Anda di halaman 1dari 5

LECTURE NOTE

EKONOMI MIKRO
Yusuf Iskandar, S.Si., M.M.

1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi

Dalam ilmu ekonomi, sumberdaya-sumberdaya disebut juga sebagai faktor-faktor produksi,

antara lain: tanah, modal, dan manusia. Faktor produksi manusia terdiri dari keterampilan

(skill) dan keusahawanan (enterpreneurship), sehingga yang menjadi faktor-faktor produksi

adalah tanah, modal, tenaga kerja, dan keusahawanan.

1.2 Kelangkaan

Suatu barang atau jasa yang langka dapat dikatakan bahwa barang atau jasa itu mempunyai

nilai. Barang atau jasa yang mempunyai yang mempunyai nilai disebut juga brang-barang

ekonomi (economic goods). Suatu barang atau jasa dapat dinilai sesuai dengan harganya,

oleh karena itu barang ekonomi adalah barang yang dapat dinilai dengan uang.

1.3 Masalah Pokok Ilmu Ekonomi

Memilih penggunaan sumber daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan analisa dan metode

yang tepat agar tidak menyimpang dari apa yang diharapkan dalam mencapai kesejahteraan

manusia.

Dalam memilih penggunaan sumber daya-sumber daya tersebut, ada tiga pertanyaan yang

harus dijawab, antara lain:

1. Barang/jasa apa yang harus diproduksi;

2. Bagaimana cara memproduksi barang/jasa tersebut;


3. Untuk siapa barang/jasa tersebut diproduksi.

Berdasarkan ketiga pertanyaan tersebut, maka yang menjadi masalah pokok dalam ilmu

ekonomi adalah apa (what), bagaimana (how), dan untuk siapa (for whom) barang/jasa itu

diproduksi. Untuk lebih jelasnya masalah pokok ilmu ekonomi akan dibahas berikut ini.

Barang /Jasa Apa yang Diproduksi

Masalah pokok ekonomi yang pertama berkaitan dengan jenis dan jumlah barang/jasa yang

diproduksi. Jenis barang/jasa sangat menentukan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh

karena itu produsen harus tahu jenis barang/jasa yang dibutuhkan manusia dalam memenuhi

kebutuhannya. Demikian juga produsen harus tahu berapa jumlah barang yang dibutuhkan

manusia, karena apabila suatu barang diproduksi dalam jumlah yan sedikit atau tidak dapat

dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya maka keinginan mereka tidak terpenuhi. Sebaliknya,

jika diproduksi dalam jumlah banyak atau melebihi kebutuhan mereka maka akan terjadi

kelebihan barang/jasa sehingga kelebihan barang/jasa tersebut tidak menambah kesejahteraan

manusia. Oleh karena itu, produsen harus mengetahui jenis dan jumlah barang/jasa yang

dibutuhkan manusia.

Bagaimana Cara Memproduksi Barang/Jasa

Masalah ini berkaitan dengan metode yang digunakan untuk memproduksi barang/jasa.

Penggunaan metode yang tepat dapat menghasilkan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan

manusia. Untuk memproduksi barang/jasa secara efisien, maka perlu dilakukan metode yang

tepat dalam memilih penggunaan sumber daya-sumber daya. Dalam pemilihan tersebut, tidak

harus semua sumber daya digunakan untuk memproduksi suatu barang/jasa.


Untuk Siapa Barang/Jasa Diproduksi

Masalah ini sangat penting sekali diketahui, karena menyangkut siapa konsumen barang/jasa

itu diproduksi, terlebih dahulu produsen harus mengetahui siapa konsumen dari barang/jasa

tersebut. Barang/jasa yang diproduksi harus dapat mamanuhi kebutuhan manusia. Oleh

karena itu, produsen harus dapat mengetahui jumlah dan kualitas barang/jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.4 Sistem-sistem Perekonomian

Kegiatan perekonomian pada masing-masing negara di dunia ini berbeda-beda tergantung

pada sistem perekonomian yang dilakukan oleh masing-masing negara tersebut. Secara

umum sistem-sistem perekonomian yang biasa dilakukan pada berbagai negara antara lain,

sistem ekonomi bebas, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi terpimpin.

Sistem Ekonomi Bebas

Sistem ekonomi bebas berarti masyarakat bebas sepenuhnya menentukan kegiatan ekonomi.

Pemerintah tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi yang dilaksanakan masyarakat.

Sistem ini sering juga disebut sebagai sistem ekonomi pasar, karena pasarlah yang

menentukan jumlah dan jenis barang yang diproduksi, menentukan cara memproduksi dan

menentukan konsumen dari barang yang diproduksi oleh produsen.

Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran berarti adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan

perekonomian. Kegiatan ekonomi tetap dilakukan oleh masyarakat, tetapi dalam beberapa hal

tententu ada campur tangan dari pemerintah. Hal ini bertujuan agar tidak ada yang dirugikan

baik masyarakat konsumen maupun masyarakat produsen/perusahaan.

Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah mengawasi kedua belah pihak baik

konsumen sebagai pemilik faktor-faktor produksi maupun produsen/perusahaan sebagai

pengguna faktor-faktor produksi. Campur tangan pemerintah ini bertujuan untuk

menghindari pihak-pihak yang merasa dirugikan

Ada tiga bentuk campur tangan pemerintah, yakni:

1. Pemerintah membuat peraturan-peraturan dalam menentukan kegiatan ekonomi. Khusus

barang-barang strategis, pemerintah menentukan harga dasar dan harga tertingi.

Pemerintah juga campur tangan dalam menentukan upah/gaji pekerja, yaitu dengan

menetapkan Upah Minimum propinsi (UMP)

2. Pemerintah secara lngsung melakukan kegiatan ekonomi. Campur tangan ini dilakukan

oleh pemerintah karena masyarakat produsen/perusahaan belum mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat konsumen. Untuk memperlancar kegiatan usaha masyarakat,

pemerintah menyediakan sarana dan prasarana, seperti usaha perbankan, angkutan (darat,

laut dan udara), listrik, industri perkebunan dan lain sebagainya.

3. Pemerintah melaksanakan kebijaksanaan moneter dan fiskal. Melalui kebijaksanaan

fiskal, pemerintah dapat mengendalikan jumlah beredar, sehingga dapat menekan tingkat

inflasi.

Sistem Ekonomi Terpimpin


Sistem ekonomi terpimpin merupakan kebalikan dari sistem ekonomi bebas, dimana

pemerintah sepenuhnya menentukan kegiatan ekonomi. Masyarakat konsumen tidak

bebas menggunakan faktor-faktor produksi yang dimilikinya. Demikian juga, masyarakat

produsen tidak bebas menentukan barang yang diproduksinya. Kegiatan ekonomi

sepenuhnya ditangani oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai