METODOLOGI
Metodologi adalah tata cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan
penelitian yang dilakukan, dengan memiliki langkah-langkah yang sistematis
untuk menyelesaikan masalah yang dibahas dengan cara mendayagunakan sumber
data dan fasilitas yang ada. Metodologi juga merupakan cara kerja untuk dapat
memahami hal yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi
prosedur penelitian dan teknik penelitian (Hasan, 2002).
3.1 Metode Pendekatan
Pendekatan ekonomi adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses ekonomi, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum.
b. Quisioner/Angket
Quisioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian
yang sedang dikaji.
c. Observasi
Yaitu suatu studi penelitian yang sistematis tentang fenomena dan
gejala psikis dengan jalan pengamatan pada wilayah kajian. Observasi
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non-
partisipan.
Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara
langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan
observasi nonpartisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti
tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai
pengamat.
3.2.2 Metodologi Pengumpulan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang dapat diperoleh dari instansi-
instansi yang ada, yang berhubungan dengan aspek yang dikaji di wilayah
kajian.
Keterangan :
n = Tahun Berlaku
i = Sektor/subsektor
NTB( n,b,i)
D( n,i )= X 100
Rumus:
PDRB( n,b)
Keterangan :
D = Distribusi Persentase
n = Tahun Berlaku
i = Sektor
Keterangan:
o Vik: Nilai output (PDRB) sektor i daerah studi k (kabupaten/kota
misalnya) dalam pembentukan Produk Domestik Regional Riil (PDRR)
daerah studi k.
o Vk: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah studi k
o Vip: Nilai output (PDRB) sektor i daerah referensi p (provinsi misalnya)
dalam pembentukan PDRR daerah referensi p.
o Vp: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah
referensi p.
Berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ), dapat diketahui
konsentrasi suatu kegiatan pada suatu wilayah dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai LQ di sektor i=1. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan sektor i di
daerah studi k adalah sama dengan laju pertumbuhan sektor yang sama
dalam perekonomian daerah referensi p;
Nilai LQ di sektor lebih besar dari 1. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan
sektor i di daerah studi k adalah lebih besar dibandingkan dengan laju
pertumbuhan sektor yang sama dalam perekonomian daerah referensi p.
Dengan demikian, sektor i merupakan sektor unggulan daerah studi k
sekaligus merupakan basis ekonomi untuk dikembangkan lebih lanjut oleh
daerah studi k; dan
Nilai LQ di sektor lebih kecil dari 1. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan
sektor i di daerah studi k adalah lebih kecil dibandingkan dengan laju
pertumbuhan sektor yang sama dalam perekonomian daerah referensi p.
Dengan demikian, sektor i bukan merupakan sektor unggulan daerah studi
k dan bukan merupakan basis ekonomi serta tidak propektif untuk
dikembangkan lebih lanjut oleh daerah studi k.
SektorBasis
ME =
Sektor Non Basis
C. Shift Share
Analisis shift share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui
pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Secara ringkas, analisis shift
share dapat dijelaskan bahwa perubahan suatu variabel regional suatu sektor di
suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh pertumbuhan
nasional, bauran industri, dan keunggulan kompetitif. (Tarigan, 2007).
Analisis Shift share merupakan analisis yang membandingkan perbedaan
laju pertumbuhan berbagai sektor di daerah maupun wilayah nasional. Akan tetapi
metode ini lebih tajam dibandingan dengan metode LQ.Metode LQ tidak
memberikan penjelasan atas faktor penyebab perubahan, sedangkan metode shift-
share memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel.
Selain itu juga analisis Shift-share berfungsi untuk menguraikan atau
men-dekompose suatu perubahan yang terjadi dalam perekonomian wilayah
tersebut. Berikut penjelasan mengenai metode analisis shift-share:
Komponen shift adalah penyimpangan (deviation) dari nation al share
dalam pertumbuhan lapangan kerja regional. Penyimpangan ini positif di daerah-
daerah yang tumbuh lebih cepat dan negatif di daerah-daerah yang tumbuh lebih
lambat/ merosot dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja secara
nasional.Bagi setiap daerah, shift netto dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu
proportional shift component (P) dan differential shift component (D).
Proportional shift component (P) kadang-kadarig dikenal sebagai
komponen struktural atau industrial mix, mengukur besarnya shift regional
netto yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor industri di daerah
yang bersangkutan. Komponen ini positif di daerah-daerah yang
berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh cepat dan
negatif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang
secara nasional tumbuh dengan lambat atau bahkan sedang merosot.
Differential shift component (D) kadang-kadang dinamakan komponen
lokasional atau regional adalah sisa kelebihan. Komponen ini mengukur
besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh sektor-sektor industri
tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di daerah yang
bersangkutan daripada tingkat nasional yang disebabkan oleh faktor-faktor
lokasional intern. Jadi, suatu daerah yang mempunyai keuntungan
lokasional seperti sumber daya yang melimpah/efisien, akan mempunyai
differential shift component yang positif, sedangkan daerah yang secara
lokasional tidak menguntungkan akan mempunyai komponen yang
negatif.
Proportional shift adalah akibat dari pengaruh unsur-unsur luar yang
bekerja secara nasional, sedangkan differential shift adalah akibat dari
pengaruh faktor-faktor yang bekerja khusus di daerah yang bersangkutan.
Perlu diingat bahwa apabila kita hendak melihat pengaruhnya terhadap
seluruh wilayah analisis maka angka unruk masing-masing sektor harus
ditambahkan.
SSA = NS + D + P
Keterangan :
SSA= Shift share analysis
NS = National Share
D = Differential Shift
P = Proportional Share
E = Banyaknya lapangan kerja
N = National atau wilayah nasional/wilayah yang lebih tinggi jenjangnya
i = Sektor Industri
t = tahun akhir
t-n = tahun awal
National Share
Menunjukan banyaknya pertambahan untuk sektor dan tenaga kerja
regional seandainya proporsi perubahannya sama dengan laju pertambahan
nasional selama periode studi.
Proporsional Share
Menunjukan komponen struktural atau industrial mix, mengukur besarnya
Shift Regional Netto yang disebabkan oleh komposisi sektor-sektor dan
tenaga kerja di saerah yang bersangkutan.
Differential Share
Komponen lokasional atau regional merupakan kelebihan atau tambahan,
mengukur Shift Regional Netto.
Data
NTB(n,b,i) SektorBasis
D( n,i )= X 100 ME =
PDRB(n,b) Sektor Non Basis