Anda di halaman 1dari 2

BELAJAR DARI EDITOR JURNAL

BEREPUTASI INTERNASIONAL
DECEMBER 28, 2016 FERRY EFENDI LEAVE A COMMENT

Tulisan berikut merupakan pengalaman saya mengikuti 4th Health System Research yang
dilaksanakan bulan November 2016 di Vancouver Canada. Ada dua sesi satelit menarik yang
terkait dengan publikasi di jurnal bereputasi internasional, “how to write a good paper and get it
published” serta “Meet the editors.” Beberapa editor jurnal berikut hadir diantaranya BMJ
Global Health; International Journal of Equity in Health; Publisher BMC Journals, Health
Policy and Planning; Global Health, Health Affairs; The Lancet Global Health; yang mana
jurnal-jurnal ini merupakan jurnal terindeks Web of Science dan juga Scopus. Menulis
di jurnal bereputasi internasional merupakan tantangan tersendiri bagi kita khususnya penutur
non-English. Apalagi jika jurnal bereputasi internasional tersebut terindeks oleh Thomson
Reuters/Web of Science yang notabene rejection ratenya bisa mencapai 90%-95% (terutama
untuk impact factor tinggi). Penasaran impact factor jurnal terindeks TR bisa dilihat
disini http://indonesiannursing.com/daftar-jurnal-terindeks-isi-thomson-reuters-2014/.
Sedangkan daftar jurnal terindeks Scopus/Scimago dapat dilihat disini beserta nilai SJR
nya http://indonesiannursing.com/daftar-jurnal-terindeks-scopus-tahun-2014/. Update terbaru
silahkan cari linknya di situs ini, malas nyari,hehe.. . Nah pingin tahu tips trik publikasi di jurnal
bereputasi internasional yang terindeks Web of Science/Thomson Reuters dan Scopus/Scimago,
simak ya
1. Buat abstrak yang baik dan jelas, menurut Diana Marshall, salah satu editor BMC, abstrak
akan dibaca pertama kali oleh editor. Jika menurut mereka bagus dan laik, naskah akan
dilanjutkan ke reviewer. Sebaliknya, naskah akan dikembalikan ke penulis jika dirasa kurang.
Apa abstrak yang bagus, setidaknya memuat IMRAD, Intro-Methods-Result and Discussion.
Selain itu perlu Anda perhatikan panduan di jurnal yang Anda tuju, apakah ada format abstrak
spesifik yang diminta jurnal.

2. Kekinian, meminjam istilah anak muda zaman sekarang Pastikan apa yang Anda tulis
sesuai dengan agenda internasional atau regional. Misal sekarang lagi ramai-ramainya
membahas SDG/sustainable development goals atau mungkin di kawasan ASEAN lagi ramai
dibicarakan Asean Economic Community.
3. Ikuti panduan global, hal ini penting untuk meminimalkan apa yang kurang dalam naskah
kita dan memperkecil risiko ditolak oleh editor. Lalu kemana kita harus merujuk panduan
yang akan kita gunakan? Rujuk saja yang menjadi panduan jurnal bereputasi internasional,
misal untuk studi kualitatif kita bisa mempertimbangkan COREQ – Consolidated criteria for
reporting qualitative research, sedangkan untuk studi kuantitatif dengan desain RCT kita bisa
gunakan CONSORT – Consolidated Standards of Reporting Trials. Silahkan sedot
panduannya disini ya http://indonesiannursing.com/critical-appraisal-artikel-ilmiah-kritik-
jurnal/
4. Metode, perkuat metode penelitian Anda. Coba tuliskan sedetail mungkin metode yang Anda
gunakan. Cara termudah adalah melihat panduan di atas atau membaca beberapa artikel yang
telah terbit dengan metode yang sama. Ikuti saja bagaimana cara mereka menjabarkan
metodenya, tentunya dengan gaya Anda sendiri.
5. Masalah etik, baik itu plagiarisme maupun lainnya. Detailnya bisa dibaca
disini http://publicationethics.org/ . Untuk cek plagiarisme bisa baca2
disini http://indonesiannursing.com/software-anti-plagiat-gratisan-versus-berbayar-viper-vs-
grammarly/ atau http://indonesiannursing.com/software-anti-plagiat-turnitin-atau-viper/ .
Kalau saya pribadi saat ini menggunakan turnitin karena sudah terbukti handal.
6. Gunakan Bahasa inggris yang baik dan jelas, coba baca ini
ya http://indonesiannursing.com/software-yang-wajib-dimiliki-dosen/ . Memang bahasa tidak
bisa dianggap sepele, salah grammar saja sudah dikembalikan ke penulis oleh editor. Kalau
yang satu ini Anda bisa percayakan ke editor native (berbayar) atau Anda juga bisa
memanfaatkan bantuan mesin seperti grammarly/ginger. Maaf bukan promosi tetapi memang
software ini sangat membantu saya dalam konsistensi (US/British version), typo errors dll.
7. Rentang waktu yang dibutuhkan oleh jurnal terindeks Thomson Reuters/Web of Science
dan Scopus mulai dari submission sampai accepted sangat beragam, tergantung dari
berbagai macam aspek, impact factor, editor, reviewer, dan yang terpenting kualitas artikel
kita. Pengalaman saya sebagai berikut: Nursing Ethics (submitted juli 2014, accepted Juli
2015, total 1 tahun), Japan Journal of Nursing Science (submitted Juli 2014, accepted
September 2015, total 1 tahun 2 bulan), Rural Remote and Health (Submitted November
2011, accepted June 2012, total 8 bulan), International Nursing Review (submitted 6 Juni
2016, accepted 21 desember 2016), Health Policy & Planning (Submitted 25 Oktober 2015,
status hingga desember 2016 masih under review). Artikel saya lainnya rata-rata perlu waktu
1 tahun mulai dari submission. Pengalaman dari teman lainnya juga bervariasi, tercepat ada
yang 3 bulan dan terlama 2 tahun. So, bagi Anda yang menjadikan publikasi sebagai syarat
kelulusan (hingga status accepted), siapkan mental Anda semenjak dini, perbanyak latihan
menulis dan membaca jurnal yang Anda minati. Oh iya untuk versi online dan mendapatkan
nomor/volume juga sangat lama pakai banget hehehe…… bisa memakan waktu 6 bulan
hingga 1 tahun untuk inklusi nomor, namun jangan kuatir versi early view atau early online
biasanya dalam hitungan minggu.
8. Nanti saya update lagi ya, semoga sempat, keep writing kawan!

Anda mungkin juga menyukai