Anda di halaman 1dari 15

BAGIAN VII

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN


PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN
KEHIDUPAN BERKELUARGA

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan
mampu memahami:
1. Kehidupan pribadi sebagai individu
2. Kehidupan pendidikan dan kehidupan karier dan
3. Kehidupan Keluarga

A.Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu


1. Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Pada hakikatnya, manusia merupakan pribadi yang utuh,
khas dan memilik sifat-sifat sebagai makhluk individu. Dalam
kehidupannya terdapat kebutuhan yang diperuntukkan bagi
kepentingan pribadinya. Kebutuhan pribadi ini meliputi
kebutuhan fisik dan kebutuhan sosiopsikologis. Dalam
pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan daya tahan tubuh
untuk perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi fisik yang
sehat amat penting dalam perkembangan dan pembentukan
kepribadian seseorang.
Kehidupan pribadi individu merupakan kehidupan yang
utuh dan lengkap dan memiliki ciri yang khusus atau unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek ,
antara lain aspek emosional, sosial psikologis, sosial budaya,
dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif
dengan faktor lingkungan kehidupannya. Pada awal
kehidupannya, dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi
yang lebih matang, individu akan berupaya untuk hidup
mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri dengan
mengatur dan memenuhi kebutuhan serta melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sehari-hari. Untuk itu, diperlukan
kemampuan untuk menguasai situasi dalam menghadapi
berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan
pribadinya.
Selain itu, dalam kehidupan pribadi diperlukan keserasian
antara kebutuhan fisik dan non-fisiknya. Kebutuhan fisik,
misalnya seseorang perlu bernapas lega, perlu makan enak,
minum cukup, kenikmatan, kebahagiaan, keamanan, dan
sebagainya. Berkaitan dengan aspek sosiopsikologis, setiap
pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan
emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal itu
tampak secara utuh dan lengkap dalam bentuk perilaku dan
perb uatan yang mantap. Dengan demikian masalah kehidupan
pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial
budaya dengan faktor psikologis.
Seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari
pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri
maupun dari masyrakat pada umumnya. Ia mempunyai harga
diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri
tersebut.

2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi


Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan
berbagai aspek psikologis yang ditunjukkan oleh sikap
perilakunya. Perilaku individu yang menggambarkan
perpaduan berbagai aspek itu terbentuk dan berkembang di
dalam lingkungannya. Sebagaimana diketahui bahwa
lingkungan tempat individu hidup dan berkembang itu sangat
kompleks dan berbeda-beda.
Menurut para ahli psikologis, perkembangan kehidupan
pribadi seseorang dipengaruhi oleh faktor keturunan
(pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman). Aliran
nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi
pribadi sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh
pembawaan dan sifatnya yang dibawa sejak ia lahir. Sementara
itu, aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa setiap
individu diibaratkan sebagai kertas putih bersih (tabularsa). Ia
akan menjadi pribadi yang khas unik sebagaimana yang
dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan atau lingkungan
hidupnya.
Kedua aliran tersebut menggambarkan bahwa faktor bakat
dan lingkungan sama-sama memiliki pengaruh yang kuat dan
dominan terhadap pembentukan dan perkembangan
kepribadian seseorang. Aliran yang menyatakan bahwa kedua
faktor itu (pembawaan dan pengalaman) secara terpadu
memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang adalah
aliran konvergensi. Menurut aliran ini, pengaruh pembawaan
dan lingkungan sama-sama dominan dalam menentukan
kepribadian individu

3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi


Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi
perkembangan pribadi seseorang amat kompleks dan
heterogen. Baik lingkungan alami maupun pembentukan
pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat
dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu
berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan
tempat mereka hidup.
Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga
akan menunjukkan sifat pribadi yang berbeda walaupun
keduanya berasal dari satu keturunan. Hal itu disebabkan
mereka berinteraksi, bersosialisasi, dan mengintegerasikan diri
dengan lingkungannya yang sesuai dengan perbedaan
kapasitas, kemampuan atau pembawaannya.
Faktor pembawaan dan lingkungan merupakan dua faktor
yang membentuk kepribadian seseorang. Oleh karena itu,
kepribadian setiap individu akan berbeda-beda sesuai sifat
badan dan kondisi lingkungan hidupnya.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap


Tingkah Laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan
kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya, dan
kondisi yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan
kehidupan pada saat ini. Dengan demikian, kepribadian atau
tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan
kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi
dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Jika sejak awal perkembangannya, kehidupan pribadi itu
terbentuk secara terpadu dan harmonis, tingkah laku yang
merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan
baik pula. Kehidupan pribadi yang mantap pula, yaitu mampu
menghadapi dan memcahkan berbagai permasalahan hidupnya.

5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi


Kehidupan pribadi merupakan rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu dipersiapkan
dengan baik. Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Membiasakan hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan
waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan
norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan perlu
ditanamkan secara baik dan benar.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara
mandiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
c. Membiasakan hidup bermasyarakat dengan membina
pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya.
d. Melatih cara merespons berbagai masalah yang dihadapi
dengan baik. Menghindari sikap dan tindakan yang
bermaksud menghindari atau lari dari permasalahan yang
dihadapi.
e. Mengikuti dan mematuhi aturan kehidupan keluarga
dengan penuh rasa disiplin dan tanggung jawab.
f. Melaksanakan peran sesuai dengan status dan tanggung
jawab dalam kehidupan berkeluarga.
Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliki, baik melalui pendidikan formal
maupun nonformal.
B.Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
1. Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier
Mengapa manusia belajar dan bekerja? Pada hakekatnya
manusia selalu ingin tahu, dengan demikian ia (mereka)
selalu berupaya mengejar pengetahuan. Atas dasar hakikat
inilah maka manusia senantiasa terus belajar, mencari tahu
banyak hal. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip
pendidikan (belajar) seumur hidup, yang artinya adalah
manusia itu senantiasa terus belajar sepanjang hayatnya.
Pada hakekatnya kehidupan anak (remaja) di dalam
pendidikan merupakan awal kehidupan kariernya. Baik di
dalam kehidupan pendidikan maupun kehidupan karier, para
remaja memperoleh pengalaman yang menggambarkan
adanya pasang surut.

2. Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier


Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan
minat dan kebutuhannya. Cita- cita tentang jenis pekerjaan
di masa yang akan datang merupakan faktor penting yang
mempengaruhi minat dan kebutuhannya untuk belajar. Pada
usia remaja, telah mulai jelas terbentuknya cita- cita dewasa
nanti. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa remaja telah
memiliki minat yang jelas terhadap jenis pekerjaan tertentu.
Oleh karena itu, remaja seperti “ditantang” untuk mempu
mengatasi problema keanekaragaman tersebut dan mampu
menempatkan dirinya dengan tepat dan harmonis.

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Kehidupan Pendidikan dan Karier
a. Faktor Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan
perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak.
Kondisi sosial yang menggambarkan status orang tua
merupakan faktor yang “dilihat” oleh anak untuk
menentukan pilihan sekolah dan pekerjaan. Secara tidak
langsung keberhasilan orang tuanya marupakan” beban”
bagi anak, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan
tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang
tuanya. Banyak anak berkemampuan intelektual tinggi tidak
dapat menikmati pendidikan yang baik, disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan ekonomi orang tua nya.

b. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini meliputi tiga
macam, Pertama, lingkungan kehidupan masyarakat, seperti
lingkungan masyarakat perindustrian, pertanian atau
lingkungan perdagangan. Kedua, lingkungan kehidupan
rumah tangga, kondisi sekolah merupakan lingkungan yang
langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan
cita- cita karier ramaja. Ketiga, lingkungan kehidupan teman
sebaya . Bahwa pergaulan teman sebaya akan memberikan
pengaruh langsung terhadap kehidupan pendidikan masing-
masing remaja.

c. Faktor Pandangan Hidup


Pandangan hidup itu sendiri merupakan bagian yang
terbentuk karena lingkungan . Pengejawantahan pandangan
hidup tampak pada pendirian seorang, terutama dalam
menyatakan cita- cita hidupnya. Seseorang dalam memilih
lembaga pendidikan dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang
melatarbelakangi.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


terhadap Tingkah Laku dan Sikap
Pada jenjang pendidikan dasar yang kurikulumnya masih
sangat umum, sekolah tersebut menyediakan pelajaran dasar
yang belum bermakna sebagai pembekalan anak- anak untuk
siap bekerja dan belum terarah kepemberian keterampilan
tertentu untuk terjun ke dunia kerja di dalam masyarakat.
Hal ini dapat menimbulkan pandangan yang bermacam-
macam bagi para remaja beserta orang tua mereka, terutama
bagi keluarga yang kurang mampu. Banyak pandangan yang
menyatakan bahwa sekolah itu kurang membawa manfaat
bagi hidupnya, mereka (golongan yang sosial ekonominya
lemah) memandang bahwa sekolah tidak dapat memberikan
pekerjaan baginya. Hal ini akan mempengaruhi sekali sikap
mereka terhadap pendidikan sekolah tersebut.

5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan


Karier
Sebagaimana diuraikan di bagian lain, tentang
perkembangan intelek, bahwa pencapaian tingkat
pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan IQ. Dalam
kenyataanya IQ setiap individu berbeda- beda, maka hal itu
akan berpengaruh terhadap pola kehidupanya di dalam
bidang pendidikan. Dengan demikian, kehidupan pendidikan
akan sangat bervariasi atau berbeda- beda seiring dengan
perbedaan kemampuan berpikir atau IQ. Berhubung
kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari
kehidupan karier, maka dengan perbedaan kehidupan
pendidikan tersebut konsekuensinya akan membawa
perbedaan individual di dalam kehidupan kariernya,
Kehidupan seseorang juga berbeda- beda.

6. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang berbeda-
beda, dapat menyebabkan peserta didik mengalami
kebingungan untuk mengikutinya. Pertentangan dan atau
perbedaan norma antara masing- masing lingkungan umat
besar kemungkinanya akan terjadi.
a. Perkembangan karier remaja

Dalam arti sempit, pendidikan merupakan persiapan


menuju suatu karier, sedangkan dalam arti luas pendidikan
itu merupakan bagian dari proses perkembangan karier
remaja.

b. Masalah yang dihadapi

Dalam proses perkembangan karier itu remaja sering


mengalami berbagai masalah dan hambatan. Masalah dan
hambatan- hambatan itu dapat berasal dari dalam dirinya
sendiri atau dari lingkungannya ataupun kedua- duanya.

C.Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan


Kehidupan Keluarga
1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga
Bab ini menguraikan tugas perkembangan remaja dalam
hubungannya dengan persiapan mereka untuk memasuki
kehidupan baru, yaitu kehidupan berkeluarga. Sebagaimana
telah diuraikan di depan bahwa secara biologis pertumbuhan
remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa
biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi.

Dalam situasi pergaulan yang khsusus atau berkencan, seorang


gadis hendaknya dalam sikap pasif dan perjaka lebih bersikap
aktif. Pada umumnya remaja, khususnya wanita, tidak
mengalami kesulitan untuk menerima tugas tersebut, Hanya
sebagian kecil dari mereka mengalami sedikit kesulitan.
Umumnya mereka mengalami mengalami kesulitan itu adalah
remaja wanita (gadis) yang menginginkan kedudukan yang
sama dengan laki- laki. Ia (mereka) merasa dan menganggap
diri nya memiliki potensi yang sama dengan laki- laki, sihingga
ia ingin bebas dan mandiri seperti halnya laki- laki. Ia lebih
mengagumi kehebatan ayah, sehingga pemikirannya terbawa
untuk ingin sama dengan ayahnya (havihurst dalam Ksiram,
1985:55).

2. Timbulnya Cinta dan Jatuh Cinta


Hampir setiap pemuda (laki- laki atau wanita) mempunyai dua
tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang sesuai
dan , kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga
(keluarga). Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan
tertentu, tatapi perlu dicatat bahwa seorang remaja akan
mengalami “jatuh cinta” di dalam masa kehidupanya setelah
mencapai belasan tahun (Garrison,1956:483).

3. Masyarakat dan Perkawinan


Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan
yang didorong faktor biologis. Pemilihan pasangan hidup yang
berakhir dengan perkawinan, bararti merupakan pertanda
terbentuknya inti kekeluargaan atau perluasan dan kelanjutan
tentang pemekaran keluarga. Perkawinan antara laki- laki dan
perempuan tidak dengan begitu saja dapat terjadi, walaupun
masing- masing dapat berpendapat bahwa hal itu dirasakan
sebagai hal yang “bebas”. Kenyataanya setiap masyarakat di
dunia memiliki norma berkenaan dengan masalah perkawinan.
Dengan pengertian ini berarti bahwa perkawinan antara pria
dan wanita dan wanita bukan saja masalah yang didorong oleh
faktor biologis, melainkan diatur oleh berbagai aturan atau
norma yang berlaku di dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.

D.Implikasi Tugas- Tugas Perkembangan Remaja dalam


Penyelenggaraan Pendidikan
Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di
lingkungan remaja, maka pemikiran tentang penyelenggaraan
pendidikan juga harus memperhatikan faktor- faktor tersebut.
Sekalipun dalam penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa
tidak munkin memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor
yang berlaku tersebut.
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia , baik pendidikan yang
diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah,
pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal.
b. Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam
penyelenggaraan pendidikan, sehubungan denga minat dan
kemampuan remaja ayang dikaitkan terhadap cita-cita
kehidupanya.
c. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk
membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman
dan penyelesaian tugas- tugas perkembangan masa- masa
sebelumnya.
d. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan
norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan .
Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melalui
organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara
periodik , dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam
maupun di luar sekolah.

E.Evaluasi
1. Sebutkan kebutuhan dasar manusia dan bagaimana dengan
adanya kebutuhan primer dan sekunder?

2. Sebutkan pokok- pokok tugas perkembangan yang


berkaitan dengan pribadi, kehidupan bermasyarakat,
kehidupan karier dan pendidikan, dan kehidupan keluarga!

F. Kunci Jawaban
1. Kebutuhan dasar manusia didasarkan pada kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder, untuk kebutuhan primer
dianggap merupakan suatu kebutuhan manusia yang
sangat pokok dan harus terpenuhi, sedangkan untuk
kebutuhan sekunder merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang tidak terlalu pokok jadi kebutuhan ini
terpenuhi atau tidaknya bukan menjadi satu kebutuhan
yang mendasar dalam hidup.
2. Dalam menentukan pokok- pokok tugas perkembangan
yang berkaitan dengan kepribadian, kehidupan
bermasyarakat, kehidupan karier dan pendidikan disini
kita harus bisa menentukan terlebih dahulu tugas mana
yang paling penting diantara tugas yang lainya. Jadi kita
sebagai manusia harus bisa memilah tugas mana yang
akan menjadi prioritas dalam menjalaninya.

Anda mungkin juga menyukai