Anda di halaman 1dari 29

TANAMAN OBAT

SPERMATOPHYTES
DICOTYL
KELOMPOK 10
RIO SAPUTRO 175090101111012
QUMAIRA HUDIYA HUSNA NADHIRA 175090100111032
SAFITRI RAHMATUL ULA 175090101111032

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Outlines:

01 Pendahuluan

02 Tanaman Dikotil dengan Khasiat Obat

03 Prospek Pemanfaatan Fitofarmaka

04 Kesimpulan
Ekstrak
Pendahulua
n Rebusan

Segar

Peracikan

Tanaman dikotil

Tujuan
Mengetahui dan memahami spesies dari tanaman dikotil yang berpotensi Pemanfaatan
sebagai obat serta pemanfaatannya. sebagai obat
Pegagan (Centella asiatica L.)

Deskripsi Morfologi
 Tumbuh hingga 15 cm (6 inchi), herba, daun tunggal berwarna hijau, diameter 1-
9 cm, tersusun pada roset akar dengan jumlah 2-10 dan berbentuk seperti ginjal
dengan pangkal membulat serta ujung bergerigi dan beberapa memiliki bulu
halus.
 Batang pendek (10-40 cm), berwarna hijau.
 Buah berbentuk lonjong dan bulat pendek dengan panjang 2 inchi.

Manfaat Obat
 Anti-alzheimer, anti-depresan, anti-anxiety, neuroprotektif, peningkatan memori,
antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker, penyembuhan luka, pengobatan kulit
(eczema dan dermatitis atopik), epilepsi, hepatitis, sifilis, dan asma.
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Pegagan

Kandungan Senyawa
 Asiatic acid, germacrene B, alpha-humulene, sitosterol, glikosida, madecassosida, asiaticosida,
brahmosida, isothankusida, saponin, flavonoid (kaempferol, rutin, quercetin, naringin), tanin,
rosmarinic acid, α-pinene, β-pinene, aspartat, asam stearat, asam linoleat, β-karoten, asam askorbat,
kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, mangan, zinc.

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Bagian yang digunakan: seluruh bagian tanaman, bagian daun, bagian akar.
 Daun segar: dikonsumsi secara langsung sebanyak 70 gram (dosis: 1 gram per kg BB)
 Direbus: 20 lembar daun pegagan kering dicampur dengan 50-100 ml kemudian disaring (dikonsumsi
2-3 kali sehari sebanyak 150-300 ml atau dosis per kg BB adalah 3,2 ml).
 Diekstrak: metode maserasi serbuk daun pegagan dalam ethanol 70% selama 24 jam.
Mimba/Neem (Azadirachta indica A. Juss)

Deskripsi Morfologi
 Tinggi pohon mencapai 20-23 m.
 Batang tegak, berwarna coklat, kulit batang tebal dan agak kasar, pendek, agak
bengkok diameter 4-5 ft, daun majemuk berhadapan dengan panjang 5-7 cm
dan lebar 3-4 cm, warna daun hijau, lonjong, ujungnya lancip serta tepi daun
bergerigi, tulang daun menyirip, dan masing-masing memiliki 5-15 leaflet, bunga
majemuk dan mahkotanya berwarna putih, buah berbentuk oval, berbiji hijau
yang akan berubah kuning kecoklatan saat matang.

Manfaat Obat
 Antioksidan, anti-inflamasi, anti-bakteri, anti-fungi, anti gastric ulcer, anti-arthritic,
anti-helminth, anti-malaria, anti-virus, anti-kanker, anti-pyretic, anti-kanker,
analgesik, pengobatan demam dan asam urat, anorexia, penyakit saluran kemih,
diabetes, leprosy, skabies, asma, aktivitas imunostimulan dan hipoglikemik,
larvasida, insektisida, hepatoprotektif, penyembuhan luka, memiliki efek
terhadap sistem saraf pusat.
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Mimba

Kandungan Senyawa
 Nimbidin, nimbin, nimbolide, nimbolinin, sodium nimbinate, gedunin, salannin, limonoid, quercetin, β-
sitosterol, nimbanene, azadirachtin, 6-desacetylnimbinene, nimbandiol, nimbolide, ascorbic acid, n-
hexacosanol and amino acid, 7-desacetyl-7- benzoylazadiradione, 7-desacetyl-7-benzoylgedunin, 17-
hydroxyazadiradione, nimbiol, paraisin, alkaloid, tanin, salanin, meliantriol, glikosida, saponin.

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Bagian yang digunakan: daun segar, kulit pohon (bark), ranting, bunga, buah, biji, minyak, seed pulp,
getah (gum).
 Pemanfaatan: direbus, dijadikan minyak, diekstrak.
 Untuk diabetes: 7 lembar daun mimba direbus dengan 3 gelas air hingga menyisakan 1 gelas
kemudian diminum air rebusannya 3 gelas sehari.
 Untuk pestisida: 50 gram daun mimba segar dihancurkan dengan 1 L air dan 1 ml alkohol dan diaduk
rata kemudian direndam 12 jam, setelah itu rendaman disaring dengan kain furing. Larutan hasil
penyaringan lalu ditambah 1 gram deterjen atau 0,5 ml apsa dan diaduk rata kemudian siap
disemprotkan.
Sambiloto (Andrographis paniculata Burm.f)

Deskripsi Morfologi
 Tumbuh mencapai 1-1,5 m.
 Batang hijau gelap, sharply quadrangular, diameter 2-6 mm, daun glabrous,
memiliki panjang 5-8 cm dan lebar 1-2 cm, lanceolate, pinnate, bunga kecil
berwarna putih dengan corak ungu pada kelopaknya.

Manfaat Obat
 Antioksidan, anti-inflamasi, anti-diare, anti-mikroba, antipyretic, anti-fungi, anti-
diabetes anti-virus, anti-malaria, hepatoprotektif dan cardiovaskular seperti
hipertensi, obat demam, hepatitis, infeksi cacing, anti-kanker, anti-venom, dan
imunostimulan.
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Sambiloto

Kandungan Senyawa
 Andrographolide (utama), 14-deoxy-12(R)-sulfo-andrographolide, diterpenoid, flavonoid
(neoandrographolide, 14-deoxy-11,12-didehydroandrographolide, 14-deoxyandrographolide,
isoandrographolide, 14-deoxyandrographolide 19 β-D-glukosida, homoandrographolide,
andrographan, andrographosterin, andrographosterin, stigmasterol, dan α-sitosterol.

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Bagian yang digunakan: daun, batang, dan akar.
 Direbus: (A) daun kering: 5 gram daun direbus dengan 2 gelas air s/d sisa satu gelas untuk 1 hari
(diminum 3 x 1/3 gelas), (B) daun segar: 30 lembar daun dengan cara rebus yang sama seperti daun
kering, (C) ekstrak: konsumsi 1500 mg per hari
Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.)

Deskripsi Morfologi
 Herba, batang bulat, warna hitam, coklat sampai coklat kehitaman.
 Daun tunggal, berwarna hijau - hijau tua. Berseling, pertulangan menyirip, ujung
runcing, pangkal berlekuk, permukaan halus.
 Buah : bulat panjang (conical), bulat pendek (globular), panjang pipih (filiform),
dan panjang kecil (cylindircal). Berwarna hijau, kemudian berubah menjadi putih
kekuningan, dan kuning kemerahan (Haryudin dan Rostiana, 2009).

Manfaat Obat
 Mengobati asma, lemah syahwat, penyakit infeksi bakteri, demam, influenza,
kolera, tekanan darah rendah, sakit kepala, bronkitis, radang mulut, perut
kembung karena angin (antiflatulent), penghilang dahak (expectorant), antitusif,
antijamur, meningkatkan selera makan, menurunkan kolesterol (Evizal, 2013).
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Cabe Jawa

Kandungan Senyawa
 Piperin, Oleoresin, Minyak atsiri (Alkaloid, steroid, flavonoid, tanin, dan saponin) (Rivai dkk., 2020).

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Dosis: 2 x 3-4 g buah/hari
 Cara pembuatan/penggunaan: Bahan dihaluskan menjadi serbuk, seduh dengan 1 cangkir air
mendidih, diamkan, diminum selagi hangat (Departemen Kesehatan, 2017).
Jambu Biji (Psidium guajava)

Deskripsi Morfologi
 Perdu atau pohon (2-10 meter). Batang berkayu, coklat kehijauan, kulit batang
mengelupas.
 Daun tunggal, bertangkai pendek, berhadapan, oval, pertulangan menyirip,
berwarna hijau.
 Bunga tunggal, bertangkai, berada di ketiak daun, berwarna putih.
 Buah buni, bulat, hijau - hijau kekuningan, buah mengandung banyak biji
(Azizah, 2008).

Manfaat Obat
 Mengobati diare atau mencret (anti-diare), disentri, dan kolesterol (Ujan dkk.,
2019).
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Jambu Biji

Kandungan Senyawa
 Asam psidiolat, asam ursolat, asam kategonat, asam oleanolat, asam guajavolat, asam krategolat,
guajaverin, isokuersetin, hiperin, senyawa flavonol, tanin, kasuarinin, dan kuersetin.

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Dosis: 3 x 30 g daun/sehari, selama 3 hari bila perlu.
 Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan, tambahkan garam secukupnya dan ½ cangkir air
hangat, saring, dan diminum sekaligus (Departemen Kesehatan, 2017).
Sukun (Artocarpus altilis)

Deskripsi Morfologi
 Pohon, batang berkayu, simpodial, mengandung banyak getah.
 Daun tunggal, berukuran besar, pangkal daun bulat meruncing, tepi berlekuk
menyirip dengan diselingi percabangan. Permukaan atas berwarna hijau
mengkilap licin, bagian bawah berwarna kusam dan teksturnya kasar.
 Bunga tunggal di bagian ketiak daun atau ujung cabang batang, monoceous.
 Buah berbentuk bulat, berwarna hijau terang - kekuningan atau orange
kecokelatan. Daging buah putih (Bantari dkk., 2014).

Manfaat Obat
 Sebagai obat pasca melahirkan (Ambon), dan anti-kanker (Bantari dkk., 2014).
 Sebagai obat anti-diabetes (Wardatun dkk., 2016).
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Sukun

Kandungan Senyawa
 Sukun mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, besi,
senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton (Bantari dkk.,
2014).

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Buah sukun dapat diolah dan dimasak menjadi aneka masakan
 Daun sukun dapat diolah menjadi simplisia (bubuk), diseduh dengan air panas, dan diminum
langsung (Wardatun dkk., 2016).
Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)

Deskripsi Morfologi
 Pohon, Batang berkayu, berwarna abu-abu.
 Daun kayu putih berwarna hijau, tidak mengkilap, tepi daun rata, daunnya
berbulu. Pada tiap helaian daun terdapat 5–7 tulang daun dengan panjang 3–11
mm.
 Perbungaan berbentuk bulir, terletak pada ujung ranting maupun ketiak
daunnya. Bunga biseksual, kelopak dan mahkota kecil.
 Buah kayu putih berbentuk kapsul dan bertipe dehiscent yaitu mempunyai kulit
buah yang kering dan akan terbuka ketika mencapai kemasakan untuk
melepaskan biji-biji yang ada di dalamnya (Meisarani dan Ramadhania, 2020).

Manfaat Obat
 Daun dan kulit kayu digunakan sebagai obat batuk, pilek, sakit, nyeri, luka,
kurap, muntah, diare, dan lainnya (Meisarani dan Ramadhania, 2020)
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Kayu Putih

Kandungan Senyawa
 Monoterpen (⍺-Thujen, ⍺-Pinen, β-Pinen, β-Mirsen, Karen, D(+)-Limonen, Terpinen, Terpinolen),
Sesquiterpen (Sedren, β-Kariofilen, Humulen, β-Eudesmol, Patchoulen, Germakren D,
Aromadendren), Eugenol, 2-Pentanon (Meisarani dan Ramadhania, 2020).

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Dosis: 6-10 g daun/hari
 Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi separuhnya,
dinginkan, saring dan diminum sekaligus (Departemen Kesehatan, 2017).
Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia)

Deskripsi Morfologi
 Perdu, batang berkayu, berduri, berwarna coklat tua dan kusam.
 Daun majemuk, berbentuk ellips, pangkal membulat, ujung tumpul, tepi
bergerigi, tulang daun menyirip, berwarna hijau.
 Bunga majemuk/tunggal di ketiak daun atau di ujung batang. Kelopak berbentuk
seperti mangkok, berwama putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5,
berbentuk bulat telur atau lanset, berwarna putih.
 Buah berbentuk bulat, berwarna hijau atau kekuning-kuningan (Adina dkk.,
2014).

Manfaat Obat
 Obat batuk, penurun panas, pegal linu, disentri, sembelit, ambeien, haid tidak
teratur, difteri, jerawat, kepala pusing, menambah nafsu makan, mencegah
rambut rontok, ketombe, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, dan
lain sebagainya (Adina dkk., 2014).
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Jeruk Nipis

Kandungan Senyawa
 Asam sitrat, triptofan, lisin, minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-
lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor,
besi, vitamin B1 dan C, saponin, flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin,
naringin, eriocitrin, eriocitrocide (Adina dkk., 2014).

Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


 Dosis: 2 x 5 sdm air perasan jeruk/hari
 Cara pembuatan: bahan ditambahkan minyak kayu putih 2 sdm dan kapur sirih sebesar biji asam.
Aduk sampai rata. Balurkan pada bagian perut dan punggung dan biarkan sampai kering
(Departemen Kesehatan, 2017).
Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus)

Deskripsi Morfologi
 Berbentuk semak, batangnya basah, tingginya
bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat
yang kering maupun basah pada ketinggian 700
meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki
daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi
kasar.
(Surahmaida dkk., 2019)
Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Kumis Kucing

 Helai daun kumis kucing ditambah 2 gelas air. Daun kumis kucing dan meniran
dicuci sampai bersih kemudian direbus hingga mendidih dan menyisakan air 1 gelas.
Air rebusan daun kumis kucing diminim tiga kali sehari.
Tapak liman (Elephantopus scaber)

 Deskripsi Morfologi
Tumbuhan terna jika masih muda berupa daun tunggal tersusun roset,
berwana hijau tua agak kebiruan, ukuran panjang daun ± 35 cm dan
lebar ± 7 cm, tepi daun berlekuk. Pada tumbuhan yang batangnya
sudah tumbuh tinggi, memiliki daun dengan ukuran lebih kecil yaitu
panjang± 4 cm dan lebar ± 2 cm, tepi daun hampir rata .dengan jarak
antar daun yang lebih panjang.

 Manfaat obat
Meredakan diare, mengurangi gejala batuk, melancarkan buang air
kecil, mengobati penyakit malaria, mengatasi masalah pernapasan
seperti asma.

(Djati dkk., 2017)


Cara Pembuatan Ramuan Tradisional Tapak Liman

 Kandungan senyawa
Seskuiterpen lakton, skabertopin, asam isoklorogenat A dan B, epifriedelinol, lupeol, stigmasterol,
triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin.

 Cara Pembuatan Ramuan Tradisional


Bahan: Sebanyak 2 ons daun tapak liman, 1 sendok teh, garam dapur kasar, dan 100ml air kapur
diendapkan.
Cara meracik: daun tapak liman diblender atau ditumbuk hingga halus kemudian air diperas hingga
terpisah dari ampas. Air perasan dicampur dengan garam dan diaduk hingga rata.
Dosis: diminum sehari 2 kali dan untuk kondisi parah dapat diminum sehari 3 kali.
Prospek Pemanfaatan
Prospek pengembangan tanaman obat
sangat cerah pada masa mendatang • Tanaman Obat Sebagai Penghijauan Kawasan
ditinjau dari berbagai faktor penyokong. Pantai Rawan Tsunami Bakau (Mangrove).
Faktor tersebut yakni tersedianya
• Tanaman Obat Sebagai usaha Tani Masyarakat
sumber kekayaan alam Indonesia dengan Nilam (Pogostemon cablin).
keanekaragaman hayati terbesar kedua
• Tanaman Obat Sebagai Komoditi Ekspor Tapak
di dunia, sejarah pengobatan tradisional
dara (Catharanthus roseus).
yang telah dikenal lama oleh nenek
• Tanaman Obat Sebagai toga Jahe (Zingiber
moyang dan diamalkan secara turun
officinale).
temurun sehingga menjadi warisan
budaya bangsa.
(Kintoko, 2006)
• Tanaman Obat Sebagai
Agromedicin

Badan POM dalam arah pengembangan obat alami membagi 3 kelompok secara
berjenjang yaitu jamu, sediaan ekstrak terstandar dan fitofarmaka. SK Menteri
Kesehatan no.760/Menkes/Per/IX/1992 tentang obat fitofarmaka, dan SK Menteri
Kesehatan no.0584/Menkes/SK/VI/1995 tentang pembentukan sentra
pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional, menjadi dasar acuan agar
obat tradisional dapat masuk dalam upaya pelayanan kesehatan formal. Contoh obat
alami yaitu jahe merah (Zingiber officinalis).

(Kintoko, 2006)
Kesimpulan
Khasiat dari tanaman dikotil sebagai obat sangat luas, kandungan senyawa bioaktif
pada beberapa tanaman dikotil terbukti efektif memiliki kandungan senyawa bioaktif
yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Senyawa bioaktif dari tanaman
dikotil sangat menjanjikan dikembangkan bidang ilmu kesehatan, kosmetik,
penghijauan dalam upaya pemanfaatan dan pelestarian lebih lanjut.
Terima Kasih!
Ada pertanyaan?
Daftar Pustaka

Adina A. B., F. F. Handoko, I. I. Setyarini, dan E. Sulistyorini. 2014. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/.
Diakses pada 30 Oktober 2020.
Azizah, N. R. 2008. Identifikasi dan Isolasi Jamur Endofit dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava). http://etheses.uin-malang.ac.id/.
Diakses pada 30 Oktober 2020.
Bantari, W. Y., A. Jatmiko, A. Pratiwi, dan E. Sulistyorini. 2014. Sukun (Artocarpus communis). https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/. Diakses
pada 30 Oktober 2020.
Departemen Kesehatan. 2017. FORMULARIUM RAMUAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA. NOMOR HK.01.07/MENKES/187/2017.
Diakses pada 30 Oktober 2020.
Djati, S., H. Habibu., M. Rifa’i. 2017. Tapak liman (Elephantopus scaber L) extract–induced CD4+ and CD8+ differentiation from
hematopoietic stem cells and progenitor cell proliferation in mice (Mus musculus L). AIP Conference Proceedings 1908(1):060003.
Evizal, R. 2013. STATUS FITOFARMAKA DAN PERKEMBANGAN AGROTEKNOLOGI CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.). Jurnal
Agrotropika 18(1): 34-40.
Daftar Pustaka

Haryudin, W., dan O. Rostiana. 2009. KARAKTERISTIK MORFOLOGI TANAMAN CABE JAWA (Piper retrofractum. Vahl) DI BEBERAPA
SENTRA PRODUKSI. Bul. Littro. 20(1):1-10.
Kintoko. 2006. PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT. Prosiding Persidangan Antarabangsa Pembangunan Aceh.
Meisarani, A., dan Z. M. Ramadhania. 2020. KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS Melaleuca leucadendron Linn. Farmaka
Suplement 14(2):123-144.
Rivai, H., R. D. Yetti, dan E. P. Rahayu. 2020. Analisis Fitokimia Dari Ramuan Obat Tradisional Penurun Demam: Cabe Jawa (Piper
retrofractum. Vahl). https://www.researchgate.net/publication. Diakses pada 30 Oktober 2020.
Surahmaida, S., U. Umarudin., Junairiah. 2019. SENYAWA BIOAKTIF DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus). Jurnal Kimia Riset,
Volume 4(1).
Ujan, K. K., I. W. Sudira, I. M. Merdana. 2019. Terapi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Penyembuhan Diare pada
Sapi Bali. Indonesia Medicus Veterinus 8(4):474-484.
Wardatun, S., I. Yulia, dan A. Aprizayansyah. 2016. KANDUNGAN FLAVONOID EKSTRAK METANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN
SUKUN (Artocarpus altilis(Park.) Fosberg) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA SECARA IN VITRO.
Fitofarmaka (6)2:52-63.

Anda mungkin juga menyukai