Anda di halaman 1dari 20

MENGKUDU

Terapi Komplementer dalam Keperawatan

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam


pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke
dalam pengobatan modern (Andrews et al, 1999).
Terapi komplementer merupakan pengobatan holistik. Pendapat tersebut
berdasarkan oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh
yaitu sebuah keharmonisan pikiran, badan, dan jiwa dalam satu fungsi (Smith et al,
2004).
MENGKUDU
• Nama latin : Morinda citrifolia L.
• Nama daerah : Eodu, mengkudu, bengkung (Sumatra) ; kudu, cengkung, kemudu, pace (Jawa) ;
wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama
mangkudu, wangkudu, dan labanan.
• Tanaman tropis dan liar, mengkudu dapat tumbuh di tepi pantai hingga ketinggian 1500 m dpl (di
atas permukaan laut), baik di lahan subur maupun marginal. Penyebarannya cukup luas, meliputi
seluruh kepulauan Pasifik Selatan, Malaysia, Indonesia, Taiwan, Filipina, Vietnam, India, Afrika,
dan Hindia Barat (Solomon 1999).
Ciri Morfologi dan Fisiologi Buah
• Terdapat empat tipe yang mempunyai ukuran buah besar (tipe 1, 2, 4, dan 5), tipe 1,
4, dan 5 rasa buahnya asam manis, dan tipe 2, 3, 6, dan 7 rasa buahnya pahit. Tipe 4
memiliki biji sedikit sehingga rendemen jusnya lebih tinggi, sehingga disebut
mengkudu sukun atau seed less. Tipe ini termasuk langka, hanya ditemukan di
Keraton Surakarata dan Semarang dengan populasi yang sangat terbatas. Tipe 3, 6,
dan 7 berukuran buah kecil rasa buahnya pahit, rendemen jusnya rendah.
• Tipe mengkudu yang ukuran buahnya besar apabila sudah masak buah langsung
jatuh. Sebaliknya, tipe yang buahnya berukuran kecil dan rasanya pahit setelah
masak, buahnya tidak langsung jatuh, masih kuat menempel di pohon. Tipe 1
mempunyai penyebaran luas, ditemukan di semua daerah, mulai dari tepi pantai
hingga ketinggian 600 m dpl baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tipe
yang rasa buahnya pahit berasal dari tanaman yang tumbuhnya di tepi pantai. Mutu
buah dari ketujuh tipe yang dikarakterisasi telah memenuhi kriteria berdasarkan
standar MMI (Enjdo, 2006).
Karakter Morfologi Batang dan Akar
• Berdasarkan tipe tegakan batang tanaman, terdapat dua tipe mengkudu, yaitu
1. Tipe batang tegak, pertumbuhannya cenderung mengarah ke atas
2. Batang tegak agak membengkok, pertumbuhan cenderung menyamping dan
percabangan terbatas.
Ciri Morofologi Daun dan Bunga
• Bentuk daun secara umum adalah hampir bulat, bulat panjang sampai jorong, dengan
ukuran 15-50 x 5-17 cm, tepi daun rata, serat daun menyirip dan tidak berbulu, warna
daun hijau mengkilap, permukaan daun bergelombang agak kasar. Pangkal daun
berbentuk runcing-tumpul dan ujung daun runcing. Tipe mengkudu yang mempunyai
ukuran buah lebih besar (tipe 1, 2, 4, dan 5) mempunyai daun yang lebih panjang dan
lebih lebar dibandingkan dengan tipe mengkudu yang mempunyai ukuran buah kecil.
Luas daun berkaitan erat dengan besar kecilnya energi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tanaman yang mempunyai buah besar memerlukan energi lebih banyak, sehingga
diperlukan daun yang lebih lebar dibandingkan dengan tanaman yang mempunyai buah
berukuran kecil (Enjdo, 2006).
Ciri Mutu Buah
Kadar air buah dari tujuh tipe mengkudu cukup tinggi.
1. Tipe mengkudu yang mempunyai ukuran buah kecil dan rasanya pahit (tipe 3 dan 7), kadar air buah
relatif lebih kecil.
2. Tipe mengkudu yang mempunyai ukuran buah besar namun biji per buahnya sedikit (seed less),
kadar air buahnya cenderung lebih tinggi (tipe 4). Tinggi rendahnya kadar air buah berkaitan erat
dengan proses fermentasi buah, buah yang berkadar air tinggi cenderung cepat melunak karena
proses fermentasi lebih cepat.
Kadar abu pada buah mengkudu relatif rendah, yaitu di bawah 5%, untuk daun kadar abu tidak boleh
lebih dari 12%, sehingga telah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh MMI (1989)
KANDUNGAN BUAH MENGKUDU
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung beberapa zat aktif utama.
Bahan aktif diantaranya adalah scopoletin, octoanoic acid, kalium, vitamin C, alkaloid,
antrakuinon, b-sitosterol, karoten, vitamin A, glikosida flavon, linoleat acid, alizarin, amino acid,
acubin, L-asperuloside, kaproat acid, kaprilat acid, ursolat acid, rutin, pro-xeroninedanterpenoid.
Buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya yang juga beragam lainnya.
Penggunaan Mengkudu Sebagai
Pengobatan Berbagai Penyakit
1. Antibiotik
2. Antitumor dan antikanker
3. Pengobatan pada Diabetes Militus
4. Pengobatan Hipertensi
5. Anti Jamur dan Anti septik
Prosedur Pembuatan Olahan Buah
Mengkudu
• Salah satu olahan mengkudu adalah kopi mengkudu dimana pengolahan kopi mengkudu dapat
dilakukan dengan cara tradisional.
• Perlengkapan dan bahan yang digunakan :
1. Mengkudu yang muda
2. Pisau
3. Wadah pengeringan
4. Sinar matahari/pemanas lain
5. Air
6. Alu/tempat tumbuk lain
7. Wajan (lebih baik menggunakan bahan dari tanah liat)
8. Filter / penyaring
CARA PEMBUATAN

• Cara Membuatnya
1. Petik mengkudu yang masih muda
CARA PEMBUATAN
2. Cuci kemudian iris tipis-tipis
CARA PEMBUATAN
• 3. Dijemur sampai kering, kira-kira 2-3 hari
CARA PEMBUATAN
4. Disangrai di wajan (lebih baik yang terbuat dari tanah liat), kurang lebih15mt
CARA PEMBUATAN
5. Hasil penyanggraian ditumbuk

6. Untuk menghasilkan bubuk kopi yang baik, setelah ditumbuk bubuk mengkudu kering tersebut
ayak/disaring sampai menghasilkan bubuk mengkudu yang halus
7. Jika sudah menghasilkan bubuk kopi mengkudu yang bagus, barulah diseduh, beri campuran
gula/madu secukupnya agar tidak pahit
Beberapa permasalahan yang mungkin timbul
berkaitan dengan pengembangan mengkudu
sebagai minuman funsional adalah :
1.Tingkat kematangan buah
2. Bau yang tidak menyenangkan
Penggunaan Herbal (Buah Mengkudu)
Sebagai Intervensi Keperawatan
Manfaat mengkudu yang paling dikenal dinataranya adalah sebagai pengobatan
hipertensi dan diabet.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh sari (2015) diketahui bahwa ekstrak buah
mengkudu terbukti dapat menurunkan kontraksi otot polos aorta terpisah marmut
tanpa endotel yang distimulasi fenilefrin. Sedangkan dalam pengobatan diabet
pemberian ekstrak etanol Morinda citrifolia L pada dosis 400 mg/dl dalam waktu 4
jam dapat menurunkan gula darah. (Fadillah, 2014)
REFERENSI
• Anwar, A., & Triyasmono, L. (2016). Kandungan Total Fenolik, Total Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia L.). Jurnal Pharmascience, 3(1), 83 - 92.
• Djauhariya, E., Rahardjo, M., & Ma’mun. (2006). Karakterisasi Morfologi dan Mutu Buah Mengkudu. Buletin Plasma Nutfah, 12(1), 1-8.
• Fadillah, R. U. (2014). Antidiabetic Effect Of Morinda Citrifolia L. As A Treatment Of Diabetes Mellitus. J MAJORITY , 3(7), 107-112.
• Fikri, K. (2015). Otensi Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Sebagai Anti Radang Pada Luka Gores Mencit Jantan. Jurnal UNEJ, 17(1), 14-19.
• Sari, C. Y. (2015). Penggunaan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. J MAJORITY, 4(3), 34-40.
• Sari, C. Y. (2015). Penggunaan Buah Mengkudu (Morinda Citrifolial.)Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. J MAJORITY, 4(3), 34-50.
• Suidah, Hartin. (2011). Pengaruh Mengkudu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Wedoroklurak Kecamatan Candi
Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Keperawatan, 1(1).
• Widyatuti. (2008). Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-51.
• Winarti, C. (2005). Peluang Pengembangan Minuman Fungsional Dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Jurnal Litbang Pertania, 24(4), 149-155.
• http://www.lintaskopi.com/kopi-mengkudu-buah-lokal-yang-berkhasiat/ (diakses pada 10 Maret 2018 Pukul 14.39)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai