Disusun Oleh:
Jones Sinaga
211010504478
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................. 2
BAB II PEMBASAHAN
2.1 Daya Tahan Laba ........................................................................... 3
2.2 Penilaian Ekuitas Berbasis Laba ................................................... 7
2.3 Kekuatan Laba dan Peramalan Untuk Tujuan Penilaian ............ 11
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, serta
bimbingan-Nya. Penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN”.
Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Laporan Keuangan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun Penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Terimakasih
kepada refrensi dan sumber-sumber informasi yang penulis peroleh.
Jones Sinaga
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan. Salah satu komponen dari kualitas
laba adalah persistensi laba. Pengertian persistensi laba pada prinsipnya
dipandang dalam dua sudut pandang. Pandangan pertama menyatakan bahwa laba
yang persisten adalah laba yang dapat mencerminkan keberlanjutan laba
(sustainable earning) di masa depan. Sedangkan pandangan kedua, persistensi
laba berkaitan erat dengan kinerja harga saham pasar modal yang diwujudkan
dalam bentuk imbal hasil, sehingga hubungan yang semakin kuat antara laba
perusahaan dengan imbal hasil bagi investor dalam bentuk return saham
menunjukkan persistensi laba yang tinggi.
PEMBASAHAN
2.1 Daya Tahan Laba
Daya tahan laba secara luas mencakup stabilitas, prediksi, keragaman, dan
tren laba. Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi
lain untuk menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan
kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme pengawasan.
Analisis ini membantu menghasilkan ramalan kekuatan laba untuk penilaian
yang andal. Analisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang
stabil dan dapat diprediksi atau komponen yang mampu “bertahan”.
3
4
3.) Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa
kini, jika kinerja periode masa kini sangat buruk. Praktik
ini melepaskan beban masa depan dari laba masa depan.
5
masa depan yang abnormal positif (negatif), maka rasio PB akan lebih
besar (lebih kecil) dari 1.
1. Kekuatan Laba
Kekuatan Laba mengacu pada tingkat laba perusahaan yang
diharapkan akan terjadi pada masa depan. Dengan sedikit pengecualian,
kekuatan laba di akui sebagai faktor utama dalam penilaian perusahaan.
Model penilain berbasis akuntansi mencakup kapitalisasi kekuatan
laba, dimana kapitalisasi ini melibatkan penggunaan suatu faktor atau
penggandaan yang mencerminkan biaya modal dan taksiran risiko dan
pengembalian masa depan.
Banyak analisis laba dan laporan keuangan yang ditujukan untuk
menentukan kekuatan laba.
2. Peramalan Laba
Bagian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah
peramalan laba. Dari perpektif analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait
dengan peramalan laba. Hal ini disebabkan ramalan laba yang relevan
melibatkan analisis komponen laba dan penilaian mereka di masa depan.
Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan melibatkan
pembuatan pembuatan estimasi laba masa depan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
d. Peramalan Laba
e. Penyesuaian Laba
4. Peramalan laba merupakan bagian utama dari analisis laporan
keuangan dan penilaian ekuitas. Dalam peramalan laba, kita harus
menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara efektif, termasuk
laba periode sebelumnya.
5. Untuk tujuan penilaian, kekuatan laba digunakan untuk menghitung
nilai perusahaan. Model penilaian berbasis akuntansi mencakup
kapitalisasi kekuatan laba, dimana kapitalisasi ini melibatkan
penggunaan suatu faktor atau penggandaan yang mencerminkan biaya
modal dan taksiran risiko serta pengembalian masa depan. Peramalan
laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme
pengawasan. Penyesuaian laba dapat membantu menetapkan kekuatan
laba suatu perusahaan.
3.2 Saran
18
statemen laba rugi dan berbagai komponen transaksi modal seperti dividen dan
saham treasuri.
19
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age
International
Subramanyam K.R dan Wild, J. John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
20