OLEH:
Sel darah merah (eritosit), sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
o Terutama timbul bila berjalan (naik tangga, bukit) atau mengeluarkan tenaga
lain segera sesudah makan.
Merupakan tanda dan gejala dari gangguan detak jantung atau irama
jantung.
b. Beta-blockers
c. K-channels blockers
d. Antagonis Kalsium
GAGAL JANTUNG
(decompensatio cordis)
- Jantung tidak mampu lagi memelihara selayaknya peredaran darah, hingga
volume-menit menurun dan arteri mendapat terlalu sedikit darah.
- Sebagai akibat kelemahan jantung ini, darah terbendung di vena paru-paru
dan kaki, yang menimbulkan sesak dada dan udema pergelangan kaki.
- Pada keadaan parah, dapat terjadi udema paru yang sangat berbahaya.
Penyaluran darah ke jaringan juga berkurang, sehingga ginjal mengeksresi
lebih sedikit natrium dan air. Dalam hal akut, pasien perlu sesegera mungkin
dirawat di rumah sakit .
- Gejala terpenting: sesak napas (dyspnoe), yang semula pada waktu
mengeluarkan tenaga, tetapi juga pada saat istirahat (berbaring) dalam kasus
yang lebih berat. Begitu pula udema di pergelangan kaki.
- Penanganan keadaan insufisiensi dilakukan dengan 3 tindakan untuk
meniadakan kelebihan cairan: banyak istirahat untuk meringankan beban
jantung, pembatasan asupan garam, dan pengobatan dengan diuretika untuk
memperbesar ekskresi cairan.
- Guna: mengurangi pengeluaran tenaga berlebihan yang memperkuat
penyaluran darah ke otot, sehingga mengurangi filtrasi glomeruler dengan
akibat retensi natrium.
- Pengobatan: Karena penyembuhan fungsi-pompa pada pnnsipnya tidak bisa
dicapai, maka penanganan khususnya ditujukan pada prevensi memburuknya
penyakit dan meringankan gejalanya.
a. Diuretika
b. Glikosida Jantung (digoksin)
c. Penghambat ACE
d. Vasodilator Koroner
SHOCK JANTUNG
- Komplikasi infark jantung ini sangat ditakuti, karena sering kali fatal.