Salah satu generasi yang termasuk digital natives adalah generasi Z. Digital natives
sendiri adalah generasi yang sudah mengenal teknologi komunikasi berbasis komputer serta
internet sejak kecil, atau dapat dikatakan sejak lahir. Sebagai digital natives generasi Z, saya
melihat bahwa interaksi melalui teknologi media interaktif adalah hal yang tidak dapat
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Media sosial adalah salah satu media interaktif yang ada. Berikut beberapa
penggunaan media sosial oleh digital natives (Supratman, 2018) :
Generasi Z adalah generasi yang melek akan teknologi. Banyak orang tua sekarang
yang heran akan kemampuan anaknya yang mudah dan cepat memahami fitur-fitur yang ada
pada handphone atau media sosial. Terkadang fitur-fitur tersebut tidak dimengerti oleh para
orang tua, padahal mungkin fitur tersebut cukup sederhana. Ya, itu membuktikan terbiasanya
kami generasi Z akan situasi perkembangan teknologi yang cepat di sekitar, memberikan
kami kemampuan untuk paham dengan cepat.
Cara pikir digital native mengalami perubahan sehinnga berbeda degan generasi di
luar digital natives. Pola pikir digital natives salah satunya adalah multitasking. Multitasking
membuat mereka generasi Z mampu menyelesaikan segala sesuatu dengan lebih cepat. Hal
ini dapat terjadi akibat kolabarasi dari beberapa kebutuhan serta tujuan yang diperlukan disaat
yang bersamaan. Sehingga membiasakan gaya hidup yang memiliki akses tak terbatas pada
penggunaan teknologi. Digital natives mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap
fasilitas-fasilitas yang diberikan media sosial. Pada akhirnya dapat menimbulkan pola hidup
yang amat konsumtif nantinya.
Daftar Pustaka
Supratman, L. P. (2018). Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native. Jurnal ILMU
KOMUNIKASI, 15(1), 47–60. https://doi.org/10.24002/jik.v15i1.1243
Turner, A. (2015). Generation Z : Technology and Social Interest Generation Z : Technology
and Social Interest. 71(2), 103–113.