Anda di halaman 1dari 7

Tugas Teknologi Herbal

Efek Farmakologi Tanaman Mint (Mentha Arvensis L.)


Nama : Yeshinta Risky P.P.
NPM : 1506775512
Magister Teknik Kimia UI
Tanaman mint memiliki nama latin Mentha
Arvensis. Mentha termasuk suku Lamiaceae,
yang marganya terdiri atas 25 jenis. Klasifikasi
Mentha arvensis adalah sebagai berikut
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi

Gambar 1. Tanaman Mentha

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Mentha
Spesies
: Mentha Arvensis L.

Gambar 1. Tanaman Mint


Nama umum dari tanaman mint :
Indonesia : daun mint atau daun poko (dengan berbagai nama daerah seperti
bijanggut,
janggot, janggat, coramint)
Cina
: bo he
Tanaman mentha bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi berasal dari daerah
subtropik, sekitar Mediteriania (Laut Tengah). Menurut sejarah, penyebaran M. Arvensis
ke daerah sekitar Asia diduga berasal dari Eropa, yang pada mulanya tanaman ini
disebarluaskan oleh orang spanyol di daerah semenanjung Malaya dan Singapura. Di
Indonesia terdapat 6 jenis mentha yaitu M. piperita, M. arvensis, M. spicata, M. crispa,
M. canadensis dan M. Viridis. M. arvensis juga memiliki potensi untuk dikembangkan
dan dibudidayakan dengan baik di Indonesia dibandingkan jenis Mentha yang lain,
karena tidak memerlukan panjang hari tertentu untuk berbunga.
Anatomi & Morfologi Tanaman Mentha
Tanaman mentha merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari kelurga tanaman
Lamiacea. Tanaman mentha ini termasuk jenis tanaman semak perdu merayap yang
berukuran kecil dengan ukuran tinggi yang dapat mencapai 10-15 cm. Akar tanaman
mentha tunggang berwarna putih. Batang tanaman mentha ini lunak, teksturnya berbulu
dan berwana keunguan. Batang tanaman mentha yang masih muda berbentuk segi empat
dan ketika tua akan membulat. Tanaman mentha memiliki daun tunggal, letak daun

berseling, tepi daun bergigi, dengan ujung daun yang meruncing, pertulangan daun
menyirip,dan ukuran daunnya 2-6,5 cm. Bunga tanaman mentha majemuk berbentuk
bulir, berwarna ungu, berukuran 3-4 mm dan bakal buah berbulu. Buah tanaman mentha
buah buni dan berwarna coklat tua. Perkembangbiakan tanaman mentha ini dilakukan
secara vegetatife yaitu dengan cara setek pucuk, setek batang atau stolon, selain itu bisa
juga lewat biji. Pesyaratan tumbuh Mentha Arvensis L. adalah sebagai berikut :
1. Tanah
Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik (air tidak
tergenang). Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada latosol dan andosol. Pada tanah
berpasir dengan tekstur lempung, debu berpasir, subur dan kaya bahan organik,
berdrainase baik dengan pH tanah 5,5-7,0. Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi
optimal di dataran rendah (100-400m dpl) sampai medium (400-700m dpl.).
2. Iklim
M. arvensis tumbuh subur dan berproduksi tinggi pada kondisi iklim dengan curah
hujan 2000-4000 mm/tahun, kelembaban 70-80%, intensitas cahaya penuh, pada
temperature 20-30 C.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, batang , daun serta minyak atsiri.
Mentha arvensis L. merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak
atsiri yang disebut dengan cornmint oil, banyak digunakan sebagai bahan campuran
dalam pembuatan permen, pasta gigi, minyak angin, balsem dan berbagai obat - obatan.
Minyak cornmint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau tajam, dan
menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini diperoleh dengan
cara menyuling ternanya (batang dan daun). Pada Tabel 1. dijabarkan komponen
penyusun minyak mint dengan metode distilasi uap :

Tabel 1. Komponen penyusun minyak mint hasil distilasi uap


Dari Tabel 1, disimpulkan bahwa hasil karakterisasi menunjukkan komponen terbesar
adalah karvon.
Beberapa zat aktif pada cornmint diantaranya
Nama Zat Aktif

Struktur

Menthol
(C10H20O )

-pinen
(C10H16 )

Linalool
(C10H18O )

Limonen
(C10H16 )

Efek farmakologis dan manfaat poko, diantaranya berfungsi sebagai :


1. Karminatif & Antispasmodik. Daun mint ampuh menghilangkan rasa mual karena sakit
perut atau perut kembung. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa yang terdapat pada
daun mint bermanfaat sebagai obat untuk meredakan kolik angin di perut dengan
mengeluarkan gas dari saluran pencernaan makanan. Daun mint pula bersifat
antispasmodika, zat yang mengurangi atau melawan ketegangan/kejang otot pada nyeri
perut.
2. Diaforetik. Berfungsi sebagai obat untuk merangsang pengeluaran keringat.
Berkeringat merupakan mekanisme alami dalam mengeluarkan racun dalam tubuh,
sehingga dengan mudahnya proses peluruhan keringat, maka racun di bawah lapisan kulit
luar akan mudah pula keluar melalui pori bersama dengan minyak yang terperangkap.
3. Antimikroba & Antiseptik. Daun mint ini berkhasiat untuk menjaga kesehatan mulut,
sebab daun mint ini dapat berfungsi sebagai antiseptik sehingga mampu membunuh
kuman-kuman penyebab bakteri dalam mulut. selain membunuh bakteri, dengan
mengunyah daun mint akan menyegarkan mulut dan menghilangkan nafas yang tidak
sedap.
4. Astringent. Daun mint bersifat sebagai zat yang menyebabkan jaringan biologis
berkontraksi atau mengkerut. Sifat ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi. Misalnya,

pada kasus penyakit dalam, astringent digunakan untuk mengecilkan selaput lendir
sehingga mengurangi pembengkakan.
5. Sedativa. Mint memberikan estraksi dan efek ketenangan bagi penikmatnya. Untuk
itulah mengapa mint digunakan sebagai aromaterapi di dalam dunia medis. Hasilnya
tubuh menjadi lebih tenang dan rileks.
6. Ekspektoransia. Beberapa obat batuk mengadopsi mint sebagai perasa untuk
meredakan batuk. Khasiatnya sebagai ekspektoran mampu mengencerkan dahak, dan
minyak cormint yang terkandung dapat menstimulasi mukosa saluran pernafasan serta
mengencerkan saluran lendir di tenggorokan.
7. Antiemetik. Aroma yang dihasilkan daun mint bermanfaat sebagai zat yang berkhasiat
menekan rasa mual dan muntah.
8. Antipiretik. Bersifat sebagai zat yang dapat mengurangi suhu tubuh, dari suhu tinggi ke
keadaa normal.
9. Obat sakit kepala, obat ayan, obat masuk angin, gangguan haid, diare, dll.
10. Menjaga kesehatan kulit. Manfaat daun mint memiliki kandungan vitamin E dan D
yang sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Dalam hal ini, di gunakan untuk
membantu memperbarui kulit mati atau kulit yang sudah tidak baik. Selain itu manfaat
dari asam salisilat yang sangat berguna dalam proses penggantian sel kulit yang sudah
rusak. Sehingga kulit yang tumbuh setelahnya menjadi lebih sehat dan nampak segar.
Cara pengolahan daun mint sebagai pengobatan :
1. Daun mint dosis 1-8 gram, standar 4 gram. Cara memasak tambahkan pada akhir
periode memasak dan biarkan selama 10 menit. Kemudian saring air rebusan tersebut.
Teh mint ini bermanfaat karminatif, ekspektorant dan antiemetik.
2. Daun mint disuling untuk diambil minyaknya. Aroma mint bermanfaat sebagai
sedative. Minyak mint yang dioleskan juga dapat digunakan untuk mengobati sakit
kepala dan masuk angin.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/obat-herbal-antara-daun-mint-permen.html
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-211-tanaman-kakao-mentha-kumiskucing.html
https://farmasikita.wordpress.com/about/
http://mengobati.net/manfaat-daun-mint
http://www.plantamor.com/index.php?plant=836
http://tanaman--herbal.blogspot.com/2015/08/manfaat-dan-khasiat-tanaman-menthapoko.html
Hariana, Arief Drs. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Hadipoetyanti, Endang. 2012. Pedoman Teknis Mengenal Tanaman Mentha (Mentha


Arvensis L.) dan Budidayanya. Bogor : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
S. Alfisyah, dkk. 2013. solasi dan Karakterisasi Terhadap Minyak Mint daun Daun
Mentha (Mentha Arvensis) Segar Hasil Distilasi Uap. Malang : FMIPA Universitas
Brawijaya.
Toepak, Erwin Prasetya, dkk. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Terhadap Minyak Mint
daun Daun Mentha (Mentha Arvensis) Segar Hasil Distilasi Uap-Air. Malang :
FMIPA Universitas Brawijaya.
Vivek, S., Sharma, dkk. 2009. Comparative Account On GC-MS Analysis Of Mentha
arvensis L. Cornmint from Three Different Locations of North India. India : Dept.
Of Botany, Punjabi University.
Yustisia, A. 2007. Isolasi dan Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Mint dari Mentha
arvensis var. Javanica. Malang : Program Studi Kimia, Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai