Anda di halaman 1dari 4

Peran Orangtua dalam Mengasuh Generasi Z

A. Anak Generasi Z
Generasi Z adalah anak muda yang tidak lepas dari adanya kecanggihan teknologi
sehingga membuat mereka cenderung lebih kreatif dan inovatif. Teknologi yang masif pada
kenyataannya tak hanya mencerdaskan mereka, tetapi juga membuat mereka dicap lemah dan
manja. Situasi tersebut membuat pola asuh bagi generasi Z harus tetap hangat tetapi tegas
secara konsisten.
Untuk memulai bagaimana pola asuh yang tepat, ada baiknya kita lebih mengenal dan
memahami karakteristik anak-anak generasi Z ini, sehingga selanjutnya bisa untuk
menerapkan pola asuh seperti apa yang dapat diberikan kepada anak-anak generasi Z saat ini.

B. Usia Anak Generasi Z


Anak kategori Gen Z lahir pada rentang tahun 1997 sampai 2012, atau di tahun 2023
ini mereka sudah berusia sekitar 11 sampai 27 tahun.

C. Sisi Positif Anak Generasi Z


Adapun karakteristik Generasi Z dikenal sebagai generasi yang lebih terbuka terhadap
berbagai hal, seperti isu-isu sosial dan lingkungan, multikulturalisme, serta kemajuan
teknologi. Mereka cenderung lebih cerdas, mandiri, dan berambisi tinggi. Rasa ingin tahu
yang tinggi akan informasi membuat pengetahuan penggunaan teknologi mereka juga tinggi.

D. Sisi Negatif Anak Generasi Z


Generasi Z memiliki tingkat kecemasan dan stress yang tinggi yang disebabkan
tekanan sosial dan tuntutan akademik. Mereka juga memiliki sikap tidak sabaran, cenderung
menyelesaikan masalah menggunakan cara-cara instan. Mereka terlihat kurang terampil
berkomunikasi verbal, sehingga sulit membedakan antara realita, mereka juga cuek terhadap
lingkungan disekitar karena sibuk dengan dunia digital.

E. Pemahaman Karakter
Dalam mendidik anak generasi Z harus memahami karakter anak terlebih dahulu,
karena anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Anak pada usia remaja cenderung
menginginkan kemandirian, menolak campur tangan pihak lain, mulai tertarik terhadap lawan
jenis, merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru yang menantang, senang mencoba
sesuatu yang berisiko, merasa lebih terikat dengan “kelompoknya” dari pada dengan
keluarganya.
F. Perilaku yang Harus Diwaspadai
Hal-hal yang harus diwaspadai anak generasi Z yaitu salah memilih teman, salah
memaknai solidaritas, permisif terhadap budaya konsumtif, salah mencari solusi, salah
membangun kebiasaan, memiliki kebanggaan yang keliru, sembrono mengelola emosi.

G. Anak Generasi Z dan Media Sosial


Mengapa anak generasi Z begitu lekat dengan media sosial? Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa anak generasi Z sudah dekat dengan dunia teknologi dan
gadget yang membuat mereka terbiasa dengan kehidupan di jejaring sosial dan memperbarui
aktivitas mereka di platform akun dunia maya masing-masing. Selain meng-update
aktivitasnya, anak generasi Z juga rutin berkomunikasi dengan teman sebayanya, baik itu
generasinya maupun yang lain.
Beberapa aplikasi yang biasa digunakan yaitu Facebook, Twitter, Line, WhatsApp,
Telegram, Instagram, dan TikTok yang sedang viral belakangan ini. Mereka bisa melakukan
apa saja dengan teknologi ini di dunia maya seperti meniru orang lain atau bahkan menyamar
sebagai orang lain.

H. Dampak Media Sosial


1. Dampak Positif
Dampak positif dari penggunaan media sosial dapat diuraikan dalam tiga hal berikut
yaitu membuat anak menjadi lebih banyak koneksi, anak memiliki tempat untuk
mengekspresikan diri, dan tersedianya akses informasi yang valid dan mudah didapatkan
dengan cepat.
2. Dampak Negatif
Efek negatif dari media sosial antara lain adalah kecanduan game di jejaring sosial, efek
pada kepribadian anak yang akhir-akhir ini sering terjadi seperti berbicara kasar kepada
orang, suka mengumpat, dan hilangnya sopan santun kepada orang yang lebih tua,
hingga keterlibatan anak dalam kejahatan online (cybercrime) seperti penipuan, dan lain-
lain.

I. Pola Kontrol Dunia Internet


Sebagai orangtua yang akan menghadapi generasi Z, kita wajib memahami bagaimana
peran orangtua dalam mendampingi, mengasuh, dan mendidik anak di era saat ini yang
sangat penuh dengan tantangan. Generasi Z sangat erat kaitannya dengan dunia digital, maka
orangtua perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Awasi anak dalam penggunaan internet
Orangtua perlu mengetahui apa saja yang diakses anak melalui internet, ajaklah anak
untuk menceritakan apa saja yang dia lakukan saat menggunakan internet. Peran
keterbukaan anak dengan orangtua sangat penting sebagai kontrol dari orangtua kepada
anak kaitannya dalam memberi pengawasan agar anak tidak melampaui batasan-batasan
yang diperbolehkan.
2. Beri contoh mengguanakan internet yang baik
Orangtua harus memberikan contoh penggunaan internet yang baik dan bermanfaat,
seperti materi belajar dan latihan soal online, artikel/berita online, jual-beli online, atau
informasi berguna lainnya yang dapat diakses menggunakan internet. Beritahu juga
penggunaan internet yang tidak baik dan tidak bermanfaat, seperti game online, judi
online, serta tayangan-tayangan atau konten lain yang kurang baik dan kurang
bermanfaat bagi anak.

J. Faktor Kesuksesan Anak Generasi Z


Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat diterapkan bagi anak-anak generasi Z
untuk mendukung kesuksesannya, faktor tersebut meliputi:
1. Kejujuran
2. Kedisiplinan keras
3. Pergaulan
4. Dukungan dan dampingan
5. Kerja keras
6. Kecintaan terhadap yang dia dikerjakan
7. Kepemimpinan
8. Sifat kompetitif
9. Kehidupan yang teratur
10. Kemampuan menjual ide yang kreatif dan inovatif

K. Pola Asuh Kepribadian


Mendidik anak generazi Z jangan disamakan dengan mendidik anak zaman pada
dahulu, karena anak zaman sekarang lebih “melek” teknologi. Pola asuh anak pada era digital
kembali pada 3A (Asah, Asih, Asuh), lebih serius lagi dalam membangun fondasi
karakter/akhlak, bijaklah menggunakan gawai (smartphone), paculah anak untuk berkembang
secara alamiah dan ilmiah, ajaklah anak untuk pandai bersabar dan bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai