Anda di halaman 1dari 24

ANTIGEN-ANTIBODI

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Fakultas Farmasi
2019

Imunologi (Dr. Refdanita, M. Si, Apt)


ANTIGEN-ANTIBODI

Agustina Nur Pratiwi (19334742)


Ayu Shandra (16334088)
Peggy Elvira Septiani (16334003)
Tia Mardiyanti (16334056)
Idha Rachmasuny (18334742)

Imunologi (Dr. Refdanita, M. Si, Apt)


LATAR BELAKANG
SISTEM IMUN
Prinsip Utama Respon
Imun :

Biochemica Fagosit : sel MN,


l PMN Sel NK
Sel mast Basofil
Barrier Selular

Bawaan/innat Komplemen
Sistem e/ Sitokin
Kemokin Humoral
Imun non spesifik C-Reactive
Protein

Sel T Selular
:TH1,TH2,Tc
Didapat/
Adaptive/
Spesifik Humoral
Sel B 
antibodi
MEKANISME SECARA UMUM SISTEM IMUN
ANTIGEN
Molekul yang dapat dikenali oleh reseptor Ig dari sel B,
reseptor sel T (kompleks MHC)

STRUKTUR
ANTIGEN

1.Antigenitas (menginduksi produksi antibodi)

2.Spesifisitas (berikatan dg antibodi yang sesuai)


KARAKTERISTIK
3.Imunogenisitas (Ag dpt menginduksi respon imun
spesifik)

4.Immunoreaktivitas (antigen dpt berikatan dengan


Ab yang sesuai atau limfosit T yang sudah
KLASIFIKASI ANTIGEN

• Antigen eksogen
Asal • Antigen endogen
• Autoantigen

Antigenitas atau • Antigen


imunogenitas • Hapten

Aktivitas sel T dalam • Antigen – sel T Dependent (TD)


memicu imunitas • Antigen – sel T Independent (IT)
homoral

• Unideterminan univalen
• Unideterminan multivalen
Epito • Multideterminan univalen
p • Multideterminan multivalen
SUMBER ANTIGEN
ANTIBODI
Protein yang mengenali dan mengikat antigen dengan spesifisitas
yang tinggi

STRUKTU
R
ANTIBODI

Struktur dasar : 4 rantai polipeptida, terdiri


dari :
2 HeavY chain
2 Light chain

Enzim papain memecah rantai molekul Ab


mjd 3
fragmen :
2 fragmen antigen binding (Fab) berikatan
dengan Ag
JENIS-JENIS ANTIBODI
FUNGSI ANTIBODI
FUNGSI UTAMA ANTIBODI

1. Antibodi secara spesifik 2. Antibodi “mengundang” sel-


berikatan dengan patogen sel imun yang lain akan
yang akan menginisiasi menghancurkan patogen segera
respon imun . setelah terjadi ikatan antara
antibodi dengan antigen.
PROSES PEMBENTUKAN ANTIBODI

Sel limfosit B : identifikasi terhadap antigen  replikasi dengan sangat


cepat  sel B plasma (menciptakan antibodi spesifik)  pelepasan (ke
dalam sirkulasi darah).

Selain menciptakan sel B plasma, pada sel limfosit B juga menciptakan sel B
memori dan juga sel B pembelah.
Fungsi : menciptakan sel-sel
limfosit sehingga bisa menjadi
Memiliki kemampuan untuk hidup dalam lebih banyak lagi.
kurun waktu yang relatif lama.

Jika terjadi suatu proses infeksi maka untuk


tahap kedua kalinya  reaksi yang diberikan
relatif lebih cepat.
REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI
MEKANISME INTERAKSI ANTIGEN ANTIBODI

 
KONSEKUENSI DARI IKATAN
ANTIGEN – ANTIBODI
(PEMBUANGAN
ANTIGEN)
Mekanisme
Antigen dan Antibodi

video
Terapi Antibodi
ANTIBODI
MONOKLONAL

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel
klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.

1. Dapat mengenal suatu molekul


Sifat Khusus 2. Memberikan informasi tentang molekul spesifik
3. Sebagai terapi target tanpa merusak sel sehat
sekitarnya.

Spesifisiti antibodi yang luar biasa menjadikan zat ini dapat digunakan sebagai terapi.
JENIS – JENIS ANTIBODI MONOKLONAL
Efek Samping MAbs

Dibandingkan dengan efek samping kemoterapi, efek samping naked MAbs atau MAbs
murni biasanya lebih ringan dan sering dikaitkan dengan reaksi “alergi”
(terlihat di awal terapi).

Contoh : demam, menggigil, lemah, nyeri kepala,


mual, muntah, diare, tekanan darah turun, dan
rashes.

Beberapa MAbs juga bisa berimbas pada sumsum tulang seperti halnya pada
pemberian obat kemoterapi. Hal ini sebagai akibat rendahnya kadar sel darah. Efek
samping ini bisa memicu peningkatan risiko pendarahan dan infeksi pada pasien.
TERAPI ANTIBODI MONOKLONAL

Contoh produk :
Cetuximab®  jenis kanker payudara dan limfoma .
MK : memblokir HER-1

Contoh produk :
mAb 9G3

Contoh produk :
Daclizumab®  pengobatan limfoma sel-T penghambatan
IgE manusia

Contoh produk :
Evolocumab ® dan Alirocumab ®
KESIMPULAN
1. Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi
dengan antibodi.

2. Antibodi adalah protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada
tubuh yang mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi
sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen.

3. Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan menjadi tingkat primer, sekunder,


dan tersier.

4. Konsekuensi dari ikatan antigen-antibodi dimana kompleks Ag – Ab dibentuk ketika


antibodi mengikat antigen yang dikenalinya dengan proses aglutinasi, opsonisasi,
netralisasi, Antibody dependent cell-mediated cytotoxicity (ADCC), aktivasi
komplemen.

5. Antibodi dapat digunakan sebagai terapi terhadap penyakit  antibodi monoklonal


 pengobatan penyakit kanker.
 

Anda mungkin juga menyukai

  • Emulsi Parafin
    Emulsi Parafin
    Dokumen27 halaman
    Emulsi Parafin
    kinan
    75% (4)
  • Makalah Virus
    Makalah Virus
    Dokumen30 halaman
    Makalah Virus
    Nuuy Mmoochichi William
    100% (6)
  • Makalah Virus
    Makalah Virus
    Dokumen30 halaman
    Makalah Virus
    Nuuy Mmoochichi William
    100% (6)
  • Kelompok 9 - Parfum
    Kelompok 9 - Parfum
    Dokumen33 halaman
    Kelompok 9 - Parfum
    AryMasDewiWiantini
    50% (6)
  • Sitokin
    Sitokin
    Dokumen25 halaman
    Sitokin
    RINI
    Belum ada peringkat
  • 32 21 1 PB
    32 21 1 PB
    Dokumen9 halaman
    32 21 1 PB
    Indri Noor Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Antigen Antibody
    Antigen Antibody
    Dokumen24 halaman
    Antigen Antibody
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Suspensi
    Suspensi
    Dokumen15 halaman
    Suspensi
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Sitokin
    Sitokin
    Dokumen25 halaman
    Sitokin
    RINI
    Belum ada peringkat
  • B
    B
    Dokumen4 halaman
    B
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Simplisia
    Simplisia
    Dokumen1 halaman
    Simplisia
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen101 halaman
    Bab V
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Men Iran
    Men Iran
    Dokumen4 halaman
    Men Iran
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen101 halaman
    Bab V
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Fakol Sedatif-Hipnotik
    Fakol Sedatif-Hipnotik
    Dokumen12 halaman
    Fakol Sedatif-Hipnotik
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Isi Teori
    Isi Teori
    Dokumen6 halaman
    Isi Teori
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen26 halaman
    Makalah
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen22 halaman
    Makala H
    EndangWulanSari
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen26 halaman
    Makalah
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Rute Pemberian Obat
    Rute Pemberian Obat
    Dokumen6 halaman
    Rute Pemberian Obat
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Nanas
    Nanas
    Dokumen107 halaman
    Nanas
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Dokumen21 halaman
    Mikrobiologi
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen2 halaman
    Makalah
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Identifikasi Senyawa Flavonoid
    Identifikasi Senyawa Flavonoid
    Dokumen12 halaman
    Identifikasi Senyawa Flavonoid
    SyahputraAji
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kosmetologi
    Makalah Kosmetologi
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kosmetologi
    Udayana Dwi Permana
    Belum ada peringkat
  • Cologne
    Cologne
    Dokumen21 halaman
    Cologne
    RINI
    Belum ada peringkat
  • Mix Suspensi Dan Lotion
    Mix Suspensi Dan Lotion
    Dokumen45 halaman
    Mix Suspensi Dan Lotion
    RINI
    Belum ada peringkat