FIRMANSYAH
210201602009
TSBG C/03
Non Interaktif
Sementara itu, metode kualitatif non-interaktif merupakan pemikiran
analisis, mengadakan kajian berdasarkan analisis dokumen. Tipe ini juga
disebut dengan penelitian kualitatif studi pustaka, yakni penelitian yang
menggunakan sumber data berupa buku, penelitian, dan dokumen-
dokumen yang tepercaya yang dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
• Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada
aspek pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena social.
Untuk bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena social di
jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator.
Contoh:
1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Komparatif
3. Penelitian Korelasi
4. Penelitian Survei
5. Penelitian Ex Post Facto
6. Penelitian Eksperimen
7. Penelitian Tindakan
3. Bagaimana cara menyusun rumusan masalah dalam sebuah penelitian? Tuliskan
rumusan masalah dari topik yang anda pilih.
Sampel Sistematis:
• Definisi: Sampel sistematis melibatkan pemilihan elemen sampel secara
teratur dengan selang yang tetap di antara elemen-elemen tersebut, dimulai
dari elemen acak pertama.
• Keuntungan:
• Lebih mudah dilaksanakan dibandingkan sampel acak karena
melibatkan proses yang terstruktur.
• Dapat memberikan representasi yang baik jika elemen dalam
populasi diatur dalam pola tertentu.
• Kelemahan:
• Rentan terhadap bias jika pola dalam populasi sesuai dengan selang
sistematis.
• Tidak sesuai jika ada pola periodik dalam populasi yang sejajar
dengan selang sistematis.
Perbandingan Singkat:
• Kesamaan:
• Keduanya merupakan metode pemilihan sampel yang bersifat
probabilitas, yang artinya setiap elemen dalam populasi memiliki
peluang yang diketahui untuk dimasukkan dalam sampel.
• Perbedaan:
• Sampel acak memilih elemen secara acak tanpa pola tertentu,
sedangkan sampel sistematis memilih elemen secara teratur
berdasarkan suatu selang yang ditentukan.
• Sampel acak memberikan jaminan bahwa setiap elemen memiliki
peluang yang sama untuk dipilih, sedangkan sampel sistematis
bergantung pada pola sistematis.
Pemilihan antara sampel acak dan sampel sistematis akan tergantung pada
karakteristik populasi, sumber daya yang tersedia, dan tujuan penelitian.
Sementara sampel acak memberikan representasi yang lebih kuat secara
probabilitas, sampel sistematis bisa menjadi pilihan yang lebih praktis
dalam beberapa situasi.
8. Bagaimana cara menyusun kerangka teoritis dalam penelitian? Jelaskan
pentingnya kerangka teoritis dalam suatu penelitian dan berikan contoh kerangka
teoritis pada topik/judul yang telah anda pilih.
Cara Menyusun Kerangka Teoritis dalam Penelitian:
1. Identifikasi Konsep-Konsep Kunci:
• Identifikasi konsep-konsep atau variabel-variabel utama yang
relevan dengan topik penelitian.
2. Kaji Literatur:
• Lakukan tinjauan pustaka untuk mendapatkan pemahaman
mendalam tentang konsep-konsep tersebut.
• Identifikasi teori-teori yang telah ada terkait dengan topik penelitian.
3. Tentukan Hubungan Antara Konsep:
• Tentukan hubungan antara konsep-konsep tersebut. Apakah ada
hubungan kausal, korelasi, atau interaksi antar variabel?
3. Variabel Pemoderasi:
• Karakteristik Lingkungan (misalnya, tata guna lahan, curah hujan,
dan jenis tanah) sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi
4. Hipotesis:
• H0: Tidak ada hubungan antara Kinerja Sistem Drainase dan
Penanggulangan Banjir/Genangan.
• H1: Penerapan Prinsip Konservasi Air dalam Sistem Drainase
berhubungan positif dengan Penanggulangan Banjir dan Genangan.
Dengan menyusun kerangka teoritis seperti ini, penelitian dapat dilakukan dengan
arah yang jelas dan didukung oleh dasar konseptual yang kuat.