• Penentuan CMC berhubungan dengan efisiensi surfaktan dalam penggunaannya.
• Adanya CM akan menyebabkan perubahan mendadak pada sifat fisik larutan surfaktan. • Nilai CMC dapat ditentukan berdasarkan pengukuran turbiditas (kekeruhan) dan tegangan permukaan. Pendahuluan • Tujuan Percobaan Mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) dari berbagai surfaktan. • Prinsip dan Metode Percobaan Metode pipa kapiler (pengukuran tegangan permukaan) berprinsip pada gaya/energi tarik menarik antar partikel pada cairan dan metode turbidimetri (pengukuran turbiditas/kekeruhan) berprinsip pada penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Surfaktan dan Misel CMC
CMC merupakan sifat penting surfaktan
yang menunjukkan batas konsentrasi krisis surfaktan dalam suatu larutan. Cara Kerja
Ada 2 pengamatan yang harus di lakukan, yaitu :
1. Pengukuran tegangan permukaan dengan pipa kapiler (menggunakan alat pengukur tegangan permukaan) pertama, mengukur suhu awal dengan 100 mL aquades serta diukur tinggi pada pipa kapiler kedua, mengukur tinggi SLS dalam pipa kapiler dan temperatur dengan menggunakan campuran larutan surfaktan (0,2 sampai 0,25 gram) dan 100 mL aquadest 2. Pengukuran Tegangan Permukaan dengan Metode Turbiditas (menggunakan turbidimeter) mencampurkan larutan surfaktan (0,2 sampai 0,25 gram) dengan 100 mL aquades, kemudian di panaskan di dalam turbidimeter yang telah di atur dalam filter gelap dan cermin terbuka serat skala hingga larutan menjadi kering ( terlihat bulatan) Pembahasan Lampiran Hasil Pengamatan Pengukuran tegangan Pengukuran Tegangan permukaan dengan Permukaan dengan pipa kapiler Metode Turbiditas
Larutan h kapiler h permukaan Suhu (T)
(cm) (cm) Surfaktan Turbiditas (NTU) Air 2,2 0,2 280 C 0,2 g/100ml 45 Surfaktan 0,2 g/100ml 1,1 0,2 28 C 0
0,21 g/100ml 55 Surfaktan 0,21 1,0 0,2 28 C 0
g/100ml 0,22 g/100ml 63
Surfaktan 0,22 1,0 0,2 280 C g/100ml 0,23 g/100ml 69 Surfaktan 0,23 0,9 0,2 28 C 0
g/100ml 0,24 g/100ml 76
Surfaktan 0,24 0,8 0,2 280 C g/100ml 0,25 g/100ml 82 Surfaktan 0,25 0,8 0,2 28 C 0