0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Temulawak merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh liar di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung zat aktif seperti kurkumin dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan fungsi ginjal, membantu pencernaan, dan antiinflamasi. Jawa Timur merupakan penghasil temulawak terbesar di Indonesia. Temulawak berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk industri pangan dan obat-obatan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
STATUS DAN PROSPEK PENGEMBANGAN KOMODITAS TEMULAWAK
Temulawak merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh liar di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung zat aktif seperti kurkumin dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan fungsi ginjal, membantu pencernaan, dan antiinflamasi. Jawa Timur merupakan penghasil temulawak terbesar di Indonesia. Temulawak berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk industri pangan dan obat-obatan.
Temulawak merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh liar di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung zat aktif seperti kurkumin dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan fungsi ginjal, membantu pencernaan, dan antiinflamasi. Jawa Timur merupakan penghasil temulawak terbesar di Indonesia. Temulawak berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk industri pangan dan obat-obatan.
Nim : 190110015 Tugas : Artikel Agroteknologi Rempah Dan Obat
STATUS DAN PROSPEK PENGEMBANGAN KOMODITAS
TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis.
Temulawak juga berkembangbiak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Rimpang cabang dan ranting bentuknya silindris, berwarna kuning. Tanaman ini lebih produktif di tanah tebuka dan terkena sinar matahari. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Kedudukan tanaman temulawak dalam tatanaman (sistematika) tumbuhan termasuk kedalam klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Zingiberales Keluarga : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb. Temulawak banyak tumbuh liar di padang alang-alang dan tanah-tanah kering. Temulawak juga tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang teduh dan terlindungi dari terik sinar matahari. Meskipun demikian, temulawak juga dapat tumbuh di tempat yang terik, seperti di tanah tegalan. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah beriklim tropis. Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30oC. Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1000-4000 mm/tahun. Temulawak dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi, sampai ketinggian 1.500m dari permukaan laut (dpl). Rimpang temulawak segar mengandung air sekitar 75%. Selain itu mengandung minyak atsiri, lemak (fixed oil), zat warna, protein, resin, selulosa, pati, mineral, dan zat-zat penyebab rasa pahit. Temulawak segar memiliki kadar air 86,85%, nilai aktivitas antioksidan 58,10%, pH 5,41. Rimpang temulawak kering mengandung 12% kadar air, 7,30% minyak atsiri, 37-61% karbohidrat dan 1-4% curcumin. Minyak atsiri temulawak terdiri dari 40 komponen yang sebagian besar terdiri dari curcumin 41,4% dan xanthorrizhol 21,5%. Kedua zat tersebut merupakan ciri khas minyak atsiri temulawak. Manfaat Temulawak Bagi Kesehatan Tubuh sama halnya dengan tanaman herbal (obat- obatan alami) pada umumnya, temulawak memiliki ragam manfaat yang luar biasa, terlebih khasiatnya pada tubuh manusia. Beberapa manfaat temulawak bagi tubuh yang tidak boleh terlewatkan antara lain: 1. Membantu Melancarkan Buang Air Besar Kandungan serat dan kurkumin yang cukup tinggi pada temulawak dapat membantu melancarkan buang air besar. Bagi Anda yang memiliki masalah susah buang air besar, maka sangat disarankan untuk mengonsumsi tanaman temu-temuan jenis ini. 2. Membantu Meningkatkan Fungsi Ginjal Temulawak juga mampu membantu meningkatkan fungsi ginjal dalam menyaring darah dari racun dan sisa-sisa metabolisme tubuh. Manfaat temulawak yang satu ini diperoleh berkat kandungan minyak asiri sebanyak 6% di dalamnya. 3. Membantu Mengeluarkan Toksin dalam Tubuh Sejalan dengan khasiat temulawak untuk ginjal di atas, mengonsumsi tanaman jamu yang satu ini secara rutin dapat membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh. Manfaat temulawak tersebut juga diakibatkan oleh kandungan Phelandren dalam tanaman tersebut. 4. Membantu Pemulihan Kesehatan Tubuh Untuk yang baru saja menjalani proses penyembuhan akibat penyakit, maka sangat dianjurkan untuk mengonsumsi temulawak. Khasiat temulawak yang satu ini diperantarai oleh kandungan borneol di dalamnya, secara aktif mampu membantu proses penyembuhan terhadap penyakit atau luka dalm tubuh. 5. Membantu Proses Metabolisme pada Tubuh Metabolisme yang lancar akan memberikan dampak kesehatan pada tubuh secara kesuluruhan. Tanaman jamu yang satu ini diam-diam mampu membantu melancarkannya. Manfaat temulawak untuk metabolisme tubuh diperantarai oleh kandungan pati dan turmerol sehingga sangat baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Kandungan beberapa zat aktif dalam temulawak antara lain: Pati – membantu melancarkan proses metabolisme. Protin 29-30% Serat 2,58-4,83% – memulihkan kebugaran tubuh. Kurkumin 1,60-2,20% – membantu melancarkan proses pencernaan. Minyak asiri 6-10% – dapat meningkatkan fungsi ginjal. Phelandren – membantu melancarkan pengeluaran toksin atau racun dari tubuh melalui air kencing. Turmerol – membantu melancarkan proses metabolisme. Borneol – membantu memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit. Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Diantara kandungan-kandungan tersebut yang paling banyak digunakan adalah pati, kurkuminoid, dan minyak atsiri. Pati merupakan kandungan kimia terbesar dari temulawak. Pati temulawak berwarna putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid. Kadar protein pati temulawak lebih tinggi dibandingkan dengan pati tanaman lainnya sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan. Kurkuminoid pada temulawak terdiri atas kurkumin dan desmetoksikurkumin. Kurkuminoid merupakan kandungan kimia yang memberikan warna kuning pada rimpang temulawak. Kurkuminoid mempunyai aroma khas, tidak toksik (tidak beracun), dan berbentuk serbuk dengan rasa sedikit pahit. Minyak atsiri pada temulawak mengandung seskuiterpen, acurcumene, 1-sikloisoprenmyrcene, zingiberene, xanthorrhizol, turunan lisabolen, epolisid-bisakuron, bisakuron A, B, C, ketonseskuiterpen, turmeron, a- turmeron, a-atlanton, germakron, monoterpen, sineol, dborneol, d-a-phellandrene, dan d- camphene. Di dalam komponen minyak atsiri terdapat xanthorrhizol, dimana xanthorrhizol hanya terdapat pada minyak atsiri rimpang temulawak. Xanthorrhizol memiliki aktivitas antibakteri, antiseptik, dan antibiotik serta antikanker. Temulawak merupakan jenis tanaman biofarmaka yang banyak memberikan manfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi masalah pencernaan, mencegah kanker, dan sebagai obat anti radang. Pada 2021, Indonesia menghasilkan temulawak sebanyak 33,28 juta kilogram (kg). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah tersebut naik 20,7% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 26,74 juta kg. Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang menghasilkan temulawak paling banyak, yakni mencapai 23,11 juta kg pada tahun lalu. Jawa Tengah menyusul dengan produksi temulawak sebesar 5,51 juta kg. Kemudian, DI Yogyakarta menghasilkan temulawak sebanyak 1,48 juta kg. Setelahnya ada Kalimantan Selatan dan Lampung dengan produksi temulawak masing-masing 390 ribu kg dan 243,3 ribu kg. Provinsi penghasil temulawak terbesar selanjutnya adalah Nusa Tenggara Timur 201,8 ribu kg, Sumatera Utara 180,46 ribu kg, Maluku Utara 155,36 ribu kg, Sumatera Barat 132,73 ribu kg, dan Riau 91,72 ribu kg. Temulawak (Curcuma xanthorrihza Roxb) termasuk golongan tanaman rempah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan nafsu makan dan sebagai antikolesterol, antiinflamasi, antianemia, antioksidan, dan antimikroba. Kurkuminoid sebagai zat utama yang berwarna kuning dalam temulawak diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain digunakan untuk pengobatan, temulawak berpeluang dikembangkan dalam industri pangan, terutama sebagai pewarna alami dalam makanan. Komponen terbesar dalam temulawak adalah pati 41,45% dan serat 12,62%. Temulawak juga mengandung minyak atsiri 3,81% dan kurkumin 2,29%. Temulawak dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan pangan, antara lain simplisia, tepung, pati, minuman instan, kue kering, manisan, mi, kerupuk, stek, cake, dodol, dan permen jeli. Makalah ini memaparkan kandungan rimpang temulawak, manfaat, penanganan pascapanen, dan berbagai produk olahan temulawak. Temulawak adalah tanaman obat dengan rumpun berbatang semu yang disinyalir asli dari Indonesia. Kini persebaran populasi tumbuh temulawak hampir merambah seluruh dunia. Saat ini kita bisa menjumpai temulawak di berbagai negara seperti Tiongkok, IndoCina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat, Malaysia dan beberapa negara di kawasan Eropa. Budidaya temulawak memang belum dikembangkan dalam jumlah yang besar. Pengembangan budidaya temulawak memang masih hanya dalam skala kecil dan menggunakan teknologi sederhana. Sehingga tidak jarang dijumpai ada kesulitan tersendiri untuk menentukan letak sentra budidaya temulawak yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan persebarannya merata di daerah dataran sedang dan tinggi, terutama di lahan teduh. Namun yang sangat mengejutkan adalah dibalik keterbatasan produksi tanaman temulawak, masih terbuka peluang untuk pengembangan tanaman herbal yang satu ini.