Anda di halaman 1dari 22

CONCRETE MIXER And

CONCRETE PUMP
Ferdy Widyawan N. 03111840000012
Marselinus Yanuar P. 03111840000021
Wawan Abner Phalosa 03111840000040
Moh. Hilkham R. U. 03111840000063
Concrete Mixer

Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memproduksi beton ready


mix. Mesin ini dapat berupa mesin statis, maupun full mobile (concrete
mixer truck).
Concrete Mixer

Pada umumnya wadah


pencampur memiliki
kapasitas antara 0,3 m3
sampai dengan 0,8 m3.
Concrete Mixer Truck
Adapun untuk ukuran truk yang dipakai di beberapa industri beton ready mix yaitu
kapasitas 3 m3 , 7 m3 , 9 m3 dan 12 m3.
Ukuran mobil berkapasitas 3 kubik dibawa dengan truk jenis engkel. Lebar mobil
engkel 2 meter dan panjang 6 meter dan memiliki roda depan 2 belakang 4.
Untuk ukuran mobil yang besar berkapasitas 7 kubik. Spesifikasi mobil jenis tronton
memiliki roda depan 2 dan belakang 8. Lebar mobil tersebut 3 meter, panjang 7,5
meter dan tinggi 4 meter.
Mobil molen berkapasitas 9 dan 12 kubik hampir sama dengan yang berkapasitas 7
kubik. Hanya saja untuk mobil tersebut hanya berbeda panjangnya saja artinya lebih
panjang 1 meter ketimbang mobil yang berkapasitas 7 kubik.
Concrete Mixer Truck
Cara Kerja
Concrete mixer (truck)
Diawali dengan memasukkan bahan
campuran beton (semen, pasir,
kerikil), kemudian takaran air dibuka
atau mengisi drum mixer sambil
diputar pada 14 rpm. Selesai
mengaduk sampai beton sempurna,
drum mixer diputar berlawanan arah
dan beton siap pakai keluar dari sisi
belakang drum.
Produktivitas
Alat
-Secara teori, produktivitas adalah rasio antara output dengan input
atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang
digunakan.
-Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur
selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga
kerja, material, uang, metode dan alat. Sukses atau tidaknya proyek
konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya.
(Wulfram, 2005).
-Produktivitas alat, dalam hal ini concrete pump outputnya adalah
volume pekerjaan, sedangkan inputnya adalah waktu pompa efektif.
Dengan demikian, agar dapat mengetahui jumlah alat yang
sebaiknya digunakan pada saat truck concrete pump bekerja
melayani truck mixer maka perlu dilakukan peninjauan kembali
jumlah alat yang akan digunakan maupun besarnya biaya
pelaksanaan dan waktu yang paling optimal.
Kelebihan truk
mixer
- Tidak membutuhkan tempat pusat
pencampuran.
- Ketika semua bahan sudah masuk
pencampuran dilakukan di truk molen.
- Kualitas beton lebih terkontrol.
- Beton lebih seragam waktu selesai
proses pencampuran.
Produksi per jam total dari beberapa Menghitung siklus truck mixer (Cmt) hampir sama
truck mixer yang mengerjakan dengan truck jenis lainnya dengan menghitung
pekerjaan yang sama secara simultan waktu waktu yang diperlukan
dapat dihitung dengan rumus berikut: yaitu(Rochmanhadi, 1984):
P = {(60 x Et )/Cmt} x M 1. Waktu muat, yang diperlukan baching plant
dimana: memuat beton ke mixer (Cms).
P = produksi 2. Waktu angkut beton ke lokasi proyek dan
Et = efisiensi kerja truck mixer kembali dalam keadaan kosong ke lokasi
Cmt = waktu siklus truck mixer (menit) produksi beton (tam)(tk).
M = jumlah truck mixer yang bekerja 3. Waktu bongkar muatan yaitu waktu penuangan
beton kedalam pompa beton untuk selanjutnya
dituang ke tempat pengecoran (tb).
4. Waktu yang dibutuhkan truck mixer untuk
mengambil posisi pembongkaran muatan dan
menunggu untuk beton dituang ke pompa (tt).

Jadi, waktu siklus adalah:


Cm = Cms + tam + tk + tb + tt (menit)
Concrete Pump
Merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan
beton ready mix menuju tempat pengecoran yang
sulit dijangkau oleh truk mixer.

Concrete pump tak bisa dipisahkan dari mixer truck yang


mengolah beton cor di dalamnya. Rangkaiannya terdiri dari
boom atau lengan robot yang memungkinkan pompa
menyalurkan beton ke ketinggian atau jarak tertentu baik
vertikal maupun horizontal. Untuk pengecoran yang
dilakukan di lantai pada gedung tinggi, panjang lengan atau
boom ini, ditentukan terlebih dahulu, hingga bisa
menjangkau lokasi tersebut. Caranya dengan menyambung
pipa secara vertikal sesuai panjang yang dinginkan. Bahkan
pipa ini bisa dipasang untuk kondisi proyek horizontal
maupun miring. Pergerakan lengan(boom) ini sendiri diatur
dengan remote control.
Dimensi & Gambar
Secara umum, alat ini memiliki spesifikasi rata-rata:
•Jarak vertical yang bisa dijangkau: 16-58 meter
•Jarak horizontal yang bisa dijangkau: 13-53 meter
•Kedalaman jangkauan dari concrete pump: 8-42 meter
•Tinggi alat ketika keadaannya terlipat: 48-154 meter
•Output beton segar dari concrete pump: 48-154 meter
kubik/ jam
•Rata-rata tekanan dalam pipa: 71-130 bar dengan
diameter pipa adalah 200×1400 hingga 280-2100 mm
Dimensi & Gambar
Cara Kerja
Dalam drum terdapat bilah-bilah baja, ketika dalam perjalanan
menuju lokasi proyek,
drum ini berputar perlahan yang berlawanan dengan arah jarum jam
sehingga adukan
mengarah ke dalam. Perputaran didalam bertujuan agar tidak terjadi
pergeseran ataupun
pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Apabila sampai
pada lokasi pekerjaan dan pengecoran berlangsung. Kemudian arah
putaran drum dibalikan searah dengan arah jarum jam dan kecepatan
putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar.
Kelebihan concrete pump
-Faster concrete placement
-Less Labour
-Improved Concrete
-Concrete pouring accuracy
-Convenience
Produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang
dikerjakan per siklus waktu. Produktivitas concrete pump adalah
volume truck mixer dibagi dengan waktu pompa efektif atau ditulis
dalam perumusan sebagai berikut:
Produktivitas = volume tiap segmen/waktu total
Waktu total truck concrete pump dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Limanto, 2010):
Waktu total = waktu efektif + waktu delay (menit)
Waktu efektif adalah waktu dimana concrete pump
memompa beton cair untuk dialirkan ke segmen-segmen. Waktu
delay adalah waktu dimana concrete pump berhenti melakukan
pemompaan. Waktu delay ini bisa disebabkan bermacam hal, seperti
pemindahan pipa dari segmen 1 ke segmen 2, atau bisa juga pekerja
yang bermalas-malasan.
• LAIN-LAIN
Untuk menentukan besarnya durasi (d) untuk tiap jenis pekerjaan dapat dihitung dengan
rumus berikut (Kamarwan, 1998) :

d= V / P atau d = K1/ K2
K1 = Kt x V

dimana:
d = durasi
V = volume
P = produktivitas berdasarkan komposisi sumber daya untuk menyelesaikan persatuan volume
sesuai daftar analisa (1 m³/hari, 1 m²/hari dan 1 m/hari).
Kt = kebutuhan komposisi sumber daya per satuan volume (sesuai dengan daftar analisa yang
berlaku)
K1 = kebutuhan komposisi sumber daya keseluruhan
K2 = Komposisi sumber daya yang tersedia.

Durasi (d) yang dipilih adalah durasi yang terbesar untuk menyelesaikan item pekerjaan.
BRIEF STUDY CASE
Concrete Mixer Brief Case
Study kontraktor menggunakan truk mixer dalam pengerjaan proyek gedung di
Diketahui
Surabaya. Apabila efisiensi setiap alat seragam 0,8. Berapakah produktivitas
Concrete mixer dalam pekerjaan ini?
JAWAB

P = {(60 x Et )/Cmt} x M
60 x 0,8
P = { 592,78 } x 11
P = 0,89 m³/menit
Concrete Pump Brief
Case Study
Diketahui tabel waktu pengerjaan oleh
Concrete Pump di suatu proyek gedung di
Surabaya sebagai berikut. Hitung produktivitas
apabila diketahui volume pekerjaanya adalah
65 m3/menit.
JAWAB :
Produktivitas alat = volume/waktu total
Produktivitas alat = 65 m³/124.79 menit = 0.521m³/menit
Video
• https://www.youtube.com/watch?v=q49_3eP
R5kw
• https://www.youtube.com/watch?v=gOC1snn
L55E
• https://www.youtube.com/watch?v=9ErMNre
MGFE

Anda mungkin juga menyukai