Apabila asam kuat dan basa kuat bereaksi, akan terjadi reaksi netralisasi
yang ditandai dengan pelepasan energi panas yang konstan. Akan tetapi, reaksi
antara asam lemah dan basa lemah hanya akan melepaskan energi panas yang
lebih kecil daripada reaksi antara asam kuat dengan basa kuat karena hanya
mengalami ionisasi parsial, sehingga energi panas tersebut berguna untuk
mengionisasi salah satu dari mereka (Sukardjo, 1985).
Panas pelarutan adalah energi panas yang diserap atau dilepaskan saat satu
mol suatu senyawa dilarutkan dalam suatu pelarut hingga tidak lagi terjadi
perubahan panas (Edison et. al., 2012).
Entalpi perubahan fisika adalah perubahan entalpi dari suatu reaksi antarreaktan
untuk menjadi suatu produk baru yang dapat dilihat secara fisik, seperti perubahan
warna larutan, timbulnya panas, dan sebagainya (Atkins, 1999).
Entalpi dari suatu reaksi seharusnya diukur pada berbagai suhu karena entalpi
reaksi pada suhu yang berbeda dapat dihitung dari kapasitas kalor prosuk dan
reaktan, dan entalpi reaksi pada suhu referensi yang ada. Persamaan utama dari
variasi entalpi dengan perubahan temperature adalah sebagai berikut.
∆ H =H produk −H reaktan
(Atkins, 1996)
ABSTRAK
PERCOBAAN I
Praktikan,
Mengetahui,
Asisten Praktikum
Kalorimeter Erlenmeyer
Pipet tetes
3.3. Skema Kerja
50 mL Akuades 50 mL Akuades
Gelas Beker
- Pencampuran
- Pemasukkan dalam kalorimeter
- Pembacaan skala dari menit 11 ke menit
15
- Pengeluaran larutan dari calorimeter
- Pengukuran suhu akhir kalorimeter
Hasil
3.3.2. Penentuan Kalor Netralisasi
- Pencampuran
CH3COOH + NaOH
Kalorimeter
Hasil menit
IV. DATA PENGAMATAN
Atkins, P.W. 1996. Kimia Fisika, Jilid 1, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Kholifudin, M.Y. 2017. Metode Grafik: Solusi Problematika Azaz Black. 4(2): 54-
59. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.