertambah atau bah
pertumbuhan bakteri tidak bertambah atau bahkan berkurang.
3. Antifungi
Penelitian yang dilakukan oleh Ismaini, (2011) menunjukkan bahwa ekstrak
pegagan pegagan (Centella asiatica [L.] Urban) dapat menghambat pertumbuhan jamur.
jamur. Aktivitas Aktivitas antifungi antifungi tertinggi tertinggi dihasilkan dihasilkan
pada konsentrasi konsentrasi 10% dengan diameter koloni jamur 30,87 mm. Tingginya
aktivitas antifungi ekstrak C. asiatica pada konsentrasi 10% dapat disebabkan oleh
kandungan senyawa metabolit sekunder triterpenoid yang terdapat dalam ekstrak tersebut
bersifat toksik, sehingga senyawa aktif terserap oleh jamur patogen yang dapat
menimbulkan kerusakan pada organel-organel sel, dan pada akhirnya akan terjadi
penghambatan pertumbuhan jamur patogen. C. asiatica mengandung senyawa
triterpenoid pentasiklik yang dapat menghambat kerja enzim di dalam membran sel.
Herba pegagan adalah seluruh bagian diatas tanah Centellae Asiatica [L.] Urban.,
suku Apiaceae mengandung asiatikosida tidak kurang dari 0,07% (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2008)
a. Indentitas Simplisia
b. Mikroskopik
Gambar E.b Pengamatan Mikroskopik Penampang Melintang Daun Pegagan
Keterangan :
1. Epidermis atas
3. Mesofil daun
4. Berkas pengangkut
Fragmen pengenal adalah epidermis atas, urat daun dengan kristal kalsium oksalat
bentuk roset, mesofil daun, berkas pengangkut dan epidermis bawah dengan stomata
stomata tipe anomositis anomositis (Departemen (Departemen Kesehatan Kesehatan
Republik Republik Indonesia, 2008)
Larutan uji : 1% dalam etanol 70% p, gunakan larutan uji KLT seperti
yang tertera apada Kromatografi <6>
Deteksi : Liebermann-Burchard LP
Susut Pengeringan Tidak boleh lebih dari 11% Abu total Tidak lebih dari Tidak lebih
dari 18,05% Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 4,9%
Sari larut air Tidak kurang dari 28,3%
Sari larut etanol Tidak kurang dari 2,1% (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2008)
Ekstrak kental herba pegagan adalah ekstrak yang dibuat dari herba Centella
asiatica (L.) Urb., suku Apiaceae, mengandung asiatikosida tidak kurang dari 0,90%
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).
a.Identitas Ekstrak
Pemerian Ekstrak kental; warna coklat tua; berbau tidak khas; rasa agak
pahit,Senyawa identitas Asiatikosida
Kadar asiatikoda Tidak kurang dari 0,90% Lakukan penetapan kadar sesuai
dengan cara Kromatografi lapis tipisdensitometri seperti yang tertera pada Kromatografi
Larutan uji Larutan uji Timbang Timbang saksama lebih kurang 50mg ekstrak,
larutkan dalam 25 mL etanol 70% P di dalam tabung reaksi. Saring ke dalam labu
tentukur 50-mL, bilas kertas saring dengan etanol 70% P secukupnya sampai tanda.
Larutan pembanding Asiatikosida 0,1% dalam etanol 70% P , buat enceran hingga
diperoleh serapan yang mendekati serapan Lautan uji. Pengukuran Totolkan masing-
masing 1 mikroliter Larutan uji dan enceran Larutan pembanding pada lempeng silika
gel 60 F254, kembangkan dengan fase gerak kloroform P-metanol P-air (65:25:4)
semprot dengan pereaksi Liebermann-Bourchard LP , dipanaskan dalam oven pada
suhu 105̊ selama 10 menit dan segera ukur dengan Kromatografi lapis tipis-
densitometri pada panjang panjang gelombang gelombang 506 nm (Departemen
(Departemen Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. (2000) Atlas Tumbuhan Obat In Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid
2 donesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Yusran., Ilyas, A. and H.A, S. (2016) ‘Bioaktivitas Ekstrak Metanol DAUN Pegagan
(Centella Asiatica L .) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium
Tuberculosis’, Al-Kimia, 4(1), pp. 54 – 61.