Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER / METODE PENELITIAN

FIRMANSYAH
210201602009
TSBG C/03

1. Tuliskan Topik/ judul proposal penelitian anda


• PENERAPAN TEKNOLOGI BIM (BUILDING INFORMATION
MODELING) Dalam Perencanaan Bangunan Gedung
2. Jelaskan perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Berikan contoh dari masing-masing jenis penelitian tersebut.
• Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada
aspek suatu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Contoh:
Studi Interaktif
Metode kualitatif interaktif merupakan studi mendalam yang
menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam
lingkungan alamiahnya. Terdapat enam macam metode kualitatif interaktif,
yakni sebagai berikut.
Penelitian Kualitatif Studi Kasus
Kualitatif Studi Fenomenologis
Studi Etnografik
Kualitatif Studi Historis.
Teori Dasar
Studi Kritis

Non Interaktif
Sementara itu, metode kualitatif non-interaktif merupakan pemikiran
analisis, mengadakan kajian berdasarkan analisis dokumen. Tipe ini juga
disebut dengan penelitian kualitatif studi pustaka, yakni penelitian yang
menggunakan sumber data berupa buku, penelitian, dan dokumen-
dokumen yang tepercaya yang dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
• Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada
aspek pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena social.
Untuk bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena social di
jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator.
Contoh:
1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Komparatif
3. Penelitian Korelasi
4. Penelitian Survei
5. Penelitian Ex Post Facto
6. Penelitian Eksperimen
7. Penelitian Tindakan
3. Bagaimana cara menyusun rumusan masalah dalam sebuah penelitian? Tuliskan
rumusan masalah dari topik yang anda pilih.

• Cara menyusun rumusan masalah


- Mencari inti permasalahan dari topik
- Mencari dampak yang ditimbulkan
- Memcari solusi dari dampak yang terjadi
4. Tuliskan Manfaat dari topik/judul proposal penelitian anda
• Untuk mengetahui penerapan (Building Information Modeling) BIM,
menggunakan software autodesk revit pada perencanaan bangunan gedung.
• Untuk mengetahui integritas BIM dalam proses perencanaan bangunan
gedung.
5. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian? Jelaskan langkah-langkah desain
penelitian berdasarkan topik yang anda pilih.
• Desain penelitian adalah rencana umum untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Sebagai pendekatan sistematis untuk melakukan penyelidikan
ilmiah, desain penelitian menyatukan beberapa komponen, strategi, dan
metode untuk mengumpulkan dan menentukan teknik analisis data.
- Perencanaan Penelitian
- Penelaahan Tema dan Judul
- Latar belakang masalah
- Perumusan masalah
- Alasan, Tujuan dan Kegunaan
- Kerangka Pikir
- Langkah-langkah penelitian
- Penyusunan kerangka (out line)
- Tubuh utama tulisan
- Kesimpulan dan Saran
- Kepustakaan
6. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam proses pengumpulan data. Mengapa
pemilihan metode pengumpulan data sangat penting dalam sebuah penelitian?
• Observasi atau pengamatan
• Pemberian kuesioner
• Wawancara langsung
• Pengumpulan dokumen
7. Apa perbedaan antara sampel acak dan sampel sistematis? Jelaskan keuntungan
dan kelemahan masing-masing jenis pemilihan sampel
Sampel Acak:
• Definisi: Sampel acak adalah suatu metode pengambilan sampel di mana
setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih
menjadi bagian dari sampel.
• Keuntungan:
• Menghasilkan sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan.
• Menjamin representasi yang adil dari berbagai karakteristik dalam
populasi.
• Kelemahan:
• Memerlukan upaya dan sumber daya yang lebih besar untuk
melaksanakan pemilihan secara acak.
• Tidak memberikan jaminan bahwa setiap bagian dari populasi akan
termasuk dalam sampel.

Sampel Sistematis:
• Definisi: Sampel sistematis melibatkan pemilihan elemen sampel secara
teratur dengan selang yang tetap di antara elemen-elemen tersebut, dimulai
dari elemen acak pertama.
• Keuntungan:
• Lebih mudah dilaksanakan dibandingkan sampel acak karena
melibatkan proses yang terstruktur.
• Dapat memberikan representasi yang baik jika elemen dalam
populasi diatur dalam pola tertentu.

• Kelemahan:

• Rentan terhadap bias jika pola dalam populasi sesuai dengan selang
sistematis.
• Tidak sesuai jika ada pola periodik dalam populasi yang sejajar
dengan selang sistematis.

Perbandingan Singkat:
• Kesamaan:
• Keduanya merupakan metode pemilihan sampel yang bersifat
probabilitas, yang artinya setiap elemen dalam populasi memiliki
peluang yang diketahui untuk dimasukkan dalam sampel.

• Perbedaan:
• Sampel acak memilih elemen secara acak tanpa pola tertentu,
sedangkan sampel sistematis memilih elemen secara teratur
berdasarkan suatu selang yang ditentukan.
• Sampel acak memberikan jaminan bahwa setiap elemen memiliki
peluang yang sama untuk dipilih, sedangkan sampel sistematis
bergantung pada pola sistematis.
Pemilihan antara sampel acak dan sampel sistematis akan tergantung pada
karakteristik populasi, sumber daya yang tersedia, dan tujuan penelitian.
Sementara sampel acak memberikan representasi yang lebih kuat secara
probabilitas, sampel sistematis bisa menjadi pilihan yang lebih praktis
dalam beberapa situasi.
8. Bagaimana cara menyusun kerangka teoritis dalam penelitian? Jelaskan
pentingnya kerangka teoritis dalam suatu penelitian dan berikan contoh kerangka
teoritis pada topik/judul yang telah anda pilih.
Cara Menyusun Kerangka Teoritis dalam Penelitian:
1. Identifikasi Konsep-Konsep Kunci:
• Identifikasi konsep-konsep atau variabel-variabel utama yang
relevan dengan topik penelitian.

2. Kaji Literatur:
• Lakukan tinjauan pustaka untuk mendapatkan pemahaman
mendalam tentang konsep-konsep tersebut.
• Identifikasi teori-teori yang telah ada terkait dengan topik penelitian.
3. Tentukan Hubungan Antara Konsep:
• Tentukan hubungan antara konsep-konsep tersebut. Apakah ada
hubungan kausal, korelasi, atau interaksi antar variabel?

4. Buat Kerangka Konseptual:


• Bangun kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan
antara konsep-konsep secara visual.
• Gunakan diagram atau model konseptual untuk memperlihatkan
aliran hubungan.

5. Identifikasi Variabel Pemoderasi dan Pengkondisi:


• Jika relevan, identifikasi variabel pemoderasi atau pengkondisi yang
dapat mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel utama.

6. Rumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian:


• Berdasarkan kerangka konseptual, rumuskan hipotesis atau
pertanyaan penelitian yang dapat diuji dalam penelitian.

7. Pentingnya Kerangka Teoritis dalam Penelitian:

• Mengarahkan Penelitian: Kerangka teoritis memberikan arahan


dan panduan bagi penelitian. Ini membantu peneliti untuk fokus
pada variabel-variabel yang penting.
• Menjelaskan Hubungan: Kerangka teoritis membantu
menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang diteliti,
memberikan dasar untuk interpretasi hasil.
• Memotivasi Penelitian: Kerangka teoritis membantu memotivasi
penelitian dengan memberikan landasan konseptual yang kuat.
• Menunjukkan Pemahaman Literatur: Menyusun kerangka
teoritis memerlukan pemahaman literatur yang mendalam,
menunjukkan pengetahuan peneliti tentang teori-teori yang relevan.

Contoh Kerangka Teoritis pada Topik Penelitian Saya


1. Variabel Utama:
• Kinerja Sistem Drainase
• Penanggulangan Banjir
• Penanggulangan Genangan
• Konservasi Air
2. Hubungan Antara Variabel:
• Sistem Drainase yang Efektif dapat Meningkatkan Kinerja
Penanggulangan Banjir dan Genangan.
• Penerapan Prinsip Konservasi Air dalam Sistem Drainase dapat
Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Air.

3. Variabel Pemoderasi:
• Karakteristik Lingkungan (misalnya, tata guna lahan, curah hujan,
dan jenis tanah) sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi

hubungan antara Sistem Drainase, Penanggulangan Banjir, dan


Konservasi Air.

4. Hipotesis:
• H0: Tidak ada hubungan antara Kinerja Sistem Drainase dan
Penanggulangan Banjir/Genangan.
• H1: Penerapan Prinsip Konservasi Air dalam Sistem Drainase
berhubungan positif dengan Penanggulangan Banjir dan Genangan.
Dengan menyusun kerangka teoritis seperti ini, penelitian dapat dilakukan dengan
arah yang jelas dan didukung oleh dasar konseptual yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai