Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan

bahwa gas mulia sukar berikatan secara kovalen


(membentuk senyawa kovalen) dan berikatan
secara ionik (membentuk senyawa ion) dengan
unsur lain.
Tabel 3.2 menunjukkan sifat umum dari gas mulia.
Unsur Lambang Nomor Energi Jari – Titik Titik
atom ionisasi jari atom leleh didih
(kJ/mol) (A) (°C) (°C)

Helium He 2 2.379 1,40 -272 -269


(26 atm)
Neon Ne 8 2.087 1,54 -249 -246

Argon Ar 18 1.527 1,88 -189 -186

Kripton Kr 36 1.357 2,02 -157 -152

Xenon Xe 54 1.177 2,16 -112 -107

Radon Rn 86 1.043 - -71 -61,8


Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat pola
kecenderungan perubahan dari He ke Rn, diantaranya sebagai
berikut.
a. Jari-jari atomnya semakin panjang, akibatnya dari He
ke Rn semakin mudah membentuk dipol sesaat dan gaya
van der Waals semakin kuat.
b. Semakin kuatnya gaya van der Walls (dari He ke Rn)
menyebabkan titik didih dan titik leleh gas mulia dari atas
ke bawah semakin tinggi.
c. Energi ionisasinya semakin kecil dan bahkan untuk Xe
dan Rn mempunyai energi ionisasi lebih rendah dari
hidrogen (energi ionisasi hidrogen = 1.312 kJ/mol).

Anda mungkin juga menyukai