Dosen Pengampuh:
Dwi Wahyuni Aprianti S. Pd. M. Pd
Disusun Oleh :
M AKHYAR RAMADHAN
NIM:220201602002
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Truk molen biasanya juga disebut dengan truck mixer. Truk mixer adalah alat
pengangkut beton dari batching plant ke lokasi proyek yang lengkap dengan alat
pencampur berupa pisau di dalam drum. Truk mixer berperan penting dalam
transportasi beton dari batching plant sampai ke hopper concrete pump di proyek.
Drum tempat pencampuran dengan pisau putar berbentuk bintang
merupakan alat campur paling efisien dalam segi keseragaman beton yang
dihasilkan, control kualitas yang dilakukan di area proyek tidak sebaik control
kualitas yang dilakukan di pusat pencampuran batching plant (Kosmatka, and
Panarese, 1990), karena itu sebaiknya setelah truk molen sampai di area proyek
tidak dilakukan penambahan apapun ke dalam campuran beton siap pakai yang
ada dalam mixer.
Bahan Bakar Minyak (BBM) masih merupakan sumber energi utama
dalam sektor industri dan transportasi. Penghematan energi menjadi pekerjaan
rumah pemerintah, pada sektor transportasi konsumsi energi mulai dibatasi
penggunaanya. Sama halnya dengan kendaraan berat, contohnya adalah truk
mixer. Truk ini berfungsi membawa beton ready mix dari batching plant ke
tempat dimana proyek bangunan sedang dikerjakan. Jumlah solar yang
dibutuhkan Truk Mixer pada tahun 2040 berdasarkan skenario BAU adalah
79.171 Barrel of Oil Equivalent atau setara 12.587.199,34 liter solar. Dan
berdasarkan skenario AFE, konsumsi solar yang dibutuhkan adalah 66.899 Barrel
of Oil Equivalents atau setara 10.636.104,74 liter solar. Emisi gas buang yang
dihasilkan truk mixer pada tahun 2040 berdasarkan skenario BAU untuk Carbon
Dioxide Non Biogenic sebesar 33.732 gramme per kilowatt-hour. Emisi gas
buang yang lain seperti Carbon Monoxide sebesar 40.792.797 gramme per
kilowatt-hour dan Nitrogen Oxides sebesar 86.572.801 gramme per kilowatt-
hour. Sedangkan pada skenario AFE, untuk Carbon Dioxide Non
Biogenic sebesar 28.504 gramme per kilowatt-hour. Emisi gas buang yang lain
seperti Carbon Monoxide 34.469.696 gramme per kilowatt-hour, Nitrogen
Oxides 73.153.556 gramme per kilowatt-hour. Untuk tahun 2040 nilai Carbon
Dioxide Non Biogenic, Carbon Monoxide dan Nitrogen Oxides pada
skenario AFE semuanya turun sebesar 15,55 % dari nilai pada skenario BAU.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat berat Mixer Truck ?
2. Apa manfaat dan fungsi dari alat berat Mixer Truck ?
3. Bagaimana cara kerja dari alat berat Mixer Truck ?
4. Menjelaskan bagian dan harga dari alat berat Mixer Truck ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan alat berat Mixer Truck ?
2. Mengetahui Apa manfaat dan fungsi dari alat berat Mixer Truck ?
3. Mengetahui Bagaimana cara kerja dari alat berat Mixer Truck ?
4. Mengetahui penjelasan bagian dan harga dari Mixer Truck ?
BAB II
PEMBAHASAN
Teruk Mixer mini memiliki volume muat cor beton per satu kali jalan 3 m³.
Tipe truk ini lebih fleksibel untuk semua medan jalan, sempit ataupun menanjak.
2. Truk Mixer Standar (Readymix concrete).
Truk Mixer Standar digunakan untuk mengangkut beton cor dari Pabrik
Beton (Batching Plant) ke lokasi pengecoran dengan daya angkut per truknya
untuk satu kali jalan 7 m³. Memuat lebih banyak 4 m³ dari tipe Truk Mini.
Kekurangan dari truk ini tidak bisa mengakses jalan sempit dan menanjak.