Anda di halaman 1dari 8

‘KONSEP DAN KOSEKUENSI SYAHADATAIN’

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

MUHAMMAD FASTABIQUL KHAER


MUHAMMAD YADZKA FATURRIZKI
RATNA FEBRIYANI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Demi kemajuan pengalaman kami, kami juga mengharapkan adanya masukan berupa
kritik atau saran yang berguna. Terima kasih.

Jogjakarta, 30 Oktober 2021


Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG….
B. RUMUSAN MASALAH…

BAB II MATERI
ISI MATERI(?)…
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN….
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu Salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan
damai, selanjutnya diubah menjadi aslama yang berarti berserah diri masuk dalam
kedamaian. Islam mengajarkan berbagai hal dari mulai ibadah sampai muamalah. Ajaran
Islam yang pokok terdiri dari Rukun Iman dan Rukun Islam. Bertolak dari dua sumber inilah
semua ajaran Islam diajarkan. Rukun iman terdiri dari enam ajaran yaitu percaya kepada
adanya Tuhan, percaya kepada adanya malaikat, percaya kepada kitab-kitab yang
diwahyukan oleh Tuhan, percaya kepada adanya utusan-utusan Tuhan, percaya adanya alam
akhirat, dan percaya kepada adanya takdir. Sedangkan Rukun Islam sebagai dasar atau
pondasi penopang berdirinya agama ada lima yaitu melakukan syahadat, melaksanakan
sholat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum, dan naik haji ke Baitulloh.
Kata syahadat dalam bahasa arab diambil dari kata musyahadah yang artinya melihat dengan
mata kepala. Syahadat adalah mengungkapkan isi hati. Oleh karena itu, syahadat haruslah
mengandung keyakinan hati yang kokoh dan pengungkapan secara lisan. Syahadat sendiri
adalah suatu dasar dari keimanan dalam islam. Pusatnya adalah syahadat “Laa Ilaaha Illallah”
yang berarti tiada tuhan selain Alloh. Apabila seseorang tidak memiliki keyakinan terhadap
Alloh maka sia-sia seluruh apa yang ia kerjakan dalam hal kebaikan. Oleh karena itu
syahadat menjadi pondasi utama seseorang untuk masuk islam.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa penyebab batalnya syahadat?
2) Jelaskan beberapa konsekuensi syahadat!
3) Apa saja contoh sikap yang dapat membatalkan syahadat?
BAB II
MATERI

1. MAKNA SYAHADAT
Kata syahadat dalam bahasa arab diambil dari kata musyahadah yang artinya
melihat dengan mata kepala. Syahadat adalah mengungkapkan isi hati. Oleh karena
itu, syahadat haruslah mengandung keyakinan hati yang kokoh dan pengungkapan
secara lisan. Dua kalimat syahadat adalah pengakuan yang diucapkan dengan lisan
dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri sebagai orang Islam. Seseorang yang
sudah mengucapkan dua kalimat syahadat berarti ia telah melakukan sumpah setia
dihadapan Alloh Swt.; hanya Dialah satusatunya dzat yang patut disembah, dan
meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusan yang menjadi panutan hidupnya.
Maka, orang yang bersyahadat Asyhadu an Laa ilaaha illallah wa asyhadu anna
muhammadan rasulullah berarti ia mengakui dengan lisan dan hati secara yakin
bagaikan ia melihat dengan mata kepala.

2. KONSEKUENSI SYAHADATAIN

"Asyhaduan Laa Ilaaha ill Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah"


Kalimat syahadat tersebut terdiri dari dua kalimat yang memiliki pemaknaan berbeda.
Jika dikulik dari asal kata dan bahasanya akan merujuk pada bentuk kesaksian.
Syahadat berasal dari bahasa Arab, yakni syahida yang artinya telah bersaksi. Secara
harfiah, arti syahadat adalah memberi kesaksian dan memberi pengakuan. Syahadat
terdiri dari dua kalimat persaksian yang disebut dengan Syahadatain, yaitu: Ayshadu
An-la ilaha illallah yang artinya saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, Wa Ayshadu
Anna Muhammada Rasulullah yang artinya dan saya bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Adapun konsekuensi yang didapat ketika seseorang
telah mengucapkan syahadat adalah sebagai berikut:
a) Membenarkan segala apa yang Nabi Muhammad kabarkan, tanpa ada
keraguan sama sekali.
b) Menjalankan setiap yang di perintahkan oleh Allah dan Nabi Muhammad,
tanpa menolaknya sama sekali.
c) Meninggalkan setiap perkara yang dilarang oleh Allah dan Nabi Muhammad,
tanpa menentangnya sama sekali.
d) Tidak mendahulukan perkataan manusia dibanding dengan perkataan Nabi
Muhammad serta firman Allah.
e) Tidak membuat bid'ah dalam agama yang tidak diajarkan baik kaitannya
dengan akidah (keyakinan), perkataan, dan perbuatan oleh Nabi Muhammad.
f) Tidak meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam punya kemampuan
rububiyah atau punya kemampuan seperti yang Allah lakukan, yaitu mencipta,
memberi rezeki dan mengabulkan doa. Nabi Muhammad SAW hanyalah
'abdun wa Rasul atau hamba dan utusan Allah. Namun Beliau adalah utusan
Allah yang tidak boleh dilecehkan.
g) Menghormati perkataan Nabi Muhammad. Contohnya kita tidak boleh
menyebar hadits-hadits palsu dan membuat-buatnya dengan maksud-maksud
tertentu.

3. SIKAP YANG MEMBATALKAN SYAHADAT

Syahadat merupakan salah satu rukun Islam yang juga kunci utama di dalam
Islam. Sebab, seseorang belum dikatakan muslim jika ia belum bersyahadat.
Namun, ternyata syahadat yang diucapkan seseorang ketika masuk Islam atau dalam
salatnya bisa batal dan mengakibatkan dirinya menjadi orang yang kafir bila ia tak
berhati-hati menjaga amalan dalam hidupnya. Berikut contoh perilaku penyebab
batalnya syahadat seorang muslim.

a) Berbuat syirik
Syirik merupakan salah satu dosa besar yang sangat dibenci Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah Ta’aala bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa orang yang menyekutukan Dia dengan sesuatu, dan
mengampuni dosa-dosa lainnya bagi yang Dia kehendaki.” (An-Nisa’: 116).
Syirik terbagi atas dua macam, yaitu syirik besar dan kecil. Di mana syirik
besar itu mengakui adanya Tuhan selain Allah SWT, sementara syirik kecil itu
berupa mengakui adanya kekuatan selain Allah Ta’ala yaitu memiliki jimat-
jimat, guna-guna dan sebagainya.

b) Murtad
Murtad berarti keluar dari agama Islam. Dengan demikian, hal ini otomatis
syahadatnya juga batal dan semua amalan yang dilakukannya selama menjadi
muslim akan sia-sia dan tidak terhitung.

c) Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama


Sebagaimana kita ketahui syarat seorang muslim sejati adalah melaksanakan
ajaran Allah sesuai Alquran dan sunnahnya. Namun dikarenakan
kesombongannya, mereka melakukan rekayasa akal dengan cara
menyelewengkan pesan Allah dalam Alquran dan sunnahnya. Sehingga
perilaku seperti inilah yang dapat menyebabkan batalnya syahadat seorang
muslim.

d) Mengejek atau memperolok agama Allah


Selain membenci sunnah rasul, tak jarang pula mereka memperolok-olok
agamanya sendiri dengan alasan hanya bermain-main dan bersenda gurau.
Dengan demikian, perilaku seperti ini sudah membatalkan keislaman mereka.

e) Mempelajari ilmu sihir seperti ramalan zodiak


Zaman sekarang banyak sekali trend mencari ramalan nasib seseorang dengan
cara menyesuaikannya dengan tanggalan dan bulan yang berkaitan dengan
zodiak tertentu. Padahal seharusnya kita tahu bahwa yang menentukan takdir
kita hanyalah Allah semata. Dengan memercayai zodiak, berarti ia telah
mengingkari keimanan kepada Allah dan ketetapannya.

f) Bersumpah dengan nama selain Allah


Ini adalah salah satu kasus yang sering tidak kita sadari bersama. Terkadang
kita sering asal berucap untuk meyakinkan orang lain dengan sumpah. Padahal
sumpah itu adalah perkara yang besar. Apabila ia mengatasnamakan sumpah
itu kepada selain Allah, maka ia telah melakukan kesyirikan. Bahkan sumpah
dengan nama Nabi Muhammad SAW pun dilarang.

BAB III
PENUTUP

Sebagai penutup laporan ini, kami memberikan sebuah kesimpulan


bahwa dua kalimat syahadat berisi pernyataan seseorang untuk tidak
mengambil tuhan selain Allah swt, tidak hanya didalam rububiyah-Nya atau
keyakinan bahwa Allah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemberi manfaat dan
mudharat atau yang lainnya tetapi juga didalam uluhiyah-Nya yaitu hanya
menyembah dan beribadah kepada-Nya saja serta didalam tauhid asma dan
sifat-sifat-Nya. Kemudian untuk selalu menjadikan Rasulullah sebagai contoh
dalam kehidupan kita dengan menerapkan semua sunnah-sunnah beliau.
Syahadat tidak bisa dianggap sepele karena kedua kalimat syahadat ini adalah
penentu seorang hamba untuk masuk surga atau neraka.
Dalam penyusunan laporan ini kami sadar bahwa masih begitu banyak
kekurangan, oleh karena itu kami meminta maaf yang besar atas seluruh
kekurangan yang ada laporan kegiatan Proseni ini. Cukup sekian dan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai