PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak jam dahulu dikenal beberapa cara pengobatan untuk
kemudian menyusul penyinaran terhadap sel-sel tumor ganas yang peka sinar
perlu dilaksanakan untuk resiko kontaminasi pada porsenil yang terlibat dalam
paparan pada petugas pemberian sitostatika telah banyak diteliti. Falck dkk,
th.1979 melaporkan bahwa perawat yang bekerja pada ward kemoterapi tanpa
signifikan lebih besar dari pada kontorl subject. Toksisitas yang sering
toksisitas berupa liver, neutropenia ringan, fetal malformation, fetal loss, atau
chyclophosphamide dan ifosfamide dalam urine perawat dan staf farmasi yang
ingeston.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sitostatika
Sitostatika adalah suatu pengetahuan untuk mematikan sel-sel secara
fraksional (fraksi tertentu mati) sehingga 90% berhasil dan 10% tidak berhasil
tumor malignan. Istilah sitostatika biasa digunakan untuk setiap zat yang
toksik yang tinggi terhadap sel, terutama dalam memproduksi sel sehingga
dan orang lain yang tidak menderita sakit. Tujuan penanganan bahan
rumah sakit.
Penanganan sitostatika harus memperhatikan :
1. Tehnik aseptis
2. Pemberian dalam biological safety cabinet
3. Petugas yang bekerja harus terlindungi dan jaminan mutu produk
4. Dilaksanakan oleh petugas yang terlatih dan adanya protap
sitostatika
5. Protap penanganan jika obat jatuh dan pecah
6. Protap penanganan limbah sitostatika
a. Ruang
1. Persyaratan ruang aseptic
a. Ruang tidak ada sudut atau siku
b. Dinding terbuat dari epoksi
c. Partikel udara sangat dibatasi : kelas 100, 1000, 10.000
partikel/liter
d. Aliran udara diketahui dan terkontrol
e. Tekanan ruangan diatur
f. Suhu dan kelembaban udara terkontrol (suhu: 18-22 derajat
konstan.
3. Kelengkapan APD (AlAT Pelindung Diri)
Kelengkapan ini terdiri dari :
a. Baju : terbuat dari bahan yang tidak yang mengandung serat
latex
e. Sepatu : terbuat dari bahan yang tidak tembus benda tajam
4. Biologi safety cabinet (BSC)
Alat ini digunakan untuk pencampuran sitostatika yang
lingkungan sekitar. Prinsip kerja dari alat ini adalah : tekanan udara
obat sitostatika tidak terkena petugas. Untuk validasi alat ini harus
dipakai ditentukan oleh usia pasien., status vena dan obat yang
yang paling kecil yang sesuai. Vena yang sering digunakan adalah :
setiap 72 jam dan vena yang cocok untuk penusukan terasa halus dan
lembut, tidak keras dan menonjol serta memilih vena yang cukup lebar
produk
2. Pakaian pelindung yang melindungi operator dan produk
3. Teknik khusus yang diperlukan untuk safe handling cytotoxic
4. Prosedur pembersihan tumpahan obat
5. Prosedur pemberian label, pengemasan, transportasi dan pembuang
limbah cytotoxic
1. Fasilitas fisik
Australian standard 2639 mensyaratkan menggunakan xytoxic drugs
safety cabinet (CDSC) yang diletakkan dalam clean room. CDSC dan
clean room dilengkapi dengan hepa filter. Cytotoxicdrugs safety cabinet
dibanding didalam clean room dan tekanan udara didalam clean lebih
intercom.
sediaan
4. Pengukuran jumlah partikel dalam cytoguard maupun dalm clean room
c. Tutup kepala
sediaan.
d. Tutup kaki
dan masker
2. Disamping untuk melindungi petugas penggunaan masker juga untuk
mrngurangi kontaminan
3. Kaca mata yang digunakan harus dapat melindungi mata dari
dari :
1. Complete blood count
2. Liver function test
3. Renal function test
a. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodic setiap 6
dalam
b. Semua harus didokumentasikan
c. Tehnik penanganan sediaan sitostatika
1. Penyiapan
Proses penyiapan sediaan sitostatika sama dengan proses penyiapan
pemberian).
b) Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima ( nama obat,
formulir permintaan.
c) Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang
campuran.
2. Pencampuran
a. Proses pencampuran sitostatika
1. Memakai APD sesuai prosedur tetap
2. Mencuci tangan sesuai prosedur tetap
3. Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit
sebelum digunakan
4. Melakukan dokumentasi dan desinfeksi BSC sesuai prosedur
tetap
5. Menyiapakan meja BSC dengan memberi alas sediaan
sitostatika
6. Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan
sitostatika
7. Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot
alcohol 70%
8. Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box
9. Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan
pembuangan khusus
14. Memasukan infuse untuk spoit yang telah berisi sediaan
diizinkan
2. Beri tanda peringatan disekitar area
3. Petugas penolong mengunakan APD
4. Angkat partikel kaca dan pecahan-pecahan dengan
kantong buangan
5. Serap tumpahan cair dengan kasa penyerap dan buang
terangkat
10. Tanggalkan glove luar dan tutup kaki, tempatkan dalam
kantong pertama
11. Tutup kantong dan tempatkan pada kantong kedua
12. Tinggalkan pakaian pelindung lainnya dan sarung tangan
incinerator
14. Cuci tangan
b) Membersihkan tumpahan didalam BSC
1. Serap tumpahan dengan kasa untuk tumpahan cair atau
buangan
7. Tutup wadah dan buang dalam wadah buangan akhir
8. Tinggalkan APD dan buang sarung tangan, masker
incinerator
9. Cuci tangan
c) Penanganan kecelakaan kerja
1. Dokumentasi akibat kontak dengan bagian tubuh
a. KONTAK DENGAN KULIT
1. Tinggalkan sarung tangan
2. Bilas kulit dengan air hangat
3. Cuci dengan sabun, bilas dengan air hangat
4. Jika kulit tidak sobek, seka area dengan kassa
khusus
7. Tinggalkan seluruh pakaian APD
8. Laporkan ke supervisor
9. Lengkapi foemat kecelakaan
b. KONTAK DENGAN MATA
1. Minta pertolongan
2. Tinggalkan sarung tangan
3. Bilas mata dengan air mengalir dan rendam
mungkin terinjeksi
2. Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum
kemudian buang
3. Jika perlu gunakan spoit baru dan jarum bersih
tertusuk
4. Tinggalkan sarung tangan, bilas bagian yang
hangat
6. Tinggalkan semua APD
7. Catat jenis obat dan perkirakan berapa banyak
yang terinjeksi
8. Laporkan ke supervisor
9. Lengkapi format kecelakaan kerja
10. Segera konsultasi ke dokter
d) Pengelolaan limbah sitostatika
Pengelolaan limbah sisa buangan pencampuran sediaan
berikut :
1. Gunakan APD
2. Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup untuk
berlogo sitostatika
3. Beri label peringatan
4. Bawah limbah ketempat pembuangan menggunakan
troli tertutup
5. Musnahkan limbah dengan incenerator 1000 derajat
celcius
6. Cuci tangan
e) Protap Desinfeksi Dan Dekontaminasi
1. Persiapan bahan
a. Alcohol swab
b. Alcohol 70% dalam botol spray
c. Mendesinfeksi bagian luar kemasan bahan obat
alcohol 70%
2. Persiapan alat
a. Mensterilkan alas untuk sitostatika
b. Mensterilkan bahan untuk sealing (paraffin)
c. Mensterilkan sarung tangan, masker, baju, topi,
sarung kaki
d. Spoit injeksi ukuran 2x volume yang dibutuhkan
e. Jarum
f. Mendesinfektan etiket, label, klip plastic, kantong
alcohol 70%
Tugas Farmasi Rumah Sakit
FARMASI KABUPETEN/KOTA
OLEH :
KELOMPOK V & VI
KENDARI
2016