Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SYAHADAT

NAMA KELOMPOK 4

1. NADIATULLUMAH
2. RISA ROSIKAWATI
3. HOLILAH
4. IMAM MARUF

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas
segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini, dan sholawat serta salam semega selalu tercurah limpahkan, pejuang tangguh
yang tak gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad
SAW.

Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang kami
susun dalam bentuk “MAKALAH TENTANG SYAHADAT” dengan selesainya
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetauannya sehingga kami dapat menyelesaikannya makalh ini.
Penyusanan menyadari akan kemampuan yang akan sangat terbatas sehingga penyusunan
makalah ini banyak pengurangannya. Oleh karena itu saya harapkan kepada kalian semua
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk makalah ini.

Tangerang,28 februari 2023

II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syahadat..................................................................................

2.2 Syarat Syahadat..........................................................................................

2.3 Makna Syahadatain....................................................................................

2.4 Dalil Syahadatain........................................................................................

2.5 Kandungan syahadatain.............................................................................

2.6 Rukun Syahadatain.....................................................................................

2.7 Hal-hal yang membatalkan syahadatain....................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga
manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia.
Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat dalam
hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan
manusia .Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat
ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika
ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang
menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah satu
bagian yang primer bagi umat islam. Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat
tersebut merupakan sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara menyeluruh.
Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat
islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad
saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat memaksimalkan kualitas Syahadat
dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui mengenai
makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.

IV
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah definisi iman, tauhid, dan syahadat?


2. Bagaimana posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam
kehidupan?
3. Apakah syarat syahadat dan penyebab batalnya syahadat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi tentang iman,tauhid dan syahadat


2. Untuk mengetahui bagimana pengaruh syahadat dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui syarat syahadat dan penyebab batalnya syahadat

V
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian syahadat

َّ
Syahadat (bahasa arab: ‫هَادَة‬AA‫ٱلش‬, translit. al-syahādah adalah asas dan dasar dari
lima rukun islam, juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran islam. Pengucapan
dua kalimat syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi muslim.
Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat ketauhidan dan
syahadat kerasulan. Syahadat mengandung nilai penetapan misi yang merupakan bagian
dari prinsip ketangguhan pribadi. Pernyataan di dalam syahadat dapat menjadi batal
oleh amalan tertentu. Jenis amalan ini dapat berbentuk perkataan, perbuatan, atau
keyakinan yang menimbulkan keraguan atas syahadat itu sendiri. Syahadat berasal dari
kata bahasa Arab yaitu syahida (A‫د‬A‫ه‬A‫ )ش‬yang artinya "ia telah menyaksikan". Kalimat itu
dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan
keesaan Tuhan (allah) dan Muhammad sebagai rasulNya.

Syahadat disebut juga dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam


bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kalimat pertama
merupakan syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul.
Kedua kalimat syahadat itu adalah:
[5]

 Kalimat pertama:

‫هَّٰلل‬
ُ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ٱ‬
ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh
artinya: Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak di ibadahi selain Allah

VI
 Kalimat kedua:

‫هَّٰلل‬
ِ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل ٱ‬
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh

artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.Jika kedua


kalimat syahadat digabungkan, maka akan berbunyi:

‫هَّٰلل‬ ‫هَّٰلل‬
ِ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ٱ ُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل ٱ‬
ašhadu ʾalā ʾilāha ʾilla -llāhu, wa-ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh

artinya: Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak di ibadahi selain Allah, dan saya
bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

2.2 SYARAT SYAHADAT

Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang


disyaratkannya itu batal. Apabila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa
memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya tidak sah.

Syarat syahadat ada tujuh, yaitu:

1. Mengetahui.

Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang makna dan maksud
dari syahadat. Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang
dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.

2. Yakin.

Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakala ia


meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu.

3. Menerima.

Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah semata dan
meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.

VII
4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat.

Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah.

5. Jujur.

Yaitu kesesuaian antara ucapan dan keyakinan. Pernyataan syahadat harus


dinyatakan dengan lisan dan diyakini dalam hati.

6. Ikhlas.

Yaitu bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat,
dan membersihkan amal dari segala debu-debu kesyirikan.

7. Kecintaan.

Yaitu mencintai kalimat syahadat dan isinya, serta orang-orang yang mengamalkan
konsekuensinya.

2.3 MAKNA DSYAHADAT BAGI UMAT ISLAM

Bagi penganut agama Islam, kedua kalimat syahadat memiliki makna sebagai berikut:

1. Pintu masuk ke dalam islam dan pembeda dari umat lain


2. Intisari ajaran Islam
3. Dasar-dasar perubahan
4. Hakikah dakwah para rasul
5. Mendapat ganjaran besa

2.4 DALIL SYAHADATAIN

1. Al-qur’an

Dalil-dalil umum tentang syahadat laa ilaha illallah Allah menyatakan


bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs: Ali-Imran ayat 18
Penjelasan ayat;

VIII
‫هُ ۙ َو َو ۡال َم ٰلٓ ِٕٮ َكةُ َواُولُوا ۡال ِع ۡل ِم قَ ِٕٓاٮ ًما‬ ‫َش ِه َد هّٰللا ُ اَنَّهٗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل‬
ۢ ؕ‫اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ۡال َع ِز ۡي ُز ۡال َح ِك ۡي ُم‬ ۤ ‫بِ ۡالقِ ۡس ِط‌ؕ اَل‬

Muhammad Ali ash-Shabuni menjelaskan dalam kitab Sofwah at-Tafasir


bahwa Syahidallahu annahu laa ilaha illa ana. Bahwa ayat ini
menjelaskan,sesungguhnya orang yang menyatakan ( syahadat tauhid ) maka
didatangkan pada hari kiamat.lalu Allah Azza wa jalla berfirman: “ Hamba-Ku
telah berjanji kepada-Ku ,dan Aku adalah yang paling berhak menepati
janji,masukanlah hamba-Ku ke syurga.” Syahadat yang dimaksud dalam ayat
diatas menurut ulama tafsir ialah sebuah perjanjian yang sifatnya mengikat antara
Allah dan hamba-Nya *
Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku,
Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.( Qs: Al-anbiyaa’ ayat 25 )
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha
illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka
menyombongkan diri, ( Qs : Ash-shaffat ayat 35)

2.5 KANDUNGAN SYAHADATAIN

Kandungan dalam kalimat syahadat dinamakan dengan Madluul Asy-Syahaadah.


Terdapat 3 kandungan dalam kalimat syahadat ini antara lain adalah sebagai
berikut:2

 Al-Iqraar atau Pernyataan


 Al-Qasam atau Sumpah
 Al-Mitsaaq atau Perjanjian (yang teguh)

IX
Pembahasan
Adapun penjelasan 3 kandungan kalimat syahadat tersebut di atas adalah sebagai
berikut:

a) Al-Iqraar atau Pernyataan, maknanya adalah bahwa kalimat syahadat


adalah pernyataan seseorang atas apa yang ia yakini dengan penuh
kesadaran. Dari pernyataan inilah kemudian akan lahir pembukti
b) Al-Qasam atau Sumpah, maknanya adalah ketika seseorang
mengucap kalimat syahadat maka ia besumpah untuk bersedia
menerima akibat juga resiko dari pengamalan kalimat syahadat
tersebut.
c) Al-Mitsaaq atau Perjanjian (yang teguh), adalak janji yang teguh
untuk setia dan taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dalam
keadaan apapun.

2.6 RUKUN SYAHADATAIN

Rukun “Laa ilaaha illallah” Laa ilaaha illallah mempunyai dua rukun: An-
Nafyu atau peniadaan: “Laa ilaha” membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan
mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah. Al-Itsbat
(penetapan): “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya. Makna dua rukun
ini banyak disebut dalam ayat Al-Qur’an, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Artinya : Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beri-man kepada
Allah, makasesungguhnya ia telah berpegang kepa-da buhul tali yang amat kuat …”
[Al-Baqarah: 256] Firman Allah, “siapa yang ingkar kepada thaghut” itu adalah
makna dari “Laa ilaha” rukun yang pertama. Sedangkan firman Allah, “dan beriman
kepada Allah” adalah makna dari rukun kedua, “illallah”. Begitu pula firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Ibrahim alaihis salam : “Artinya : Sesungguhnya
aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan
yang menjadikanku …”. [Az-Zukhruf: 26-27] Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ,
“Sesungguhnya aku berlepas diri” ini adalah makna nafyu (peniadaan) dalam rukun
pertama. Sedangkan perkataan, “Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang
menjadikanku”, adalah makna itsbat (penetapan) pada rukun kedua.

X
 URGENSI SYAHADATAIN

1. Pintu masuk agama Islam (‫)اإلسالم إلى مدخل‬

Islam ibarat sebuah rumah besar yang hanya mempunyai satu pintu masuk,
yakni syahadatain. Orang non-muslim yang ingin masuk Islam harus melafalkan
dua kalimat ini. Andaisaja ada seseorang mengamalkan ajaran Islam seutuhnya
tetapi tidak pernah mengucapkan syahadatain, maka semua amalnya sia-sia.
Karena dia sama juga mengerjakan pekerjaan rumah di luar rumah.

2. Intisari ajaran Islam (‫)اإلسالم تعاليم خالصة‬


Dalam hal relasi, Islam mempunyai 3 hubungan, yaitu hablun min Allah,
hablun min annas, dan hablun min al-alam. Islam begitu luas, mencakup segala
sendi kehidupan. Sampai hal yang dianggap remeh pun dibahas oleh Islam. Akan
tetapi, seluruh ajaran Islam terangkum dalam dua kalimat yang simpel ini. Surat
al-ikhlas nampaknya mempunyai hubungan yang erat dengan kata “khulashah”.
Keduanya –ikhlas dan khulashah- ber-isytiqaq (bersumber) dari kata dasar yang
sama, yaitu khalasha yang artinya murni, bening. Coba kita amati ayat-ayat surat
al-ikhlas, semuanya berbicara tentang tauhid. Lebih lagi ayat pertama dengan
jelas menyebut, “Qul! Huwa-llaahu ahad.” Jelas ini adalah syahadat, intisari dari
ajaran Islam.

3. Asas revolusi (‫أساس‬


َ ‫)اإلنقالب‬

Dari kafir menjadi Islam, adalah sebuah revolusi (perubahan) besar pada
seseorang maupun kaum. Sejarah zaman Nabi pun menceritakan perubahan
peradaban yang amat besar dari zaman jahiliyah menjadi zaman Islamiyyah.
Sekitar 23 tahun dakwah Nabi sampai akhirnya agama sempurna, banyak orang-
orang arab yang masuk ke dalam Islam. Inilah yang disebut dengan revolusi.
Kehidupan masyarakat berubah total dari biadab menjadi beradab.

XI
4. Esensi dakwah para rasul (‫)الرسل دعوة حقيقة‬

Dari zaman Nabi Adam sampai zaman Nabi Muhammad, syahadat adalah ciri
khas wahyu dari Allah. Walaupun berbeda dalam syariatnya masing-masing,
seluruh nabi yang menjadi utusan Allah mempunyai satu ajaran yang sama: ajaran
tauhid. Dalam al-Qur’an (al-Hajj: 78), Allah menyebut umat nabi Ibrahim sebagai
muslimin. “…seperti agama bapak kalian ibrahim. Dia (Allah) menyebut kalian
muslimin sebelum (turunnya al-Qur’an).”

5. Keutamaan yang agung (‫)عظيمة فضائل‬

Nabi muhammad memprioritaskan ucapan kalimat syahadat sebagai


tingkatan iman level paling tinggi. Keutamaan yang dikandungnya tak dapat terkira
lagi. Di dalamnya terkandung 50 akidah yang berisi sifat wajib Allah (20), sifat
muhal Allah (20), sifat jaiz Allah (1), sifat wajib rasul (4), sifat muhal rasul (4), dan
sifat jaiz rasul (1). Rasulullah barsabda, “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh
cabang, yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illa allah, dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan bahaya dari jalan.”

2.7 HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN

1. Berbuat syirik

Syirik merupakan salah satu dosa besar yang sangat dibenci Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah Ta’aala bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa orang yang menyekutukan Dia dengan sesuatu, dan
mengampuni dosa-dosa lainnya bagi yang Dia kehendaki.” (An-Nisa’: 116).
Syirik terbagi atas dua macam, yaitu syirik besar dan kecil. Di mana syirik besar
itu mengakui adanya Tuhan selain Allah SWT, sementara syirik kecil itu berupa
mengakui adanya kekuatan selain Allah Ta’ala yaitu memiliki jimat-jimat, guna
guna dan sebagainya.

2. Murtad

Murtad berarti keluar dari agama Islam. Dengan demikian, hal ini otomatis
syahadatnya juga batal dan semua amalan yang dilakukannya selama menjadi
muslim akan sia-sia dan tidak terhitung.

XII
3. Tidak mengkafirkan orang musyrik dan membenarkan mahdzab mereka

Dalam Islam sudah dijelaskan orang musyrik adalah kafir. Namun, sayangnya
perkembangan dunia saat ini justru terbalik. Hanya dikarenakan ingin disebut kaum
moderat atau karena kedekatan hubungan, maka sebagian muslim enggan menyebut
istilah musyrik dan kafir bagi orang yang keluar dari Islam.

4. Meyakini hukum thagut

Dalam sebuah riwayat disebutkan Umar bin Khattab mengatakan, thagut adalah
syaitan. Sementara Jabir menjelaskan, thagut adalah tukang tenung yang turun padanya
syaitansyaitan. Sementara hukum thagut adalah hukum yang dibuat manusia dan saat ini
banyak orang yang lebih menggunakan hukum ini dibandingkan hukum Islam. Padahal
jika dibandingkan tentunya hal ini sungguh tidak sebanding.

5. Membenci sunnah Rasulullah Perilaku ini tentunya menjadi salah satu perilaku
yang membatalkan syahadat.

Sebab, bagaimana mungkin seseorang mengaku Islam bila membenci sunnah


rasul. Oleh sebab itulah Allah SWT pun menghapus pahala dari setiap amal kebaikan
yang telah diperbuatnya.

6. Mengejek atau memperolok agama Allah

Selain membenci sunnah rasul, tak jarang pula mereka memperolok-olok


agamanya sendiri dengan alasan hanya bermain-main dan bersenda gurau. Dengan
demikian, perilaku seperti ini sudah membatalkan keislaman mereka.

7. Mempelajari dan mengamalkan ilmu sihir

Selain berbuat syirik, perilaku seperti ini juga merupakan salah satu perilaku yang
dibenci Allah SWT. Sehingga meskipun dengan alasan apa pun, jika seorang muslim
melakukannya maka perbuatannya ini telah membatalkan keislamannya

XIII
8. Membantu orang kafir memerangi kaum muslim

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bersikap keras terhadap kaum
kafir dan lembut terhadap muslimin. Namun, sayangnya sebagian kaum muslimin ada
yang menjadi duri dalam daging. Di mana mereka hidup dan mengaku sebagai seorang
muslim namun amalannya digunakan untuk memusuhi saudara-saudara seiman

9. Meyakini bahwa diperbolehkan keluar dari syariat Allah

Perilaku ini juga salah satu penyebab batalnya syahadat seorang muslim. Bahkan
saat ini kelompok yang seperti ini semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Di mana
mereka adalah orang-orang yang hobi mengutak-atik agama Allah menurut selera akal
mereka.

10. Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama

Sebagaimana kita ketahui syarat seorang muslim sejati adalah melaksanakan


ajaran Allah sesuai Alquran dan sunnahnya. Namun dikarenakan kesombongannya,
mereka melakukan rekayasa akal dengan cara menyelewengkan pesan Allah dalam
Alquran dan sunnahnya. Sehingga perilaku seperti inilah yang dapat menyebabkan
batalnya syahadat seorang muslim.

XIV
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Syahadatain merupakan inti ajaran Islam. Dengan pemahaman syahadatain


yang benar, seorang muslim akan menjadikan Allah sebagai ghayah (tujuan)nya,
Muhammad sebagai qudwah (teladan)nya, dan Al-Qur an sebagai dustur (pedoman
hidup)nya. Saran Sebagai orang Islam, tentunya kita harus lebih memahami makna
syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diucapkan di lisan, tetapi
diyakini dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan agar tidak hanya Islam KTP.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang dapat penulis paparkan mengenai “ syahadat”


semoga makalah ini berguna bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya.

XV
DAFTAR PUSTAKA

https://adoc.pub/queue/makalah-kelompok-aqidah-islam-syahadatain-makalah-ini-
disusu.html

https://ummetro.ac.id/nasehat-akhir-pekan-makna-syahadatainrukun-syarat-
konsekuensi-danyang-membatalkannya/

https://minanews.net/urgensi-syahadatain/

XVI

Anda mungkin juga menyukai