Anda di halaman 1dari 5

Dunia pendidikan hendaknya mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan

sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang
menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan. Teknologi
pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.
Sehingga melalui teknologi, pendidik dapat menggunakan berbagai cara pembelajaran yang
bervariasi. Pembelajaran adalah suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) dalam
berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif
konstan. Dalam rangka menciptaan model-model pembelajaran yang inovatif, maka
pembelajaran berbasis TIK sangatlah berperan untuk peningkatan mutu peserta didik.1
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg, dengan berkembangnya
penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
 Dari pelatihan ke penampilan
 Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja
 Dari kertas ke “on line” atau saluran
 Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
 Dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan
dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-
mail, dan sebagainya.2
1. Digital Divide
Jangkauan teknologi yang semakin menyebar luas saat ini, namun digital divide atau
kesenjangan digital tidak bisa dihindari. Secara umum, digital divide adalah tentang adanya
ketidakseimbangan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi di suatu wilayah.
Contohnya, masyarakat yang tinggal di perkotaan sudah pasti dapat menikmati manfaat
teknologi. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan di mana masih banyak
masyarkat yang belum banyak mengerti tentang teknologi. Penyebabnya dapat disebabkan oleh:
 Ketidakmampuan pada aspek finasial
 Kurangnya kerjasama pemerintah, masyarakat, swasta, akademis
 Kurangnya kepedulian masyarakat
 Pembangunan yang belum merata di setiap daerah
 Kurangnya keahlian dalam pengoperasiannya
 Infrastruktur yang belum merata, dalam hal ini adalah ketersediaan askes jalan
raya,air,listrik,hingga internet
 Perbedaan pola hidup masyarakat
 Perbedaan regulasi tiap daerah.
Dengan kesenjangan seperti ini, juga dapat berdampak pada aspek pendidikan. Orang yang tidak
mengerti teknologi akan sangat berbeda dengan mereka yang telah merasakan dan mengenal
teknologi sehingga pendidikannya tidak merata. Contohnya, masyarakat di kota dapat bebas
mencari suatu informasi dengan menggunakan internet, ditambah telah tersebarnya Wifi di mana
mana. Sehingga memudahkan kita untuk mengakses informasi. Berbeda dengan masyarakat di
pedesaan dimana minimnya edukasi dalam menggunakan teknologi.
Dampak digital divide di masyarakat yaitu, menimbulkan sejumlah dampak buruk di masyarakat
secara umum, salah satunya adalah Digital inequality (ketidaksetaraan digital), secara umum
dikelompokan atas 4 hal :
 Teknis
 Otonomi
 Kerterampilan
 Tujuan.
Knowledge Divide adalah kesenjangan pengetahuan (bentuk kesenjangan di dalam memperoleh
dan bagi berbagai pengetahuan). Kesenjangan pengetahuan dan berbagai pengetahuan di
masyarakat merupakan kesenjangan hidup masyarakat dalam mengaskes internet ,pengetahuan
serta memperoleh manfaat pengetahuan serta informasi. Dampak buruknya yaitu persaingan
pengetahuans erta skill masyarakat di Era Globalisasi. Faktor–faktor penyebab Knowledge
divide:
 Ketidak merataan askes internet
 Ketidak merataan infrastruktur dan pembangunan
 Kebijakan pemerintah setempat

Hubungan Antara Digital Divide Dan Knowladge Divide


Digital divide adalah kondisi terjadinya kesenjangan digital secara individu maupun masyarakat
secara umum dalam memeroleh akses dan layanan berbais digital,sehingga memicu terjadinya
Digital inequality dan Knowledge divide. Dari ketiga istilah ini saling berhubungan,sehingga
apabila dilakukan penghapusan terhadap digital divide maka dengan sendirinya permasalahan
digital ineliquality dan digital divide juga ikut terselesaikan.
Upaya Penghapusan Digital Divide dan Knowledge Divide adalah:
 Gerakan internet masuk kedesa
 Sosialisasi penggunaan perangat lunak open source
 Perbaikan dan penambahan infrastruktur oleh pemerintah
 Sosialisasi baca tulis dan gitalisasi masyarakat
 Meningkatkan semangat untuk belajar dan berbagi di masyarakat.4

2. Digital Natives dan Digital Immigrants


Mark Prensky, seorang pemerhati dunia pendidikan, pada tahun 2001, mengeluarkan tulisannya
mengenai seberapa jauhnya perbedaan antara pelajar generasi millennium dengan generasi
sebelumnya ketika para pengajarnya masih duduk dibangku sekolah. “Digital Native” dan
“Digital Immigrant” adalah dua istilah yang digunakan Marc Prensky untuk membedakan
keterkaitan manusia dengan teknologi saat ini. Digital Native merupakan gambaran seseorang
(terutama anak hingga remaja) yang sejak kelahirannya telah terpapar gencarnya perkembangan
teknologi, seperti perkembangan komputer, internet, animasi dan sebagainya yang terkait dengan
teknologi. Sedangkan Digital Immigrant merupakan gambaran seseorang (terutama yang telah
berumur) yang selama masa kehidupan anak hingga remaja berlangsung sebelum
berkembangnya komputer.
Seperti di kutif dari blog takita, berikut beberapa ciri-ciri generasi Digital Native:
 Kebebasan, menolak terkekang: Generasi Digital Native hidup dalam kebebasan digital.
Dalam kehidupan nyata, mereka pun cenderung menuntut rentang kebebasan yang lebih.
Ketika sekolah dan rumah dikuasai oleh orang dewasa, generasi digital native memilih
berinteraksi di media sosial sebagai ruang-ruang baru yang mereka kuasai
 Bermain, bukan hanya bekerja: Anak-anak generasi digital native menjalani hidup
dengan semangat bermain. Tidak ada kesulitan, yang ada adalah tantangan yang ingin
mereka atasi untuk menyelesaikan permainan. Dalam bekerja pun, mereka tetap
menggunakan logika bermain sehingga cenderung menolak pekerjaan rutin yang tanpa
makna
 Ekspresif, tidak hanya resentif: Generasi digital native senang mengekspresikan diri.
Dalam dunia digital, mereka bisa hadir dan diakui sebagai individu. Hampir semua hal
kesukaan diekspresikan melalui media sosial. Mereka enggan melakukan perjumpaan
yang menempatkan mereka hanya sebagai reseptif, menerima mentah-mentah ekspresi
dari generasi sebelumnya
 Cepat, enggan menunggu: Sebagai dunia digital yang ukurannya adalah kecepatan,
generasi digital native pun ingin menjalani kehidupan dengan cepat. Ketika ada keadaan
yang memaksa mereka untuk menunggu maka akan beralih pada kegiatan lain seperti
mendengarkan musik, bermain games dan lainnya
 Mencari, bukan menunggu intruksi: Mereka tidak suka diajari. Mereka lebih memilih
belajar dengan mencari sendiri konten di dunia digital. Mereka gunakan mesin pencari.
Mereka cari video tutorial di youtube dan belajar sendiri
 Unggah, bukan hanya unduh: Perkembangan teknologi web 2.0 memungkinkan siapapun
buat mengunggah konten. Dampaknya, generasi digital native bukan hanya mengungguh
tapi juga mengunggah konten. Mereka merasa tidak eksis bila tidak mengunggah konten
di internet
 Interaktif, bukan hanya komunikasi searah: Mereka cenderung menolak komunikasi
searah dalam bentuk apapun, offline maupun online. Mereka senang bila bisa
mengkustomisasi sebuah konten sesuai dengan selera mereka
 Berkolaborasi, tidak hanya berkompetisi: Dunia digital mendorong orang untuk berbagi
dan berkolaborasi. Sebuah karya bisa diciptaulang oleh banyak orang sesuai kreativitas
masing-masing. Begitu pula karakter generasi digital native yang suka berkontribusi
sesuai kemampuan dalam sebuah aktivitas bersama.

http://cupimejikuhibiniu.blogspot.com/2013/02/makalah-kelompok-2-tik.html/08/03/2015/19:15
http://muhammadzakizulfahmi.blogspot.com/p/blog-page.html.
http://tugasmahasiswarajin.blogspot.com/2015/06/peran-tik-dalam-pembelajaran.html.

https://sayangianak.com/kenali-ciri-generasi-digital-native-2/
Pratama . IPAE. Handbook. jaringan computer. Informatika. 2014.

Anda mungkin juga menyukai