: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Mentha
Spesies
: Mentha Arvensis L.
berseling, tepi daun bergigi, dengan ujung daun yang meruncing, pertulangan daun
menyirip,dan ukuran daunnya 2-6,5 cm. Bunga tanaman mentha majemuk berbentuk
bulir, berwarna ungu, berukuran 3-4 mm dan bakal buah berbulu. Buah tanaman mentha
buah buni dan berwarna coklat tua. Perkembangbiakan tanaman mentha ini dilakukan
secara vegetatife yaitu dengan cara setek pucuk, setek batang atau stolon, selain itu bisa
juga lewat biji. Pesyaratan tumbuh Mentha Arvensis L. adalah sebagai berikut :
1. Tanah
Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik (air tidak
tergenang). Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada latosol dan andosol. Pada tanah
berpasir dengan tekstur lempung, debu berpasir, subur dan kaya bahan organik,
berdrainase baik dengan pH tanah 5,5-7,0. Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi
optimal di dataran rendah (100-400m dpl) sampai medium (400-700m dpl.).
2. Iklim
M. arvensis tumbuh subur dan berproduksi tinggi pada kondisi iklim dengan curah
hujan 2000-4000 mm/tahun, kelembaban 70-80%, intensitas cahaya penuh, pada
temperature 20-30 C.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, batang , daun serta minyak atsiri.
Mentha arvensis L. merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak
atsiri yang disebut dengan cornmint oil, banyak digunakan sebagai bahan campuran
dalam pembuatan permen, pasta gigi, minyak angin, balsem dan berbagai obat - obatan.
Minyak cornmint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau tajam, dan
menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini diperoleh dengan
cara menyuling ternanya (batang dan daun). Pada Tabel 1. dijabarkan komponen
penyusun minyak mint dengan metode distilasi uap :
Struktur
Menthol
(C10H20O )
-pinen
(C10H16 )
Linalool
(C10H18O )
Limonen
(C10H16 )
pada kasus penyakit dalam, astringent digunakan untuk mengecilkan selaput lendir
sehingga mengurangi pembengkakan.
5. Sedativa. Mint memberikan estraksi dan efek ketenangan bagi penikmatnya. Untuk
itulah mengapa mint digunakan sebagai aromaterapi di dalam dunia medis. Hasilnya
tubuh menjadi lebih tenang dan rileks.
6. Ekspektoransia. Beberapa obat batuk mengadopsi mint sebagai perasa untuk
meredakan batuk. Khasiatnya sebagai ekspektoran mampu mengencerkan dahak, dan
minyak cormint yang terkandung dapat menstimulasi mukosa saluran pernafasan serta
mengencerkan saluran lendir di tenggorokan.
7. Antiemetik. Aroma yang dihasilkan daun mint bermanfaat sebagai zat yang berkhasiat
menekan rasa mual dan muntah.
8. Antipiretik. Bersifat sebagai zat yang dapat mengurangi suhu tubuh, dari suhu tinggi ke
keadaa normal.
9. Obat sakit kepala, obat ayan, obat masuk angin, gangguan haid, diare, dll.
10. Menjaga kesehatan kulit. Manfaat daun mint memiliki kandungan vitamin E dan D
yang sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Dalam hal ini, di gunakan untuk
membantu memperbarui kulit mati atau kulit yang sudah tidak baik. Selain itu manfaat
dari asam salisilat yang sangat berguna dalam proses penggantian sel kulit yang sudah
rusak. Sehingga kulit yang tumbuh setelahnya menjadi lebih sehat dan nampak segar.
Cara pengolahan daun mint sebagai pengobatan :
1. Daun mint dosis 1-8 gram, standar 4 gram. Cara memasak tambahkan pada akhir
periode memasak dan biarkan selama 10 menit. Kemudian saring air rebusan tersebut.
Teh mint ini bermanfaat karminatif, ekspektorant dan antiemetik.
2. Daun mint disuling untuk diambil minyaknya. Aroma mint bermanfaat sebagai
sedative. Minyak mint yang dioleskan juga dapat digunakan untuk mengobati sakit
kepala dan masuk angin.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/obat-herbal-antara-daun-mint-permen.html
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-211-tanaman-kakao-mentha-kumiskucing.html
https://farmasikita.wordpress.com/about/
http://mengobati.net/manfaat-daun-mint
http://www.plantamor.com/index.php?plant=836
http://tanaman--herbal.blogspot.com/2015/08/manfaat-dan-khasiat-tanaman-menthapoko.html
Hariana, Arief Drs. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar
Swadaya.