Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari zaman dahulu sampai sekarang ini zaman era globalisasi,

daerah di Indonesia khususnya di dataran rendah, pada penelitian ini lebih

menekankan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat.


Berbagai metode pengobatan pun tersebar di Indonesia bahkan

hingga ke mancanegara. Metode pengobatan ini meliputi pengobatan

tradisional ataupun pengobatan modern, khususnya bagi pengobatan modern

ini telah dikembangkan dalam bidang kedokteran dan farmasi yang telah

menciptakan bahan-bahan pengobatan yang akan digunakan bahkan tidak

sedikit pengobatan secara tradisional maupun modern menimbulkan efek

samping, sehingga dari hal inilah memaksa manusia untuk kembali ke alam

mengolah tanaman sebagai tanaman obat dalam proses penyembuhan suatu

penyakit.
Tumbuhan merupakan gudang berbagai jenis senyawa kimia serta

beragam jenis sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya yang dimanfaatkan

sebagai suatu tumbuhan obat. Hal semacam ini mempunyai hubungan yang

baik dengan objek yang dituju. Dalam hal ini, manusia yang kemudian

dimanfaatkan untuk dikembangbiakkan atau dibudidayakan sebagai suatu

usaha atau bisnis tumbuhan obat yang dapat mendatangkan banyak

keuntungan serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat

khususnya sebagai konsumen.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

Penampang kulit pada berbagai tanaman tentu berbeda-beda.

Karena itu, praktikum kali ini akan membahas tentang kulit kayu manis

(Cinnamomum zeylanicum), dan kulit buah delima (Punica granatum L. ).


B. Tujuan Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kulit (cortex).

2. Untuk mengetahui macam-macam dari kulit (cortex).

3. Untuk mengamati bentuk dari kulit kayu manis (Cinnamomum

zeylanicum), dan kulit buah delima (Punica granatum L. ).

C. Prinsip Percobaan
Adapun prisip dari percobaain ini adalah untuk mengamati struktur

mikroskopik dari simplisia dengan menggunakan mikroskop binokuler

dengan perbesaran yang berbeda-beda dengan menggunkan medium

aquadest.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kulit (Cortex)
1. Pengertian kulit (cortex)
Cortex adalah jaringan luar dari batang, akar atau buah. Susunan

cortex apabila dilihat penampang melintangnya terdapat : sel gabus pada

cortex, gunanya untuk mempertahankan diriterhadap keadaan luar,

misalnya karena sudah tua. Floem gunanya untuk mengangkut makanan

dari daun ke seluruh bagian tanaman. Di dalam sel parenkim terdapat sel

batu, Kristal oksalat berbentuk prismaatau drust, dan amilum.Pada sel

jari-jari empulurjuga terdapat kristal (Gunawan dkk, 2004)


Dalam anatomi tumbuhan, korteks adalah bagian terluar dari

batang atau akar tumbuhan yang dibatasi di bagian luar oleh epidermis

dan di bagian dalam oleh endodermis (Adhyatma, 1995)


Korteks tersusun dari jaringan penyokong yang tidak

terdiferensiasi dan menyusun jaringan dasar. Pada organ yang telah

cukup umur, sel-sel terluar korteks dapat mengalami penebalan dinding

sel dan disebut sebagai sel-sel kolenkim. Selain itu, sel-sel terluar juga

dapat memiliki kloroplas. Korteks berfungsi dalam transportasi hara dari

epidermis ke dalam teras akar. Selain itu, pada beberapa spesies

tumbuhan, korteks juga menjadi bagian penyimpan cadangan energi

dalam bentuk pati (Tjitrosoepomo, 2001)

B. Macam-macam Kulit (Cortex)


1. Kulit Kayu Manis
a. Gambar Bunga Melati (Mulyani, 2006)

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Cinnamomum

Spesies : Cinnamomum zeylanicum

c. Morfologi
Kulit manis Ceylon sering kali hanya menggunakan kulit

bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat,

lebih beraroma, dan lebih lembut dalam rasa dari pada kasiavera.

Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada

kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna merah kecoklatan

sedang hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2

3 mm (0,0790,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan kulitnya.

d. Manfaat

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

Tanaman ini bermanfaat untuk engobatan diabetes mellitus,

pengobatan asam urat, pengobatan sakit maag, obat sakit kepala,

sebagai karminatif, obat perut kembung dan masuk angin.


e. Kandungan
Mengandung minyak atsiri 1-3%, tanin, dammar, lendir dan

kalsium oksalat.
2. Kulit Buah Delima (Muliyani, 2006)
a. Gambar Kulit buah delima

b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales

Famili : Lythraceae
Genus : Punica
Spesies : Punica granatum L.
c. Morfologi
Delima (punica granatum) adalah tanaman buah-buahan yang

dapat tumbuh hingga 58 m. Bentuk pohon perdu atau pohon kecil

dengan tinggi 25 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan

banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih

muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek,

letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset,

pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip,

permukaan mengkilap, panjang 19 cm, lebar 0,52,5 cm, warnanya

hijau.
d. Manfaat

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara,

seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup,

pasta atau konsentrat delima. Secara tradisional, buah delima biasa

digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan

pada kulit. Jus buah delima juga bisa mengurangi derita radang

tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American

Journal of Clinical Nutrition, buah delima yang kaya antioksidan ini

bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.


e. Kandungan
Tanin sampai lebih kurang 20%, alkaloid yang terdiri dari

peletierina, metil- peletierina, psendo- peletierina, iso- peletierina, dan

metil-iso peletierina.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunaan

a. Botol semprot
b. Kaca objek
c. Mikroskop
d. Mistar
e. Pensil
f. Pensil warna
g. Penghapus pensil
2. Bahan yang digunakan
a. Aquadest
b. Sendok tanduk
c. Serbuk kulit kayu manis (Cinnamomum zeylanicum)
d. Serbuk kulit buah delima (Punica granatum L. ).
e. Tissue

B. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dibersihkan objek glass dan kaca penutup dengan aquadest kemudian

dikeringkan dengan tissue, kemudian diletakkan sedikit serbuk bunga

melati dan serbuk bunga pala pada objek glass yang berbeda tepat di

tengah objek glass tersebut.


3. Diteteskan 1 tetes aquadest secara menyeluruh pada serbuk bunga agar

mudah kering dan memudahkan penampakan mikroskopiknya.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

4. Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop binokuler dengan

pembesaran 10x pada serbuk bunga melati dan serbuk bunga pala.
5. Difoto menggunakan kamera penampakan mikroskopik pada masing-

masing bunga dan digambar bagian-bagian mikroskopik tanaman

tersebut.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam anatomi tumbuhan, korteks adalah bagian terluar dari batang atau

akar tumbuhan yang dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam

oleh endodermis.

Praktikum ini dilakukan pengamatan pada kulit kayu manis dan kulit buah

delima berbentuk serbuk dengan mikroskopik menggunakan medium aquadest,

dan digambar bagian-bagiannya.

Gambar pengamatan kuit kayu manis pada perbesaran 5 x 0,10 :

Sel batu

Sel minyak

Serabut

Kulit manis Ceylon sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam

yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat, lebih beraroma.

Tanaman ini bermanfaat untuk engobatan diabetes mellitus, pengobatan asam

urat. Mengandung minyak atsiri 1-3%, tanin, dammar, lendir dan kalsium

oksalat.
Gambar pengamatan kuit buah delima pada perbesaran 5 x 0,10 :

Sel batu

Fragmen serabut

Parenkim

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

Delima (punica granatum) adalah tanaman yang tumbuh hingga 58 m.

Bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 25 m. Manfaat delima

tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah

atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Tanin

sampai lebih kurang 20%, alkaloid yang terdiri dari peletierina, metil-

peletierina, psendo- peletierina, iso- peletierina, dan metil-iso peletierina.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah :
1. Dalam anatomi tumbuhan, korteks adalah bagian terluar dari batang atau

akar tumbuhan yang dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian

dalam oleh endodermis.


2. Adapun jenis-jenis fructus yang diamati dalam praktikum kulit kayu

manis dan kulit buah delima.


3. Hasil pengamatan pada kulit kayu manis terdapat sel batu, sel minyak

dan serabut. Dan hasil pengamatan untuk kulit buah delima terdapat sel

batu, fragmen serabut dan parenkim.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu, praktikan harus

memahami prosedur pengamatan bunga menggunakan mikroskop, dan juga

harus bekerja dengan hati-hati agar diperoleh hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Adhyatma.1995. Materia Medika Indonesia Edisi VI. Jakarta : DEPKES RI.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I DIPLOMA - III

Gunawan, dkk. 2004. Ilmu Obat Alam Farmakognosi 1. Jakarta : Penebar


Swadaya
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Thomas, A.N.S.1993. Tanaman Obat Tradisional I. Yogyakarta : Penerbit

Kanisius

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Widyaningrum. 2011. Kitab Tanaman Obat Nasional.. Jakarta : Media

Pressindo.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA

Anda mungkin juga menyukai