Anda di halaman 1dari 26

SISTEM KARDIOVASKULAR

OLEH:

apt. NUR RAHMI HIDAYATI, S.Farm.,


M.Farm.
Sistem Kardiovaskular
 Sistem dalam tubuh yang mengedarkan darah untuk keperluan pertukaran
zat dan gas.

 Sistem transport tubuh, membawa gas-gas pernafasan, nutrisi, hormon,


serta zat-zat lain ke dan dari jaringan tubuh.

 Komponen sistem kardiovaskular:


1. Jantung
2. Darah
3. Pembuluh darah: arteri, vena, kapiler
Jantung
 Lapisan dinding jantung: endocardium, myocardium, epicardium,
dan pericardium.

 Endocardium: lapisan otot tipis

 Myocardium: lapisan otot paling tebal

 Ruang jantung : 4 yaitu atrium (serambi) kanan, ventrikel (bilik)


kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri.
Lokasi Jantung
 Terletak di dalam rongga dada,di antara kedua paru-paru
dan di belakang sternum (belakang tulang dada)
 Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah kiri dari garis
tengah.
 Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga
dada / thoraks, diantara ke-2 paru.
Letak Jantung
Fungsi Jantung
Sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh
darah yang disebabkan adanya pergantian antara kontraksi
( sistolik ) dan relaksasi ( diastolik )
PEMBULUH DARAH
 PEMBULUH DARAH ARTERI / NADI
mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.

 PEMBULUH DARAH VENA


pembuluh darah balik mengalirkan darah kembali ke jantung.

 PEMBULUH DARAH RAMBUT / KAPILER


tempat pertukaran nutrisi, udara, hormon, & metabolit.
Darah
 Merupakan komponen terpenting dari sistem peredaran
darah.

 Berfungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon,


antibodi, serta berbagai zat lainnya, dari dan ke seluruh
tubuh.

 Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yang meliputi


plasma darah dan sel-sel darah.
Bagian Darah
 Plasma darah: merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang
bertugas membawa zat-zat penting, seperti hormon, protein, dan faktor
pembekuan darah.

 Sel darah merah (eritosit), sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.

 Sel darah putih (leukosit), membantu mempertahankan tubuh dari infeksi virus,


kuman, jamur, dan parasit.

 Keping darah (trombosit), dibutuhkan tubuh untuk membantu proses


pembekuan darah.
PEREDARAN DARAH
 Peredaran darah paru-paru/pulmonal (peredaran darah
kecil)
 Peredaran darah sistemik (peredaran darah besar).
 Karena dua sistem peredaran darah ini, sistem peredaran
darah pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda.
Peredaran Darah Kecil
 Merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri.
 Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran
gas di paru-paru.
 Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari
alveoli paru-paru.
 Darah yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung
oksigen.
Peredaran Darah Besar
 Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme dan
karbon dioksida kembali ke serambi kanan jantung melalui
pembuluh balik.
 Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung ke seluruh
tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.
Peredaran darah manusia selalu melalui pembuluh darah.
Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut
peredaran darah tertutup.
Kelas Obat Kardiovaskular
• Obat cardiaca
• Obat antihipertensi golongan Diuretika
• Obat antihipertensi golongan Beta Blocker dan Ca.Chanel
Blocker
• Obat antihipertensi golongan ACE inhibitor dan ARB
• Obat antihiperlipidemia dan hematinika
• Obat haemostatika dan antithrombolitika
Penyakit yang berpengaruh pada
sistem kardiovascular
 Infark jantung
 Angina pectoris
 Aritmia
 Gagal Jantung
 Shock jantung
 Hiperlipidemia
 Hipertensi
INFARK JANTUNG
 Arteri koroner menular di seluruh bagian luar otot jantung dan dapat
tersumbat oleh endapan kolestrol-kapur (atherosclerosis).
Sekitar tempat penyempitan bagian dalam pembuluh dapat robek yang
mengakibatkan pembekuan darah setempat.
 Gejalanya: nyeri mendadak yang hebat sekali di belakang tulang dada yang
sering kali menyebar ke dua sisi dada dan lamanya lebih dari setengah jam.
Biasanya, tetapi tidak selalu, disertai (mual dan muntah), berkeringat hebat,
sesak napas, dan muka membiru, rasa gelisah dan takut-mati. debar jantung
(tachycardia), juga tidak mampu menggerakkan kaki tangan.
 Diagnosa. Dikenal beberapa penyakit yang gejalanya sangat mirip infark
jantung dan sering kali dikelirukan dengannya, misalnya borok dan perforasi
lambung, peradangan mukosa lambung, juga serangan hiperventilasi akibat
kekurangan karbon).
Pengobatan
 Pengobatan Infark akut perlu diobati di rumah sakit sedini mungkin (dalam
waktu 6 jam) agar memperkecil risiko kematian .

 Kelompok obat yang umum digunakan adalah sebagai berikut:


a. Trombolilita guna melarutkan trombus
b. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol)
c. Analgetika narkotika (morifm, petidin atau fentanif) dan suatu
tranquilizer

 Posmedikasi (pengobatan selanjutnya) dilangsungkan segera sesudah infark


dengan maksud menghindari infark kedua
Posmedikasi (pengobatan selanjutnya)
 Antikoagulansia, (zat-zat pengencer darah) antara lain asenokumarol.
 Antitrombotika (asetosal, indobuferi) yang dapat merintangi
penggumpalan trombosit dan pembentukan trombus.
 Beta-blocker tertentu (propranolol, metaprolol, dan timolol), yang
ternyata dapat mengurangi reinfark dan kematian dengan lebih kurang 25%.
Perlu diminum selama 1-2 tahun. Pindolol (dengan ISA) tidak dianjurkan.
 Penghambat ACE dahulu merupakan kontraindikasi, tetapi sejak
beberapa tahun dianjurkan pada pasien dengan risiko reinfark yang
meningkat.
 Antihiperlipidemia (atorvastatin, simvastatin, lovastatin,
pravastatin) mengurangi komplikasi dan mortalitas, maka dianjurkan pada
pasien dengan kadar kolestrol tinggi.
ANGINA PECTORIS
o Gejala: berupa serangan nyeri hebat di bawah tulang dada (regio jantung)
yang sering kali menjalar ke kedua pundak, adakalanya ke leher dan rahang
atau ke lengan yang dirasakan sangat berat.

o Terutama timbul bila berjalan (naik tangga, bukit) atau mengeluarkan tenaga
lain segera sesudah makan.

o Lamanya serangan umumnya antara 5 dan 30 menit.


Jenis angina
a. Angina stabil akibat penciutan arteri jantung (stenosis) atau juga akibat
kejang yang terjadi selama atau sesudah mengerahkan tenaga (exertion)
atau emosi.

b. Angina instabil, yaitu angina stabil yang mendadak sangat memperburuk


dan dapat merupakan indikasi akan timbulnya infark (‘infark mengancam’).

c. Angina variant atau angina prinzmetal akibat kejang sementara arteri


jantung. Serangan nyeri timbul spontan dalam keadaan istirahat dan
kebanyakan di malam hari. Bentuk ini jarang terdapat.
 Tindakan umum yang perlu sekali dilakukan untuk membantu
mengurangi serangan angina (dan akhirnya menghindari infark jantung) :
- Berhenti merokok.
- Membatasi minum kopi dan alkohol
- Meniadakan overweight
- Menghindarkan beban berat, mental
- Berjalan 0,5-1 jam sehari
- Mengobati hipertensi
Pengobatan
 Keadaan kekurangan oksigen darah (ischemia) pada angina dapat
ditangani dengan sejumlah obat, yakni :
- Nitrogliserin
- Beta-blockers (zat-zat penghemat penggunaan oksigen) dan
- Vasodilator koroner
ARITMIA

 Merupakan tanda dan gejala dari gangguan detak jantung atau irama
jantung.

 2 jenis Aritmia: Takikardi dan Bradikardi


 Takikardi: denyut jantung > 100 x/menit
 Bradikardi: denyut jantung < 60 x/menit
Penggolongan antiaritmia
a. Zat-zat stabilisasi membran, juga disebut efek kinidin atau efek lokal.
Efeknya ialah frekuensi jantung berkurang dan ritmenya menjadi
normal kembali. Terdiri dari Kelompok Kinidin dan Kelompok
Propafenon

b. Beta-blockers
c. K-channels blockers
d. Antagonis Kalsium
GAGAL JANTUNG
(decompensatio cordis)
- Jantung tidak mampu lagi memelihara selayaknya peredaran darah, hingga
volume-menit menurun dan arteri mendapat terlalu sedikit darah.
- Sebagai akibat kelemahan jantung ini, darah terbendung di vena paru-paru
dan kaki, yang menimbulkan sesak dada dan udema pergelangan kaki.
- Pada keadaan parah, dapat terjadi udema paru yang sangat berbahaya.
Penyaluran darah ke jaringan juga berkurang, sehingga ginjal mengeksresi
lebih sedikit natrium dan air. Dalam hal akut, pasien perlu sesegera mungkin
dirawat di rumah sakit .
- Gejala terpenting: sesak napas (dyspnoe), yang semula pada waktu
mengeluarkan tenaga, tetapi juga pada saat istirahat (berbaring) dalam kasus
yang lebih berat. Begitu pula udema di pergelangan kaki.
- Penanganan keadaan insufisiensi dilakukan dengan 3 tindakan untuk
meniadakan kelebihan cairan: banyak istirahat untuk meringankan beban
jantung, pembatasan asupan garam, dan pengobatan dengan diuretika untuk
memperbesar ekskresi cairan.
- Guna: mengurangi pengeluaran tenaga berlebihan yang memperkuat
penyaluran darah ke otot, sehingga mengurangi filtrasi glomeruler dengan
akibat retensi natrium.
- Pengobatan: Karena penyembuhan fungsi-pompa pada pnnsipnya tidak bisa
dicapai, maka penanganan khususnya ditujukan pada prevensi memburuknya
penyakit dan meringankan gejalanya.
a. Diuretika
b. Glikosida Jantung (digoksin)
c. Penghambat ACE
d. Vasodilator Koroner
SHOCK JANTUNG
- Komplikasi infark jantung ini sangat ditakuti, karena sering kali fatal.

- Kekurangan pemasukan darah ke jaringan bergejala kulit pucat dan dingin,


rasa takut dan gelisah, denyut jantung cepat dan lemah, lalu pingsan. Shock
dapat pula diakibatkan oleh, antara lain, tachycardia hebat dan radang otot
jantung (myocarditis).

- Pengobatan dilakukan dengan zat-zat vaspresor / inotrop (dopamin,


dobutamin, ibopamin) yang menaikkan volume-menit jantung dan tekanan
darah. Adakalanya dianjurkan pula pemberian kortison dalam dosis tinggi.

Anda mungkin juga menyukai