merah merupakan salah satu tanaman yang termasuk kedalam umbian tanah, dan juga
tanaman yang memiliki perakaran yang serabut di bagian pangkal umbi. Tanaman
bawang merah ini diduga berasal dari Asia Tenggara yang menyebar luas keberbagai
wilayah dan juga tempat lainnya, bawang merah ini biasanya digunakan sebagai bumbu
atau tambahan masakan yang bertujuan untuk memberikan cipta rasa khusus dalam
masakan tersebut.
Secara umumnya, bawang merah ini juga merupakan salah satu tanaman yang memiliki
kandungan dan senyawa yang sangat tinggi, sehingga di zaman dahulu hingga
sekarang banyak menggunakan bawang merah ini sebagai bahan herbal dan juga
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit serta menyehatkan kesehatan
tubuh. Secara sistematisnya bawang merah ini dapat diklasifikasi dan morfologikan
sebagai sebagai berikut.
KANDUNGAN
Beberapa kandungan senyawa yang penting dari bawang merah antara lain kalori, karbohidrat,
lemak, protein, dan serat makanan. Serat makanan dalam bawang merah adalah serat makanan
yang larut dalam air, disebut oligcfruktosa. Kandungan vitamin bawang merah adalah vitamin A,
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (G, riboflavin), vitamin B3 (niasin), dan vitamin C. Bawang merah juga
memiliki kandungan mineral diantaranya adalah: belerang, besi, klor, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, natrium, silikon, iodium, oksigen, hidrogen, nitrogen, dan zat vital non gizi yang disebut
air. Bawang merah juga memiliki senyawa kimia non-gizi yang disebut flavonglikosido dan saponi
(Irianto, 2009).Tanaman ini juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksindan
giberelin
Sunarjono, H., dan Soedomo, P., 1989, Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicumL. ), Sinar Baru,
Bandung..
Kandungan Bawang merah
Bunga majemuk, berbentuk tandan bertangkai yang terdiri dari 50-200 kuntum bunga.
Bagian ujung serta pangkal tangkai mengecil, bagian tengahnya mengembung. Bentuk
tangkai seperti pipa. Tangkai bunga tumbuh memanjang hingga mencapai 30-50 cm.Bunga
bawang merah merupakan jenis bunga sempurna dimana dalam setiap bunga terdapat
benang sari dan kepala putik.
Buah berbentuk bulat dengan bagian ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih, pada bagian ini
sering digunakan untuk memperbanyak tanaman secara generatif.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Demam merupakan regulasi panas pada suatu tingkat suhu yang lebih
tinggi dan berhubungan dengan peningkatan tolak ukur hipotalamus (Ernst Mutschler,
1991); (Dorland, 2001). Demam paling sering dijumpai di Indonesia, diperkirakan angka
kejadian jauh lebih tinggi, mengingat banyaknya kejadian infeksi (Soeroso, 1989). Demam
berhubungan dengan banyak penyebab baik patologis maupun nonpatologis namun
menyertai hampir semua infeksi, terjadi dalam waktu singkat, meskipun dalam beberapa
kasus dapat berlangsung lebih lama. Bahan-bahan bakteri dan virus dapat menyebabkan
demam yang disebut demam pirogen eksogen (Ernst Mutschler, 1991); (Braunwald, et al.,
2005). Suhu tubuh normal berkisar antara 35,9-37,3ºC dengan variasi berbeda (Houssay,
1955). Demam mempunyai arti penting, baik bagi dokter maupun penderita karena
merupakan indikator dari suatu penyakit. Kenaikan suhu tubuh mudah diketahui dan dapat
diukur secara cepat dan tepat (Soeroso, 1989). Usaha-usaha untuk mengatasi demam
diawali dengan pengobatan sendiri (self medication) yaitu dengan pengobatan simptomatis,
biasanya konsultasi ke dokter dilakukan bila demam berkelanjutan dan tidak bisa diatasi
sendiri. Di samping senyawa sintetik banyak juga obat tradisional / yang berasal dari
tumbuhan (herbal medicine) yang mempunyai aktivitas sebagai antipiretik. Daya tarik abadi
herbal berasal dari sifatnya yang alamiah sehingga dianggap lebih aman dan lebih baik
ditoleransi daripada obat-obatan modern (resep). Herbal lebih mudah didapat (tanpa resep)
dan banyak tersedia, tidak jarang dengan harga yang lebih murah. Pada sebagian besar
populasi dunia, pengobatan dengan herbal merupakan pengobatan pertama dan terkadang
merupakan pilihan satu-satunya (Juckett, 2004). Secara empiris, banyak tanaman yang bisa
dimanfaatkan untuk pengobatan demam. Tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi
demam adalah daun Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.), rimpang Jahe
merah(Zingiberis rhizome), Bayam (Amaranthus sp.), Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi),
daun Sendok (Plantago major)
1. Bau mulut
Bawang merah mengandung sulfur dengan kadar tinggi, sehingga jika dikonsumsi
bisa meninggalkan bau mulut.
2. Mulas
Konsumsi bawang merah yang berlebihan bisa menimbulkan rasa mulas.
Waspadai kondisi ini karena bisa menyebabkan efek yang lebih buruk. Bila
mulas terjadi beberapa kali atau bahkan sering, jangan ragu untuk
memperoleh bantuan medis.
3. Lambung terbakar
Meskipun bawang merah digunakan untuk mengobati beberapa gangguan
gastrointestinal, namun jika dikonsumsi terlalu berlebih, dapat menyebabkan
iritasi lambung, muntah, mual dan sensasi terbakar. Jika Anda mengalami
kondisi seperti ini setiap mengkonsumsi bawang, disarankan untuk segera
berkonsultasi ke dokter.
4. Mengurangi tekanan darah
Bawang merah dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik. Jika
Anda mengonsumsi obat tekanan darah, sebaiknya berhati-hati dalam
mengkonsumsinya.