Abstrak
Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa, harta benda dan terjadi akibat adanya kontak dengan sumber
energi yang melebihi ambang batas atau struktur. Data di Provinsi Riau angka kecelakaan kerja seba
nyak 491 kasus3. Data dari PT. LWP Pekanbaru didapatkan peningkatan kasus kecelakaan kerja. Tujuan
penelitian untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja. Jenis
penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi sebanyak 40 pekerja dan seluruhnya menjadi
responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis yang dilakukan
yaitu univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pernah mengalami
kecelakaan kerja sebanyak 23 orang (57,5%). Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan ke
celakaan kerja adalah umur dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Peneliti mengharapkan agar pihak
perusahaan dapat memberikan informasi kepada pekerja dan membuat peraturan dalam menggunakan
APD dan menyediakan APD yang sesuai di setiap unit produksi.
Korespondensi Penulis:
Prodi IKM STIKes Payung Negeri Pekanbaru, Jl. Tamtama No.6 Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. RIAU
Hp. 081378163808 Email : ihsanyuldi@gmail.com /dwisapta.ryan@payungnegeri.ac.id
145
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2016 - September 2016 | Vol. 10, No. 2, Hal.145-150
146
Aryantiningsih, Husmaryuli | Kecelakaan Kerja
(< 31 tahun) yaitu 28 orang (70%), tingkat itu, responden yang menggunakan APD kate
pendidikan terakhir mayoritas kategori rendah gori berisiko (pemakaian APD tidak lengkap)
(SD, SMP, SMA) yaitu 26 orang (65%), mayori beresiko 6,8 kali mengalami kecelakaan kerja
tas masa kerja berisiko (kurang 3 tahun) yaitu dibandingkan dengan responden yang meng
25 orang (62,5%) dan penggunaan APD kate gunakan APD kategori tidak beresiko.
gori berisiko (pemakaian APD tidak lengkap)
yaitu 26 orang (65%). Pembahasan
Selanjutnya dilakukan analisis bivariat Analisis Univariat menunjukan bahwa
antara variabel independen dengan kecelakaan responden yang pernah mengalami kecelakaan
kerja dan didapatkan hasil yaitu umur yang kerja sebanyak 23 orang (57,5%). Menurut
berisiko dan mengalami kecelakaan kerja yaitu Frank E. Bird Jr terkait teori kecelakaan pada
sebanyak 21 orang (75%). Hal ini lebih tinggi perusahaan adalah yaitu kecelakaan adalah
jika dibandingkan dengan yang berumur tidak suatu kejadian yang tidak dikehendaki, dapat
beresiko dan mengalami kecelakaan kerja yaitu mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan
2 orang (17%). Selain itu, responden yang be harta benda dan biasanya terjadi sebagai aki
rumur kategori berisiko (<31 tahun) berisiko bat dari adanya kontak dengan sumber energi
15 kali mengalami kecelakaan kerja dibanding yang melebihi ambang batas atau struktur.(1)
kan responden yang berumur kategori tidak Berdasarkan hasil penelitian dapat
berisiko. diketahui bahwa distribusi berdasarkan umur
Hasil analisis untuk tingkat pendidikan pekerja, kategori beresiko yang berumur <
diperoleh bahwa responden yang memiliki 31 tahun yaitu sebanyak 28 orang (70%). De
pendidikan kategori berisiko dan mengalami ngan bertambahnya umur seseorang akan ter
kecelakaan kerja sebanyak 16 orang (61,5%). jadi perubahan pada aspek fisik dan psikologi
Hal ini lebih banyak jika dibandingkan yang (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis
berpendidikan tidak beresiko dan mengalami besar ada empat kategori perubahan. Pertama,
kecelakaan kerja sebanyak 7 orang (50%). Na perubahan ukuran, kedua, perubahan pro
mun, hasil analisis bivariat didapatkan tidak porsi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat,
ada hubungan yang signifikan antara tingkat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pe
pendidikan dengan kecelakaan kerja, matangan fungsi organ. Pada aspek psikologis
Hasil analisis untuk masa kerja dipe atau mental taraf berfikir seseorang semakin
roleh hasil bahwa responden yang memiliki matang dan dewasa.(7).
masa kerja berisiko dan mengalami kecelakaan Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari
kerja yaitu 15 orang (60%). Keadaan ini lebih 40 responden terdapat responden yang be
banyak dibandingkan masa kerja yang tidak risiko (pendidikan rendah) sebanyak 26 orang
beresiko dan mengalami kecelakaan kerja se (65%). Pendidikan seseorang mempengaruhi
banyak 8 orang (53%). Hasil analisis bivariat cara berfikir dalam menghadapi pekerjaan,
didapatkan tidak ada hubungan yang sig demikian juga dalam menerima latihan kerja
nifikan antara masa kerja dengan kecelakaan baik praktek maupun teori termasuk diantara
kerja. nya cara pencegahan dan menghindari terja
Hasil analisis untuk penggunaan APD dinya kecelakaan kerja.(8)
diperoleh hasil bahwa responden yang meng Berdasarkan hasil penelitian dapat
gunakan APD kategori berisiko dan mengala diketahui bahwa distribusi berdasarkan masa
mi kecelakaan kerja yaitu 19 orang (73%), hal kerja, kategori berisiko 3 tahun yaitu seba
ini lebih banyak dibandingkan yang menggu nyak 25 orang (62,5%). Berdasarkan berbagai
naan APD kategori tidak beresiko dan me penelitian dengan meningginya masa kerja dan
ngalami kecelakaan kerja yang hanya 4 orang keterampilan akan disertai dengan penurunan
(28,5%). Hasil analisis bivariat didapatkan ha angka kecelakaan kerja. Kewaspadaan terdapat
sil ada hubungan yang signifikan antara peng kecelakaan akibat kerja bertambah baik sejalan
gunaan APD dengan kecelakaan kerja. Selain dengan pertambahan usia dan lamanaya kerja
147
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2016 - September 2016 | Vol. 10, No. 2, Hal.145-150
148
Aryantiningsih, Husmaryuli | Kecelakaan Kerja
dingkan yang menggunaan APD kategori tidak nifikan dengan kecelakaan kerja adalah umur
beresiko dan mengalami kecelakaan kerja yang dan penggunaan alat pelindung diri (APD).
hanya 4 orang (28,5%). Hasil analisis bivariat Adapun hubungan signifikan antara umur
didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan dengan kecelakaan kerja dapat dilihat dengan
antara penggunaan APD dengan kecelakaan nilai P value 0,002 (POR=15,000; CI 95%
kerja. Responden yang menggunakan APD =2,626- 85,681) dan hubungan antara peng
kategori berisiko (pemakaian APD tidak leng gunaaan alat pelindung diri (APD) dengan
kap) beresiko 6,8 kali mengalami kecelakaan kejadian kecelakaan kerja dengan nilai P value
kerja dibandingkan dengan responden yang 0,017 (POR=6,786; CI 95% =1,596-28,858).
menggunakan APD kategori tidak beresiko. Adapun variabel yang tidak berhubungan sig
Menurut Frank E. Brid (1985) faktor nifikan dengan kecelakaan kerja yaitu tingkat
penyebab kecelakaan salah satunya yaitu tinda pendidikan dengan nilai P value 0,712 dan
kan yang tidak standar. Tindakan yang dimak masa kerja dengan nilai P value 0,934.
sud seperti tidak menggunakan alat pelindung
diri (APD) dalam bekerja atau melepas alat Ucapan Terima Kasih
pengaman. Tindakan ini dapat membahaya Dalam penyusunan tulisan ini, penulis
kan dirinya atau orang lain yang dapat berak mendapat banyak masukan dan informasi.
hir dengan kecelakaan.(1) Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
Hasil dari observasi masih banyak dari banyak terimakasih kepada Ketua Sekolah
pekerja yang tidak menggunakan APD dengan Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Payung Ne
lengkap, meskipun APD telah disiapkan oleh geri Pekanbaru dan Pimpinan PT. LWP Pe
pihak perusahaan. Hal itu disebabkan para kanbaru serta teman-teman di STIKes Payung
pekerja merasa tidak nyaman dalam penggu Negeri Pekanbaru.
naan APD karena ukuran/size yang tidak se
suai dan lingkungan kerja yang panas. Selain Daftar Pustaka
itu, APD yang disediakan oleh pihak perusa 1. Ramli, S. Sistem Manajeman Keselamatan
haan adalah sama untuk setiap unit kerja yang dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakar
ada, padahal penggunaan APD tergantung ta; Dian Rakyat. 2010.
pada setiap jenis pekerjaan. 2. Triwibowo, C, dkk.. Kesehatan Lingku
Menurut Ridley (2008) persyaratan ngan dan K3. Yogyakarta; Nuha Medika.
umum penyediaan alat pelindung diri yang 2013
efektif harus sesuai dengan bahaya yang di 3. Jamsostek. Angka Kecelakaan Kerja Lima Ta
hadapi, terbuat dari material yang akan tahan hun Terakhir Cenderung Naik. www.Poskota
terhadap bahaya tersebut, cocok bagi orang News. htm
yang akan menggunakannya, tidak menganggu 4. Depnakertrans. Angka Kecelakaan Kerja
kerja operator yang sedang bertugas, memiliki berdasarkan Sumber Kecelakaan di Propinsi
konstruksi yang sangat kuat, tidak menggang RIAU Tahun 2014. www. pusdatinaker.balitfo.
gu PPE lain yang sedang dipakai secara ber depnakertrans.go.id. 2014.
samaan, tidak meningkatkan risiko terhadap 5. Katia. Analisis Kecelakaan Kerja Pada
pemakainya.(15) Proyrk Penambangan Batubara Admo
Oleh karena itu perusahaan harus mem PT.Saptaindra Sejati Berdasarkan Laporan
buat regulasi mengenai kewajiban menggu Kecelakaan Tahun 2006-2008. www.lon
nakan APD bagi pekerja dan menyesuaikan tar.ui.ac.id. 2009.
jenis APD untuk setiap pekerjaan. Hal ini ber 6. Kuswadji,S. Pengaturan Tidur Pekerja
tujuan agar kecelakaan kerja dapat dikurangi Shift. Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran.
atau bahkan dihindari. 1997
7. Santrock, W. Remaja. Erlangga: Jakarta.
Kesimpulan 2007.
Variabel yang berhubungan secara sig 8. Sumamur. Higiene Perusahaan Dan Ke
149
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2016 - September 2016 | Vol. 10, No. 2, Hal.145-150
150