Elektron valensi :
He : 2 (1s2 = 2)
Ne : 10 ((He) 2s2 2p6 = 8)
Ar : 18 ((Ne) 3s2 3p6 = 8)
Kr : 36 ((Ar) 4s2 3d10 4p6 = 8)
Xe : 54 ((Kr) 5s2 4d10 5p6 = 8)
Rn : 86 ((Xe) 6s2 4f14 5d10 6p6 = 8)
Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns 2 np6. Konfigurasi
tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada
subkulitnya sudah berpasangan. Oleh kareina itu tidak mungkin gas mulia
membentuk ikatan kovalen dengan atom lain.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi :
He : 2379 kJ/mol
Ne : 2087 kJ/mol
Ar : 1527 kJ/mol
Kr : 1357 kJ/mol
Xe : 1177 kJ/mol
Rn : 1043 kJ/mol
Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar membentuk ion positif. Hal
ini berarti, gas mulia sukar berikatan dengan unsur lain secara ionik.
2. Sifat Fisis gas mulia
Titik didih dan titik leleh atom gas mulia jaraknya sangat sedikit karena gaya tarik
atom-atom gas mulia sangat kecil.
Jari-jari atom yang kecil mempunyai energi inonisasi besar artinya elektronnya
sangat sukar dilepaskan. Dan jari-jari atom dari atas ke bawah semakin besar, energi
ionisasinya makin kecil atau mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari
atas ke bawah makin reaktif.