Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI

DISUSUN OLEH:
Nurul Intan Hidayah
NPP. 34.0394

KELAS:
A-3

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Haikal Ali, SE., MTP

PROGRAM STUDI POLITIK INDONESIA TERAPAN


FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JANUARI 2024
1. Buat ringkasan tentang sejarah sistem ekonomi di indonesia mulai dari sebelum
kemerdekaan sampai sekarang!
2. Bagaimana kondisi perekonomian dunia tahun 1930 yang melahirkan industrialisasi
(pertama kali di prancis) sertakan sumbernya!
3. Sejarah lahirnya kapitalisme dan sosialisme, sertakan tokoh-tokoh ahli ekonominya!
4. Ciri-ciri negara sosialisme, komunisme, dan kapitalisme?
5. Mengapa Adam Smith disebut sebagai bapak ilmu ekonomi?

Jawaban:

1. Sejarah sistem ekonomi di Indonesia, yaitu :


 Pada Era Kolonial Belanda (Sebelum Kemerdekaan)
Sebelum kemerdekaan, Indonesia berada di bawah pemerintahan kolonial
Belanda yang menerapkan sistem ekonomi liberal. Sistem ini memberikan
kebebasan kepada pihak swasta, termasuk Belanda dan perusahaan swasta
lainnya, untuk menguasai dan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, seperti
tanah dan rempah-rempah.
 Awal Kemerdekaan Dan Sistem Ekonomi Pancasila
Setelah merdeka pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi sistem ekonomi
Pancasila. Prinsip-prinsip Pancasila dan UUD 1945 menjadi dasar sistem ekonomi
ini. Fokusnya adalah pada kesejahteraan rakyat, dengan peran negara sebagai
pengatur dan pengelola ekonomi. Perekonomian berorientasi pada kebutuhan
rakyat, dengan landasan kebersamaan dan keadilan sosial.
 Kendala dan Upaya Modernisasi (1950-an sampai 1960-an)
Praktik sistem ekonomi Pancasila dihadapi berbagai kendala, termasuk
ketidakstabilan ekonomi. Pemerintah Indonesia merespons dengan upaya
modernisasi untuk meningkatkan kondisi ekonomi. Langkah ini melibatkan
diversifikasi sektor ekonomi dan infrastruktur.
 Sistem Ekonomi Campuran (Orde Baru)
Pada masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia beralih ke sistem ekonomi
campuran yang lebih cenderung ke arah liberal. Pemerintah memberikan insentif
kepada sektor swasta, termasuk asing, untuk berpartisipasi dalam kegiatan
ekonomi. Kebijakan ini membawa pertumbuhan ekonomi, tetapi juga
meningkatkan ketidaksetaraan.
 Reformasi dan Pergulatan Menuju Sistem Ekonomi Ideal (1998 - sekarang)
Pasca-Reformasi, Indonesia menghadapi pergulatan untuk menentukan arah
sistem ekonomi yang ideal. Meskipun kembali ke sistem ekonomi Pancasila,
praktiknya masih terkendala oleh perbedaan pendapat di kalangan elite politik.
Pemerintah terus berupaya mencapai keseimbangan antara kebebasan ekonomi
dan peran negara.
 Proses Transisi Saat Ini
Saat ini, Indonesia berada dalam proses transisi menuju sistem ekonomi yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pemerintah fokus pada upaya
memperbaiki regulasi, meningkatkan iklim investasi, dan mengurangi
ketidaksetaraan ekonomi.

2. Kondisi perekonomian dunia tahun 1930 dan dampaknya pada Indonesia, yaitu :
Pada tahun 1930, kondisi perekonomian dunia mengalami kemerosotan yang signifikan
akibat terjadinya Depresi Besar, suatu krisis ekonomi global yang berawal pada tahun
1929. Depresi ini menyebabkan penurunan tajam dalam produksi, harga, dan
perdagangan di seluruh dunia. Di Prancis, dampak Depresi Besar sangat dirasakan,
dengan produksi industri yang merosot drastis, penurunan harga barang, dan banyak
perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Keadaan ini membawa dampak serius seperti
tingginya tingkat pengangguran dan penyebaran kemiskinan di masyarakat Prancis.

Beberapa faktor penyebab Depresi Besar di Prancis melibatkan ketidakseimbangan


perdagangan internasional, di mana Prancis sebagai pengekspor utama produk pertanian
mengalami penurunan permintaan global. Penurunan permintaan global secara umum
akibat Depresi Besar, ditambah dengan kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh
banyak negara untuk melindungi industri dalam negeri, turut menambah kerumitan dan
dampak negatif terhadap perekonomian Prancis. Selain itu, ketidakstabilan politik pada
periode 1930-an membuat investor asing enggan menanamkan modal di Prancis. Depresi
Besar di Prancis tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi juga memicu perubahan
besar dalam proses industrialisasi. Meskipun industrialisasi di Prancis sudah dimulai
sejak abad ke-18 dan berkembang pesat pada abad ke-19, Depresi Besar mendorong
pemerintah Prancis untuk berperan lebih aktif dalam mengatasi masalah ekonomi.

Upaya pemerintah Prancis untuk mengatasi dampak negatif Depresi Besar termasuk
kebijakan investasi di infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan, memberikan
subsidi kepada perusahaan industri, dan menerapkan kebijakan proteksionisme untuk
melindungi industri dalam negeri. Kebijakan-kebijakan ini berhasil merangsang
pertumbuhan industri di Prancis, meningkatkan produksi, dan menciptakan lapangan
kerja baru. Dampak positif industrialisasi di Prancis mencakup penciptaan lapangan kerja
baru, peningkatan pendapatan masyarakat, perkembangan infrastruktur, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Inisiatif pemerintah dalam mendorong
industrialisasi menjadi kunci untuk mengatasi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh
Depresi Besar (Priyono dan Zainuddin Ismail, 2017).
3. Sejarah Lahirnya Kapitalisme dan Sosialisme, yaitu :
Kapitalisme dan sosialisme merupakan dua sistem ekonomi yang saling berlawanan
dalam prinsip-prinsip dasarnya. Kapitalisme, yang muncul pada abad ke-18 di Eropa,
mengandalkan pada prinsip individualisme dan kebebasan ekonomi. Sistem ekonomi ini
dikembangkan oleh para ekonom klasik seperti Adam Smith, David Ricardo, dan John
Stuart Mill. Beberapa ciri kapitalisme meliputi hak milik pribadi atas alat-alat produksi,
kebebasan individu dalam beraktivitas ekonomi, persaingan bebas, dan mekanisme pasar
sebagai penentu harga.

Lahirnya kapitalisme dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan besar dalam
produksi barang dan jasa yang dikenal sebagai Revolusi Industri. Penggunaan mesin-
mesin dalam proses produksi meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Munculnya kelas
menengah juga memainkan peran penting dalam perkembangan kapitalisme, karena
mereka menjadi konsumen utama produk-produk industri. Liberalisme, sebagai ideologi
yang menekankan kebebasan individu, menjadi landasan bagi sistem ekonomi kapitalis.

Di sisi lain, sosialisme muncul pada abad ke-19 di Eropa dan dikembangkan oleh pemikir
sosialis seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Beberapa ciri
sosialisme melibatkan pemilikan alat-alat produksi oleh negara, perencanaan ekonomi
yang dilakukan oleh pemerintah, dan prinsip kesetaraan sosial.

Lahirnya sosialisme dipicu oleh dampak negatif Revolusi Industri terhadap kaum buruh,
termasuk eksploitasi dengan upah rendah dan jam kerja panjang. Ketidaksetaraan sosial
yang meningkat antara kelas borjuis (kaum pemilik modal) yang hidup dalam
kemewahan dan kelas proletar (kaum pekerja) yang hidup dalam kemiskinan juga
menjadi faktor pendorong. Teori Marxisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels memberikan kritik terhadap sistem ekonomi kapitalis dan
memperkenalkan gagasan tentang sosialisme.

Perbedaan mendasar antara kapitalisme dan sosialisme mencakup pemilikan alat-alat


produksi, di mana dalam kapitalisme dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta,
sedangkan dalam sosialisme dimiliki oleh negara. Peran pemerintah dalam kapitalisme
terbatas, sementara dalam sosialisme, peran pemerintah sangat besar. Tujuan kapitalisme
adalah meningkatkan kesejahteraan individu, sedangkan tujuan sosialisme adalah
menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

4. Ciri-Ciri Negara Sosialisme, Komunisme, dan Kapitalisme yaitu :


a. Sosialisme
 Pembatasan hak milik pribadi
Dalam konteks sosialisme, sering kali ada pembatasan pada hak milik pribadi
terutama terkait alat-alat produksi. Ini bisa mencakup kepemilikan bersama oleh
masyarakat atau pengendalian yang signifikan oleh pemerintah.
 Peran sentral pemerintah
Pemerintah memainkan peran kunci dalam mengelola dan mengatur
perekonomian, terutama dalam pengambilan keputusan strategis seperti alokasi
sumber daya dan perencanaan produksi.
 Tujuan kesejahteraan rakyat
Fokus utama dari sistem sosialis adalah mencapai kesejahteraan rakyat secara
keseluruhan, dengan prinsip-prinsip kesetaraan sosial dan redistribusi kekayaan
menjadi dasar upaya ini.
b. Komunisme
 Pemilikan dan pengelolaan negara
Konsep komunisme melibatkan pemilikan dan pengelolaan alat-alat produksi oleh
negara, dengan tujuan utama bahwa semua properti dan sumber daya dimiliki
bersama oleh masyarakat.
 Peran pemerintah yang luas
Pemerintah memiliki kendali penuh atas ekonomi dan masyarakat dalam sistem
komunis. Terlibat secara intensif dalam perencanaan ekonomi terperinci untuk
mencapai tujuan kolektif.
 Menciptakan masyarakat tanpa kelas
Sasaran utama komunisme adalah menciptakan masyarakat tanpa kelas sosial, di
mana setiap individu memiliki hak dan tanggung jawab yang setara. Penghapusan
kepemilikan pribadi dan pengelolaan produksi oleh negara adalah langkah-
langkah untuk mencapai visi ini.
c. Kapitalisme
 Hak milik pribadi yang diakui
Kapitalisme mengakui hak milik pribadi terhadap alat-alat produksi. Individu,
perusahaan, atau entitas swasta memiliki kebebasan untuk memiliki, mengontrol,
dan mendapatkan keuntungan dari aset ekonomi.
 Peran pemerintah yang terbatas
Dalam konteks kapitalisme, peran pemerintah cenderung dibatasi dalam urusan
ekonomi. Pemerintah terlibat untuk memastikan keadilan, melindungi hak
individu, dan mencegah monopoli, namun campur tangan seringkali minimal.
 Meningkatkan kesejahteraan individu
Kapitalisme menekankan pada kebebasan individu dan inisiatif swasta. Sistem ini
didesain untuk meningkatkan kesejahteraan individu melalui persaingan pasar,
kebebasan berkontrak, dan inovasi ekonomi.
5. Adam Smith diakui sebagai bapak ilmu ekonomi karena hasil karyanya berjudul “The
Wealth of Nations” (1776), yang dianggap sebagai karya pertama yang membentuk
dasar-dasar ilmu ekonomi modern. Dalam buku tersebut, Smith menyajikan sejumlah
teori ekonomi yang mendasar, termasuk:
 Teori laissez-faire, suatu konsep yang menyatakan bahwa pemerintah seharusnya
memberikan kebebasan kepada individu untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
Teori ini menjadi fondasi bagi sistem ekonomi kapitalis.
 Teori pembagian kerja, sebuah pandangan yang menyatakan bahwa pembagian
kerja dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Teori ini menjadi
landasan bagi perkembangan industri modern.
 Teori tangan tak terlihat, suatu gagasan yang menyatakan bahwa mekanisme
pasar memiliki kemampuan untuk mengatur perekonomian secara otomatis. Teori
ini menjadi dasar dari sistem ekonomi kapitalis.\

Tidak hanya itu, Smith juga berperan dalam pengembangan metode ilmiah dalam ilmu
ekonomi. Pendekatannya yang sistematis dan menggunakan data memberikan dukungan
empiris pada teori-teorinya, menjadikan ilmu ekonomi lebih objektif dan teruji. Beberapa
alasan mengapa Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi meliputi:

a. Pengaruh luar biasa


Teori-teori Smith tetap relevan hingga saat ini dan menjadi dasar bagi berbagai sistem
ekonomi di seluruh dunia.
b. Monumen karyanya
“The Wealth of Nations” dianggap sebagai karya monumental yang sangat
memengaruhi perkembangan ilmu ekonomi.
c. Pendekatan metodologis
Metode ilmiah yang diterapkan oleh Smith memperkuat ilmu ekonomi sebagai
disiplin yang lebih objektif dan teruji.

Sebagai hasilnya, Adam Smith pantas diakui sebagai bapak ilmu ekonomi karena
kontribusinya yang substansial terhadap perkembangan ilmu ekonomi modern.

DAFTAR PUSTAKA

Priyono dan Zainuddin Ismail. (2017). Teori Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai