Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

SERBA SERBI GEN Z

NAMA KELOMPOK :
1. AKHMAD DIMASKURIN (02)
2. AMALIA NUR AINI (04)
3. AULIA SAFITRI (05)
4. M. ZAKY ANANDA U (17)

KELAS XII KIMIA ANALISIS I

UPT SMK NEGERI 1 PASURUAN


Jl. Veteran No. 11 Telp/Fax (0343) 421380 – Pasuruan
Website: www.smkn1-pasuruan.sch.id Email: smk1pasuruan@yahoo.com
Kode pos 67122
Tahun 2022/2023
Gen Z memanglah beda dengan generasi terdahulu nya yaitu ada Baby Boomers
kelahiran 1946-1964, Gen X kelahiran 1965-1980, Gen Y atau Millennials kelahiran 1981-
1996, dan Gen Z kelahiran 1997-2012. Sebagai generasi yang akan melanjutkan tatanan
negara ini, tentu banyak diharapkan oleh generasi pendahulunya. Karena anak-anak zaman
sekarang dianggap lebih menguasai perkembangan zaman. Gen Z juga dianggap generasi
digital karena mereka lahir di era teknologi, dimana kemudahan akses teknologi dan
perkembangan infomasi mengiringi pertumbuhan mereka.
Menurut catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, terdapat 74,3 juta
Gen Z di Indonesia atau berarti sekitar 27 persen dari total penduduk di Indonesia.
Diperkirakan usia Gen Z saat itu adalah rentang 9-22 tahun. Artinya mereka belum memasuki
usia produktif. Diperkirakan sekitar tujuh tahun yang akan datang, Gen Z akan memasuki
usia produktif.(sampoerna university)
Gen Z adalah generasi yang tumbuh di dunia yang serba digital dan canggih, sebagian
besar dari mereka juga telah bermain dengan gadget milik orang tua sejak kecil. Rata-rata
Gen Z sudah memiliki ponsel pertama mereka pada usia 10 tahun. Jadi, tidak aneh jika
mereka tech-savvy dan begitu lengket dengan gadget, bahkan dapat menghabiskan waktu
setidaknya 3 jam sehari di depan layar.
Gen Z memiliki ketergantungan pada teknologi, gadget, dan aktivitas di media sosial.
Mereka sangat memprioritaskan popularitas, jumlah followers, dan jumlah likes.
Ketergantungan ini juga membuat mereka suka dengan hasil yang cepat dan instan, selalu
terburu-buru, dan keras kepala. Meskipun Gen Z menyukai tantangan, namun mereka juga
haus akan pujian.
Generasi yang sangat cepat menerima arus informasi ini, menjadi generasi yang
mengagumkan dan sekaligus mengkhawatirkan. Mereka mengagumkan karena mereka
menjadi anak yang tumbuh dengan serba cepat, menguasai teknologi, terbuka semua akses
informasi sehingga memudahkan memperoleh pengetahuan dengan cepat. Namun, di balik
itu, juga ada hal yang mengkhawatirkan. Jika kemudahan akses dipergunakan tidak pada
semestinya, bisa menjadi sebuah kerusakan secara mental dan moral. Semisal, terjejali
pornografi dan pornoaksi, tindakan kriminal maupun kekerasan serta hal-hal yang tidak patut
lainnya.
Pada dasarnya Gen Z sangat mudah bersosialisasi baik itu secara langsung maupun
melalui media sosial. Dampak pandemi kemarin memberi banyak pengaruh terhadap karakter
Gen Z. Dimana sebelum pandemi kemarin mereka akan lebih banyak bermain diluar dan
bersosialisasi dengan yang lain, namun karena pandemi mereka terpaksa hanya bermain
sendiri dan terbatas untuk bersosialisasi dengan yang lain. Jika terus berkelanjutan mereka
akan terbiasa sendiri dan menumbuhkan sikap individualis. Tentu saja ini tidak baik untuk
kehidupan selanjutnya.
Jenjang perguruan tinggi (mahasiswa) merupakan jenjang dimana generasi Z sudah
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan berorientasi ke masa depan. Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, mahasiswa mampu secara dewasa menggunakan teknologi
tersebut dengan baik, karena secara tidak langsung mahasiswa merupakan kalangan akademis
yang siap dengan kemajuan teknologi, sehingga pemanfaatan hobi bersosial media menjadi
suatu pekerjaan merupakan bekal baru mahasiswa untuk masa depan generasi Z dalam
memanfaatkan teknologi secara cerdas.
Mahasiswa memiliki karakter, dan perilaku yang bermacam-macam, ada mahasiswa
yang manja, mahasiswa yang pintar bikin lagu, mahasiswa yang sibuk kerja, mahasiswa kura-
kura (kuliah rapat-kuliah rapat), mahasiswa kost yang sering tidak punya uang dan yang
lainnya (penelitian pribadi, 2020). Masing-masing perilaku mahasiswa tersebut jika dapat
dikemas secara menarik di media sosial, bisa menjadi hiburan untuk mahasiswa lainnya serta
menjadi agen of change, untuk mahasiswa lain agar memanfaatkan media sosial secara
cerdas.
Pemanfaatan hobi bersosial media agar menjadi suatu pekerjaan dirasa perlu untuk
memanfaatkan media sosial secara cerdas. Pemanfaatan hobi bersosial media ditujukan untuk
mengenalkan berbagai macam penyedia layanan teknologi internet yang bisa dimanfaatkan
untuk menjadi pekerjaan, seperti menjadi YouTuber,Gamer, Influencer.
Hal ini di dasari dari seringnya mahasiswa dalam menggunakan media sosial.
Pengenalan pekerjaan ini ditujukan agar mahasiswa siap memanfaatkan teknologi internet
secara tepat dan cerdas, serta diharapkan mahasiswa bisa menjadi agen of change untuk
mahasiswa lain serta masyarakat agar mampu menguasai perkembangan teknologi internet
yang berkembang pesat.
Munculnya gaya hidup yang bergantung pada dunia gadget, memberikan pengaruh
besar bagi perkembangan hidup zaman sekarang, terutama generasi muda. Hal ini dapat
menyebakan perkembangan pola pikir dan gaya hidup yang serba instan melemahkan
karakter sehingga tidak kuat menghadapai tantangan zaman kedepan. Mengingat problem ini,
generasi muda sedang berada dalam suatu krisis hidup yang terus bergejolak seiring
perkembangan zaman. Sebagai generasi muda seharusnya merasa bahwa hidup dalam
kesadaran salah satu cara mengatasi segala ancaman yang mengaburkan masa depanku
sebagai anak muda.
Gen Z ini memiliki keunggulan mampu melakukan multitasking atau bisa melakukan
berbagai kegiatan dalam satu waktu, misalnya menggunakan komputer, memainkan sosial
media, dan mendengarkan musik dalam satu waktu yang sama.Hal itu dikarenakan Gen Z
sudah menjumpai teknologi sejak lahir sehingga mampu mengaplikasikan teknologi dengan
maksimal.Gen Z juga memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan bahwa mereka
adalah anak-anak dari era tersebut.Karakteristik yang paling terlihat dari Gen Z antara lain:
1. Terbiasa dengan teknologi
Salah satu ciri utama dari Gen Z adalah terbiasa dengan hal hal yang berbau teknologi
atau disebut juga dengan tech savvy. Jadi mereka mampu mengoperasikan peralatan
teknologi dengan mudah bahkan sejak masih dini.
Gen Z ini cenderung mampu menguasai teknologi yang baru dirilis dengan cepat
karena memang sejak dini sudah dikenalkan dengan teknologi.Hal itu juga dikarenakan
mereka lahir di saat perkembangan teknologi kian pesat. Bahkan dapat dikatakan mereka
langsung dihadapkan dengan teknologi.
Mereka juga cenderung lebih cepat beradaptasi dengan teknologi ketimbang generasi
generasi sebelumnya. Bahkan, tak jarang mereka yang akan memberi tahu kepada generasi
sebelumnya terkait dengan pengaplikasian teknologi.
2. Komunikasi di dunia maya
Gen Z juga cenderung lebih aktif dalam berkomunikasi melalu dunia maya, seperti
misalnya memanfaatkan aplikasi media sosial atau aplikasi berbagi pesan. Hal tersebut
kembali lagi tak lepas dari hal hal yang berbau teknologi.
Melalui media tersebut, para Gen Z lebih suka mengekspresikan pikirannya dan
berkomunikasi dengan orang lain.
3. Mengumbar privasi
Dengan semakin mudahnya akses media sosial, hal itu juga memicu Gen Z untuk
memamerkan privasinya ke dunia maya. Mereka merasa memiliki kebebasan untuk
mengumbar segala aktivitas yang dilakukannya.
Mengumbar privasi ini bisa mengarah ke hal yang positif, tetapi juga bisa berdampak
negatif. Positif dalam hal ini adalah mampu mengasah kreativitas dan mendapatkan
kebebasan untuk berpendapat. Sedangkan negatifnya adalah hal-hal tersebut berpotensi
dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Lebih toleran
Gen Z lebih dikatakan lebih toleran terhadap perbedaan, seperti agama, budaya, dan
sosial yang ada di lingkungannya.
Hal itu dikarenakan Gen Z sudah mampu menerima segala perbedaan sehingga dapat
menghormati semua orang yang berbeda dengannya.
5. Ambisius
Gen Z juga cenderung ambisius karena mereka merasa tidak pernah puas., Hal itu
juga terjadi karena mereka merasa bahwa diri mereka dapat terus berkembang dengan
sendirinya.
Dalam hal pekerjaan, mereka akan terus mencoba mencari jabatan-jabatan yang lebih
tinggi dari sebelumnya, demi perkembangan kariernya seendiri.(sampoerna university 2022)

Sisi baik dari Gen Z, mereka itu


melek teknologi dan pinter banget kalau
soal teknologi. Misalnya main media sosial,
di media sosial banyak Gen Z yang sudah
bisa menghasilkan uang dengan endorse.
Apalagi di tiktok banyak konten konten
mereka yang menghasilkan uang.
Tapi banyak juga sisi buruk dari
mereka seperti saling ejek di medsos, rasis
dan banyak lagi. Terkadang mereka tidak memikirkan perasaan yang lain saat melakukan hal
itu sehingga bisa merugikan orang lain.(Qisma 2023)
Banyak Gen Z yang beretika buruk, misal tidak menghormati orang yang lebih tua.
Terkadang mereka kalau jalan melewati orang yang lebih tua tidak permisi,tetapi tidak semua
sih. banyak Gen Z juga menyalahgunakan media sosial untuk hate speech, cyberbullying,
ataupun tindakan rasis dan perundungan sesama teman.
Tetapi banyak juga kok Gen Z yang keren, yang berpengetahuan luas, ambisius.
Misalnya yang dari berita kemarin kan ada siswa yang menemukan bug di google dan
mendapatkan uang dari google sebanyak 76 juta rupiah Gen Z yang seperti ini lah yang harus
dicontoh bagi Gen Z-Gen Z yang lain.(Nana 2023)

Nilai plus Gen Z:


Ketika dihadapkan dengan teknologi, mereka tak perlu diajari. "Generasi Z dengan
sendirinya akan berusaha menguasai apa yang dibutuhkan atau apa yang harus dilakukan
untuk tahu dan mampu mengaplikasikan suatu teknologi. Pasalnya, sikap ingin tahu generasi
Z sangat tinggi." Ketika dihadapkan dengan suatu masalah, generasi Z lebih cepat
menyelesaikannya.
Nilai minus Gen Z:
Anak Generasi Z terlalu percaya diri, sehingga selalu mengutamakan ego dalam
menyelesaikan masalah. Mereka juga tidak sabaran, cenderung menyelesaikan masalah
menggunakan cara-cara instan.
Mereka kurang terampil berkomunikasi verbal, sehingga sulit membedakan antara
realitas nyata dan maya. Mereka juga cuek dengan lingkungan sekitar karena sibuk dengan
dunia digital.
Memahami Generasi Z
Sebagai orangtua yang hendak menghadapi generasi Z yang sangat melek teknologi,
pahami bahwa peran mendampingi, mengasuh, dan mendidik anak di era saat ini, sangat
penuh tantangan. Nah, karena generasi Z erat kaitannya dengan dunia teknologi, orangtua
perlu melakukan beberapa hal, yaitu:
1. Awasi anak dalam penggunaan internet, sampaikan apa situs yang boleh dan tak boleh
dibuka. Minta anak menceritakan apa saja yang dilakukan saat menggunakan internet.
2. Beri contoh orang-orang yang menggunakan internet dengan baik. Misal,
penjual online, penulis blog, atau orang yang sukses bekerja dengan menggunakan
internet. Juga beritahu orang yang menggunakan internet dengan tidak baik. Misal,
judi, penipuan, dan kejahatan lain yang dilakukan secara online. Sehingga anak
mendapat gambaran tepat dalam menggunakan teknologi.
3. Beri arahan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget. Kebanyakan
bermain gadget membuat anak kurang berolahraga, lebih asyik dengan media sosial,
dan sebagainya. Padahal olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur, berpikir, dan
konsentrasi jadi lebih baik.
4. Beri teladan dalam tindakan sederhana. Contoh, kita harus berani meletakkan gadget
ketika di rumah. Anak diberi gadget dengan waktu yang ditentukan, misal, hanya
pada Minggu dengan waktu dibatasi. Anak secara tak langsung dipaksa mencari
aktivitas lain di luar gadget.
5. Anak-anak diajarkan untuk menyadari tempat tinggal mereka. Apa yang harus
dilakukan dalam pergaulan sehari-hari. Perlu menanamkan cinta, peduli dengan
tempat tinggal sendiri atau lingkungan sekitar, tanpa mengurangi kepedulian pada
orang lain.
6. Batasi anak nonton televisi. Awasi apa yang ditonton karena anak belum bisa selektif
memilih tayangan yang sesuai dengan usianya.

Selama Gen Z memanfaatkan teknologi dengan cerdas dan mampu mengembangkan


teknologi dengan baik, maka akan memberikan banyak manfaat dan dampak positif kepada
masyarakat lainnya. Namun perlu pengawasan juga, agar penggunaan teknologi dilakukan
dengan baik dan digunakan semestinya.
Dari semua pemaparan diatas dapat kita lihat betapa berpengaruhnya Gen Z dalam
penggunaan teknologi. Karena “masa depan yang lebih baik ada di tangan generasi yang
baik.
Daftar pustaka
university, s. (2022, july 17). memahami pengertian gen z dan karakteristiknya. Dipetik
march 18, 2023, dari https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/generasi-z/

june. (2023, february 24). mengenal gen z: karakteristik dan tren yang membentuk identitas
mereka. Dipetik march 12, 2023, dari kompasiana:
https://www.kompasiana.com/juno_naro/63f82fe34addee564229c312/mengen
al-gen-z-karakteristik-dan-tren-yang-membentuk-identitas-mereka?
page=all#section1

vidoran. (july 31). cara menghadapi generasi z yang sangat melek teknologi. Dipetik march
19, 2023, dari vidoran.com: https://www.vidoran.com/read/tentang-anak/cara-
menghadapi-generasi-z-yang-sangat-melek-teknologi

Anda mungkin juga menyukai