Anda di halaman 1dari 20

K3

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Silviana Wanda Fentia
(180534632007)
APA ITU K3 ?
Pengertian K3 menurut OSHA (Occupational Safety
and Health Administration) adalah keselamatan dan
kesehatan kerja adalah aplikasi ilmu dalam
mempelajari risiko keselamatan manusia dan properti
baik dalam industri maupun bukan. Kesehatan
keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu
yang terdiri atas fisika, kimia, biologi dan ilmu
perilaku dengan aplikasi pada manufaktur,
transportasi, penanganan material bahaya.
K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

01 02 03
K3 (Keselamatan dan Undang-undang K3 Berdasarkan OSHA
KesehatanKerja) Ketenagakerjaan (Occupational Safety
Indonesia and Health
Administration
PENGERTIAN :
KESELAMATAN
KERJA
Upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja; menjaga
KESEHATAN keselamatan orang lain; melindungi
peralatan, tempat kerja dan bahan
KERJA produksi; menjaga kelestarian
Upaya-upaya yang ditujukan untuk lingkungan hidup dan melancarkan
memperoleh kesehatan yang setinggi- proses produksi
tingginya dengan cara mencegah dan
memberantas penyakit yang diidap oleh
pekerja, mencegah kelelahan kerja dan
menciptakan lingkungan kerja yang sehat
TEMPAT KERJA
Tiap ruangan atau lapangan, tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap
UNDANG-UNDANG
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan

Pasal 86 Pasal 87

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk (1)Setiap perusahaan wajib menerapkan
memperoleh perlindungan atas: a. sistem manajemen keselamatan dan
keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral kesehatan kerjayang terintegrasi dengan
dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sesuai sistem manajemen perusahaan.
dengan harkat dan martabat manusia serta
nilainilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh (2) Ketentuan mengenai penerapan sistem
guna mewujudkan produktivitas kerja manajemen keselamatan dan kesehatan
yangoptimal diselenggarakan upaya kerjasebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
keselamatan dan kesehatan kerja. diatur dengan Peraturan Pemerintah
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuaidengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
KESEHATAN KERJA
1. Faktor-Faktor Penyakit Akibat Kerja

● Fisik : suara berisik, perubahan suhu, getaran, penerangan kurang, dan radiasi
● Kimiawi : Gas (CO, HS, HCN Amoniak),uang logam, debu, dan larutan zat
kimia
● Faal : sikap badan kurang tepat saat kerja, mengangkat beban terlalu berat
dan kerja berdiri menimbulkan varises
● Mental Psikologi : pekerjaan yang tidak sesuai keahlian,tidak dapat bekerja
sama dalam tim, dan bekerja melebihi batas kemampuannya
● Hayati : cacing, serangga, jamur, bakteri, dan getah
2. Faktor-Faktor Penyebab Bahaya Kesehatan

● Debu : debu dari material tertentu menyebakan ● Gas : Karena sifat beracun dari gas atau asap
penyakit Asbes : asbestosis , Silica :silicosis dan yang terhirup.
Batubara :pneumokonius.

● Racun : apabila dicerna akan mempengaruhi


organ tubuh mana saja, tubuh akan menyerap ● Pemekaan : Dapat menjadi peka terhadap zat-
racun secara cepat dan akan menyebar ke seluruh zat, debu kayu, jamur dari jerami busuk, uap
organ tubuh solder

● Zat Pelarut : masuk ke dalam tubuh melalui ● Logam : penyakit disebabkan oleh eksposur
asupan cairan hirupan asap, dan penyerapan terhadap logam-logam seperti timbal, merkuri,
melalui kulit kromium, arsenit, dan nikel.

● Korosif : apabila masuk ke dalam tubuh akan


menghancurkn jaringan tubuh, bersifat asam dan
alkali dapat diencerkan

● Iritan : dalam bentuk debu atau cair yang


menimbulkan iritasi pada kulit, mata, dan
fibrosis pada paru- paru.
• Radiasi : Dipancarkan oleh material- • Mikroorganisme : Sejumlah mikroorganis
material radioaktif, merusak sperma dan yang mengganggu virus , bakteri , dan
sel darah putih jamur

• Alat Kerja Bergetar : Menyebabkan • Kegiatan yang berulang-ulang : dapat


luka-luka di tangan dan penyempitan menyebabkan Tenosynovitis (radang
pembuluh darah di tangan otot) ,Sindrom tulang pergelang tangan
dan Kram jemari
• Kebisingan : Pengaruh utamanya
kehilangan pendengaran akibat imbas • Tekanan / stres : Reaksi phikologis
bising dan menyebabkan kepenatan terhadap factor-faktor yang berada di luar
kendali manusia, seperti tuntutan
• Panas dan lembab : Bekerja pada pekerjaan berada di atas atau di bawah
temperature dan tingkat kelembaban yang kemampuan , lingkungan kerja, dan
tinggi dapat menyebabkan kejang, stroke hubungan dengan sesame pekerja atau
panas dan kelelahan organisasi
KESELAMATAN KERJA
1. Faktor-Faktor Keselamatan Kerja Penyebab Kecelakaan Kerja

Faktor Faktor Alat Faktor Lingkungan


Manusia Kerja Kerja

Pengetahuan yang Kurang sesuai Kondisi tempat kerja


kurang, keterampilan dengan postur yang tidak memenuhi
yang kurang memadai, tubuh, tidak layak persyaratan, sikap
kelelahan, mental yang pakai, tidak pimpinan yang kurang
labil/stress dan tidak memakai alat mendukung.
disiplin dalam pengaman.
mematuhi aturan
2. Lingkungan Kerja yang Diharapkan 3. Tindakan Berbahaya

• Teratur. • Mengoperasikan mesin tanpa wewenang dan


• Bersih dan tidak licin. kecepatan berlebihan
• Nyaman suhunya. • Membuat alat keselamatan tidak bekerja/berfungsi
• Ada keseimbangan antara waktu kerja • Gagal memberikan dan memastikan tanda
dan waktu istirahat. peringatan berbahaya.
• Harmonis tata warna dan tata letaknya. • Menggunakan perkakas yang rusak.
• Kondisi mesin dan alat-alat produksi • Menggunakan perkakas yang salah.
lainnya disesuaikan dengan manusianya. • Tidak menggunakan alat pelindung diri.
• Ada pengaturan intensitas dan • Memuat atau menempatkan barang secara tidak
penyebaran cahaya. benar.
• Bahan-bahan beracun terkendali. • Mengangkat dengan cara yang salah.
• Limbahnya dinetralisir. • Memperbaiki perkakas (mesin) yang sedang
bergerak.
• Bersenda gurau pada waktu bekerja dan mabuk
pada waktu bekerja
3. Keadaan Berbahaya 4. Macam Kecelakaan

• Penutup atau pelindung keselamatan • Tertumbuk pada sesuatu


berada pada posisi yang tidak tepat. • Tertumbuk oleh sesuatu
• Tata rumah tangga (lingkungan kerja) • Jatuh dari ketinggian yang berbeda.
yang jorok dan semrawut. • Tersangkut dalam sesuatu
• Suara bising yang berlebihan. • Tersangkut pada sesuatu
• Ventilasi yang kurang tepat. • Tersangkut diantara sesuatu.
• Adanya penyebaran radiasi. • Kontak dengan listrik, panas, dingin,
• Mesin, alat kerja dan bahan-bahan radiasi, caustic, suara bising dan bahan
produksi dalam keadaan rusak. beracun.
• Sistem pemberian peringatan/tanda yang • Beban berlebihan
tidak tepat.
• Atmosfir yang tidak terkontrol (gas, debu
dan uap).
PERLINDUNGAN KESEHATAN
1. Pertolongan Pertama pada kecelakaan P3K

Pertolongan pertama pada kecelakaan


(P3K) dedefenisikan sebagai :
 Perawatan darurat hingga tenaga medis
atau perawat tiba di tempat.
 Perawatan cedera kecil yang tidak
memerlukan perawatan atau bahkan tidak
memerlukan perhatian medis
2. Perlengkapan P3K

Kotak P3K Perlengkapan Tambahan P3K

• Kartu petunjuk
Pasokan air keran atau air steril dalam botol
• 20 bungkus perban balut steril
untuk mencuci mata sebaiknya disediakan.
berperekat
Perlengkapan lainnya antara lain :
• 4 bungkus perban segitiga • Tandu atau bidang adatar lainnya untuk
• 6 buah peniti
membawa pasien
• 6 bungkus perban balut steril • Sepasang gunting baja tahan karat berujung
berukuran sedang tanpa obat
tumpul
• 2 bungkus perban balut steril • Celemek plastic dan sarung tangan sekali
berukuran besar tanpa obat
pakai
• 3 bungkus perban balut steril • Selimut
berukuran ekstra besar tanpa • Tempat sampah untuk membuang kasa dan
obat
baju pembalut yang telah dipakai
• 1 pasang sarung tangan sekali
pakai
PELINDUNG DIRI
1. Alat Pelindung Diri atau Personal Protective Equipment (PPE)

Penggunaan alat pelindung Pemakaian Operator yang menggunakan


diri yang efektif harus : (PPE) harus : (PPE) harus memperoleh :

• Sesuai dengan bahaya • Disediakan secara gratis • Informasi tentang bahaya yang
yang dihadapi • Diberikan satu persatu dihadapi nstruksi tentang tindakan
• Terbuat dari material yang orang atau jika tidak, pencegahan yang perlu diambail
akan tahan terhadap harus dibersihkan setelah • Pelatihan tentang penggunaan
bahaya tersebut digunakan peralatan dengan benar
• Memiliki konstruksi yang • Hanya digunakan untuk • Pelatihan cara memelihara dan
sangat kuat keperentukannya menyimpan PPE
• Tidak meningkatkan resiko • Diperbaiki atau diganti jika • nstruksi agar melaporkan setiap
terhadap pemakainya . mengalami kerusakan kecatatan atau kerusakan
Contoh Alat Pelindung Diri atau Personal Protective Equipment (PPE)
Simbol-simbol Wajib
Mengunakan Alat Pelindung
Diri (PPE)
Simbol-simbol
Waspada terhadap Bahaya
Simbol-Simbol Larangan
Simbol-Simbol Petunjuk P3K
THANKS!!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai