Oleh:
Isnaini Wahyuningrum/4311413077
I.
Pendahuluan
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat,
habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman
ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia,
Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa
Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Kunyit sangat bermanfaat bagi kesehatan dan digolongkan sebagai tanaman
fungsional, dan umumnya digunakan sebagai bahan obat herbal, disamping
sebagai bahan bumbu dapur. Tanaman fungsional adalah suatu tanaman yang tidak
hanya bernilai gizi dan kenampakan yang menarik, tetapi juga memiliki fungsi
fisiologis tertentu bagi tubuh. Curcumin merupakan senyawa fungsional yang
paling banyak terkandung di dalam kunyit. Tanaman kunyit banyak digunakan
masyarakat sebagai bahan baku obat karena efeknya yang menyehatkan tubuh,
dan sebagai antioksidan.
Kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal dan
menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit yaitu sebagai bahan
obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,
peternakan dan sebagaiannya. Rimpang tanaman kunyit juga bermanfaat sebagai
anti inflamasi, antioksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol serta sebagai pembersih darah.
Kunyit juga dapat digunakan untuk memperlancar air susu ibu. Sebagai obat
dalam, kunyit digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan, seperti
panas dalam, demam, diare, sesak nafas, gusi bengkak, kencing manis,. kencing
batu, hepatitis dan untuk membersihkan rahim baik pada wanita yang baru
melahirkan maupun setelah mendapat haid.
Pengolahan kunyit menjadi berbagai produk yang inovatif dapat menjadi salah
satu alternatif atau cara untuk dapat meningkatkan harga jual kunyit di pasaran.
Melalui pengolahan dengan menggunakan teknologi yang tepat dapat
meningkatkan nilai ekonomis kunyit. Selain itu umur simpan kunyit juga lebih
lama dan produk olahan kunyit tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat
sebagai produk khas atau andalan. Salah satu jenis pengolahan kunyit yang
dimaksud adalah manisan kering kunyit. Produk-produk olahan dari kunyit
tersebut selain memiliki keunggulan kandungan gizi yang tinggi dari bahan baku
juga mudah untuk dibuat oleh masyarakat. Manisan adalah salah satu bentuk
manisan olahan yang memiliki rasa manis yang bercampur dengan rasa dan aroma
bahan baku (buah atau sayuran). Manisan dapat dikelompokan menjadi manisan
kering dan manisan basah. Manisan kering merupakan produk olahan yang berasal
Landasan Teori
Kunyit merupakan tanaman berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar
hutan atau bekas kebun. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Binar pada
ketinggian 300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari
India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada
tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai
jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina, Taiwan,
Indonesia, dan Filipina.
Klasifikasi tanaman kunyit sesuai dengan urutan taksonomi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma Longa Linn
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang
merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau
kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk
bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan
menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan
bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm
dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing,
tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan.
Kunyit merupakan rempah-rempah yang sering digunakan, terutama untuk
kari. Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena
berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal,
dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu
masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat
sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor,
dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
Zat warna kuning pada kunyit (berkode E100) dimanfaatkan untuk melindungi
produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan
bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk
memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.
Komposisi utama penyusun kunyit yaitu minyak atsiri (volatil oil), furmerol,
sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkuminoid. Kandungan terbesar dari
kunyit adalah zat warna kurkumoid. Kurkumoid sendiri terdiri dari kurkumin,
dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin. Kurkumin
(sejenis senyawa polifenol) merupakan senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat
dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol
pada fase larutan.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid
yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan
bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti
minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga
mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%,
Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan
kalsium.
Berikut
struktur
kimia
dari
kurkumin,
desmetoksikumin
dan
bisdesmetoksikurkumin :
dari
kurkumin,
desmetoksikumin
dan
Metode Pembuatan
Secara umum pembuatan manisan terdiri dari tahap pemotongan, perendaman,
pencucian, perebusan, pemasakan dengan gula dan penjemuran. Kunyit secara
Daftar Pustaka
Bagus Purnomo. 2012. Produk Olahan Kunyit, Manisan Kering Berbahan
Dasar Kunyit. http://baguspurnomo47.blogspot.co.id/2012/06/produkolahan-kunyit-manisan-kering.html [diakses 6 November 2015]
Hendra Indawan. 2009. Usaha Pembuatan Manisan Kering, Permen Jelly dan
Tepung Instan dari Kunyit sebagai Alternatif Makanan Khas Kecamatan
Kandis
Kabupeten
Oga.
http://hendraindawan.blogspot.co.id/2010/08/contoh-pkmkewirausahaan-punya-kang.html [diakses 6 November 2015]
Kamiila
Farhadisa.
2014.
Makalah
Kunyit.
http://faratugas.blogspot.co.id/2014/08/makalah-kunyit.html [diakses 6
November 2015]
Wikipedia. 2015. Kunyit. https://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit [diakses 6
Nonember 2015]
Afrita Wulan Sari. 2013. Pewarna Makanan Alami dari Kunyit. http://afritawulan.blogspot.co.id/2013/04/pewarna-makanan-alami-dari-kunyit.html
[diakses 6 November 2015]
Dedi Cipto. 2013. Kandungan Kimia Kunyit dan Pemanfaatan Kunyit.
http://ciptoidea.blogspot.co.id/2013/11/kandungan-kimia-kunyit-danpemanfaatan.html [diakses 6 November 2015]
Ariawan.
2012.
Makalah
Manisan.
http://gusariawan.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manisan.html [diakses
6 November 2015]