Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
1. Abdullah Faqih
2. Aulya Nisha Zahra
3. Ahmad Tabroni
4. Azihil Surya Sahid
Kelas : 1-A
Fakultas : Teknik
2023
KATA PENGANTAR
Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga
manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia.
Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat
dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam
kehidupan manusia. Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat
islam. Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad
tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah
sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa
Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat islam. Di dalam
agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaian utuh
yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya
mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui
Allah saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad saw, begitu juga
sebaliknya. Agar umat islam dapat memaksimalkan kualitas Syahadat dalam
kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui mengenai
makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut Metode jenis penelitian ini
merupakan metode kualitatif atau pendekatan deskriftif. Penelitian ini mengkaji
bagaimana peran aqidah dalam kehidupan sehari-hari dalam memperkuat akhlak
seseoarang untuk membanggun bangsa. Penelitian ini bersifat kualitatif dan
menggambarkan peran Aqidah.
Bagi seseorang yang mengucapkan kalimah syahadat ini ada 3 syarat yang
diperlukan agar syahadatnya diterima oleh Allah SWT yaitu : mengetahui
ma’nanya dengan benar, membenarkan dengan sungguh-sungguh di hati (tashdiq),
dan ikhlas yakni mengerti apa yang dia persaksikan dengan benar. Allah
berfirman di dalam Al Qur’an : "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Ilah
kecuali Allah" (QS. Muhammad(47) : 19). "Kecuali mereka yang menyaksikan
kebenaran dan mereka mengerti" (QS Az Zukhruf (43)86) Dua kalimah syahadat
ini merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Ini berarti bahwa
apabila seseorang bersaksi tiada Ilah selain Allah maka ia juga harus mempercayai
bahwa Muhammad SAW adalah pembawa risalah yang harus diikuti Kesimpulan
Syahadat merupakan inti ajaran Islam. Dengan pemahaman syahadat yang benar,
seorang muslim akan menjadikan Allah sebagai ghayah (tujuan) nya, Muhammad
sebagai qudwah (teladan) nya, dan Al-Quran sebagai dustur (pedoman hidup) nya.
Saran Sebagai orang Islam, tentunya kita harus lebih memahami makna syahadat
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diucapkan di lisan, tetapi diyakini
dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan agar tidak hanya Islam KTP.
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing
lagi di telinga manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang
senantiasa menemani hidup manusia. Syahadat adalah salah
satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat
dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada
pula islam dalam kehidupan manusia.
Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan
umat islam. Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri
ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh
tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah
perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah,
mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer
bagi umat islam.
Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut
merupakan sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara
menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani salah
satunya saja. Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah
saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad saw, begitu
juga sebaliknya. Agar umat islam dapat memaksimalkan kualitas
Syahadat dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka
haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam dua
kalimat tersebut.
b. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi iman,tauhid dan syahadat
2. Untuk mengetahui pengaruh aktualisasi syahadat
3. Untuk mengetahui syarat syahadat dan batalnya syahadat
B. METODE
Metode jenis penelitian ini merupakan metode kualitatif
atau pendekatan deskriftif. Penelitian ini mengkaji bagaimana
peran aqidah dalam kehidupan sehari-hari dalam memperkuat
akhlak seseoarang untuk membanggun bangsa. Penelitian ini
bersifat kualitatif dan menggambarkan peran Aqidah.
Peneliti bertindak sebagai human instrumen atau
instrumen dalam penelitian ini. Karena dalam pengambilan
kesimpulan peneliti akan membuat fokos penelitian, mencari
teori dari berbagai sumber kepustakaan seperti, buku, jurnal,
artikel dan media lain yang mendukung dalam pembuatan
makalah mengenai Perkara-Perkara Yang Membatalkan Dua
Kalimat Syahadat. Kemudian, dari data yang didapat, dilakukan
sebuah analisis dan penarikan kesimpulan.
C. PEMBAHASAN
Dua kalimah syahadat ini merupakan satu kesatuan yang tidak boleh
dipisahkan. Ini berarti bahwa apabila seseorang bersaksi tiada Ilah selain
Allah maka ia juga harus mempercayai bahwa Muhammad SAW adalah
pembawa risalah yang harus diikuti
c. Dalil Syahadat
Dalil-dalil umum tentang syahadat laa ilaha illallah
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang
berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan
orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak
ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs: Ali-Imran ayat 18
َو اْلَم ٰۤل ِٕىَك ُة َو ُاوُلوا اْلِع ْلِم َقۤا ِٕىًم ۢا َش ِهَد ُهّٰللا َاَّنٗه ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۙو
اْلِقْس ِۗط
ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو اْلَعِز ْيُز اْلَح ِكْيُم ِب
Artinya : Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia;
(demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan
keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-
bijaksana.
Syahadat yang dimaksud dalam ayat diatas menurut ulama tafsir ialah
sebuah perjanjian ya yang sifatnya mengikat antara Allah dan hamba-
Nya.
d. Kandungan Syahadat
e. Urgensi Syahadat
1. Pintu masuk agama islam
Islam ibarat sebuah rumah besar yang hanya mempunyai
satu pintu masuk, yakni syahadatain. Orang non-muslim yang ingin
masuk Islam harus melafalkan dua kalimat ini. Andaisaja ada
seseorang mengamalkan ajaran Islam seutuhnya tetapi tidak pernah
mengucapkan syahadatain, maka semua amalnya sia-sia. Karena
dia sama juga mengerjakan pekerjaan rumah di luar rumah.
2. Intisari ajaran islam
Dalam hal relasi, Islam mempunyai 3 hubungan, yaitu
hablun min Allah, hablun min an- nas, dan hablun min al-alam.
Islam begitu luas, mencakup segala sendi kehidupan. Sampai hal
yang dianggap remeh pun dibahas oleh Islam. Akan tetapi, seluruh
ajaran Islam terangkum dalam dua kalimat yang simpel ini.
3. Asas revolusi
Dari kafir menjadi Islam, adalah sebuah revolusi
(perubahan) besar pada seseorang maupun kaum. Sejarah zaman
Nabi pun menceritakan perubahan peradaban yang amat besar dari
zaman jahiliyah menjadi zaman Islamiyyah. Sekitar 23 tahun
dakwah Nabi sampai akhirnya agama sempurna, banyak orang-
orang arab yang masuk ke dalam Islam. Inilah yang disebut dengan
revolusi. Kehidupan masyarakat berubah total dari biadab menjadi
beradab.
4. Esensi dakwah para rasul
Dari zaman Nabi Adam sampai zaman Nabi Muhammad, syahadat
adalah ciri khas wahyu dari Allah. Walaupun berbeda dalam
syariatnya masing-masing, seluruh nabi yang menjadi utusan
Allah mempunyai satu ajaran yang sama: ajaran tauhid. Dalam al-
Qur’an (al-Hajj: 78), Allah menyebut umat nabi Ibrahim sebagai
muslimin. “…seperti agama bapak kalian ibrahim. Dia (Allah)
menyebut kalian muslimin sebelum (turunnya al-Qur’an).”
5. Keutamaan yang agung
Nabi muhammad memprioritaskan ucapan kalimat syahadat
sebagai tingkatan iman level paling tinggi. Keutamaan yang
dikandungnya tak dapat terkira lagi. Di dalamnya terkandung 50
akidah yang berisi sifat wajib Allah (20), sifat muhal Allah (20),
sifat jaiz Allah (1), sifat wajib rasul (4), sifat muhal rasul (4), dan
sifat jaiz rasul (1). Rasulullah barsabda, “Iman memiliki lebih dari
tujuh puluh cabang, yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha
illa allah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan bahaya
dari jalan.”
a. Kesimpulan
Kesimpulan Syahadat merupakan inti ajaran Islam. Dengan
pemahaman syahadat yang benar, seorang muslim akan menjadikan
Allah sebagai ghayah (tujuan) nya, Muhammad sebagai qudwah
(teladan) nya, dan Al-Quran sebagai dustur (pedoman hidup) nya.
Saran Sebagai orang Islam, tentunya kita harus lebih memahami
makna syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diucapkan
di lisan, tetapi diyakini dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan
agar tidak hanya Islam KTP.
b. Saran
1. Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang
syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia
nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
2. Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna
makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna
tersebut.
E. DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.pub/queue/makalah-kelompok-aqidah-islam-syahadatain-
makalah-ini-disusu.html
https://ummetro.ac.id/nasehat-akhir-pekan-makna-syahadatainrukun-
syarat-konsekuensi-dan- yang-membatalkannya/
https://minanews.net/urgensi-syahadatain/
https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_15-10-
2020_5f884fc51216f.pdf
https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-pembatal-syahadat-yang-harus-
diketahui-umat-muslim-2079bMAOXBw