Anda di halaman 1dari 78

FARMAKOLOGI I

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA


SEMESTER III 2014-2015

OBAT KARDIOVASKULER DAN


DARAH
Oleh : Ahmad Lalo
Pendahuluan
Farmakologi I, terdiri :
1. Obat - Obat Susunan Saraf Otonom
2. Obat - Obat Susunan Saraf Pusat
3. Obat Kardiovaskuler dan Darah
4. Obat - Obat Gangguan Saluran Pernafasan

Unsur Penilaian
1. Final Test : 35%
2. Mid Test : 35%
3. Tugas : 10%
4. Kuis : 20%
5. Kehadiran : 80%
Materi Pokok Bahasan
Pertemuan 1 Pertemuan 4
dan 2 dan 5
1.
1. Pertemuan 3 Antihiperlipidemia
Kardiotonika dan 4 2.
2. 1. Diuretika Antikoagulansi
Antiangina 2. Antihipertensi a
3. Vasodilatasi
3. 3. Hematinika
Antiaritmia Tugas Presentasi

Per Kelompok
Tugas
Presentasi
Tugas
Per Kelompok
Presentasi
Per
OBAT KARDIOVASKULER DAN DARAH
Cardiaca (Latin Cor : jantung)
Obat-obat yang secara langsung dapat
memulihkan fungsi otot jantung yang
terganggu ke keadaan normal.
Jantung merupakan suatu organ otot
berongga yang terletak di pusat dada.
Berfungsi untuk memompa darah dari
tubuh ke paru-paru dan dari paru-paru ke
tubuh, melalui pembuluh darah
Vaskuler (Pembuluh darah) : arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena.
Keseluruhan sistem peredaran disebut
ANATOMI JANTUNG

Bagian kanan dan kiri jantung masing-


masing memiliki ruang sebelah atas
yaitu atrium yang mengumpulkan darah
dan ruang sebelah bawah yaitu
ventrikel yang mengeluarkan darah.
Atrium kanan dan atrium kiri
Ventrikel kanan dan ventrikel kiri
FUNGSI JANTUNG
Fungsi utama jantung menyediakan oksigen
ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh
dari hasil metabolisme (karbondioksida)

Mengumpulkan darah yang kekurangan


oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya
ke dalam paru-paru, darah akan mengambil
oksigen dan membuang karbondioksida.

Jantung kemudian mengumpulkan darah yang


kaya oksigen dari paru-paru dan
memompanya ke jaringan di seluruh tubuh
FISIOLOGI JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol),
selanjutnya jantung berkontraksi dan
memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol).
Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistol Diastol

Kedua atrium mengendur dan berkontraksi


secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga
mengendur dan berkontraksi secara
SIRKULASI DARAH
Darah (-) oksigen dan (+)karbondioksida dari
tubuh melalui 2 vena berbesar (vena kava)
menuju ke atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, ke ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui


katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,
menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di


dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah diantara bagian kanan jantung,
paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner.

Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam


ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa
darah yang kaya akan oksigen ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-
paru.
PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah merupakan saluran yang berfungsi sebagai
tempat mengalirnya darah.
1.Arteri (kuat dan lentur) berfungsi mengalirkan darah dari
jantung ke tubuh. Kelenturannya membantu mempertahankan
tekanan darah diantara denyut jantung. Arteriole : Arteri yang
lebih kecil
2.Kapiler (halus dan berdinding sangat tipis) berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri dan vena. Kapiler memungkinkan
oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam
jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah.
3.Vena.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula (vena yang lebih
kecil) lalu ke dalam vena, yang berfungsi membawa darah
kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena
mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
ANATOMI PEMBULUH DARAH
OBAT KARDIOVASKULER DAN
DARAH
Obat yang bekerja pada jantung dan pembuluh darah, baik arteri
maupun vena dibagi dalam sembilan sub kelas sebagai berikut:

1. Obat inotropik positif


2. Obat anti-aritmia
3. Obat antihipertensi
4. Obat anti-angina
5. Diuretik
6. Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah
7. Obat hipolipidemik
8. Obat untuk syok dan hipotensi
9. Obat untuk gangguan sirkulasi darah (serebral, arteri, vena)
KARDIOTONIKA
Kardiotonika
Kardiotonika adalah obat-obat dengan
khasiat memperkuat kontraktilitas otot
jantung (efek inotrop positif).
Terutama digunakan pada gagal jantung
untuk memperbaiki fungsi pompanya.
Karditonika terdiri atas :
1. Glikosida jantung
2. Dopaminergika
3. Penghambat fosfodiesterase
Glikosida Jantung
Glkosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari
tanaman Digitalis purpurea yang kemudian diketahui berisi
digoksin, metildigoksin dan digitoksin.
Efek digoksin pada pengobatan gagal jantung :
1. Inotropik positif : memperkuat kontraksi otot jantung
melalui
mekanisme penghambatan pompa Na-K-ATPase pada
membran
sel otot jantung.
2. Kronotropik negatif : menurunkan frekuensi denyut jantung
dengan meningkatkan tonus vagal dan mengurangi
aktivitas
simpatis di nodus SA maupun AV.
Glikosida Jantung..Lanjutan
Indikasi:
1. Pasien gagal jantung dengan fibrilasi atrium
2. Pasien gagal jantung dengan ritme bilik pesat

Saatini hanya digoksin yang digunakan untuk terapi gagal jantung. Wanita
hamil dan yang menyusui diperbolehkan menggunakan digoksin dalam dosis
normal

Kontraindikasi: Bradikardi, sindrom sick sinusm sindrom Wolff-Parkinson-While,


Kardiomiopati obstruktif hipertrofik, hipokalemia.

Efek samping : anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung, penglihatan berwarna


kuning.

Dosis: Digitalisasi oral 0,25 0,75 mg sehari a.c. selama 1 minggu


Digoksin tersedia dalam bentuk tablet 0,25 mg, contoh : Lanoxin
Dopaminergik
Zat-zat yang menstimulasi reseptor dopamin (DA 1 dan DA2)
Dopamin (DA) adalah neurotransmitter sentral, merupakan
prekursor adrenalin dan noreadrenalin, diinaktifkan oleh MAO
sehingga secara oral tidak aktif.
Aktivasi reseptor DA 1 terutama yang berada di otot polos jantung
memperkuat kontraktilitas jantung (inotrop positif).
Dopamin terutama digunakan pada keadaan shock antara lain
sesudah infark jantung dan bedah jantung terbuka, juga pada
dekompensasi yang bertahan.
Efek samping : gangguan ritme, nyeri kepala, nausea, muntah, dan
rasa sesak. Pada dosis tinggi menimbulkan vasokonstriksi dan
hipertensi.
Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui belum terdapat
cukup data.
Dosis : Infus IV pada shock 1-5 mcg/kg/menit, pada dekompensasi
semula 0,5-1 mcg/kg/menit.
Penghambat fosfodiesterase
Obat-obat dalam golongan ini merupakan penghambat
enzim fosfodiesterase yang selektif bekerja pada jantung.
Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar
siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard yang akan
meningkatkan kadar kalsium intrasel.
Penggunaannya terbatas hanya pada klinik untuk terapi
sngkat dari dekompensasi akut bila obat-obat lain kurang
efektif. Yang kini digunakan antara lain Amrinon dan
Milrinon.
Efek samping berupa gangguan lambung-usus, demam,
hipotensi dan aritmia
Dosis :
1. Amrinon : Infus IV 5-10 mcg/kg/menit
2. Milrinon : Infus IV 0,375 0,75 mcg/kg/menit
ANTIANGINA
ANTIANGINA
Angina Penktoris (Iskemi Miokard) adalah
suatu keadaan dimana terjadi
ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dengan kebutuhan oksigen jantung.

Ketidakseimbangan ini dapat diperbaiki


dengan cara meningkatkan suplai
(meningkatkan aliran koroner) atau
menurunkan kebutuhan oksigen
(menurunkan kerja jantung).

Penyebab umumnya ialah aterosklerosis


Obat Antiangina
Keadaan iskemia jantung pada angina pectoris
dapat diobati dengan :
1. Vasodilator Koroner
Zat-zat ini memperlebar arteri jantung,
memperlancar
pemasukan darah serta oksigen, dengan
demikian meringankan
beban jantung.

2. Zat-zat yang mengurangi kebutuhan jantung


akan oksigen
seperti beta-blockers dan antagonis
kalsium.
Vasodilator Koroner
Golongan Nitrat
Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi
oto polos pembuluh vena, tanpa bergantung
pada sistem persarafan miokardium. Dilatasi
vena menyebabkan alir balik vena berkurang
sehingga mengurangi beban hulu jantung.
Selain itu, senyawa nitrat juga merupakan
vasodilator koroner yang poten
Nitrogliserin
Isosorbida-5-mononitrat
Isosorbida-dinitrat
Dipiridamol
Nitrogliserin
Berkhasiat vasodilatasi berdasarkan terbentuknya
nitrogenoksida (NO) yang bekerja mengendurkan sel-sel
otot pembuluh sehingga vena mendilatasi dengan
langsung, TD turun, aliran darah vena yang kembali ke
jantung berkurang.
Indikasi :per oral (sublingual) untuk menanggulangi
serangan angina akut secara efektif, dan profilaksis jangka
pendek.
Efek samping : nyeri kepala, takikardia, pusing, flushing
disusul dengan muka pucat.
Penggunaan selama masa hamil dan laktasi masih kurang
diketahui efeknya.
Dosis : pada serangan akut dibawah lidah 0,4 1 mg,
sebagai tablet, spray atau kapsul. Contoh Nitrostat,
Nitroderm TTS, Nitrolingual spray.
Isosorbida-5-mononitrat
Sama kerjanya dengan nitrogliserin tetapi
bersifat long-acting.
Digunakan secara oral sebagai profilaksis
untuk mengurangi frekuensi serangan, juga
secara oromukosal (tablet retard).
Dosis : Oral semula 3 dd 10 mg p.c,
sesudah beberapa hari 2-3 dd 20 mg.
Tablet retard : pagi hari 50-120 mg.
Contoh sediaan : Pentacard, Ismo
Isosorbida-dinitrat
Derivat nitrat siklik dengan khasiat dan
penggunaan sama.
Secara sublingual mula kerjanya dalam 3
menit dan bertahan sampai 2 jam, secara
spray masing-masing 1 menit dan 1 jam,
sedangkan oral masing-masing 20 menit
dan 4 jam.
Dosis : Pada serangan akut atau profilaksis,
sublingual tablet 5 mg, atau tablet/kapsul
retard maksimum 1-2 dd 80 mg. Spray
1,25-3,75 mg (1-3 semprotan)
Contoh sediaan : Cedocard (retard), Iso
Mask Retard/Spray.
Dipiridamol
Sebagai penghambat fosfodiesterase.
Berdaya inotrop positif lemah tanpa
menaikkan penggunaan oksigen dan
vasodilatasi
Penggunaannya pada angina kini dianggap
obsolet, karena kurang efektif.
Beta-Blokers
Beta-bloker menurunkan kebutuhan oksigen otot
jantung dengan cara menurunkan frekuensi
denyut jantung, tekanan darah dan kontraktilitas.
Golongan Beta-bloker : Asebutolol, Atenolol,
Propanolol, Pindolol, dll.
Indikasi : digunakan dalam pengobatan serangan
angina, angina tidak stabil dan infark jantung.
Efek samping : Bradikardia dan Blok AV,
mencetuskan bronkospasme.
Kontraindikasi : Hipotensi, Bradikardia simtomatik,
DM dengan episode hipoglikemia.
Antagonis Kalsium
Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium
transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal
kalsium lambat ke dalam sel otot polo, otot jantung dan saraf.
Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam sel-sel tersebut menyebabkan
berkurangnya kontraksi otot polos pembuluh darah (vasodilatasi), kontraksi
otot jantung (inotropik negatif), serta pembentukan dan konduksi impuls
dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif).
Jenis Antagonis kalsium yang terutama digunakan : Nifedipin, verapamil
dan diltiazem.
Nifedipin berkhasiat vasodilatasi kuat dengan hanya kerja ringan terhadap
jantung. Dosis : angina dan hipertensi pagi hari 30 mg tablet retard,
berangsur-angsur dinaikkan sampai 1 dd 120 mg.
Verapamil : khasiat vasodilatasinya tidak sekuat nifedipin dan derivatnya,
tetapi efek inotrop netaifnya lebih besar. Dosis angina : oral semula 3-4 dd
80 mg, pemeliharaan 4 dd 80-120 mg, tablet SR 1-2 dd 240 mg.
Diltiazem : berkhasiat vasodilatasi lebih kuat dari verapamil, tetapi efek
inotropik negatifnya lebih ringan. Dosis : semula oral 3-4 dd 60 mg,
maksimum 3 dd 120 mg.
Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem
karidovaskuler, Kardiotonik dan Angina
Pektoris ?

2. Sebutkan jenis-jenis obat yang digunakan


untuk pengobatan gagal jantung dan
angina pektoris !
Tugas Presentasi Kelompok Kelas B
Kelompok I : F13051 sd F13066
( ACE Inhibitor)
Kelompok II : F13067 sd F13079
( Penghambat Saraf Adrenergik)
Kelompok III : F13082 sd F13097
( Penghambat Adrenoseptor Alfa)

Jenis-jenis obatnya, mekanisme kerja, dosis


dan aturan pakai, efek samping, kontraindikasi,
bentuk sediaan dan nama paten yang beredar.
Tugas Presentasi Kelompok Kelas C
Kelompok I : F12147, F13100 sd F13117)
( ACE Inhibitor)
Kelompok II : F13118 sd F13135)
( Penghambat Saraf Adrenergik)
Kelompok III : F13136 sd F13149)
( Penghambat Adrenoseptor Alfa)

Jenis-jenis obatnya, mekanisme kerja, dosis


dan aturan pakai, efek samping, kontraindikasi,
bentuk sediaan dan nama paten yang beredar.
ANTIARITMIA
ARITMIA
Aritmia adalah kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal
dari impuls, atau gangguan konduksi yang menyebabkan
perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium dan ventrikel.
Diketahui jika :
1.Jantung berdetak lebih cepat (takikardia) pingsan
2.Jantung berdetak lebih lambat (bradikradia) gagal jantung
kongestif
.Frekuensi denyut jantung : 60 100 denyut per menit.
.Jenis Aritmia :
1. Aritmia karena gangguan pembentukan impuls, terjadi
karena automatisitas normal yang berubah, pembentukan
impuls abnormal.
2. Aritmia yang disebabkan kelainan konduksi impuls.
ANTIARITMIA

Antiaritmia : Obat untuk aritmia

Antiaritmia dapat mencegah atau


meniadakan gangguan tersebut dengan
jalan menormalisasi frekuensi dan ritme
pukulan jantung.
Elektrofisiologi Jantung
Potensial Istirahat (Vm)
Perbedaan muatan antara permukaan luar dan dalam membran sel jantung
Perbedaan kadar ion (terutama Na+ dan K+)
Potensial Aksi
Sel jantung yang berfungsi dalam konduksi impuls yaitu sel pacu (pace maker)
pada nodus SA dan AV serta serabut purkinje yang berfungsi menghantarkan
impuls listrik dengan cepat ke seluruh jantung.
Bila sel jantung dirangsang terjadi suatu rentetan peristiwa perubahan
potensial, yang disebabkan oleh perubahan arus ion melewati membran
(transmembran)
Potensial Aksi :
1. Berespon lambat : memperlihatkan peningkatan fase 0 yang lambat,
potensial aksi pada sinus dan nodus AV, dipengaruhi oleh kadar ion Ca ++.
2. Berespon cepat : ditimbulkan oleh pemasukan ion Na+ yang sangat banyak
dan cepat ke dalam sel, potensial aksi pada atrium, ventrikel dan serabut
purkinje.
Klasifikasi Obat Antiaritmia
KELA MEKANISME KERJA OBAT
S
I Penyekat kanal natrium
A Depresi sedang fase 0 dan konduksi Kuinidin, prokainamid,
lambat (2+),
Memanjangkan repolarisasi
disopiramid
B Depresi minimal fase 0 dan konduksi Lidokain, meksiletin,
lambat (0-1+),
Mempersingkat repolarisasi
fenitoin, tokainid
C Depresi kuat fase 0, konduksi lambat Enkainid, flekainid,
(3+ - 4+),
Efek ringan terhadap repolarisasi
Indekainid, Propafenon
II Penyekat Adrenoreseptor beta Propranolol, Asebutolol,
Esmolol
III Memanjangkan repolarisasi Amiodaron, Bretilium,
Sotalol, Dofetilid, Ibutilid
IV Penyekat kanal Ca++ Verapamil, Diltiazem
V Lain-lain Digitalis, Adenosin,
Mekanisme Obat Antiaritmia
Penyekat Kanal Natrium
Menghambat arus masuk ion NA+, menekan
depolarisasi fase 0, dan memperlambat
kecepatan konduksi serabut purkinje miokard ke
tingkat sedang pada nilai Vmax istirahat normal.
Penyekat Adrenoseptor Beta (-Bloker)
Berdasarkan hambatan selektif terhadap
adrenoseptor-, dengan meningkatkan arus
masuk ion K+, dan pada kadar yang tinggi
menekan arus masuk ion NA+ yang dikenal
sebagai efek stabilisasi membran.
Penyekat Kanal Natrium (Kelas IA)
Aspek Kuinidin Prokainamid Disopiramid
Farmakolog
i
Sediaan Sediaan per Tablet dan kapsul Tablet 100
(Prokainamid
dan cara oral, IM atau IV hidroklorida) 250-1000
150 mg, per
pemberian dalam kondisi mg. Suntikan 100 atau oral
tertentu 500 mg/mL, IM atau IV

Dosis 200-300 mg, IV : 100 mg disuntikkan Dosis total


selama 2-4 menit, tiap
diberikan 3 5 menit sampai aritmia
harian : 400-
atau 4 kali terkontrol. 800 mg,
sehari Oral : 3-6 g/hari, pemberiannya
diberikan tiap 6-8 jam. terbagi atas 4
dosis.
Indikasi Pengobatan jangka panjang dan jangka pendek
aritmia supra ventrikel dan ventrikel. Pengobatan
takikardia supravetntrikel paroksismal.
Efek Efek toksik Efek samping Efek samping
kardiovaskuler, kadang- kardiovaskuler. kardiovaskuler (TD
Samping kadang menyebabkan Gejala saluran meningkat
mati mendadak (sinkop) cerna (anoreksia, sementara)
Efek samping lain : tuli, mual, muntah dan Efek samping
Penyekat Adrenoseptor Beta (-Bloker)

Aspek Propranolol Asebutolol Esmolol


Farmakolog
i
Sediaan Sediaan oral dan Diberikan per Diberikan
dan cara injeksi secara IV oral secara IV
pemberian
Dosis 30 sampai 320 Dosis awal : 2 -
mg per hari, kali 200 mg.
atau dosis besar Dosisi dinaikkan
1000 mg per secara perlahan
hari. Diberikan 3- sampai
4 kali sehari mencapai 600-
1200 mg yang
terbagi dalam 2
dosis
Indikasi Untuk Pengobatan Untuk
pengobatan aritmia jantung, mengontrol
takiaritmia efektif dalam dengan cepat
supraventrikel pengobatan kecepatan
DIURETIKA
Diuretika
Diuretika adalah zat-zat yang dapat
memperbanyak pengeluaran kemih
(diuresis) melalui kerja langsung
terhadap ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara
kemurnian darah dengan jalan
mengeluarkan semua zat asing dan sisa
pertukaran zat dari dalam darah.
Fungsi lainnya : meregulasi kadar garam
dan cairan tubuh.
Mekanisme kerja diuretika : dengan
mengurangi reabsorpsi natrium,
sehingga eksresi (pengeluarannya )lewat
kemih dan air diperbanyak.
Diuretika digunakan pada semua
keadaan dimana dikehendaki
peningkatan pengeluaran air, khususnya
pada hipertensi dan gagal jantung.
Penggunaan Klinik

Hipertensi
Guna mengurangi volume darah
seluruhnya sehingga tekanan darah
menurun.
Gagal Jantung
Bercirikan peredaran darah tak sempurna
lagi dan terdapat cairan berlebihan di
jaringan, akibatnya air tertimbun dan
terjadi udema.
Penggolongan Diuretika
Secara umum dibagi menjadi dua golongan
besar :
1. Penghambat mekanisme transpor
elektrolit di dalam tubuli ginjal
A. Diuretik Kuat
B. Benzotidiazida (Tiazid)
C. Diuretik Hemat Kalium
D. Penghambat karbonik anhidrase

2. Diuretik Osmotik
1. Diuretik Kuat
Tempat kerjanya dibagian epitel tebal ansa henle bagian asenden (loop
diuretcs).
Cara kerja : menghambat reabsorpsi elektrolit Na +/K+/Cl-
Jenis diuretik kuat : Furosemid, torsemid, asam etakrinat dan bumetanid.
Efek samping :
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (hipotensi,
hiponatremia, hipokalemia, hipokloremia, hipokalemia dan
hipomagnesemia).
2. Ototoksisitas : ketulian
3. Efek metabolit : hiperurisemia, hiperglikemia, peningkatan kolesterol

LDL dan trigliserida, serta penurunan HDL.


4. Reaksi alergi .
5. Nefritis interstisialis alergik.
Sediaan dan Dosis
Obat Sediaan Dosis Nama
Paten
Furosem Tablet 20 dan 40 10-40 mg , 2 kali sehari Lasix,
id mg (HT) Impugan
Injeksi : 20 20-80 mg IV, 2-3 kali
sehari (CHF)
mg/ampul 2 ml
Torsemid 5-10 mg oral, 1 kali
sehari (HT)
10-20 mg (CHF)
Bumeta Tablet 0,5 dan 1 mg 0,5-2 mg, oral 1-2 Burinex
nid Injeksi 5 mg kali sehari
Maksimum 10
mg/hari
Asam Tablet 25 dan 50 50-200 mg/hari Edecrin
Etakrina mg 0,5 1 mg/kg BB
t Injeksi 50 mg/ampul
2. Benzotidiazid (Tiazid)
Tempat kerjanya di Hulu tubuli distal
Mekanisme kerja melalui penghambatan
terhadap reabsorpsi natrium klorida
Efek samping :
1. Gangguan elektrolit
2. Gejala insufisiensi ginjal
3. Hiperkalsemia
4. Hiperurisemia
5. Menurunkan toleransi glukosa
6. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
7. Gangguan fungsi seksual
Sediaan dan Dosis
Obat Sediaan Dosis (mg/hari) Nama
Paten
Hidroklor Tablet 20 dan 50 mg 12,5 25 (HT), 25 100 Esidrex
tiazide (CHF)
(HCT)
Klorotiazi Tablet 250 dan 500 250 1000
d mg
Hidroflu Tablet 50 mg 12,5 25 (HT); 25
metazid 200 (CHF)
Bendrofl Tablet 2,5 ; 5 dan 10 1,25 (HT); 10 (CHF)
umetazid mg
Politiazid Tablet 1, 2 dan 4 mg 1 - 4 (HT)
Benztiazi Tabler 50 mg 50 200
d
Siklotiazi Tablet 2 mg 12
d
Metikloti Tablet 2,5 dan 5 mg 2,5 - 10
azid
3. Diuretik Hemat Kalium
Tempat kerjanya di hilir tubuli distal dan
duktus koligentes daerah korteks.
Mekanisme kerja : Penghambatan
reabsospsi natrium dan sekresi kalium)
dengan jalan antagonisem kompetitif
(spironolakton) atau secara langsung
(triamteren dan amilorid).
Efek samping :
- Hiperkalemia, Ginekomastia
(spironolakton).
- Hiperkalemia, mual, muntah, kejang kaki
dan pusing,
Sediaan dan Dosis
Antagonis Triamteren dan
Aldosteron Amilorid

Contohnya : Spironolakton
Sediaan : Tablet 25, 50 dan 100
Sediaan : Kapsul 100 mg (Triamteren),
mg.\
Tablet 5 mg (Amilorid)
Dosis : 25 200 mg, dosis efektif
Dosis : 100 300 mg sehari
100 mg dalam dosis tunggal atau
(Triamteren), 5 10 mg (Amilorid)
terbagi.
Obat Paten : Dytac, Midamor, Puritrid
Obat paten : Letonal
4. Penghambat karbonik
anhidrase
Tempat kerjanya di tubuli proksimali
Mekanisme kerja melalui penghambatan terhadap
reabsorpsi HCO3-, H+ dan Na+
Contohnya : Asetazolamid
Efek samping : Kantuk terus menerus, mempermudah
pembentukan batu ginjal, reaksi alergi, menyebabkan
disorientasi mental pada pasien sirosis hepatis.
Kontraindikasi : sebaiknya tidak diberikan selama
kehamilan.
Bentuk sediaan : Tablet 125 mg dan 250 mg
Dosis : 250 500 mg per kali.
Nama Paten :
5. Diuretik Osmotik
Diuretik osmotik : zat bukan elektrolit yang mudah
dan cepat dieksresi oleh ginjal.
Diuretik osmotik :
1. difiltrasi secara bebas oleh glomerulus
2. tidak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli
ginjal
3. secara farmakologis merupakan zat yang inert.
4. umumnya resisten terhadap perubahan
metabolik.
Contoh : manitol, urea, gliserin dan isosorbid.
Meningkatkan tekanan osmotik sehingga jumlah air
dan elektrolit yang dieksresi bertambah besar.
Manitol
Indikasi : profilaksis
gagal ginjal akut,
menurunkan tekanan
maupun volume
cairan intraokuler, Efek samping : meningkatkan

menurunkan tekanan osmolaritas cairan ektrasel.


Sediaan : infus intravena 20%.
atau volume cairan Dosis : 50 100 g (250 500 mL)
serebrospinal, dengan kecepatan infus 30 50
mL/jam.
pengobatan sindrom
disekuilibrum pada
hemodialisis.
ANTIHIPERTENSI
Hipertensi
Hipertensi : Tekanan darah tinggi (melebihi tekanan
darah normal)
Antihipertensi adalah obat-obat yang digunakan untuk
mengobati hipertensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
1. Pengembalian darah melalui vena/jumlah darah yang
kembali ke jantung melalui vena.
2. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung.
3. Resistensi perifer
4. Elastisitas arteri besar
5. Viskositas darah.
6. Kehilangan darah.
7. Hormon.
Klasifikasi Hipertensi
Golongan Obat Antihipertensi
1. Diuretik
2. Penyekat reseptor beta adrenergik (
Bloker)
3. ACE-Inhibitor
4. Penghambat reseptor angiotensin
5. Antagonis kalsium
6. Penghambat Saraf Adrenergik
7. Agonis Alfa-2 Sentral
8. Vasodilator.
2. Penghambat
1. Diuretik Adrenoseptor Beta

Meningkatkan ekskresi natrium, air Penghambatan reseptor 1


dan klorida sehingga menurunkan mengakibatkan penurunan frekuensi
volume darah dan cairan denyut jantung dan kontraktilitas
ekstraseluler, akibatnya terjadi miokard sehingga menurunkan curah
penurunan curah jantung dan jantung, juga menyebabkan
tekanan darah. hambatan sekresi renin di sel-sel
Jenis obat : Diuretik tiazid (HCT), jukstaglomeruler ginjal dengan akibat
diuretik kuat (Furosemid), Diuretik penurunan produksi angiotensin II
hemat kalium (spironolakton) Jenis obat : Kardioselektf (Asebutolol),
Nonselektif (Propranolol)
3. Penghambat
Adrenoseptor Alfa

Hambatan reseptor alfa 1


menyebabkan vasodilatasi di
arteriol dan venula sehingga
menurunkan resistensi perifer.
Jenis obat : Prazosin, Terazosin,
Bunazosin, Doksazosin.
VASODILATOR
Definisi
Vas : pembuluh ; Dilatatio : memperlebar
Vasodilator : zat-zat yang berkhasiat
melebarkan pembuluh secara langsung.
Berdasarkan penggunaannya, dibedakan
dalam 3 kelompok :
1. Obat-obat hipertensi
2. Vasodilator koroner (obat angina
pectoris)
3. Vasodilator perifer (obat gangguan
sirkulasi)
Penyempitan Pembuluh
Darah
Penyebab paling sering, : Atherosclerosis
Penyempitan dapat menimbulkan iskemia
dan terganggunya sirkulasi pada jantung ,
otak dan otot
Jantung : Akibat iskemia kurang oksigen
angina pektoris vasodilator koroner
memperlebar arteri jantung.
Otak : Dementia kelemahan konsentrasi,
perlambatan fungsi intelek, sering lupa,
depresi dan sukar tidur, penyempitan
arteriol (stenose).
Otot : Stenose setempat mengakibatkan
Penggolongan Vasodilator
Secara kimia dan menurut titik kerjanya :
Alfa-blockers : prozosin, buflomedil, dan kodergokrin.
Merintangi reseptor alfa adrenergik dengan memperlemah
daya vasokonstriksi noreadrenalin terhadap arteriol.
Beta-adrenergik : isoxuprin
Menstimulasi reseptor beta adrenergik di arteriol dengan
efek vasodilatasi di bronchi dan otot.
Antagonis kalsium : nifedipin, flunarisin dan sinarisin
Memblok Ca channels di sel otot-jantung dan otot polos
pembuluh, sehingga menghindarkan kontraksi dengan efek
vasodilatasi di arteriol.
Derivat nikotinat : nikotinilalkohol, xantinol, inositol dan
tokoferol-nikotinat.
Mendilatasi pembuluh kulit di muka, leher dan oto lengan.
Obat-obat lainnya : iloprost, pentoksifilin, ekstrak gingko
biloba dan sklandelat
Efek Samping
Turunnya tekanan darah (hipotensi) dengan
pusing dan nyeri kepala berdenyut-denyut.
Tachycardia reflektoris dengan gejala
debar-jantung, perasaan panas di muka
dan gatal-gatal.
Gangguan lambung usus : mual dan
muntah.

Kontraindikasi : kebanyakan vasodilator


perifer belum tersedia data mengenai
keamanannya bagi janin. Kecuali isoxsuprin
dapat diminum selama laktasi
Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan Diuretika,
Vasodilator, Tekanan darah sistolik dan
tekanan darah diastolik.
2. Sebutkan 8 golongan obat antihipertensi !
3. Jelaskan pengaruh terjadinya
vasokonstriksi sehingga dapat
menyebabkan angina pektoris !
ANTIHIPERLIPIDEMIA
Antihiperlipidemia
= Hipolipidemik adalah zat yang digunakan
untuk menurunkan kadar lipid dalam
plasma.
Salah satu tindakan untuk menurunkan
resiko penyakit aterosklerosis.
Pembuluh darah besar dan sedang :
serebral, vertebral, koroner, renal, aorta
dan pembuluh di tungkai.
Komplikasi terpenting : jantung koroner,
gangguan pembuluh darah serebral dan
gangguan pembuluh darah perifer.
Lipid Plasma
Kolesterol, Trigliserida, fosfolipid dan asam
lemak bebas tidak larut dalam plasma, dan
apoliporotein
Bentuk lipoprotein yang bersifat larut
dalam air agar dapat diangkut dalam
sirkulasi.
Lipoprotein : Kilomikron, VLDL, IDL, LDL,
HDL dan Lipoprotein (a).
Jenis Hiperlipidemia
Jenis Penyakit Feno Peningkatan Kadar Lipid
tipe LP Plasma
LP (mg/dL)
Monogenik
- Defisiensi LP lipase atau I, V Kilomikron, VLDL T = >750
kofaktor K = 500
- Disbetalipoproteinemia tipe III VLDL remnant, T = 25-500
III Familial kilomikron K = 250-500
remnant
- Hiperkolesterolemia familial IIa LDLe T=100
K=250-500
- Hipertrigliseridemia familial IV VLDL, kilomikron T =250-750
K = 200
- Hiperlipidemia multipel IIb VLDL dan LDL T = 250-750
K = 250-500
Multifaktorial
- Hiperkoleterolemia poligenik IIa LDL T = 100
K = 250-350
- Hipertrigliseridemia I, V VLDL T = >750
K = 200
Penanganan Hiperlipidemia
Pengaturan Diet
- Mengatur diet yang mempertahankan berat badan
normal
dan mengurangi kadar lipid plasma.
- Individu dengan berat badan berlebih sebaiknya
segera
mulai makanan dengan diet penurun berat badan.
- Dianjurkan makan makanan rendah kolesterol
(<300 mg/hari),
rendah lemak total (<30% dari kalori) dan rendah
lemak jenuh (<10% dari kalori).
Menghilangkan Faktor Resiko
- Jika dipacu dengan beberapa penyakit lain
: DM, pecandu
alkohol, maka penyakit tersebut perlu
diobati.
- Menghindari faktor-faktor yang dapat
meningkatkan
pembentukan aterosklerosis :
menghentikan merokok,
mengobati hipertensi, olahraga cukup
dan pengawasan
kadar gula darah pada pasien DM.
Pemberian Obat
1. Asam Fibrat : Klofibrat, Gemfibrozil, fenofibrat dan bezafibrat.
Mekanisme kerja :
Berikatan dengan reseptor PPARs yang mengatur transkripsi gen
peningkatan oksidase asam lemak, sintesis LPL meningkatkan klirens
lipoprotein yang kaya trigliserida ; dan penurunan ekspresi Apo C-III
menurunkan VLDL. HDL meningkat secara moderat karena peningkatan Apo A-I
dan Apo A-II.
Efek samping :
Gangguan saluran cerna, ruam kulit, impotensi, anemia
Kontra Indikasi :
Pasien dengan gangguan hati dan ginjal, pada wanita hamil dan menyusui.
Indikasi :
Hiperlipoproteinemia tipe III dan hipertrigliseridemia ( kadar TG >1000 mg/dL)
Sediaan dan Dosis :
Klofibrat : Kapsul 500 mg : 2-4 kali sehari, dosis total 2 g.
Fenofibrat : Diberikan tunggal 200-400 mg/hari
Bezafibrat : Diberikan 1-3 kali 200 mg sehari
Gemfibrozil : Diberikan 600 mg, 2 kali sehari, jam sebelum makan pagi dan
makan malam.
2. Resin : Kolestiramin, kolostipol, Colesevelam
Mekanisme kerja :
Mengikat asam empedu dalam saluran cerna sehingga
meningkatkan produksi asam empedu dari kolesterol.
Mengganggu sirkulasi steroid enterahepatik sehingga
absorpsi kolesterol dalam saluran cerna terhambat
ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja mengikat,
penurunan kadar kolesterol dalam hati meningkatkan
reseptor LDL katabolisme LDL meningkat
Efek samping :
Rasa tidak enak seperti pasir, mual muntah dan konstipasi.
Sediaan dan Dosis :
Kolestiramin dan kolestipol : 12-16 g sehari dibagi 2-4 bagian
dan dapat ditingkatkan sampai maksimum 3 kali 8 g. Dosis
pada anak : 10-20g/hari, ditelan sebagai larutan atau dalam
sari buah untuk mengurangi iritasi, bau dan rasa yang
mengganggu.
Colesevelam : 2 x 3 tablet @ 625 mg atau sekaligus 6 tablet.
3. Penghambat HMG CoA Reduktase : Statin, Simvastatin, Lovastatin
Mekanisme kerja :
Menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim
HMG CoA Redukatse meningkatkan jumlah reseptor LDL pada membran
sel hepatosit menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Efek samping :
Miopati, gangguan saluran cerna, sakit kepala, neuropati perifer dan
sindrom lupus.
Kontra Indikasi :
Belum diketahui keamanan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
Indikasi :
Menurunkan kolesterol dan TG.
Sediaan dan Dosis :
Lovastatin : 20-80 mg per hari
Pravastatin : 10-80 mg/hari
Simvastatin : 5-80 mg/hari
Fluvastatin : 20-80 mg/hari
Atorvastatin : 10-80 mg/hari
Rosuvastatin : 10-40 mg/hari
Tugas Perorangan
4. Asam Nikotinat
5. Probukol
6. Lain-Lain
ANTIKOAGULANSIA
DEFINISI
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan
jalan menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
Antikoagulan : salah satu golongan obat yang digunakan untuk
pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Timbulnya
Tromboemboli dipengaruhi oleh : trauma, kebiasaan merokok,
pembedahan, imobilisasi, kehamilan atau akibat obat-obat yang
mengandung estrogen.
Tromboemboli : keadaan yang terjadi karena proses hemostasis.
Hemostasis : proses penghentian perdarahan secara spontan pada
pembuluh darah yang cedera pembuluh darah mengalami
vasokonstriksi, trombosit akan beragregasi membentuk sumbat
trombosit.
Proses pembekuan darah melalui 3 tahap :
1. Aktivasi tromboplastin
2. Pembentukan trombin dari protrombin
3. Pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Antikoagulan
Antikoagulan dibagi dalam 3 kelompok :
1. Heparin :
Enoksaparin, Dalteparin, Ardeparin,
Nadroparin.
2. Antikoagulan oral :
Derivat 4-hidroksi-kumarin dan derivat
indan-1,3-dion.
3. Antikoagulan yang bekerja dengan
mengikat ion kalsium :
Natrium sitrat, asam oksalat, natrium
edetat.
1. Heparin
Heparin endogen merupakan suatu
mukopolisakarida yang mengandung sulfat,
disintesis di dalam sel mast dan terutama
banyak terdapat di paru, dibutuhkan untuk
penyimpanan histamin dan protease
tertentu di dalam granul sel mast.
Berikatan dengan AT-III yang berfungsi
menghambat protease faktor pembekuan
(IIa, Xa dan IXa) dengan cara membentuk
kompleks yang stabil dengan protease
faktor pembekuan. Bila kompleks AT-III-
Protease sudah terbentuk maka heparin
dilepaskan untuk selanjutnya membentuk
Efek samping : perdarahan, reaksi anafilaktik, vasokonstriksi
paru, gangguan fungsi ventrikel kiri, hipotensi sistemik, reaksi
hipersensitivitas, mialgia, demam, nyeri tulang dan osteoporosis.
Kontraindikasi : pasien yang sedang mengalami perdarahan
atau cenderung mengalami perdarahan, tidak boleh diberikan
selama atau setelah operasi mata, otak atau medula spinal, dan
pasien yang mengalami fungsi lumbal atau anestesi blok, hanya
digunakan wanita hamil bila memang benar-benar diperlukan.
Indikasi : untuk pencegahan dan pengobatan trombosis vena
dan emboli paru.
Sediaan dan dosis :
Untuk pengobatan tromboemboli vena dimulai dengan satu
suntikan bolus 5000 U, diikuti dengan 1200-1600 U/jam yang
diberikan melalui infus IV.
Untuk mencegah trombosis vena dalam dan tromboemboli pada
pasien yang peka, digunakan heparin dosis rendah, disarankan
5000 U heparin diberika secara subkutan tiap 8-12 jam.

Anda mungkin juga menyukai