Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bawang Merah ( Allium cepa L ) – Bawang

merah merupakan salah satu tanaman yang termasuk kedalam umbian tanah, dan juga
tanaman yang memiliki perakaran yang serabut di bagian pangkal umbi. Tanaman
bawang merah ini diduga berasal dari Asia Tenggara yang menyebar luas keberbagai
wilayah dan juga tempat lainnya, bawang merah ini biasanya digunakan sebagai bumbu
atau tambahan masakan yang bertujuan untuk memberikan cipta rasa khusus dalam
masakan tersebut.

Secara umumnya, bawang merah ini juga merupakan salah satu tanaman yang memiliki
kandungan dan senyawa yang sangat tinggi, sehingga di zaman dahulu hingga
sekarang banyak menggunakan bawang merah ini sebagai bahan herbal dan juga
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit serta menyehatkan kesehatan
tubuh. Secara sistematisnya bawang merah ini dapat diklasifikasi dan morfologikan
sebagai sebagai berikut.

Klasifikasi bawang merah


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Lilidae
Ordo : Lililales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L. Var. Aggregatum
Morfologi Bawang Merah
1. Akar
Perakaran pada bawang merah ini memiliki perakaran yang dangkal dan juga
bercabang memencar, dengan kedalam mencapai 15-30 cm didalam tanah serta
tumbuh di sekitar umbi bawang merah.
2. Batang
Batang bawang merah memiliki batang sejati disebut diskus, yang memiliki bentuk
hampir menyerupai cakram, tipis dan juga pendek sebagai tempat melekatnya akar dan
juga mata tunas. Sedangkan bagian atas pada diskus ini terdapat batang semu yang
tersusun atas pelepah – pelepah daun dan batang semu yang berada didalam tanah
dan juga berguna untuk menjadi umbi lapis .
3. Daun
Daun bawang merah memiliki bentuk silindris kecil memanjang yang mencapai sekitar
50-70 cm, memiliki lubang dibagian tengah dan pangkal daun runcing. Daun bawang
merah ini berwarna hijau mudah hingga tua, dan juga letak daun ini melakat pada
tangkai yang memiliki ukuran pendek.
4. Bunga
Bunga bawang merah ini memiliki panjang antara 30-90 cm, dan juga memiliki pangkal
ujung kuntum bunga yang hampir menyerupai payung. Selain itu, bunga tanaman ini
terdiri dari 5-6 helai daun bunga yang bewarna putih, 6 benang sari berwarna hijau
hingga kekuningan kuningan, serta memiliki 1 putik dan bakal buah yang memiliki
bentuk segitiga. Bunga bawang merah ini juga merupakan salah satu bunga sempurna
dan juga dapat melakukan penyerbukan sendiri.
5. Buah dan biji
Buah bawang merah berbentuk ulat dengan pangkal ujung tumpul yang terbungkus
dengan biji berjumlah 2-3 butir, selain itu biji ini memiliki bentuk agak pipih berwarna
bening dan juga agak keputihan hingga memiliki warna kecoklatan sampai kehitaman.
Namun, untuk perbanyakan pada biji bawang merah ini dapat dilakukan dengan cara
generatif ( seksual ).

KANDUNGAN

Beberapa kandungan senyawa yang penting dari bawang merah antara lain kalori, karbohidrat,
lemak, protein, dan serat makanan. Serat makanan dalam bawang merah adalah serat makanan
yang larut dalam air, disebut oligcfruktosa. Kandungan vitamin bawang merah adalah vitamin A,
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (G, riboflavin), vitamin B3 (niasin), dan vitamin C. Bawang merah juga
memiliki kandungan mineral diantaranya adalah: belerang, besi, klor, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, natrium, silikon, iodium, oksigen, hidrogen, nitrogen, dan zat vital non gizi yang disebut
air. Bawang merah juga memiliki senyawa kimia non-gizi yang disebut flavonglikosido dan saponi
(Irianto, 2009).Tanaman ini juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksindan
giberelin

Rianto, K. 2009. Sukses Agrobisnis. Jakarta: Sarana Ilmu Pustaka

Rukmana, R. 1994. Bawang Merah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sunarjono, H., dan Soedomo, P., 1989, Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicumL. ), Sinar Baru,
Bandung..
Kandungan Bawang merah

Nilai Gizi Per 100 G (3.5Oz)


Energi 166kj (40 kcal)
Karbohidrat 9.34 g
Gula 4.24 g
Diet Serat 1.7 g
Lemak jenuh 0.1 g
Monounsaturated 0.013 g
Polyunsaturated 0.017 g
Protein 1.1 g
Air 89.11 g
Vitamin A equiv 0 mg (0%)
Thiamine ( Vitamin B1) 0.046 mg (4%)
Riboflavin ( Vitamin B2) 0.027 mg (2%)
Niacin (Vitamin B3 ) 0.116 mg ( 1%)
Vitamin B6 0.12 mg (95)
Folat 19 mg (5%)
Vitamin B12 0 mg (5%)
Vitamin C 7.4 mg (12%)
Vitamin E 0.02 mg
Vitamin K 0.4 mg
Kalsium 23 mg
Besi 0.21 mg
Magnesium 0.129 mg
Fosfor 29 mg
Kalium 146 mg
Sodium 4 mg
Seng 0.17 mg
Sumber : USDA Nutrient Database

Bebebapa ciri umum bawang merah :

 Bunga majemuk, berbentuk tandan bertangkai yang terdiri dari 50-200 kuntum bunga.
Bagian ujung serta pangkal tangkai mengecil, bagian tengahnya mengembung. Bentuk
tangkai seperti pipa. Tangkai bunga tumbuh memanjang hingga mencapai 30-50 cm.Bunga
bawang merah merupakan jenis bunga sempurna dimana dalam setiap bunga terdapat
benang sari dan kepala putik.
 Buah berbentuk bulat dengan bagian ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih, pada bagian ini
sering digunakan untuk memperbanyak tanaman secara generatif.
 BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Demam merupakan regulasi panas pada suatu tingkat suhu yang lebih
tinggi dan berhubungan dengan peningkatan tolak ukur hipotalamus (Ernst Mutschler,
1991); (Dorland, 2001). Demam paling sering dijumpai di Indonesia, diperkirakan angka
kejadian jauh lebih tinggi, mengingat banyaknya kejadian infeksi (Soeroso, 1989). Demam
berhubungan dengan banyak penyebab baik patologis maupun nonpatologis namun
menyertai hampir semua infeksi, terjadi dalam waktu singkat, meskipun dalam beberapa
kasus dapat berlangsung lebih lama. Bahan-bahan bakteri dan virus dapat menyebabkan
demam yang disebut demam pirogen eksogen (Ernst Mutschler, 1991); (Braunwald, et al.,
2005). Suhu tubuh normal berkisar antara 35,9-37,3ºC dengan variasi berbeda (Houssay,
1955). Demam mempunyai arti penting, baik bagi dokter maupun penderita karena
merupakan indikator dari suatu penyakit. Kenaikan suhu tubuh mudah diketahui dan dapat
diukur secara cepat dan tepat (Soeroso, 1989). Usaha-usaha untuk mengatasi demam
diawali dengan pengobatan sendiri (self medication) yaitu dengan pengobatan simptomatis,
biasanya konsultasi ke dokter dilakukan bila demam berkelanjutan dan tidak bisa diatasi
sendiri. Di samping senyawa sintetik banyak juga obat tradisional / yang berasal dari
tumbuhan (herbal medicine) yang mempunyai aktivitas sebagai antipiretik. Daya tarik abadi
herbal berasal dari sifatnya yang alamiah sehingga dianggap lebih aman dan lebih baik
ditoleransi daripada obat-obatan modern (resep). Herbal lebih mudah didapat (tanpa resep)
dan banyak tersedia, tidak jarang dengan harga yang lebih murah. Pada sebagian besar
populasi dunia, pengobatan dengan herbal merupakan pengobatan pertama dan terkadang
merupakan pilihan satu-satunya (Juckett, 2004). Secara empiris, banyak tanaman yang bisa
dimanfaatkan untuk pengobatan demam. Tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi
demam adalah daun Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.), rimpang Jahe
merah(Zingiberis rhizome), Bayam (Amaranthus sp.), Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi),
daun Sendok (Plantago major)
1. Bau mulut
Bawang merah mengandung sulfur dengan kadar tinggi, sehingga jika dikonsumsi
bisa meninggalkan bau mulut.

 2. Mulas
Konsumsi bawang merah yang berlebihan bisa menimbulkan rasa mulas.
Waspadai kondisi ini karena bisa menyebabkan efek yang lebih buruk. Bila
mulas terjadi beberapa kali atau bahkan sering, jangan ragu untuk
memperoleh bantuan medis.
 3. Lambung terbakar
Meskipun bawang merah digunakan untuk mengobati beberapa gangguan
gastrointestinal, namun jika dikonsumsi terlalu berlebih, dapat menyebabkan
iritasi lambung, muntah, mual dan sensasi terbakar. Jika Anda mengalami
kondisi seperti ini setiap mengkonsumsi bawang, disarankan untuk segera
berkonsultasi ke dokter.
 4. Mengurangi tekanan darah
Bawang merah dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik. Jika
Anda mengonsumsi obat tekanan darah, sebaiknya berhati-hati dalam
mengkonsumsinya.

5. Mengurangi gula darah


Bawang merah dapat mengurangi kadar gula darah, sehingga para penderita diabetes
harus memeriksa gula darah mereka sebelum mengonsumsi bahan dapur yang satu
ini.

Anda mungkin juga menyukai