Anda di halaman 1dari 6

Tanaman Akar Wangi

A. Taksonomi Tanaman Akar Wangi


Klasifikasi Akar Wangi (V. zizanioides Stapf) menurut Tjitrosoepomo (1993) sebagai berikut:
 Regnum: Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Sub Divisio : Angiospermae
 Class : Monocotyledone
 Ordo : Graminales
 Family : Graminae
 Genus : Vetiveria
 Species : Vetiveria zizanioides Stapf
B. Nama Daerah Tanaman Akar Wangi
 Jawa : Larasetu, Larawastu, dan Rarawestu.
 Batak : Hapias, dan Usar
 Gayo :Useur
 Minangkabau : Akar Babau
 Timor : Akar Banda
 Sumatra Utara : Morwastu, dan Iser.
 Makasar : Usa, dan Urek Usa.
 Sunda : Janur, Narawastu, dan Usar
C. Kadaan Akar Wangi Dapat Tumbuh
Akar wangi dapat tumbuh pada keadaan
1. Keadaan Tanah
Tanaman akar wangi cocok tumbuh di tanah yang berpasir atau pada tanah abu vulkanik di
lereng-lereng bukit. Pada tanah tersebut akan menyebabkan akar tanaman menjadi panjang
dan lebat, dan juga akar mudah dicabut tanpa ada yang tertinggal dan hilang. Tanaman akar
wangi juga bisa tumbuh pada tanah liat yang banyak mengandung air. Tetapi, kelemahannya
adalah sulit di cabut, dan juga pertumbuhan akar terhambat. 7 Derajat keasaman tanah (pH)
yang cocok untuk pertumbuhan akar wangi sekitar 6-7. Tanah yang terlalu masam (pH
dibawah 5,5) menyebabkan tanaman akar wangi menjadi kerdil. Oleh karena itu dilakukan
pengapuran untuk meningkatkan pH tanah, sekurang-kurangnya dua bulan sebelum tanam.
Kebutuhan kapur sekitar 0,5-1 ton per hektar, tergantung tingkat kemasamannya. Jika pH
tanah terlalu basa, akan menyebabkan bentuk akarnya kurus kecil (Grimsaw, 2000).
2. Keadaan Iklim
Tanaman akar wangi menyukai sinar matahari yang jatuh secara langsung. Maka bila akar
wangi di tanam di tempat yang teduh akan berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan
system akar dan mutu minyaknya pun akan merosot. Curah hujan juga mempunyai fungsi
bagi tanaman, antara lain sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana
transportasi hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim dan menjaga
stabilitas suhu. Tanaman akar wangi membutuhkan curah hujan yang cukup, yakni sekitar
140 hari pertahun. Sedangkan suhu yang cocok untuk tanaman akar wangi adalah sekitar
17O – 27O Celcius. 8 Pada dasarnya tanaman akar wangi dapat tumbuh pada ketinggian
sekitar 300-2.000 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, akar wangi berproduksi paling
bai pada ketinggian optimum sekitar 60-1.500 meter di atas permukaan laut (Grimsaw, 2000)
D. Morfologi Akar Wangi
Tanaman akar wangi merupakan salah satu jenis tanaman dari keluarga tanaman rumput-
rumputan (Poaceae), taanaman akar wangi tumbuh menahun yang membentuk rumpun yang
besar, padat dengan arah tumbuh tegak lurus, kompak, beraroma, bercabangcabang, memiliki
rimpang dan sistem akar serabut yang dalam. Rumpun tumbuh hingga mencapai tinggi 1-1,5
m, berdiameter 2-8 mm. Daun berbentuk garis, 6 pipih, kaku dan permukaan bawah daun licin.
Perbungaan malai (tandan majemuk) terminal, tiap tandan memiliki panjang mencapai 10 cm;
ruas yang terbentuk antara tandan dengan tangkai bunga berbentuk benang, namun di bagian
apeksnya tampak menebal. Akar tanaman bahan wewangian ini berbentuk serabut dan berwarna
kuning, Akarnya beraroma wangi yang cukup pekat (Anonim, 2006).
E. Kandungan Akar Wangi
Komposisi utama senyawa kimia dari akar tanaman akar wangi (Vetiveria
zizanioides Stapf) antara lain seskuiterpenahidrokarbon (seperti, cadenene, clovene,
amorphine, aromadendrine, junipene), senyawa turunan alkohol vetiverols (seperti, khusimol,
epiglobulol, spathulenol, khusinol), senyawa turunan karbonil – vetivons (keton) (seperti, a-
vetivon, ß-vetivon, khusimon), dan senyawa turunan ester (seperti, khusinol asetat) (Anonim,
2006; Kamal and Ashok, 2006; Emmyzar et al., 2000). Tiga senyawa karbonil, a-vetivon, ß-
vetivon dan khusimon, merupakan komponen utama yang mempengaruhi aroma dari minyak
akar wangi Sedangkan secara keseluruhan, akar wangi mengandung sekitar 100 jenis senyawa
seskuiterpena dan turunannya
Komposisi utama senyawa kimia dari akar tanaman akar wangi (Vetiveria
zizanioides Stapf) antara lain seskuiterpenahidrokarbon (seperti, cadenene, clovene,
amorphine, aromadendrine, junipene), senyawa turunan alkohol vetiverols (seperti, khusimol,
epiglobulol, spathulenol, khusinol), senyawa turunan karbonil – vetivons (keton) (seperti, a-
vetivon, ß-vetivon, khusimon), dan senyawa turunan ester (seperti, khusinol asetat) (Akhila and
Rani, 2002). Tiga senyawa karbonil, a-vetivon, ß-vetivon dan khusimon, merupakan komponen
utama yang mempengaruhi aroma dari minyak akar wangi (Champagnat dkk, 2008).Sedangkan
secara keseluruhan, akar wangi mengandung sekitar 100 jenis senyawa seskuiterpena dan
turunannya.
F. Manfaat Akar Wangi
Berikut berbagai manfaat dari tanaman akar wangi bagi kesehatan :
1. Menghilangkan Ketombe
Jika anda memiliki masalah ketombe pada rambut anda, ada baiknya untuk memanfaatkan
tanaman akar wangi. Cara untuk menghilangkan ketombe dengan menggunakan akar wangi
juga cukup mudah, anda hanya perlu menyiapkan beberapa batang tanaman akar wangi, lalu
tumbuk dan gosokkan pada kepala anda. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan
cara ini setiap sebelum mandi.
2. Mengatasi Bau Mulut
Bau mulut yang tidak sedap tentu dapat mengurangi rasa percaya diri. Oleh karena itu,
masalah pada mulut tersebut harus segera diatasi. Untuk mengatasinya, anda dapat
mencobanya dengan menggnakan akar wangi. Caranya yaitu rebus berbagai bahan seperti
pegagan, daun sirih, kapulaga dan akar wangi.etelah itu, air rebusannya digunakan untuk
berkumur secara rutin setiap pagi dan malam.
3. Mengobati Rematik
Tanaman akar wangi juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit rematik. Untuk
mengobati rematik dengan memanfaatkan tanaman akar wangi dapat dilakukan dengan cara
menggosok-gosokkan bagian akar tanaman tersebut. Namun yang perlu diperhatikan yaitu
jangan melakukan cara ini secara rutin, sebaliknya lakukanlah saat penyakit rematik tersebut
kambuh.
4. Mengobati Batu Ginjal
Untuk mengobati penyakit batu ginjal dapat memanfaatkan obat alami yang terbuat dari
tanaman akar wangi. Akar wangi direbus di dalam air mendidih, lalu air rebusan akar wangi
diminum secara rutin. Berbagai kandungan yang ada dalam tanaman akar wangi dipercaya
dapat memecahkan batu ginjal sehingga keluar menjadi urin.
5. Sebagai Obat Luka
Khasiat lain dari tanaman akar wangi yaitu dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk
menyembuhkan luka. Hal ini disebabkan karena tanaman akar wangi memiliki kandungan
yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka dari luar. Bukan hanya itu saja, tanaman
akar wangi juga dapat membantu pendarahan berlebih.
6. Untuk mengobati luka
akar wangi ditumbuk hingga halus. Setelah itu, balutkan akar wangi yang telah ditumbuk
pada luka anda. Agar penyembuhan lebih cepat, sebaiknya jangan menutup luka yang dibalut
obat akar wangi dengan perban.
7. Menurunkan Demam
Demam merupakan suatu bentuk perlawanan tubuh terhadap bakteri atau virus. Umumnya,
demam tidak perlu diobati, kecuali pada kasus khusus. Namun, ada cara yang dapat
dilakukan untuk menurunkan demam dengan cepat, salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan tanaman akar wangi.
Manfaat tanaman akar wangi bagi lingkungan:
1. Vetiver bekerja sebagai penyaring biologis dalam mencegah pergerakan tanah dan menyerap
polutan. Dengan sistem perakarannya dan tingginya penyerapan substansi pada organ
tubuhnya, vetiver dapat mengkonservasi dan membersihkan air, sehingga mencegah dan
mengurangi komponen yang dapat merusak fungsi dan molekul air. Tumbuhan ini dapat
menstabilkan struktur desain kemiringan aliran sungai, waduk kecil, dan sedimentasi sungai
sehingga dapat menghindari bencana karena kerusakan struktur watershed.
2. VGT adalah suatu desain biologis yang dapat digunakan sebagai metode untuk merespon
mitigasi lingkungan secara serius. Penelitian dan aplikasi terhadap ‘akar wangi’ ini telah
menunjukan bahwa tumbuhan ini dapat mengurangi reduksi tanah 90%, penyerapan air
hujan 70%, menghilangkan bahan kimia dari lahan pertanian 40%, dan juga merehabilitasi
tanah tercemar (Grimshaw, 2000).
3. Dekontaminasi tanah berpolutan dapat dilakukan oleh Vetiver dengan menyerap dan
mengakumulasi polutan. Salah satunya polutan Trikloroetilen (TCE). TCE adalah salah satu
polutan lingkungan yang popular di dunia industry. Penggunaannya yaitu untuk
menghilangkan logam, agen pembersih pada laundry, dan untuk pembiusan. TCE senyawa
kimia yang stabil dan bersifat karsinogenik dapat merusak hati (hepatotoxin). Di daerah
industry di Thailand, tanah dan air tanah telah tercemar TCE (Shang et al, 2001).
4. Beberapa tumbuhan telah diuji coba sebagai tumbuhan fitoremediasi TCE, yaitu tembakau,
wortel, bayem, tomat, dan tumbuhan lainnya. Namun, Janngam et al.(2010) menguji
kemampuan Vetiver dalam meremediasi tanah yang terkontaminasi.
5. Vetiver yang digunakan untuk remediasi TCE yaitu 4 ekotipe yang berbeda yaitu Songkla3,
Sri Langka, Khampaeng Phet2, dan Surat Thani. Umur tumbuhan tersebut berkisar antara 1-
1,5 bulan lalu ditanam bersamaan selama 3 minggu. Sebelum ditanami di lokasi penelitian
yang terkontaminasi TCE, keempat ekotipe rumput tersebut dipotong sepanjang 25 cm. Air
diberikan pada tumbuhan tersebut selama 2 hari sekali. Tanah yang terkontaminasi TCE
diambil dari Pratum Thani, Thailand
Daftar Pustaka

Tjitrosoepomo. 1993. Taksonomi tanah (Spermathopyta). Yogyakarta : UGM Press.

Grimshaw,Dick.2000.Vetiver and the Environment-The Future, Paper presented at the 22nd


International Conference on Vetiver, Thailand

Anonim.2006, Vetiveria essential information, Oxford Univercity, New York.

Champagnat,P., Annie H., Andre´e C., Didiet F., Andre P.C., Jean L.L., 2008.

Flavonoids from Vetiveria zizanioides and Vetiveria nigritana (Poaceae).Biochemical Systematics


and Ecology, 36, 68-70.

Janngam J., P. Anurakpongsatorn , T. Satapanajaru, S. Techapinyawat .2010. Phytoremediation :


Vetiver Grass in Remediation of Soil Contaminated with Trichloroethylene. Sci.J.
UBU. Vol.1:52-57.

Shang, T.Q., Doty, S.L., Wilson, A.M., Howald, W.N., & Gordon, M.P. 2001. Trichloroethylene
oxidative metabolism in plants: the trichloroethanol pathway. Phyto- chemistry.,
58, 1055-65.

Anda mungkin juga menyukai