OLEH:
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
A. MATERI POKOK PERMASALAHAN PADA SETIAP PEREKONOMIAN
Tiap-tiap individu akan mengalami kondisi dimana mereka tidak daat memenuhi
kebutuhan atau keinginan mereka karena adanya kendala dari sumber daya yang dimiliki.
Fenomena ini dinamakan sebagai kelangkaan yang menjadi masalah utama dalam suatu
perekonomian yang kemudian menjadi dasar dari masalah-masalah pokok yang ada di dalam
perekonomian setiap negara. Masalah-masalah pokok dalam suatu perekonomian dibagi menjadi
dua aliran.
DAFTAR PUSTAKA
Kennedy, Posma Sariguna Johnson (2018). Mendeskripsikan Masalah-Masalah yang Dihadapi
Pemerintah di Bidang Ekonomi.
Gunawijaya, Rahmat (2017). Kebutuhan Manusia Dalam Pandangan Ekonomi Kapitalis dan
Ekonomi Islam.
Herispon (2018), Handout Sistem Perekonomian Indonesia
B. BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI (Production Possibility Frontier - PPF).
Berdasarkan kepada corak analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah dapat
membagikan berbagai masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat kepada tiga pesoalan
pokok, yaitu:
Dalam analisis ekonomi ketiga persoalan diatas diterangkan lebih lanjut dengan
menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dengan menggunakan kurva tersebut dapat
diterangkan hal-hal berikut:
Melalui kurva kemungkinan produksi dapat ditunjukkan bahwa setiap masyarakat tidak
dapat memperoleh semua barang yang mereka inginkan. Oleh sebab itu, mereka harus membuat
pilihan. Dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia, sektor produksi dapat
menghasilkan berbagai kombinasi barang yang dapat diproduksikan. Pilihan masyarakat yang
dinyatakan dalam interaksi masyarakat dan para penjual di pasar barang akan menentukan jenis
dan jumlah barang yang akan dihasilkan dalam perekonomian. Seterusnya, ciri distribusi
pendapatan diantara berbagai faktor produksi akan menentukan, jenis dan jumlah barang yang
akan dinikmati berbagai golongan masyarakat.
Salah satu dari sepuluh prinsip pokok ekonomi adalah masyarakat selalu menghadapi
tradeoff (pertukaran). Batas kemungkinan-kemungkinan produksi (Production Possibilities
Frontiers – PPF) menggambarkan suatu tradeoff yang dihadapi masyarakat.
Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau
lebih, mengorbankan/ kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain
dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil. Sedangkan, Opportunity cost (biaya
peluang) adalah biaya suatu kesempatan yang hilang sebagai pengorbanan atas pilihan lain.
Contoh :
Pada hari Sabtu, Denta dihadapkan pada 2 pilihan yaitu: pulang kampung atau mengikuti
kegiatan seminar mahasiswa Akuntansi. Jika Denta memilih pulang kampung, ia akan bahagia
karena dapat melepas rindu dengan keluarganya tercinta. Tetapi, ia juga akan mengeluarkan biaya
transportasi sekitar Rp. 50.000,00. Dan jika Denta memilih untuk mengikuti kegiatan seminar, ia
akan mendapat wawasan dan pengalaman lebih yang berguna bagi kehidupannya. Dan uang yang
dikeluarkan untuk mengikuti seminar sebesar Rp. 20.000,00. Misalkan dalam situasi ini, Denta
memilih untuk mengikuti kegiatan seminar. Maka yang dikatakan trade off adalah pilihan untuk
pulang kampung, karena pilihan tersebut telah dikorbankan demi mengikuti kegiatan seminar.
Sedangkan yang disebut sebagai opportunity cost adalah biaya untuk pulang kampung termasuk
kebahagiaan bertemu dengan keluarga, karena pulang kampung merupakan kesempatan yang
hilang dari kedua pilihan tersebut.
Dengan demikian, trade off dan opportunity cost berbeda namun saling berhubungan.
Dalam menentukan pilihan dibutuhkan pemikiran lebih agar pilihan yang diambil tingkat
efisiensinya tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam ilmu ekonomi, dapat ditunjukkan sebuah konsepsi yang menunjukkan batasan
potensi produktif suatu negara dengan batas kemungkinan produksi (production possibility frontier
= PPF atau production possibility curve = PPC).
PPF mewakili jumlah maksimum pasangan barang atau jasa yang diprediksi dengan jumlah
sumberdaya tertentu yang diasumsikan akan digunakan seluruhnya.
Contoh untuk hal ini dengan menggunakan makanan dan mesin sebagai berikut, (Data Hipotesis):
A 0 150
B 10 140
C 20 120
D 30 90
E 40 50
F 50 0
Kurva ini menunjukkan batas kemungkinan produksi yang paling maksimum yang mampu
diproduksi dalam suatu aktifitas perekonomian.
Bila lebih banyak barang makanan yang harus diproduksi, produksi mesin dikurangi dan
seterusnya, karena setiap titik dalam kurva tersebut akan menggambarkan gabungan-gabungan
produksi maksimum barang industri (mesin) dan makanan yang diproduksi.
Contoh 2:
Berikut adalah kemungkinan kombinasi komputer dan pakaian yang mampu diproduksi sebuah
perekonomian.
Dalam perekonomian ini, jika semua sumber daya digunakan untuk industri pakaian,
perekonomian akan memproduksi 15.000 pakaian, tetapi tidak ada komputer. Sebaliknya, jika
semua sumber daya digunakan untuk industri komputer, perekonomian akan memproduksi 5.000
komputer, tetapi tidak ada pakaian. Alternatif lainnya yaitu jika perekonomian membagi sumber
dayanya antara industri komputer dan pakaian, maka perekonomian dapat memproduksi 2.000
komputer dan 12.000 pakaian (dtunjukkan oleh titik C).
Titik X adalah kombinasi yang tidak mungkin dihasilkan, karena perekonomian tidak mempunyai
sumber daya untuk mencapai tingkat produksi itu. Dengan kata lain, perekonomian dapat
memproduksi di semua titik pada atau dalam kurva kemungkinan produksi, namun tidak pada titik
di luar kurva PPC.
Kurva yang digambarkan melalui titik A, B, C, D, E, dan F adalah kurva kemungkinan produksi
atau batas kemungkinan produksi. Kurva ini menggambarkan batas produksi yang paling efisien
yang dapat diproduksi oleh suatu perekonomian. Suatu hasil dikatakan efisien jika perekonomian
dapat menghasilkan kombinasi yang paling optimal dari sumber daya yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
D. SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya, selain faktor
produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi.
Sistem ekonomi memiliki peran dan fungsi dalam menjalankan perekonomian suatu negara, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Mubyarto, dkk. (2014). Ekonomi Kerakyatan (PDF). Jakarta Selatan: Lembaga Suluh
Nusantara. hlm. 70. ISBN 978-602-71633-0-0.
Ulum, Fahrur (2015). Sistem Ekonomi Islam: Menumbuhkan dan Stabil dalam
Pertumbuhan, Mensejahterakan dan Merata dalam Kesejahteraan. Yogyakarta: Gerbang Media.
hlm. vi. ISBN 978-602-1435-14-4.
Masykuroh, Nihayatul (2020). Perbandingan Sistem Ekonomi (PDF). Serang: CV. Media
Karya Kreatif. hlm. 12–13. ISBN 978-602-50529-6-5.