Sentosa Limanto1
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya, Jl. Siwalankerto I/ 121-136 Surabaya
1. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi sangat membutuhkan alat berat sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan mempunyai teknologi yang lebih baik sehingga dapat membantu
kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi. Salah satu alat yang banyak digunakan dalam proyek
konstruksi bangunan tinggi adalah concrete pump. Concrete pump adalah mesin yang biasa
digunakan pada proyek konstruksi gedung tinggi yang berfungsi untuk menyalurkan cairan beton ke
lokasi pengecoran yang lebih tinggi.
2. TEORI
Salah satu alat yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah alat pemompa adonan
beton (concrete pump). Semakin berkembangnya proyek konstruksi bangunan bertingkat membuat
kebutuhan akan concrete pump di sebuah proyek menjadi sangat penting.
Beberapa keuntungan menggunakan concrete pump (Kosmatka S.H., 1992) adalah :
a. Untuk saluran pipa hanya membutuhkan tempat yang kecil.
b. Beton bisa dipompa secara terus menerus.
c. Pompa dapat bergerak secara vertical dan horizontal.
d. Mobil concrete pump bisa ditempatkan dalam proyek besar atau kecil.
e. Concrete pump boom dapat mencapai bangunan konstruksi yang tinggi.
f. Memerlukan waktu yang cukup singkat dalam penggunaan dan pelaksanaannya.
Berikut ada beberapa macam type/jenis pompa beton (Concrete pump) untuk digunakan
dalam pengecoran. Penggunaannya disesuaikan dengan kondisi tempat yang akan
dilakukan pengecoran.
Sumber : https://www.mixreadymix.com/
Operasi pompa beton melibatkan penggunaan sistem hidrolik dan listrik. Sistem ini menggabungkan silinder
material yang dihubungkan dengan silinder hidrolik yang berputar secara bergantian. Piston beton dari
silinder yang dimuat kemudian mendorong pergeseran dari satu silinder ke silinder lainnya berlangsung
dengan memberikan aliran campuran beton terus menerus melalui sistem perpipaan. Pompa bisa
dioperasikan di panel kontrol atau bisa dioperasikan dari remote control. Kekuatan untuk pengoperasian
pompa beton disediakan oleh mesin.
6.506 mm
r available options, please consult the factory.
2.197 mm
Technical data
Remote control
Radio remote control (transport and output)
Cable remote control (output)
Cable length m 10
Cleaning equipment
Water tank l 800
Cleaning pump l/min /bar 50 / 20
Air compressor l/min 820
Pressured air tank l 60
Security platform
Accesories
Others
Standard coat of paint MB 1227 Yellow
Technical documents 1 paper copy, 1 CD-ROM copy
Tool box
Emergency button
Electric vibrator
Optionals
4. KESIMPULAN
Keuntungan menggunakan menggunakan pompa beton (concrete pump) ialah daya
jangkau yang mampu di hasilkan dengan menggunakan pompa beton kita mampu
menjangakau area yang sulit di lakukan pengecoran manual.
Kelebihan memakai Alat Pompa beton / Concrete Pump diantaranya:
1. Lebih Hemat waktu
2. Kualitas mutu beton lebih terjaga
3. Lebih hemat biaya dan tenaga jika pengecoran volume banyak.
5. KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Keuntungan menggunakan menggunakan pompa beton (concrete pump) ialah daya
jangkau yang mampu di hasilkan engan menggunakan pompa beton kita mampu
menjangakau area yang sulit di lakukan pengecoran manual.
Kelebihan memakai Alat Pompa beton / Concrete Pump diantaranya:
1. Lebih Hemat waktu
2. Kualitas mutu beton lebih terjaga
3. Lebih hemat biaya dan tenaga jika volume yang akan di cor banyak.
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Sentosa Limanto. (2010). Evaluasi Pemanfaatan Alat Pemompa Adonan Beton Pada
Pengecoran Lantai Basement. Journal Of Construction Engineering And Management.
2. Kosmatka S. H., & Panarese W. C., 1992, Design and Control of Concrete Mixtures, 3rd edition.
3. Limanto S.,Kusuma Y.H., Ellysa S. Andrew S., 2008, Analisa Produktivitas Concrete Pump Pada
Proyek Kantor Bank Sinar Mas: Universitas Kristen Petra Surabaya.
4. http://www.putzmeister.esBSCENG
2. LANDASAN TEORI
Produktivitas concrete pump adalah volume truk mixer dibagi dengan waktu pompa efektif atau
ditulis dalam perumusan sebagai berikut: Produktivitas real concrete pump (m3/ menit) = volume
tiap segmen / waktu total (Ahuja, Hira N., 1983).
Volume tiap segmen, yaitu volume dari tiap segmen.pada tiap lantai.
Waktu efektif, yaitu waktu dimana concrete pump memompa beton cair untuk dialirkan ke
segmen – segmen
Waktu delay, yaitu waktu dimana concrete pump berhenti melakukan pemompaan. Waktu delay
ini bisa disebabkan bermacam – macam hal, seperti pemindahan pipa dari segmen 1 ke
segmen 2, atau bisa juga pekerja yang bermalas – malasan.
Waktu total, yaitu jumlah dari waktu efektif dan waktu delay.
Dalam melakukan analisa data digunakan metode regresi sederhana untuk mengetahui
hubungan antara faktor ketinggian gedung dengan produktivitas concrete pump. Selain analisa
regresi juga menggunakan korelasi sederhana, standar eror,koefisien determinasi.
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu waktu dan pekerja / SDM. Jenis penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan: studi kepustakaan dan penelitian di lapangan. Studi
kepustakaan dilakukan dengan pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan
mempelajari berbagai literatur. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan penelitian
proyek yang terletak di Surabaya dan pelaksanaan proyek tersebut harus masih berlangsung..
Dari data yang diperoleh di lapangan akan diolah dengan analisis yang memakai program
Microsoft Excel
Analisa regresi digunakan untuk memperoleh hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Analisa regresi dinyatakan dengan persamaan: Y = A + BX dimana “A” merupakan konstanta
variabel Y dan “B” merupakan koefisien dari variabel X. Keterangan dari persamaan analisa
regresi ini dapat dilihat pada formula dibawah ini :
Y X 2 X XY
A= ............................... ( 1 )
n X 2 X
2
n XY X Y
B= ...............................( 2 )
n X 2 X
2
n XY X Y
r
n X X n Y Y …………..( 3 )
2 2 2 2
Pada saat pengecoran, volume truk, jumlah pekerja, waktu efektif pemompaan, waktu total,
dicatat setiap harinya. Kemudian setelah data terkumpul, dikelompokkan berdasarkan
ketinggian. Pengelompokkan data berdasarkan ketinggian ini untuk mengetahui pengaruh
produktivitas concrete pump berdasarkan ketinggian
Produktivitas adalah rasio antara kegiatan (output) dan masukan (input). Dalam kasus ini yang
disebut dengan output adalah luasan dari segmen – segmen untuk tiap – tiap lantai.
Sedangkan untuk input, dalam hal ini adalah waktu. Waktu dalam perhitungan produktivitas
pengecoran ini meliputi 3 macam, yaitu :
Waktu efektif, yaitu waktu dimana concrete pump memompa beton cair untuk dialirkan ke
segmen – segmen.
Waktu delay, yaitu waktu dimana concrete pump berhenti melakukan pemompaan. Waktu delay
ini bisa disebabkan bermacam – macam hal, seperti pemindahan pipa dari segmen 1 ke
segmen 2, atau bisa juga pekerja yang bermalas – malasan.
Waktu total, yaitu jumlah dari waktu efektif dan waktu delay.
Waktu total = waktu efektif + waktu delay
Produktivitas concrete pump dipengaruhi oleh waktu, baik itu waktu delay maupun waktu efektif.
Besar kecil dari waktu total banyak dipengaruhi oleh waktu delay. Makin besar waktu total
terutama waktu delay, maka makin kecil produktivitas dari concrete pump tersebut. Produktivitas
masing – masing segmen pada lantai basement, ground floor, lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan
lantai 4 dapat dilihat pada Tabel 1. sampai dengan Tabel 6. dibawah ini.
Tabel 2. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Ground Floor
Produktivita
Segmen Volume Waktu Produktivitas Waktu s Waktu Produktivitas
efektif Delay Total
(m3) (menit) (m3/menit) (menit) (m3/menit) (menit) (m3/menit)
Produktivita
Segmen Volume Waktu Produktivitas Waktu s Waktu Produktivitas
efektif Delay Total
(m3) (menit) (m3/menit) (menit) (m3/menit) (menit) (m3/menit)
Dari nilai – nilai produktivitas pada masing – masing item di atas kemudian dianalis secara
statistik untuk mendapatkan produktivitas dari masing – masing ketinggian yang nantinya akan
dibuat grafik untuk mengetahui rata – rata produktivitas terhadap ketinggian
PENGARUH KETINGGIAN PADA PRODUKTIVITAS PENGECORAN
Dari nilai – nilai produktivitas masing – masing ketinggian kemudian dihitung pengaruh
ketinggian terhadap nilai produktivitas, sehingga didapat persamaan sebagai berikut
Y = - 0,0073 x + 0,4142 , persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan ± 4,1 m,
maka produktivitas yang dihasilkan menurun sebesar 0,0073 m3 / menit (Gambar 3.)
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ahuja, Hira N. (1983). Techniques in planning and controlling construction project. New York:
John Wiley And Sons
Arditi, D., & Patel, B.K. (1989). Impact Analysis of Owner-Directed Acceleration. Journal of
Construction Engineering and Management, 115 (1), 144-157.
Halpin, Daniel W., & Riggs, Leland S. (1992). Planning and Analysis of Construction
Operations.
Kosmatka S. H., & Panarese W. C (1992). Design and Control of Concrete Mixtures, 3rd
edition.
Nunnaly, S. W. (2000). Managing Construction Equipment, 2nd edition.
Suharto, Iman. (2000). Management Project.