Anda di halaman 1dari 41

Pertemuan #1

MK. Teori Perencanaan



Perencanaan Sebagai
Proses Berpikir dan Profesi
Oleh Hadi Wahyono
Latar Belakang
Pada berbagai pengertian perencanaan yang
disampaikan oleh hampir semua pakar perencanaan,
kata proses, baik secara eksplisit maupun implisit selalu
menjadi kata kunci.
Oleh karena itu, untuk mempelajari teori perencanaan,
seseorang terlebih dahulu harus mengetahui
pengertian perencanaan sebagai proses.
Dengan mengetahui perencanaan sebagai proses,
seseorang dapat lebih memahami bagaimana teori
perencanaan dapat dibangun dan dikembangkan dari
konsep proses tersebut.
Presentasi ini akan mendiskusikan perencanaan
sebagai proses. Diharapkan dengan memahaminya,
mahasiswa dapat lebih memahami teori-teori
perencanaan yang diberikan pada perkuliahan MK.
Teori Perencanaan ini.
PENGERTIAN
PERENCANAAN SEBAGAI PROSES
What is Planning?
Chadwick, George. 1971. A Systems View of Planning. Pergamon Press, London, hal 24.
Planning is a process,
a process of human
thought and action
based upon that
thought in point of
fact, forethought,
thought for the
future nothing
more or less than this
is planning, which is
very general human
activity (Chadwick,
1971, 24).
Perencanaan adalah
proses orang berpikir
dan menggunakan
hasilnya untuk
melakukan tindakan.
Pengertian Perencanaan Sebagai Proses
Planning acts as an intervening variable between
knowledge and action (Westley 1995, p 396).
Planning is the deliberate social or organizational
activity of developing an optimal strategy of future
action to achieve a desired set of goals, for solving
novel problems in complex contexts, and attended by
the power and intention to commit resources and to
act as necessary to implement the chosen strategy
(Alexander 1992, p 73).
For the sake of a place to start, planning can be defined
as "foresight in formulating and implementing
programs and policies... (Hudson 1979: 387).
Planning is that professional practice that specifically
seeks to connect forms of knowledge with forms of
action in the public domain (Friedmann, 1993).

Unsur-unsur Perencanaan
Chadwick, George. 1971. A Systems View of Planning. Pergamon Press, London, hal 24.
1. Perencanaan adalah proses.
2. Proses tersebut adalah proses berpikirnya manusia.
3. Pemikiran adalah proses bekerjanya akal budi manusia.
4. Hasil pemikiran dipergunakan untuk melakukan
tindakan.
5. Tindakan perencanaan yang dilakukan berdasarkan hasil
pemikiran untuk dilakukan di masa depan.

Tindakan perencanaan dilakukan secara
disengaja, karena dipikirkan terlebih
dahulu.

Manusia terdiri
dari dua unsur:
pikiran (mind)
dan tubuh
(body) (Descartes).

Cogito ergo sum:
aku berpikir,
maka aku ada.

Tanpa pikirannya,
manusia hanyalah
sesosok tubuh yang
tidak berarti.
Apa Yang Dibutuhkan Untuk Dapat Berpikir?
Pengetahuan : pengetahuan adalah stimulan
(rangsangan) yang menyebabkan seseorang terdorong
untuk berpikir, seperti permasalahan, potensi, cara
melakukan sesuatu, dan sebagainya.
Pengalaman : pengalaman adalah ingatan terhadap
sesuatu yang pernah dialami (sebagai hasil
pembelajaran), yang menyebabkan seseorang terdorong
untuk berpikir.
Keinginan : keinginan adalah dorongan atau motivasi
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Intelektualitas (d/h Akal budi) : akal budi adalah
kemampuan otak manusia untuk mengolah masukan-
masukan yang diterima oleh panca indra manusia.
Panca indra : panca indra adalah lima alat tubuh manusia
untuk melakukan interaksi (tanggapan) terhadap
lingkungannya.
Konsekuensi Perencanaan Sebagai
Proses Berpikir
Seorang perencana yang ingin tetap dianggap
ada atau eksis, harus selalu berpikir.
Untuk tetap dapat terus berpikir, sehingga selalu
dipandang eksis, seorang perencana harus
selalu mengembangkan kemampuannya untuk
menggunakan akal budinya, memperbarui
pengetahuannya, mengembangkan
pengalamannya, dan mengasah kepekaan alat-
alat inderawinya sehingga dapat menangkap dan
menerima masukan dari lingkungannya.
Berpikir Bersama Orang Lain
Posisi Perencanaan (Planning)
Nilai-nilai
Pengetahuan Tindakan
Pembelajaran
Proses-proses Berpikir
Kenapa Perencanaan Diperlukan?

Apa Yang Terjadi
(What is)

Apa Yang Seharusnya
Terjadi (Ought To Be)

Ilmu Pengetahuan
(Knowledge)

Tindakan
(Action)
Nilai-nilai
(Values)

Perencanaan
(Planning)
Elemen Perencanaan Sebagai Proses #1
Perencanaan berarti proses memilih.
Perencanaan ini berdasarkan atas pemikiran bahwa tidak semua
dapat dikerjakan sekaligus sehingga harus dilakukan pemilihan di
antara beberapa kegiatan yang ingin dicapai. Perencanaan
merupakan upaya pemilihan diantara alternatif kegiatan, dengan
kata lain terdapat berbagai alternatif dalam mencapai tujuan yang
sama.
Perencanaan berarti proses mempertimbangkan
penggunaan sumberdaya.
Penggunaan sumberdaya adalah pertimbangan terhadap segala
sesuatu di dalam proses pengambilan keputusan serta potensial
dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi ini tidak hanya
mencakup sumberdaya alam (tanah, air, sumberdaya mineral, dsb)
tapi juga sumberdaya manusia, modal (seperti jalan, bangunan dan
perlengkapan) dan keuangan.

Elemen Perencanaan Sebagai Proses #2
Perencanaan berarti proses upaya pencapaian
tujuan.
Tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa perencanaan merupakan
upaya pengambilan keputusan atas penggunaan sumberdaya
karena penggunaan terbaik atas sumberdaya tersebut tergantung
pada apa yang akan dicapai. Dengan kata lain, perencanaan dalam
upaya pengambilan keputusan atas berbagai alternatif cara untuk
mencapai suatu tujuan.
Perencanaan berkaitan dengan proses menuju masa
yang akan datang.
Dalam konsep perencanaan hal yang tidak mungkin dapat terlepas
adalah apa yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Bagian
terpenting dalam perencanaan adalah peramalan, membuat suatu
prediksi apa yang akan terjadi di masa datang, dan lebih yang
spesifik, memprediksi hasil yang akan dicapai atas berbagai
alternatif kegiatan yang ada.

TINJAUAN PROFESI
Pengertian Profesi
Pekerjaan yang menyajikan jasa berdasarkan
ilmu pengetahuan (Kenneth Lynn dalam M.
Nurdin, 2004).
Pekerjaan yang menggunakan teknik dan
prosedur dg landasan intelektual (Mc Cully
dalam M. Nurdin, 2004).
Pekerjaan yang memerlukan spesialisasi
akademik (Sudarwan Danim, 1995).



Unsur-unsur Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
berkaitan dengan keahlian khusus dalam
bidang pekerjaannya.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan bidang yang didominasi oleh
pendidikan dan keahlian, yang diikuti dengan
pengalaman praktik kerja purna waktu.
Profesi dilaksanakan dengan mengandalkan
keahlian tertentu secara konsisten.

Syarat Profesi
Memiliki spesialisasi ilmu.
Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi.
Memiliki organisasi profesi.
Diakui masyarakat.
Sebagai panggilan hidup.
Dilengkapi kecakapan diagnostik.
Mempunyai klien yang jelas.

Pekerjaan dan Profesi
Pekerjaan:
Kodrat manusia untuk
bertahan hidup di dunia
Suatu aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Profesi:
Bagian dari pekerjaan, tetapi
tidak semua pekerjaan.
Pekerjaan yang
membutuhkan keahlian
khusus yang dilakukan secara
konsisten.
pekerjaan
profesi
Jenis Profesi
Menurut Frans Magnis Suseno (1991 : 70), profesi
dapat harus dibedakan dalam dua jenis, yaitu profesi
pada umumnya dan profesi yang luhur.
Profesi pada umumnya memiliki minimal dua prinsip
yang wajib ditegakkan, yaitu prinsip agar menjalankan
profesinya secara bertanggung jawab; dan Hormat
terhadap hak-hak orang lain.
Pengertian bertanggung jawab ini menyangkut, baik
terhadap pekerjaannya maupun hasilnya, dalam arti
yang bersangkutan harus menjalankan pekerjaannya
dengan sebaik mungkin dengan hasil yang
berkualitas.
Selain itu, juga dituntut agar dampak pekerjaan yang
dilakukan tidak merusak lingkungan hidup, artinya
menghormati hak orang lain.

Profesi Luhur
Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi
utamanya bukan untuk memperoleh nafkah dari
pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga
terdapat dua prinsip yang penting, yaitu :
Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik,
dituntut moralitas yang tinggi dari pelakunya. Tiga ciri
moralitas yang tinggi adalah:
Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai
dengan tuntutan profesi;
Sadar akan kewajibannya;
Memiliki idealisme yang tinggi.

Profesional dan Profesionalisme
Profesional
Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya.
Mampu mengkonversikan ilmunya menjadi
ketrampilan.
Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
Memiliki sikap: komitmen tinggi, jujur,
tanggungjawab, berpikir sistematis, menguasai
materi.
Profesionalisme
Nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dan telah
menjiwai seseorang yang sedang mengemban sebuah
profesi.

Kebutuhan Kode Etik
Biasanya pada setiap profesi, terutama pada
profesi yang berkaitan dengan hajat hidup
orang banyak, terdapat suatu aturan yg
disebut kode Etik.
Kode etik adalah norma atau azas yang
diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di
masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode etik akan dibahas pada pertemuan
khusus.


PERENCANAAN SEBAGAI PROFESI
Pengertian Perencanaan Sebagai Profesi
Planning is what planners do (Vickers in Alexander
1992, p71).
Planning is that professional practice that specifically
seeks to connect forms of knowledge with forms of
action in the public domain (Friedmann 1993).
...our main contribution as planners is the creative
thinking we can bring to bear on the physical planning
problems of our society... (Bor 1966: 409-10).
Planners work for the public good. Planning includes a
concern for health, aesthetics, equity and efficiency. As
well, planning respects the land as a community
resource. It contributes to the conservation of natural
and cultural heritage, and promotes healthy
communities and improvements to quality of life
(Canadian Institute of Planners 1994).


Planning is a process of human thought
and acton based upon that thought in
point of fact, forthought which is very
general human activity (Chadwick in
Alexander, 1992).
Planning acts as an intervening variable
between knowledge and action (Wesley,
1995).
In general, planning is procederure for
arranging beforehand, by deliberately
sequencing actions so as to achieve an
objective (Webber in Alexander, 1992).
Planning is What planners do (Vickers in
Alexander, 1992).
Planning is the guidance of future action
(Forester 1989: 3).
Planning is that professional practice that
specifically seeks to connect forms of
knowledge with forms of action in the
public domain (Friedmann 1993).
Perencana Sebagai Profesi
Hard
Profession
Pekerjaan
Professional
Soft Profession
Perilaku Dapat
didetailkan
Perilaku Relatif pasti
Output perencanaan
dapat distandarisasikan
Kualifikasi lulusan
jelas
Perlu kadar seni
Tidak dapat dijabarkan
secara detail
Tidak menuntut lulusan dg
standar tertentu.
Lulusan dengan kemampuan
minimal.
Kemampuan akan
berkembang sesuai
perkembangan masyarakat
In-service training penting
Sifat Profesi Perencanaan Wilayah dan Kota
Pada hakekatnya merupakan suatu kemampuan
pemikiran yang metadisipliner, karena sering berpikir
lintas disiplin ilmu.
Profesi yang terkait dengan kegiatan perencanaan
wilayah dan kota yang merupakan proses kebijakan,
perencanaan, dan pengelolaan pembangunan wilayah
dan kota.
Pusat perhatian menyangkut lingkungan hidup yang
sangat luas dan spektrum ilmu pengetahuan yang multi
disiplin.
Aspek yang akan terkait meliputi bidang fisik dan non-
fisik (sosial, ekonomi, budaya, politik).
Menuntut adanya keterpaduan berbagai bidang
kelimuan serta perpaduan pemikiran, penelitian, dan
pengalaman praktis para ahli perencanaan fisik, sosial
ekonomi, dan kelembagaan.
Planning can take many
forms... (Forester 1989:
3).
Successful
planners are
pragmatic but
visionary, assertive
but sensitive,
focused on the big
picture but also
the fine details,
self-confident but
humble, action-
oriented but
reflective
(Whitaker 1996:
19).
Lingkup Pekerjaan PWK
Multi proses, karena sering menggunakan lebih dari satu dan
berbagai macam proses, seperti proses penyelesaian masalah,
administrasi dan kebijakan publik, perancangan fisik,
pembiayaan pembangunan, kelembagaan publik.
Multi sektor, karena sering bekerja dengan melibatkan banyak
sektor, misalnya sektor pemerintah (publik), swasta dan
masyarakat.
Multi skala, karena sering bekerja lintas skala misalnya skala
lokal, regional dan nasional.
Multi disiplin, karena sering berpikir lintas disiplin terhadap
disiplin ilmu yang lain, seperti: ilmu ekonomi, pemerintahan,
perancangan bangunan, sosial dan lingkungan.
Multi aktor, karena sering bekerja bersama dengan ahli dari
berbagai disiplin ilmu yang lain, seperti: ahli ekonomi, ahli
pemerintahan, ahli konstruksi bangunan, ahli sosial dan ahli
lingkungan.
Lingkup Masalah fisik
Perwujudan dari pola serta struktur buatan
manusia dan alami.
Pola dan struktur buatan manusia merupakan
akibat dari adanya interaksi antara pola pola
penggunaan tanah yang dibentuknya, fungsi,
serta kegiatannya yang beraneka ragam.
Hubungan antara lahan, topografi, geologi,
vegetasi, dan gejala-gejala alami, seperti
cuaca akan memberikan akibat terhadap
lingkungan alami.
Lingkup Masalah sosial dan ekonomi
Perwujudan dari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan kehidupannya.
Tercakup pola tingkah laku manusia terhadap
ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, rekreasi,
kebudayaan, peribadatan, dan lain-lain.
Hubungan antara kebutuhan hidup dan kelangkaan
sumberdaya yang tersedia akan mempunyai implikasi
terhadap masalah ekonomi, seperti biaya,
pendapatan, finansial, ekonomi pertanahan,
kepadatan kegiatan, serta faktor lokasi.
Kaitan Masalah Fisik-Sosial-Ekonomi
Kaitan yang kompleks antara ketiganya akan
mempunyai implikasi atas suatu sistem perubahan
yang bersifat kontinu.
Apabila proses perubahan tersebut tidak diarahkan
dan diatur secara baik, maka usaha pemanfaatan
yang efektif dan efisien tidak dapat dicapai.
Peranan perencana wilayah dan kota bukan sekedar
memahami hubungan tersebut, akan tetapi harus
mampu mengarahkan sistem tersebut agar dapat
memberikan pengarahan terhadap perubahan secara
seimbang serta memadukan ketiga aspek tersebut
secara menyeluruh dan serasi.
Profesi Perencanaan
Profesi terkait dengan kegiatan perencanaan wilayah dan kota
yang merupakan proses kebijakan, perencanaan, dan
pengelolaan pembangunan wilayah dan kota
Profesi PWK menuntut adanya keterpaduan berbagai bidang
keilmuan serta perpaduan pemikiran, penelitian, dan
pengalaman praktis para ahli perencanaan fisik, sosial
ekonomi, dan kelembagaan
Pekerjaan PWK merupakan pekerjaan yang multi kompleks,
yaitu:
Multi aktor
Multi disiplin
Multi sektor
Multi proses
Multi skala
Untuk mengantisipasi sistem perdagangan bebas AFTA dan
APEC, para Perencana harus selalu mengembangkan
keprofesiannya agar siap berkompetisi
Ciri-ciri Perencana Profesional
Mempunyai komitmen terhadap pekerjaan
perencanaan.
Menguasai secara mendalam pengetahuan
perencanaan.
Bertanggung jawab terhadap hasil kegiatan
perencanaan yang dilakukannya.
Mampu berpikir sistematis (refleksi-koreksi)
terhadap setiap kegiatannya.
Bagian dari masyarakat profesi dalam
lingkungan profesi perencanaan.

Jenis-jenis Profesi Perencana
Perencana di perusahaan konsultan.
Perencana di instansi pemerintah: Bappeda,
Bappenas, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata
Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum dan
sebagainya.
Perencana di organisasi bukan pemerintah
atau lembaga swadaya masyarakat, seperti di
GIZ, C-Merci, USAID dan sebagainya.
Analis perencanaan di berbagai tempat: media
massa, perbankan, dan sebagainya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai