DESA SIGENTONG
KECAMATAN WARUREJA
KABUPATEN TEGAL
Oleh:
Ahmad Rasyid Ivan Farid 12020120190076
Anjaly Khansarifda Adrian 22020120140074
Arifah Ufiana Nadhira 40011420650131
Bernadeta Karina Putri Widiantari 14020120130053
Leony Putria Rahmaningrum 24030120140148
Muhammad Iqbal Hizbullah 11000120130407
Muhammad Irsyad Arkan 21070120140141
Nada Arifa Amardin 13020120190034
3. MANFAAT INOVASI
Manfaat yang diharapkan dari adanya inovasi dari kami adalah:
a. Bagi Universitas
Berikut merupakan manfaat pembuatan produk inovasi bagi Universitas selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN):
b. Bagi Mahasiswa
Berikut merupakan manfaat pembuatan produk inovasi bagi mahasiswa selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN):
1. Penerapan Teori dalam Praktik: Mahasiswa memiliki kesempatan untuk
menerapkan pengetahuan teoritis yang mereka pelajari di dalam kelas ke
dalam proyek nyata. Ini membantu memperdalam pemahaman mereka
tentang konsep-konsep akademis dan bagaimana mengaplikasikannya
dalam konteks kehidupan nyata.
2. Pengembangan Keterampilan Praktis: Melalui pembuatan produk
inovasi, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis seperti
desain produk, pemrograman, manajemen proyek, analisis pasar, dan lain-
lain. Keterampilan ini sangat berharga untuk persiapan karier di masa
depan.
3. Kolaborasi Tim: Pembuatan produk inovasi sering melibatkan kerja dalam
tim. Ini membantu mahasiswa belajar bagaimana berkolaborasi dengan
anggota tim yang memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda, mirip
dengan situasi di dunia kerja sebenarnya.
4. Pengalaman Lapangan: KKN memungkinkan mahasiswa untuk
berinteraksi langsung dengan masyarakat dan masalah-masalah nyata. Ini
memberi mereka wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh
komunitas, serta peluang untuk merancang solusi yang sesuai dan
berdampak positif.
5. Koneksi dengan Industri/Instansi: Proyek inovasi yang berfokus pada
kebutuhan masyarakat sering kali menarik perhatian industri, lembaga
pemerintah, atau organisasi non-profit. Ini dapat membuka pintu bagi
mahasiswa untuk membangun hubungan yang berharga dengan para
pemangku kepentingan dan memperluas jaringan profesional mereka.
6. Pengembangan Kreativitas: Membuat produk inovasi mengharuskan
mahasiswa berpikir kreatif dalam mengatasi masalah yang kompleks. Ini
mengembangkan kemampuan berpikir lateral dan solusi-solusi yang kreatif.
7. Kontribusi Positif pada Masyarakat: Produk inovasi yang berhasil dapat
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, seperti memecahkan masalah
sosial atau meningkatkan kualitas hidup. Ini memberi mahasiswa perasaan
pencapaian dan dampak positif.
8. Pengenalan terhadap Proses Inovasi: Mahasiswa dapat memahami
proses bagaimana ide dikembangkan menjadi produk nyata, termasuk tahap
perencanaan, desain, pengembangan, dan peluncuran. Pengalaman ini
sangat berharga jika mereka tertarik pada kewirausahaan atau karier di
industri kreatif.
Secara keseluruhan, pembuatan produk inovasi selama KKN memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan tumbuh dalam berbagai aspek, dari
keterampilan teknis hingga kemampuan interpersonal. Ini adalah pengalaman yang
dapat membekali mereka dengan kualifikasi dan persiapan yang lebih baik untuk
tantangan di dunia nyata setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
c. Bagi Masyarakat
Berikut merupakan manfaat pembuatan produk inovasi bagi Masyarakat selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN):
Secara keseluruhan, produk inovasi yang dihasilkan selama KKN memiliki potensi untuk
4. KEUNGGULAN INOVASI
Pupuk organik cair memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pupuk
anorganik (kimia) atau pupuk organik padat. Berikut adalah beberapa keunggulan utama
pupuk organik cair:
1. Penyerapan Nutrisi yang Lebih Baik: Pupuk organik cair umumnya lebih mudah
diserap oleh tanaman karena nutrisi dalam bentuk cair lebih mudah diambil oleh akar
tanaman dibandingkan dengan nutrisi padat.
2. Peningkatan Struktur Tanah: Pupuk organik cair mengandung bahan organik yang
dapat membantu meningkatkan struktur tanah, menjaga kelembaban, dan mempromosikan
aktivitas mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan tanah.
Kandungan Mikroba yang Tinggi: Pupuk organik cair sering mengandung mikroba yang
bermanfaat seperti bakteri dan jamur. Mikroba ini membantu meningkatkan aktivitas
biologis dalam tanah, membantu mencerna bahan organik, dan meningkatkan ketersediaan
nutrisi.
3. Mengurangi Risiko Pencemaran Tanah dan Air: Pupuk organik cair biasanya
memiliki risiko lebih rendah untuk mencemari tanah dan sumber air dibandingkan dengan
pupuk kimia. Mereka cenderung tidak meninggalkan residu berbahaya yang dapat
mencemari lingkungan.
4. Peningkatan Kesuburan Tanah Secara Bertahap: Pupuk organik cair mengandung
nutrisi dalam bentuk yang lebih alami dan bertahap dilepaskan ke tanah seiring waktu. Ini
membantu menghindari efek puncak pertumbuhan tanaman yang sering terjadi dengan
pupuk kimia.
5. Ramah Lingkungan: Pupuk organik cair diproduksi dengan menggunakan bahan-
bahan alami dan sering kali merupakan produk sampingan dari proses organik seperti
kompos atau limbah pertanian. Ini mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dukungan bagi Pertumbuhan Mikroba Tanah: Pupuk organik cair dapat memberikan
nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba tanah, yang pada gilirannya membantu
meningkatkan kesehatan tanah dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit: Beberapa jenis pupuk organik cair dapat
mengandung senyawa yang memiliki efek merugikan terhadap hama dan penyakit
tanaman. Meskipun bukan pengganti pengendalian hama dan penyakit yang lengkap, ini
dapat membantu dalam pengelolaan tanaman.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan pupuk organik cair juga memiliki
beberapa pertimbangan. Mereka cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah
dibandingkan dengan pupuk kimia, sehingga mungkin memerlukan aplikasi lebih sering.
Selain itu, kualitas pupuk organik cair dapat bervariasi tergantung pada metode produksi
dan bahan baku yang digunakan. Penting untuk memilih produk yang berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tanah Anda.
5. ASPEK INOVASI
a. Alat dan Bahan
- Sampah organik (sisa limbah rumah tangga, seperti sayur dan kulit buah-buahan)
- Bakteri (EM4)
- Gula
- Air
- Ember 25kg/ 20 liter
- Plastik Cor Bening
- Tali Ban
- Batang Kayu
- Botol bekas 600ml
- Gayung kecil
- Corong
- Penyaring
b. Komposisi Bahan
- 10ml Bakteri EM4 (satu tutup botol)
- 2-3 sendok makan gula
- Air 18 Liter
c. Metode Pembuatan Produk
- Mengumpulkan sampah rumah tangga (organik)
- Mencacah sampah organik
- Memasukan sampah organik kedalam ember
- Memasukan Bakteri EM4 sebanyak 10ml
- Memasukan gula sebanyak 2-3 sendok
- Memasukan 18 liter air
- Mengaduk campuran pupuk hingga rata menggunakan batang kayu
- Menutup ember campuran pupuk menggunakan plastik dan taliban (pastikan
kencang dan tidak ada kebocoran)
- Diamkan campuran pupuk selama 3 hari kedepan (fase fermentasi)
- Setelah 3 hari (Fase fermentasi) lakukan pengadukan rutin selama 15 hari
kedepan.
- Setelah pengadukan selesai, pupuk dapat digunakan.
6. PEMBIAYAAN
No Bahan Baku Satuan Harga Biaya
Produksi
1 Sampah Organik kg - -
2 Bakteri (EM4) liter 21.000,00 210,00
3 Penyaring buah 25.000,00 25.000,00
4 Label lembar 4.000,00 4.000,00
5 Corong buah 3.000,00 3.000,00
6 Plastik Cor lembar 4.000,00 4.000,00
7 Gayung buah 5.000,00 5.000,00
8 Golok buah 50.000,00 50.000,00
9 Gunting buah 12.000,00 12.000,00
10 Gula kg 15.000,00 600,00
11 Ember liter 47.000,00 47.000,00
12 Tali Ban meter 2.000,00 2.000,00
13 Batang Kayu buah 2.250,00 2.250,00
14 Botol 600 ml buah 5.000,00 5.000,00
195.250,00 160.060,00
Untuk bahan baku sampah nominal Rp. 0,- karena bahan baku sampah yang digunakan
merupakan sampah yang dihasilkan sendiri dan tidak perlu membeli.
Harga Jual Modal + Laba
= 160.060,00 + 24.009,00
= 184.069,00 : 33
Harga Jual = 5.577,85
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan sekali produksi satu botol pupuk organik
cair adalah sebesar Rp 5.577,85.
7. PENERAPAN
Penerapan inovasi (pupuk organik cair) ditujukan kepada pada warga yang memiliki
pekerjaan sebagai petani dan juga budidaya tanaman. Peluang inovasi timbul ketika melihat
mayoritas dari warga Desa Sigentong yang bekerja sebagai petani dan juga melihat banyaknya
sampah yang tidak diolah secara terpisah. Sehingga timbulah sebuah usulan untuk mengolah
sampah yang dapat digunakan dalam bidang pertanian. Penerapan produk dapat lebih optimal
apabila ditunjang dengan beberapa keadaan berikut:
1. Masyarakat sudah mengerti dalam memilah sampah organik dan anorganik.
Sehingga, dapat mempercepat proses pengolahan pupuk tanpa harus memilah
terlebih dahulu.
2. Supplier alat dan bahan yang mudah dijangkau. Sehingga tidak ada waktu yang
terbuang untuk membeli alat dan bahan.
3. Pemahaman akan pembuatan pupuk organik cair yang sudah matang. Sehingga,
apabila terjadi skenario dimana salah satu bahan tidak didapat. Dapat dengan cepat
mendapatkan solusi bahan pengganti.
Manfaat sosial: produk Inovasi ini (Pupuk organik cair) memanfaatkan sampah rumah tangga
sehingga dapat digunakan dalam pertanian. Sehingga sampah organik yang dibuang dapat
diminimalisir.
Manfaat ekonomi: produk ini juga dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang dapat
menunjang perekonomian di bidang pertanian. Luasnya lahan pertanian dan tingginya angka
petani di Desa Sigentong membuat penggunaan pupuk sebagai penunjang kesuburan tanaman
(padi,jagung,dll) menjadi tinggi. Oleh karena itu, tingginya demand dan rendahnya supply
menjadikan siapapun yang menjadikan pupuk organik cair menjadi market leader di Desa
Sigentong.
8. KENDALA INOVASI
- Terbatasnya ketersediaan bibit EM4 di daerah Sigentong
- Kurangnya ketersediaan alat dan bahan di daerah Sigentong
- Waktu fermentasi yang memakan waktu cukup lama
- Kurangnya proses penyaringan saat penempatan produk
9. PELUANG PENGEMBANGAN
Produk pupuk organik cair dari limbah rumah tangga merupakan inisiatif yang berpotensi
memberikan manfaat terhadap lingkungan dan ekonomi. Selain dapat mengurangi limbah
sampah rumah tangga, pupuk organik cair dapat menyuburkan tanaman. Berikut
merupakan poin-poin peluang pengembangan:
1. Edukasi dan kesadaran masyarakat: peluang untuk memperluas edukasi
terhadap masyarakat akan pengolahan sampah organik yang dapat memberikan
dampak positif bagi warga desa. Pengolahan limbah tersebut juga dapat
mengurangi limbah rumah tangga serta bahan dan alat yang mudah untuk
ditemukan dapat meningkatkan antusias dan kesadaran masyarakat sehingga dapat
mendorong minat warga dalam mengurangi sampah.
2. Inovasi Bahan Baku: Pengembangan pupuk organik cair dapat dimulai dari
penelitian bahan baku yang lebih bervariasi dan efisien. Mengidentifikasi sumber-
sumber baru untuk limbah pertanian, limbah pabrik pangan, dan bahan organik
lainnya dapat mengurangi biaya produksi dan menciptakan produk yang lebih
beragam.
3. Pengembangan Formula Nutrisi: Riset lebih lanjut dapat dilakukan untuk
mengembangkan formula nutrisi yang lebih kaya dan seimbang. Penggunaan
bahan-bahan organik tertentu dapat meningkatkan kandungan unsur hara tertentu,
sehingga pupuk organik cair dapat dioptimalkan untuk berbagai jenis tanaman.
4. Teknologi Fermentasi: Pengembangan teknologi fermentasi yang lebih efisien
dan cepat akan memungkinkan produksi pupuk organik cair dengan waktu
produksi yang lebih singkat. Ini akan membantu memenuhi permintaan pasar
yang terus meningkat.
5. Pemasaran dan Edukasi: Peluang ini berkaitan dengan pemasaran yang lebih
baik dan upaya edukasi kepada petani. Kampanye pemasaran yang kuat, baik
melalui platform digital maupun acara pertanian, dapat meningkatkan kesadaran
akan manfaat pupuk organik cair dan cara penggunaannya.
6. Kemasan Ramah Lingkungan: Pertimbangan terhadap kemasan yang ramah
lingkungan dapat menjadi nilai tambah bagi produk. Pengembangan kemasan
yang dapat terurai atau daur ulang akan mendukung citra produk yang peduli
lingkungan.
7. Pengembangan Produk Terkait: Peluang ini mencakup pengembangan produk
terkait seperti pestisida organik, enhancer mikroba tanah, atau produk-produk lain
yang dapat meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk organik cair.