Anda di halaman 1dari 11

MASALAH – MASALAH MIKRO EKONOMI DAN ANALISISNYA

OLEH:

NI KOMANG ARI TRISNA DARMAYANTI (06)


PUTU YUNITA PRISTIARI PUTRI (08)
NI NENGAH CINDY AYU PARAMITHA (18)
NI PUTU AYU SONIA NANDITA (20)

UNIVERSITAS UDAYANA
2022
A. MATERI POKOK PERMASALAHAN PADA SETIAP PEREKONOMIAN

Tiap-tiap individu akan mengalami kondisi dimana mereka tidak daat memenuhi
kebutuhan atau keinginan mereka karena adanya kendala dari sumber daya yang dimiliki.
Fenomena ini dinamakan sebagai kelangkaan yang menjadi masalah utama dalam suatu
perekonomian yang kemudian menjadi dasar dari masalah-masalah pokok yang ada di dalam
perekonomian setiap negara. Masalah-masalah pokok dalam suatu perekonomian dibagi menjadi
dua aliran.

a) Masalah Ekonomi Klasik


Masalah ekonomi klasik merupakan masalah pokok ekonomi yang berdasarkan
pada teori ekonomi klasik, yang mana masalah ekonomi klasik dibagi menjadi tiga bagian
yaitu masalah produksi, distribusi, dan konsumsi.
1. Produksi
Masalah produksi adalah permasalahan ekonomi yang berfokus bagaimana
suatu perusahaan atau produsen dapat menciptakan produk baru atau menambah
nilai guna produk tersebut. Produksi menjadi salah satu masalah yang terjadi
lantaran sumber daya yang dimiliki untuk memproduksi barang terbatas sedangkan
kuantitas yang diminta bertambah seiring dengan penambahan populasi manusia.
2. Distribusi
Masalah distribusi adalah permasalah ekonomi yang menyakut bagaimana
suatu barang dapat sampai ke tangan konsumen. Ketika suatu produsen telah
memproduksi suatu barang, maka hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana
produk-produk tersebut dapat menjangkau konsumen secara luas. Hal ini yang
menjadi masalah bagi produsen untuk menentukan cara mendistribusikan
barangnya agar sampai ke konsumen.
3. Konsumsi
Masalah konsumsi adalah suatu permasalahan produsen yang berkaitan
dengan bagaimana produk yang telah dibuat tersebut dapat dinikmati nilai gunanya
oleh konsumen. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dipikirkan solusinya oleh
produsen, karena konsumen pada dasarnya membeli suatu produk yang dapat
mereka nikmati nilai gunanya.
b) Masalah Ekonomi Modern
Teori ekonomi klasik yang sebelumnya menjadi mazhab ekonom dan masyarakat
mulai berevolusi menjadi teori ekonomi modern. Evolusi teori ekonomi klasik menjadi
teori ekonomi modern menciptakan kajian baru mengenai permasalah ekonomi di
perekonomian yang disebut sebagai Masalah Ekonomi Modern, mencakup tiga
permasalahan antara lain:
1. Apa dan berapa barang yang akan diproduksi? (what)
Masalah yang pertama adalah masalah yang menyangkut barang apa yang
akan diproduksi termasuk jenis barangnya serta berapa kuantitas barang yang akan
diproduksi. Ketika suatu produsen akan memproduksi barang, hal pertama yang
harus diperhatikan adalah barang apa yang harus diproduksi yang sesuai dengan
apa yang sedang atau sering dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, banyaknya
jumlah produksi juga harus diperhatikan oleh produsen agar produksi yang
dilakukan tidak mengalami excess supply.
2. Bagaimana memproduksi barang tersebut? (how)
Permasalahan yang kedua adalah masalah bagaimana produsen akan
memproduksi barang tersebut. Produsen harus memikirkan bagaimana ia mengolah
produksinya mulai dari biaya produksi, sumber daya yang akan digunakan ;apakah
terjangkau atau tidak, serta tenaga kerja yang akan digunakan selama produksi.
3. Untuk siapa barang tersebut? (for whom)
Permasalah terakhir adalah masalah yang dihadapi oleh produsen mengenai
untuk siapa barang tersebut diproduksi serta kepada siapa barang tersebut akan
didistribusikan

DAFTAR PUSTAKA
Kennedy, Posma Sariguna Johnson (2018). Mendeskripsikan Masalah-Masalah yang Dihadapi
Pemerintah di Bidang Ekonomi.
Gunawijaya, Rahmat (2017). Kebutuhan Manusia Dalam Pandangan Ekonomi Kapitalis dan
Ekonomi Islam.
Herispon (2018), Handout Sistem Perekonomian Indonesia
B. BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI (Production Possibility Frontier - PPF).

Menurut Mankiw (2006), Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibilities


Frontiers) merupakan grafik yang memperlihatkan kombinasi hasil produksi yang beraneka ragam
yang dapat dihasilkan suatu perekonomian dengan ketersediaan faktor-faktor produksi dan
teknologi produksi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk merubah faktor-faktor produksi
menjadi hasil-hasil produksi.

Secara umum, Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier - PPF)


adalah kurva yang menunjukkan batas maksimum kemampuan produksi yang dapat dicapai oleh
suatu masyarakat dengan menggunakan seluruh faktor produksi dan teknologi yang tersedia.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Production Possibilities Frontiers


menunjukkan berbagai kombinasi hasil-hasil produksi yang mungkin dapat dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Berbagai kemunginan kombinasi tersebut ditampilkan dalam sebuah grafik
(kurva).

Berdasarkan kepada corak analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah dapat
membagikan berbagai masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat kepada tiga pesoalan
pokok, yaitu:

1. Apakah barang dan jasa harus diproduksi?

2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut?

3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

Dalam analisis ekonomi ketiga persoalan diatas diterangkan lebih lanjut dengan
menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dengan menggunakan kurva tersebut dapat
diterangkan hal-hal berikut:

1. Sampai dimana kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa,

2. Bagaimana masyarakat akan membuat pilihan terhadap barang yang harus


diproduksikan,
3. Bagaimana perkembangan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi
akan mempengaruhi perkembangan kemampuan masyarakat untuk memproduksi,
dan

4. Apakah efek dari ketidakmampuan masyarakat menggunakan faktor-faktor


produksi secara efisien.

Melalui kurva kemungkinan produksi dapat ditunjukkan bahwa setiap masyarakat tidak
dapat memperoleh semua barang yang mereka inginkan. Oleh sebab itu, mereka harus membuat
pilihan. Dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia, sektor produksi dapat
menghasilkan berbagai kombinasi barang yang dapat diproduksikan. Pilihan masyarakat yang
dinyatakan dalam interaksi masyarakat dan para penjual di pasar barang akan menentukan jenis
dan jumlah barang yang akan dihasilkan dalam perekonomian. Seterusnya, ciri distribusi
pendapatan diantara berbagai faktor produksi akan menentukan, jenis dan jumlah barang yang
akan dinikmati berbagai golongan masyarakat.

Salah satu dari sepuluh prinsip pokok ekonomi adalah masyarakat selalu menghadapi
tradeoff (pertukaran). Batas kemungkinan-kemungkinan produksi (Production Possibilities
Frontiers – PPF) menggambarkan suatu tradeoff yang dihadapi masyarakat.

Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau
lebih, mengorbankan/ kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain
dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil. Sedangkan, Opportunity cost (biaya
peluang) adalah biaya suatu kesempatan yang hilang sebagai pengorbanan atas pilihan lain.

Contoh :

Pada hari Sabtu, Denta dihadapkan pada 2 pilihan yaitu: pulang kampung atau mengikuti
kegiatan seminar mahasiswa Akuntansi. Jika Denta memilih pulang kampung, ia akan bahagia
karena dapat melepas rindu dengan keluarganya tercinta. Tetapi, ia juga akan mengeluarkan biaya
transportasi sekitar Rp. 50.000,00. Dan jika Denta memilih untuk mengikuti kegiatan seminar, ia
akan mendapat wawasan dan pengalaman lebih yang berguna bagi kehidupannya. Dan uang yang
dikeluarkan untuk mengikuti seminar sebesar Rp. 20.000,00. Misalkan dalam situasi ini, Denta
memilih untuk mengikuti kegiatan seminar. Maka yang dikatakan trade off adalah pilihan untuk
pulang kampung, karena pilihan tersebut telah dikorbankan demi mengikuti kegiatan seminar.
Sedangkan yang disebut sebagai opportunity cost adalah biaya untuk pulang kampung termasuk
kebahagiaan bertemu dengan keluarga, karena pulang kampung merupakan kesempatan yang
hilang dari kedua pilihan tersebut.

Dengan demikian, trade off dan opportunity cost berbeda namun saling berhubungan.
Dalam menentukan pilihan dibutuhkan pemikiran lebih agar pilihan yang diambil tingkat
efisiensinya tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, Gregory N. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3. Terjemahan: Chriswan


Sungkono. Jakarta: Salemba Empat

Pindyk, Robert. S, Daniel L. Rubenfeld. (2005). Microeconomics. Prentice Hall


International Edition. 6th edition.

C. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI

Dalam ilmu ekonomi, dapat ditunjukkan sebuah konsepsi yang menunjukkan batasan
potensi produktif suatu negara dengan batas kemungkinan produksi (production possibility frontier
= PPF atau production possibility curve = PPC).

PPF mewakili jumlah maksimum pasangan barang atau jasa yang diprediksi dengan jumlah
sumberdaya tertentu yang diasumsikan akan digunakan seluruhnya.

Contoh untuk hal ini dengan menggunakan makanan dan mesin sebagai berikut, (Data Hipotesis):

BERBAGAI KEMUNGKINAN ALTERNATIF

Kemungkinan Makanan Mesin

A 0 150

B 10 140
C 20 120

D 30 90

E 40 50

F 50 0

Kurva ini menunjukkan batas kemungkinan produksi yang paling maksimum yang mampu
diproduksi dalam suatu aktifitas perekonomian.

Bila lebih banyak barang makanan yang harus diproduksi, produksi mesin dikurangi dan
seterusnya, karena setiap titik dalam kurva tersebut akan menggambarkan gabungan-gabungan
produksi maksimum barang industri (mesin) dan makanan yang diproduksi.
Contoh 2:

Berikut adalah kemungkinan kombinasi komputer dan pakaian yang mampu diproduksi sebuah
perekonomian.

Kombinasi Komputer Pakaian


(ribuan) (ribuan)
A 0 15
B 1 14
C 2 12
D 3 9
E 4 5
F 5 0

Dalam perekonomian ini, jika semua sumber daya digunakan untuk industri pakaian,
perekonomian akan memproduksi 15.000 pakaian, tetapi tidak ada komputer. Sebaliknya, jika
semua sumber daya digunakan untuk industri komputer, perekonomian akan memproduksi 5.000
komputer, tetapi tidak ada pakaian. Alternatif lainnya yaitu jika perekonomian membagi sumber
dayanya antara industri komputer dan pakaian, maka perekonomian dapat memproduksi 2.000
komputer dan 12.000 pakaian (dtunjukkan oleh titik C).
Titik X adalah kombinasi yang tidak mungkin dihasilkan, karena perekonomian tidak mempunyai
sumber daya untuk mencapai tingkat produksi itu. Dengan kata lain, perekonomian dapat
memproduksi di semua titik pada atau dalam kurva kemungkinan produksi, namun tidak pada titik
di luar kurva PPC.

Kurva yang digambarkan melalui titik A, B, C, D, E, dan F adalah kurva kemungkinan produksi
atau batas kemungkinan produksi. Kurva ini menggambarkan batas produksi yang paling efisien
yang dapat diproduksi oleh suatu perekonomian. Suatu hasil dikatakan efisien jika perekonomian
dapat menghasilkan kombinasi yang paling optimal dari sumber daya yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Suherman, Cepy (2018). Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve)

D. SISTEM PEREKONOMIAN

a) Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya, selain faktor
produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi.

Sistem ekonomi memiliki peran dan fungsi dalam menjalankan perekonomian suatu negara, yaitu:

- Mendorong perusahaan atau penyedia untuk berproduksi;


- Mengkoordinasikan semua kegiatan individu dalam perekonomian;
- Mengatur dalam pembagian hasil produksi semua anggota masyarakat supaya berjalan
sesuai rencana;
- Menciptakan mekanisme tertentu supaya distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

b) Macam-macam sistem perekonomian


1. Sistem ekonomi terencana
Sistem ekonomi terencana adalah sistem ekonomi yang mengatur investasi dan
alokasi modal sesuai dengan rencana-rencana ekonomi dan produksi yang telah
dicanangkan. Ekonomi terencana dapat didasarkan pada perencanaan ekonomi yang
tersentralisasi, terdesentralisasi, atau bersifat partisipatif. Sementara itu, ekonomi
komando adalah ekonomi yang direncanakan di Uni Soviet dan Blok Timur – istilah
ini menggarisbawahi peranan pemerintah pusat dalam mengalokasikan sumber daya di
dalam suatu sistem ekonomi.
2. Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang berdasar pada adat
istiadat, sejarah, dan kepercayaan turun-temurun. Dalam sistem ekonomi tradisional,
tradisi masyarakat berperan besar dalam mengambil keputusan ekonomi, khususnya
produksi dan distribusi. Masyarakat bergantung pada pertanian, perikanan, berburu,
atau kombinasi dari ketiganya dan menggunakan barter sebagai pengganti uang.
3. Sistem ekonomi pasar
Sistem ekonomi pasar adalah sistem yang menyerahkan seluruh kegiatan ekonomi
pada mekanisme pasar. Setiap negara yang menganut sistem ekonomi ini memiliki
aturan-aturan untuk memenuhi keperluan hidup masyarakat dan mencapai
kemakmuran hidup bersama. Akan tetapi, aturan yang diberlakukan setiap negara
terkait sistem ekonomi pasar berbeda-beda. Alasannya karena setiap negara memiliki
masalah ekonomi yang tidak sama. Ditambah lagi, sistem ekonomi ini membuat
masyarakat harus membuat strategi bisnis supaya bisa bersaing dengan kompetitor. Ini
karena negara tidak bisa melakukan intervensi pada sistem perekonomian pasar.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran adalah suatu sistem dimana pihak pemerintah dan
swasta saling berkolaborasi dalam menjalankan roda perekonomian di suatu negara.
Sistem ini dijuluki sistem campuran karena merupakan kombinasi antara Sistem
Ekonomi Liberal (Kapitalis) dan Sistem Ekonomi Komando (Terpusat). Sistem
Ekonomi Campuran memperbolehkan pihak swasta melakukan aktivitas perekonomian
dengan intervensi dari pemerintah negara.
5. Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam dibangun berdasarkan konsep agama Islam. Dalam sistem
ini, sektor keuangan tidak dihitung sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Media, Kompas Cyber. "Sistem Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri". KOMPAS.com.


Diakses tanggal 2020-10-30.

"Mengenal Macam-Macam Sistem Ekonomi beserta Fungsinya, Pahami Setiap Cirinya".


merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-30.

Mubyarto, dkk. (2014). Ekonomi Kerakyatan (PDF). Jakarta Selatan: Lembaga Suluh
Nusantara. hlm. 70. ISBN 978-602-71633-0-0.

Ulum, Fahrur (2015). Sistem Ekonomi Islam: Menumbuhkan dan Stabil dalam
Pertumbuhan, Mensejahterakan dan Merata dalam Kesejahteraan. Yogyakarta: Gerbang Media.
hlm. vi. ISBN 978-602-1435-14-4.

Masykuroh, Nihayatul (2020). Perbandingan Sistem Ekonomi (PDF). Serang: CV. Media
Karya Kreatif. hlm. 12–13. ISBN 978-602-50529-6-5.

Anda mungkin juga menyukai